Anda di halaman 1dari 18

IMUNOSEROLO

GI INFEKSI
DAN KANGKER
NAMA : TYA CHALIFATUL MAULINA
NPM : F1G018029
PENGERTIAN
 IMUNOLOGI adakah ilmu yang mempelajari tentang system imun
(kekebalan) tubuh dan mekanisme perlindungan tubuh terhadap bahaya
yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

 INFEKSI merupakan proses masuknya mikroorganisme seperti bakteri,


virus, jamur, dan parasit penyebab penyakit kedalam tubuh yang
menyebabkan timbulnya gejala penyakit.

 KANGKER adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan


pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali

 IMUNOLOGI KANGKER adalah studi tentang interaksi antara sistem


kekebalan tubuh dengan sel-sel kangker (juga disebut tumor atau
keganasannya)
Pembagian Imunologi Infeksi
1. Imunologi terhadap bakteri,

Contoh: B. intraseluler, ekstraselular

2. Imunologi terhadap virus

Contoh: HIV, SARS

3. Imunologi terhadap jamur

Contoh: Candida albicans

4. Imunologi terhadap parasit

Contoh: malaria, tripanosoma, toksoplasma, lesmania dan amuba,


cacing.
Mekanisme pertahanan imun utama
terhadap patogen

Jenis Infeksi Mekanisme Pertahanan Imun


Utama
Bakteri Antibodi, kompleks imun dan
sitotoksisitas
Mikrobakteri DTH dan reaksi Granulomatosa
Virus Antibodi (netralisasi), CTL dan Tdth
Protozoa DTH dan antibodi
Parasit Cancing Antibodi (atopi ADCC) dan reaksi
granulomatosa
Jamur DTH dan reaksi granulomatosa
INFEKSI BAKTERI IMUNOLOGI BAKTERI
Mekanisme pertahanan tbh
Bakteri dari luar yang masuk
dipengaruhi oleh:
1. Struktur dinding sel tubuh (jalur eksogen) akan
2. Jenis bakteri (Gram +/ gram -) segera diserang sistem imun
3. Mikrobakteria nonspesifik berupa fagosit,
4. Spiroketa komplemen, APP atau di
netralkan antibodi spesifik yang
Respon imun terhadap infeksi sudah ada dalam darah.
tergantung pada: Antibodi dan komplemen dapat
 Jumlah dan fungsi Th, Ts, dan Tc juga berperan sebagai opsonin
yang teraktivasi
oleh karena fagosit memiliki
 Jumlah dan fungsi sel B
 Jumlah sel memori Fcɣ-R dan C-R
B. Imunitas Spesifik
A. Imunitas Nonspesifik
1. HORMORAL, komponen imun protektif utama terhadap
Komponen imunita non spesifik bakteri ekstraselular yang berfungsi untuk menyingkirkan
utama terhadap bakteri ekstraselular mikroba dan menetralkan toksinnya melalui berbagai
adalah komponen, fagositosis dan mekanisme. Th2 memproduksi sitokinin yang
respon inflamasi. Bakteri yang merangsang respon sel B, aktivasi makrofag dan infamasi
mengekspresikan manosa pada
2. SITOKININ, respon terhadap bakteri eksternal produksi
permukaannya, dapat diikat lektin
sitokinin oleh makrofag yang diaktifkan yang
yang homolog dengan C1q, sehingga menimbulkan inflamasi dan syok septik.
akan mengaktifkan komponen melalui
jalur lektin \, meningkatkan opsonisasi 3. IMUNOLOGIBAKTERI INTRASELULER, ciri utama
dan fagositosis. Di samping itu MAC bakteri intraseluler adalah kemampuan untuk hiduo
dapat menghancurkan membrane bahkan berkembang biak dalam fagosit, mikroba tersebut
bakteri mendapat tempat tersembunyi yang tidak dapat ditemukan
oleh antibodi dalam sirkulasi, sehingga untuk
eliminasinya memerlukan mekanisme imun selular,
RESPON IMUN TERHADAP
IMUNOLOGI VIRUS VIRUS
Virus merupakan organisme
struktur virus terdiri atas kapsid yang obligat, umumnya terdiri atas
melindungi bahan genetic. Bahan genetic
potongan DNA atau RNA yang
dan kapsid disebut nukleokapsel. Peran
kapsid adalah melindungi bahan genetic
diselubungi mantel dari protein
virus terhadap nuclease asal pejamu. Kapsit atau lipoprotein. Respon imun
terdiri aras subunit protein yang dijadikan terhadap protein virus melibatkan
bentuk sederhana. sel T dan sel B. Antigen virus
yang menginduksi antibodi dapat
pada beberapa virus, kapsid diselubungi menetralkan virus dan sel T
oleh lapisan ganda fosfolipid yang diperoleh
sitoksik yang spesifik merupakan
dari sel pejamu bila virus membentuk
budding. Envelop memberikan proteksi imunitas paling efisien pada
terhadap protease. Envelop virus dapat imunitas proteksi terhadap virus.
berasal dari sitoplasma atau membran
nukleus sel peja.
IMUNITAS NON SPESIFIK
HUMORAL IMUNITAS SPESIFIK
Prinsip mekanisme imunitas nonspesifik
terhadap virus adalah mencegah infeksi. Faktor SELULAR
yang berperan adalah IFN tipe I dan sel NK dan
yang berhubungan sel terinfeksi.
Virus yang berhasil masuk ke
Sel NK membunuh sel yang terinfeksi oleh
berbagai jenis virus dan merupakan efektor imunitas dalam sel, tidak lagi rentan
penting terhadap infeksi dini virus, sebelum respon terhadap efek antibiotik. Respon
imun spesifik bekerja. Sel NK mengenal sel imun terhadap virus intraselular
terinfeksi yang tidak mengekspresikan MHC-1. terutama tergantung pada sel
untuk membunuh virus, sel NK tidak memerlukan CD8+/CTL yanh membunuh sel
bantuan molekul MHC-1. terinfeksi. Fungsi fisiologik utama
Respon imun terhadao terhadap virus
CTL ialah pemantauan terhadap
tergantung dari lokasi virus dalam pejamu. antibodi
diproduksi dan hanya efektif terhadap virus dalam infeksi virus. CTL adalah
fase ekstraselular. Virus dapat ditemukan Cytotoxic T Cell.
ekstraseluler pada awal infeksi sebelum virus
masuk ke dalam sel atau bila dilepaskan oleh sel
terinfeksi yang dihancurkan (khusus untuk virus
sitopatik)
INFEKSI PADA MANUSIA
IMUNOLOGI JAMUR 1. Permukaan, hidup dalam
Jamur adalah organisme komponen kulit yang mati, rambut
eukariotik, tidak mengandung dan kuku yang mengandung
klorofil. Jamur bida ditemukan keratin.
dalam alam sebagai spesies yang 2. Subkutan, hidup sebagai saprofit
hidup bebas dalam bahan organik dan menimbulkan nodul kronik
mati, dalam tanah, vegetasi dan atau tukak.
cairan tubuh. Untuk hidupnya, 3. Saluran nafas, yang berasal dari
jamur tidak tergantung dari saprofit tanah dan menimbulkan
interaksi dengan pejamu manusia. infeksi baru subklinis atau akut.
4. C. Albicans, menimbulkan
infeksi superfisial pada kulit dan
membaran mukosa.
IMUNOLOGI PARASIT Imunitas Nonspesifik
Parasit merupakan organisme yang
berlindung dalam atau di organisme da mikrob biasanya dapat tetap hidup dan
mendapatkan keuntungan dari pejamu. berkembang biak dalam pejamu oleh karena
Golongan parasit berupa protozoa (malaria, dapat beradaptasi dan menjadi resisten
tripanosoma, toksoplasma, lesmania, dan terhadap sistem imun penjamu. Respon imun
amuba) cacing, ekstoparaasit (kutu, non spesifik utama terhadap protozoa adalah
tungau). fagositosis, tetapi banyak parasit yang
Parasit berinteraksi dengan pejamu resisten terhadap efek bakterisidal makrofag,
dalam berbagai cara seperti simbiois bahkan beberapa diantaranya dapat hidup
mutualisme. Banyak parasit mempunyai dalam magrofag.
siklus hidup kompleks yang sebgaian terjadi fagosis juga menyerang cacing dan
di dalam tubuh msnusia. Kebanyakan oleh melepas bahan mikrobisidal untuk
imunitas nonspesifik lemah dan membunuh mikroba yang terlalu besar untuk
kemampuan parasit untuk bertahan dimakan. Beberapa cacing mengaktifkan
terhadap imunitas spesifik. Disamping itu komponen melalui jalr alternatif tetapi
banyak antibiotik dan obat antiparasit tidak ternyata banyak parasit memiliki lapisan
efektif lagi untuk membunuh parasit. permukaan tebal sehingga resisten terhadap
mekanisme sitosidal neutrofil dan makrofag.
INFEKSI CACING
Imunitas Spesifik Pertahanan terhadap banyak infeksi cacing
diperankan oleh aktivitasi sel Th2. cacing
Respo imun yang berbeda terjadi merangsang subset Th2 sel CD4+ yang melepas
kronik dan kematian penjamu akan IL-4 dan IL-5. IL-4 merangsang produksi IgE dan
IL-5 merangsang perkembangan dan aktivasi
merugikan parasite sendiri. Infeksi eosinofil. IgE yang berikatan dengan permukaan
yang kronik itu akan menimbulkan cacing diikat eosinofil. Selanjutnya eosinofil
diaktifkan dan mensekresi granul enzim yang
rangsangan antigen persisten yang menghancur parasit.
meningkatkan kadar cacing biasanya terlalu besar untuk fagositosis.
immunologlobulin dalam sirkulasi Degranulasi sel mast/basofil yang IgE dependen
menghasilkan produksi histamine yang
dan pembentukan kompleks imun. menimbulkan spasmen usus tempat cacing hidup.
Antigen-antigen yang dilepas Eosinofil menempel pada cacing melalui IgG/IgA
dan melepas protein kationik, MBP dan Makrofag
parasite diduga berfungsi sebagai menempel elalui IgA/IgG dan melepas superoksida,
mitogen poliklonal sel B yang T oksida nitrit dan enzim yang membunuh cacing
independen.
2. Keseimbangan dan Escape
(Pelarian)
variasi-variasi sel tumor yang selamat dari fase
eliminasi memasuki fase keseimbangan. Pada tahap ini,
limfosit dan IFN-gammmengerahkan tekanan seleksi pada
sel tumor yang secara genetic tidak stabil dn cepat
bermutasi. Variasi sel tumor yang telah memperoleh
resistensi untuk eliminasi kemudian memasuki fase
melarikan diri. Pada tahap ini, sel tumor terus tumbuh dan
berkembang secara tidak terkontrol dan akhirnya dapat
menyebabkan keganasan.
Transformasi Sel-sel Kangker Terdiri Dari:

1. Fase inisiasi, Yaitu fase dimana perubahan sel normal tubuh menjadi sel
yang peka. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan
genetik sel yg memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan
genetik sel disebabkan oleh suatu agen yg disebut karsinogen.

2. Fase Promosi Sel promosi, adalah proses yg menyebabkan sel terinisiasi


berkembang menjadi sel preneoplasma oleh stimulus zat lain (promotor)

3. Fase progresi, Pada awal fase ini, sel preneoplasma dalam stadium
metaplasia berkembang progresif menjadi stadium displasia sebelum
menjadi neoplasma. Terjadi ekspansi populasi sel-sel secara spontan dan
inreversibel. Sel menjadi kurang responsif terhadap sistem imunitas tubuh
dan regulasi sel.
Immunoediting
adalah suatu proses saat seseorang
dilindungi dari pertumbuhan kangker
dan pengembangan imunogenisitas
tumor oleh sistem kekebalan tubuh.
Immunosurveilan Kangker
Adalah Limfosit yang bertindak secar Immunoediting memiliki tiga tahap
terus menerus sebagai penjaga yang bias utama:
mengendali dan menghilangkan sel-sel 1. Eliminasi
yang berubah. Berfungsi sebagai 2. Keseimbangan
komponen dari proses yang lebih umum 3. Melarikan diri
pada immunoediting kangker.
1. Tahap Eliminasi
a) Tahap 1, Penghapusan melibatkan inisiasi respon imun antitumor. Sel-sel dari sistem
kekebalan tubuh bawaan mengenali adanya pertumbuhan tumor yang telah mengalami
renovasi stroma, menyebabkan kerusakan jaringan lokal.

b) Tahap 2, IFN-gamma yg baru disintesis menyebabkan kematian tumor (dalam jumlah


terbatas) serta mempromosikan produksi CXCL10 kemokin, CXCL9 dan CXCL11.
kemokin memainkan peran penting dalam mempromisikan kematian tumor dengan
menghalangi pembentukan pembuluh darah baru.

c) Tahap 3, sel-sel pembunuh alami dan makrofag ber-transactivate satu sama lain melalui
produksi timbal balik IFN-gamma dan IL-12. ini mempromosikan lebih banyak
pembunuh tumor oleh sel-sel melalui apoptosis dan produksi intermediasi oksigen
reaktif dan nitrogen.

d) Tahap 4, pada tahap terakhir eliminasi, selsel spesialisasi tumor: CD4 dan +CD8 + sel
T datang ke situs tumor dan sitolitik T limfosit kemudian menghancurkan sel tumor.
2. Keseimbangan dan Escape
(Pelarian)
variasi-variasi sel tumor yang selamat dari fase
eliminasi memasuki fase keseimbangan. Pada tahap ini,
limfosit dan IFN-gammmengerahkan tekanan seleksi pada
sel tumor yang secara genetic tidak stabil dn cepat
bermutasi. Variasi sel tumor yang telah memperoleh
resistensi untuk eliminasi kemudian memasuki fase
melarikan diri. Pada tahap ini, sel tumor terus tumbuh dan
berkembang secara tidak terkontrol dan akhirnya dapat
menyebabkan keganasan.
Klasifikasi Antigen Tumor Didasarkan Pada
Ekspresinya, yaitu:
1. Tumor-spcific antgen (TSA)
Yaitu antigen yang mengalami over-ekspresi pada sel-sel
tumor, tetapi tidak pada sel-sel normal. Beberapa antigen ini
spesifik atau unik untuk jenis tumor tertentu.

2. Tumor-associated antigen (TAA)


Yaitu antigen tumor yang selain diekspresikan oleh sel-sel
tumor juga diekspresikan oleh sel-sel tumor
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai