Disusun oleh :
NPM : F1G018033
PRODI S1 FARMASI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
UBI JALAR KUNING
Ubi jalar merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis amerika, dimana
tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Ubi jalar mempunyai
keragaman sifat fisik yang sangat luas berupa variasi bentuk, ukuran, warna kulit, dan warna
daging umbi yang sangat ditentukan varietasnya (Ginting et al. 2006). Tanaman ubi jalar
kuning memiliki morfologi batang berbuku-buku, tidak berkayu, dan tumbuh menjalar. Daun
ubi jalar kuning berbentuk lonjong menjari berwarna hijau. Umbi ubi jalar kuning berbentuk
lonjong, daging umbi berwarna kuning dengan kulit tipis. Berikut adalah gambar tanaman ubi
jalar kuning.
Gambar 1. Gambar tanaman ubi jalar kuning, yang diambil dari Desa Jati Mulyo
Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur. (a) gambar daun ubi jalar
kuning, (b) gambar umbi ubi jalar kuning, (c) gambar tanaman ubi jalar
kuning.
1. Kalori
2. Protein
3. Lemak
4. Karbohidrat
5. Mineral (Kalsium,Fosfor ,Zat Besi,Natrium ,Kalium, Niacin )
6. Vitamin (Vitamin A , Vitamin B1,Vitamin B2 ,Vitamin C )
7. Air
8. Gula Reduksi
9. Serat
F. CARA EKSTRAKSI
Daun ubi jalar kuning diekstraksi menggunakan metode maserasi, dengan
menggunakan pelarut etanol 96 %. Penggunaan pelarut tersebut memiliki extractive
power dalam menarik senyawa dengan BM rendah seperti flavonoid, tanin, dan
saponin. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat
aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif
didalam sel dengan yang diluar sel, maka larutan pekat didesak keluar. Peristiwa
tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel
dan didalam sel (Octaviani et al. 2014).
Langkah ekstraksi daun ubi jalar kuning secara maserasi menurut Haryoto dan
Nur’aini (2018) yaitu sebagai berikut:
1. Simplisia serbuk daun ubi jalar kuning diekstrak menggunakan pelarut
etanol 96% dengan perbandingan 10:75 bagian.
2. Kurang lebih 900 gram simplisia dilarutkan menggunakan etanol sejumlah
6750 mL dengan cara maserasi di dalam wadah tertutup selama 5 hari
sambil sesekali diaduk,
3. Kemudian setelah 5 hari diserkai dan diperas.
4. Remaserasi dilakukan menggunakan ampas hasil perasan yang di larutkan
dengan etanol 96% sebanyak 3600 mL. Ampas yang ditambah pelarut
kemudian ditutup,
5. Dibiarkan ditempat terlindung cahaya selama 2 hari tanpa pengadukan,
disaring, filtrat diambil menggunakan corong buchner.
6. Proses selanjutnya dilanjutkan dengan vaccum rotary evaporator suhu 55
o
C. Kemudian maserat hasil evaporasi diletakkan di atas waterbath untuk
diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.
Pengambilan senyawa beta carotene dari daging ubi jalar kuning dapat
dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% yaitu dengan cara
destilasi. Dengan kondisi operasi optimum untuk ekstraksi 50 gram betacarotene
yaitu pada suhu ekstraksi 80°C, waktu ekstraksi 120 menit, kecepatan pengadukan
500 rpm dan perbandingan volume pelarut 100 mL.Pada kondisi operasi optimum
didapat kadar air dari hasil ekstraksi beta carotene sebesar 6% (Purwanti et al. 2019).
Langkah pengambilan senyawa beta carotene dari daging ubi jalar kuning
secara destilasi menurut Purwanti et al. (2019) adalah sebagai berikut:
1. Proses dimulai dengan memotong daging ubi jalar kuning kemudian
ditimbang sebanyak 50 gram daging ubi jalar kuning dan dihaluskan
menggunakan blender.
2. Kemudian dimasukkan daging ubi jalar kuning yang sudah halus, dan
pelarut etanol 96% kedalam labu leher tiga yang sudah dirangkai dengan
pendingin balik, magnetic stirer, termometer, statif dan penangas air
3. Campuran tersebut diekstraksi pada suhu yang optimum yaitu 80°C, waktu
ekstraksi 120 menit, kecepatan pengadukan 500 rpm
4. Ekstrak yang diperoleh disaring dengan kertas saring.
5. Setelah disaring, Proses selanjutnya dilanjutkan dengan vaccum rotary
evaporator suhu 80oC.
G. CONTOH PRODUK FARMASI DARI SIMPLISIA
Contoh produk farmasi dari tanaman ubi jalar kuning ini yaitu Japanese
Satsuma Yellow Sweet Potato Quinoa Millet Powder.
Produk susu bubuk bebas gluten ini untuk meningkatkan energi makan cepat
saji dan asupan antioksidan harian. Produk Ini tinggi serat makanan, pembangkit
tenaga listrik protein, vitamin A, vitamin C, Vitamin B, potasium, mangan, tembaga,
fosfor, magnesium, seng, selenium, folat, besi, Omega-3, ALA dan mineral lainnya.
Bahan/komposisi produk:
Ubi Jalar Kuning, Millet Organik (Disertifikasi oleh NASAA), Labu Organik
(Disertifikasi oleh NASAA), Quinoa Putih Organik (Disertifikasi oleh NASAA),
Quinoa Hitam Organik (Disertifikasi oleh NASAA), Quinoa Merah Organik
(Disertifikasi oleh NASAA), Almond Organik, Wijen Putih Organik, Beras Merah
Organik (Disertifikasi oleh NASAA), Lesitin Kedelai (Non GMO), Oligo Saccharide.
Cara Penggunaan:
Cara menggunakannya yaitu dengan menyeduh susu bubuk Japanese Satsuma
Yellow Sweet Potato Quinoa Millet Powder dengan menggunakan air hangat.
DAFTAR PUSTAKA
Ayeleso T.W., Ramachela K., dan Mukwevho E. 2016. A review of therapeutic potentials of
weet potato:Pharmacological activities and influence of the cultivar. Tropical Journal
of Pharmaceutical Research, 15 (12), 2751-2761.
Drapal M., Rossel R., Heider B., dan Fraser P.D. 2019. Metabolic diversity in sweet potato
(Ipomoea batatas, Lam.) leaves and storage roots. Horticulture Research, 6(2),1-9.
Ginting E., Antarlina S.S, Utomo J.S., dan Ratnaningsih. 2006. Teknologi Pasca Panen Ubi
Jalar Mendukung Diversifikasi Pangan Dan Pengembangan Agroindustri. Buletin
Palawija, No. 11, 15–28.
Haryoto, dan Nur’aini A.R. 2018. Antidiabetes Melitus Ekstrak Etanol Batang dan Daun Ubi
Jalar Kuning (Ipomoea Batatas Linn.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus
Jantan. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis,4 (2), 1-8.
Kusbandari A., dan Susanti H. 2017. Kandungan Beta Karoten Dan Aktivitas Penangkapan
Radikal Bebas Terhadap Dpph (1,1-Difenil 2-Pikrilhidrazil) Ekstrak Buah Blewah
(Cucumis Melo Var. Cantalupensis L) Secara Spektrofotometri Uv-Visibel. Jurnal
Farmasi Sains Dan Komunitas, 14 (1), 37-42.
Marta D.C.V., Nugraha T.C., dan Ardiati R.L., Rijati S., Saleha A., Amalia R.M. 2018.
Kontribusi Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Produk Lokal Desa Sayang, Kabupaten
Sumedang Terhadap Peningkatan Ekonomi Kreatif Masyarakat Setempat, Fakultas
Ilmu Budaya,1-5.
Octaviani T., Guntarti A., dan Susanti H. 2014. Penetapan Kadar ß-Karoten pada Beberapa
Jenis Cabe (Genus Capsicum) Dengan Metode Spektrofotometri Tampak.
Pharmaciana, 4.(2), 101-109.
Purbasari K.,dan Sumadji A.R. 2018. Studi Variasi Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L)
Berdasarkan Karakter Morfologi Di Kabupaten Ngawi. Jurnal Biologi dan
Pembelajarannya, 5 (2), 78 – 84 .
Purwanti A., Putri M.E.V.E., Alviyati N. 2019. Optimasi Ekstraksi β-Karoten Ubi Jalar
Kuning (Ipomoea Batatas .L) Sebagai Sumber Potensial Pigmen Alami. Prosiding
Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi XIV Tahun 2019 (ReTII)
Journal ITNY, ISSN: 1907-5995, 414-419.
Rizqi C.A., Hariadi M., dan Warsito S.H. 2016. Pengaruh Pemberian Beta Karoten terhadap
Persentase Jumlah Fetus Mencit (Mus musculus) Hidup yang diberi Paparan Asap
Rokok Kretek. Veterina Medika, 9(3), 15-22.
Rosidah.2014. Potensi Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Industri Pangan, Teknobuga , 1(1), 44-
52.
Ruwanti S. 2010. Optimasi Kadar ß-Karoten Pada Proses Pembuatan Tepung Ubi Jalar
Oranye (Ipomoea Batatas L) Dengan Menggunakan Response Surface Methodology
(Rsm). Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
Syariyenti L. 2018. Uji Antimutagenik Ekstrak Etanol Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas L.)
Pada Mencit Jantan Menggunakan Metode Mikronukleus. Skripsi. Pogram Studi
Sarjana Farmasi Universitas Sumatra Utara :Sumatra Utara.
Werdhasari A. 2014. Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia,
3 (2), 59-68.