Anda di halaman 1dari 6

Pengolahan Kunyit Bubuk Sebagai Jamu Tradisional Untuk

Meningkatkan Imunitas Di Masa Pandemi Covid-19

Oleh
Ade Sintia
Jurusan S1 Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Bengkulu

Email
Adesintiad1d018017@gmail.com

ABSTRAK
Virus Covid-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemi,
penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relatif cepat,
memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan. Virus ini dapat
ditularkan dari manusia ke manusia. Pemerintah mengeluarkan anjuran
terkait pencegahan virus Covid-19 seperti rajin mencuci tangan dengan
sabun, physical distansing, memakai masker, dan meningkatkan imunitas.
Saat ini, sistem imunitas tubuh sangat penting untuk di jaga pada masa
pandemi Covid-19 saat ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan imunitas agar terhindar dari virus Covid-19 yaitu
mengkonsumsi kunyit. Kunyit sering diolah menjadi minuman yaitu kunyit
aman. Kunyit, Curcuma longa L. (Zingiberaceae) adalah tanaman tropis
yang banyak terdapat di benua Asia. Dalam sejarah perobatan rakyat
India, kunyit dianggapkan sebagai bahan antibiotik yang terbaik
sementara pada masa yang sama kunyit juga digunakan untuk
memudahkan proses pencernaan dan memperbaiki perjalanan usus.
Komponen kimia yang terapat dalam rimpang kunyit di antaranya minyak
atsiri, pati, zat pahit, resim, selulosa, dan beberapa mineral. Kandungan
minyak atsiri kunyit sekitar 3-5%. Minyak asiri kunyit terdiri dari d-alfa-
pelandren (%), d-sabinen (0,56%), cineol (1%), borneol (0,5%) zingiberen
(25%) tirmeron 58%, sesquiterpen alkohol 5,8%, alfa-adlanton dan gama-
adlanton. Sementara itu komponen utama pati berkisar 40-50% dari berat
kering rimpang. Komponen zat warna atau pigmen pada kunyit yang
utama adalah kurkumin, yakni sebanyak 2,5-5%, di samping itu kunyit
juga banyak mengandung zat warna lain seperti
monodesmetoksikurkumin dan diodesmetoksikurkumin. Rimpang segar
kunyit mengandung tiga senyawa ini sebanyak 0,8%. Beberapa riset
mengatakan bahwa pada kunyit mengandung kurkuminoid sebagai
sumber antioksidan. Kunyit banyak di jumpai di pasar tradisional. Kegiatan
ini dilaksanakan di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto, Kabupaten
Mukomuko dapat memahami pentingnya menjaga imunitas tubuh pada
masa pandemi Covid-19. Selain itu, di harapkan kepada masyarakat untuk
dapat memanfaatkan pekarangan dan lingkungan tempat tinggal bukan
sebagai aspek keindahan tetapi juga aspek kesehatan dengan menanam
tanaman obat di pekarangn rumah.

KATA KUNCI
Kunyit, imunitas, pandemi
PENGANTAR
Virus Covid-19 merupakan penyakit baru yang telah menjadi pandemi
selama beberapa bulan terakhir, menjaga dan meningkatkan daya
tahan tubuh menjadi salah satu hal yang penting dilakukan. Hal ini
dikarenakan maraknya wabah virus Corona virus disease atau Covid-19
yang menjadi pandemic global yang telah dinyatakan oleh World Health
Organization (WHO). Antioksidan yang terkandung dalam minuman
kunyit asam diketahui dapat membantu sistem kekebalan tubuh
untuk meningkatkan imunitas dari bakteri dan virus berbahaya (Riza,.
2020 dalam Ingsih dkk, 2020 ). Meskipun minuman ini memiliki banyak
manfaat, warga Kelurahan Candirenggo belum banyak yang
memproduksi minuman kunyit asam secara komersial. Hal ini
disebabkan oleh kurangnyapengetahuan dan keterampilan masyarakat
dalam memproduksi dan mengetahui khasiat minuman kunyit asam,
khususnya kunyit asam dalam bentuk minum jamu Tradisional.
Dengan adanya virus Covid-19, pemerintah mengeluarkan anjuran
terkait pencegahan virus Covid-19 seperti rajin mencuci tangan dengan
sabun, physical distansing, memakai masker, dan meningkatkan imunitas.
Salah satu sumber daya alam yang melimpah dan memiliki kandungan
antioksidan yang cukup tinggi untuk meningkatkan imunitas agar terhindar
dari virus Covid-19 yaitu mengkonsumsi minuman herbal berbahan dasar
kunyit.
Kunyit termasuk salah satu tanaman suku temu-temuan
(Zinggiberaceae) yang banyak ditanam di pekarangan, kebun, dan sekitar
hutan jati. Kunyit dikenal sebagai penyedap, penetral bau anyir pada
masakan, seperti gulai, opor, dan soto, serta sebagai pewarna pada nasi
kuning. Kunyit juga sering dimanfaatkan sebagai ramuan obat tradisional
untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Misalnya, rimpang kunyit yang
di parut, lalu di tambahkan kapur sirih dan air panas setelah dingin
dioleskan pada bengkak yang di sebabkan oleh sengatan serangga atau
ulat bulu.
Saat ini, kunyit sudah dimanfaatkan secara luas oleh industri
makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan tekkstil. Di Eropa, kunyit
sudah di pakai untuk mewarnai mentega, keju, dan mustart. Bubuk kunyit
juga dipakai dalam kosmetik tradisional, terutama sebagai bahan lulur dan
bedak. Dunia kedokterandan pengobatan sudah sangat maju. Meskipun
demikian, obat tradisional atau jamu masih tetap di gemari masyarakat,
bahkan semakin di butuhkan. Di perusahan jamu dan obat-obatan kunyit
termasuk bahan baku ramuan obat. Industri minuman njuga sudah ada
yang mengolah kunyit menjadi minuman kesehatan, seperti kunyit asam
yangberkhasiat mengurangi rasa sakit saat haid, menghilangkan bau
badan, dan menyediakan serat bagi tubuh (Said A., 2007).
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut
dengan kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin
sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%, dan zat-zat
bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari keton
seskuiterpen, turmeron, tumeon 60%, xingiberen 25%, felandren, sabinen,
borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung lemak sebnayak 1-3%,
karbohidrat 3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-
garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium. Kandungan kimia kunyit
terdiri atas karbohidrat (3%) protein (30%), lemak (5,1%), mineral (3,5%),
dan moisture (13,1%), minyak esensial (5,8%) (kusbiantoro, dan
Purwaningrum 2018).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang pentingnya menjada imunitas tubuh dengan
mengkonsumsi minuman herbal berbahan dasar kunyit, serta melakukan
penanaman tanaman toga yaitu kunyit di pekarangan rumah. Melalui
kegiatan ini, di harapkan masyarakat di Desa Pondok Panjang,
Kecamatan V koto, Kabupaten Mukomuko dapat memahami pentingnya
menjaga imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Selain itu,
diharapkan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan pekarangan
rumah bukan sebagai aspek keindahan saja tetapi juga aspek kesehatan
dengan menanam tanaman obat di pekarangan rumah.
MATERIAL DAN METODE
Sosialisasi cara pengolahan kunyit menjadi kunyit bubuk dilakukan
di Sekretariat KKN kelompok 212 Desa Pondok Panjang, Kecamatan V
Koto, Kabupaten Mukomuko pada tanggal 22 Juli 2021. Adapun tahapan
proses pembuatan kunyit bubuk yaitu: pengupasan kulit kunyit, di
lanjutkan dengan proses pencucian, lalu dilakukan pengirisan kunyit tipis-
tipis, selanjutnya dilakukan proses pengeringan dengan memaanfaatkan
sinar matahari. Setelah irisan kunyit mengering dilakukan proses
penghalusan kunyit menggunakan blender, dan lakukan proses
penyaringan bubuk kunyit agar di dapat tekstur kunyit bubuk yang halus.

HASIL DAN DISKUSI

Berdasarkan hasil dari sosialisasi cara pengolahan kunyit bubuk


dapat menjadi salah satu peluang usaha bagi masyarakat Desa Pondok
Panjang, Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko. Selain itu
masyarakat lebih paham mengenai khasiat dari tanaman kunyit selain
digunakan sebagai bumbu masakan, diantaranya mengobati demam,
dispesia atau perut kembung, mual muntah, menambah nafsu makan,
mengobati hidung tersumbat akibat flu, mengobati eksim, diare, dan
mengobati keputihan. Berkhasiat untuk anti peradangan, antioksidan, anti
bakteri, nematosida, dan anti protozoa, anti venom, anti HIV, empedu, anti
tumor, dan sebagai studi klinis (Simanjuntak P., 2012)

KESIMPULAN

Kunyit yaitu tanaman rempah yang digunakan sebagai bumbu


masakan, bahan obat herbal, dan untuk minuman. Kunyit memiliki
berbagai khasiat yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, dan
meningkatkan nafsu makan. Selain itu kunyit dapat menjadi suatu peluang
usaha bagi masyarakat.

REFERENSI

Ingsih I. S., George w., dan Efendi S.W., 2020. Pembuatan Jamu
Tradisional Kunyit Asam Sebagai Minuman Peningkat Daya Imunitas
Tubuh Pada Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional
Abdimas Ma Chung. ISBN: 976-602-9155-25-9.

Kusbiantoro D. Dan Y. Purwaningrum., 2018. Pemanfaatan


kandungan metabolit sekunder pada tanaman kunyit dalam mendukung
peningkatan pendapatan masyarakat. Jurnal kultivasi, 27(1) :544-549.

Said A., 2007. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: Sinar Wadja
Lestari.

Simanjuntak P., 2012. Studi Kimia dan Farmakologi Tanaman


Kunyit (curcuma longa L.) Tumbuhan Obat Serbaguna. Agrium, 17(2) 103-
107.

Winarto W.P., 2000. Khasiat dan Manfaat kunyit. Agromedia. ISBN:


9793357673,9789793357676.

Anda mungkin juga menyukai