Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM HOLISTIK

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN DESA

PENGOLAHAN BIJI KARET MENJADI KERIPIK SEBAGAIP


EMANFAATAN HASIL PERTANIAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KREATIFITAS EKONOMI MASYARAKAT DESA TALANG BOSENG
BENGKULU TENGAH

Oleh :
Erni Septiyana Putri F1G018004 2018
Muhammad Ichsan Triansyah F0I018004 2018
Shafira Anggia Dini F1G018001 2018
Dinda Rahayu Putri F1G018002 2018
Aanisah Hanuun F1G018003 2018
Khairatul Alawiya Simanullang F1G018012 2018
Veni Natalia F1G018013 2018
Andi Liza Azzahra F1G018014 2018
Dwi Kamila Putri F1G018017 2018
Petri Siti Khadijah F1G018024 2018
Hidayati Fitria F1G018026 2018
Mifta Violina Aniza F1G018028 2018
Tya Chalifatul Maulina F1G018029 2018
Tesa Pebiani F1G018030 2018

UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2020
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Pengolahan biji karet menjadi
keripik sebagai pemanfaatan hasil
pertanian dalam upaya
meningkatkankreatifitas ekonomi
masyarakat Desa Talang Boseng
Bengkulu Tengah
2. Ruang Lingkup : Desa Talang Boseng Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten
Bengkulu Tengah
3. Nama Organisasi : Himpunan Mahasiswa S1 Farmasi
(HIMAFASI)
4. Ketua Pengusul
Nama Lengkap : Erni Septiyana Putri
NIM/NRP : F1G018004
Program Studi/Jurusan : S1 Farmasi
Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
No. Telepon/HP : 082279676362
E-mail : erniseptiyana0801@gmail.com
5. Jumlah Anggota Pengusul (orang) : 14 orang
6. Dosen Pendamping
Nama Lengkap, Gelar :
NIP/NIDN :
No. Telepon/HP :
7. Lokasi Kegiatan/Mitra
Kelurahan/Kec : Pondok Kelapa
Kabupaten/Kota : Bengkulu Tengah
Provinsi : Bengkulu
Jarak PT waktu tempuh ke lokasi desa (km) : 1 km
8. Jangka Waktu Pelaksanaan(bulan) : 4 bulan
9. Biaya Total(Rp) :
Ditjen Belmawa (Rp) :
Sumber lain (Rp) :

Menyetujui, Bengkulu, 26 Juni 2020.


Pimpinan Organisasi Mahasiswa

Buistu Arba’a Nuyuh Putri Erni Septiyana Putri


NPM. F1G018031 F1G018004
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dr. Drs. Syahrial, MA., M. Phil


NIP. 195806161985031003
A. LATAR BELAKANG

Sektor pertanian dengan subsektor perkebunan memegang peranan yang sangat


penting dalam pembangunan pertanian Indonesia terutama sebagai penghasil devisa,
penyerapan tenaga kerja lokal dan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional
Bruto. Keuntungan yang didapat dari melakukan usahatani karet selain yang bersifat
materil ialah menjadi sebagai sumber keragaman hayati yang bermanfaat dalam
pelestarian lingkukangan hidup, sebagai sumber oksigen dan sumber penyerapan
karbon dioksida serta sebagai daerah serapan air. Perkebunan karet (Hevea
brasiliensis) merupakan salah satu sektor usaha di bidang pertanian yang memiliki
peranan penting dalam menghasilkan devisa negara karena karet telah menjadi
komoditas ekspor utama Indonesia. Perkebunan karet hampir menyebar di seluruh
wilayah Indonesia. Sumatera dan Kalimantan merupakan wilayah dengan luas lahan
dan produksi karet tertinggi di Indonesia, termasuk Provinsi Bengkulu. Berdasarkan
data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM, 2014). Luas lahan
perkebunan karet di Bengkulu pada tahun 2013 adalah 114.538 ha dengan potensi
produksi 87.461 ton getah karet. Potensi produksi getah karet di Kabupaten
Bengkulu adalah 9.335 ton. Selain menghasilkan getah, tanaman karet menghasilkan
biji. Hanya sekitar 20% biji karet yang digunakan sebagai benih. Biji karet memiliki
kandungan gizi terutama protein yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku
pangan (Eka et al., 2010).
Dari penelitian yang telah dilakukan Sucianingtyas et al., (2018) diketahui bahwa
biji karet memiliki kadar asam sianida (CN) sebesar 0,3%, itu artinya biji karet tidak
membahayakan untuk dikonsumsi jika telah dilakukan proses pengolahan dan
perlakuan sesuai dengan prosedur aman sebelumnya. Didalamnya justru
mengandung nilai gizi yang baik seperti protein (27%), lemak (32%), mineral (2,4%)
dan air (9,1%) serta terdapat vitamin A, vitamin B dan vitamin E.  Nilai gizi yang
terdapat pada satu buah biji karet sangat perlu diperhitungkan. Kandungan gizi biji
karet dalam proses pembuatan emping biji karet mempunyai nilai yang jauh lebih
besar jika dibandingkan kandungan gizi pada melinjo yang persentase kandungan
proteinnya hanya 11,8%, lemak 2,4%, karbohidrat 62,2%, serat kasar 1,9% dan air
5,0% (Listyati, 2012).
Pemanfaatan biji karet sebagai bahan pangan belum optimal digunakan.
Melimpahnya biji karet di Kabupaten Bengkulu tengah merupakan salah satu modal
untuk meningkatkan industri pangan kreatif di kabupaten tersebut. Pemanfaatan biji
karet layak disosialisasikan mengingat bahan baku biji karet sangat banyak tersedia,
disamping itu keberadaannya yang tidak dilirik oleh para pengusaha atau petani karet
itu sendiri membuat suatu peluang bisnis ini begitu menguntungkan jika ditinjau dari
biaya pengadaan bahan baku biji karet tersebut. Tentunya hal ini sangat berbanding
terbalik dengan buah melinjo yang justru tidak banyak tersedia karena minimnya
alokasi lahan tanaman melinjo yang justru kebanyakan dialih fungsikan sebagai
perkebunan tanaman industri yang dianggap lebih menguntungkan.
Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait proses
pengolahan biji karet yang aman dikonsumsi serta mendapatkan produk akhir
panganan yang berbahan baku biji karet. Dengan keadaan tersebut kami berusaha
untuk memanfaatkan biji karet untuk diolah menjadi bahan makanan yang
mengandung nilai gizi tinggi sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang
diharapkan dapat ditumbuh kembangkan dikalangan masyarakat.
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat desa talang boseng
dengan limbah biji karet?
2. Bagaimana pengolahan limbah biji karet menjadi keripik bernilai ekenomi?
3. Bagaimana cara membuat keripik dengan bahan baku biji karet?
TUJUAN
1. Mengetahui cara membuka lapangan kerja bagi masyarakat talang boseng
dengan limbah biji karet.
2. Mengetahui pengolahan limbah biji karet menjadi tempe bernilai ekonomi.
3. Mengetahui cara membuat keripik dengan bahan baku biji karet.

INDIKATOR KEBERHASILAN PERCOBAAN


1. Masyarakat Desa Talang Boseng, Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten
Bengkulu Tengah dapat menguasai cara membuat keripik yang terbuat dari biji
karet.
2. Dapat terciptanya lapangan pekerjaan yang baru.
3. Meningkatnya penghasilan dan keterampilan masyarakat Desa Talang Boseng ,
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah sehingga diharapkan
akan meningkat pula kesejahteraan masyarakat.
4. Terjalinnya hubungan yang baik antara mahasiswa Universitas Bengkulu dengan
masyarakat Desa Talang Boseng , Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten
Bengkulu Tengah baik dalam kegiatan sosial maupun ekonomi dan disertai
edukasi.
5. Program ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat Desa Talang Boseng, Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah
6. Adanya perubahan baik ekonomi maupun dalam segi pengembangan wawasan
antara sebelum diadakan nya program dan setelah di laksanakannya program ini.
7. Program ini dapat membantu membangun kemajuan bagi Desa Talang Boseng,
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan dijelaskan

dalam Tabel.1 Tabel.1 Jangka

Waktu Pelaksanaan

NO KEGIATAN BULAN DALAM TAHUN 2020


AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
1. Tahap Awal
Persiapan
2. Tahap Sosialisasi
3. Tahap Pelatihan
4. Tahap Pembuatan
5. Tahap Pemasaran
6. Tahap Pengawasan
Keberlanjutan
8. Evaluasi
10. Laporan Akhir
Ket : Merah : Tahap persiapan
Dongker : Sosialisasi Kepada Mayarakat
Cokelat : Pelatihan Kepada Masyarakat
Hijau : Proses Pembuatan Kripik
Biru : Pemasaran Kripik
Kuning : Pengawasan
Oren : Evaluasi
Army : Laporan Akhir
Tabel. 2 Logbook kegiatan
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan Keterangan Paraf
1. Minggu / 2 08:00- - Pengecekan keperluan oleh Tahap Persiapan
Agusts 12.00 Mahasiswa Awal
2020 - Pembelian alat penunjang
2. Minggu / 9 08:00- - Absensi Tahap Sosialisasi
Agustus 2020 12.00 - Mensosialisasikan rencana
kegiatan
3. Minggu / 16 08:00- - Pengenalan biji karet dan Tahap Pelatihan
Agustus 2020 16.00 pelatihan mengelola biji karet
menjadi bahan baku alternatif
pembuatan kripik
- Pelatihan tahap-tahap pembuat
kripik biji karet
- Pembentukan kelompok peserta
4. Minggu / 23 08:00- - Pembuatan kripikbiji karet Tahap Pembuatan
Agustus 2020 12.00
5. Minggu / 30 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap pembuatan
Agustus 12.00 Tahap Pemasaran
2020 - Pemasaran tempe
6. Minggu / 6 08:00- - Pembuatan kripik biji karet - Tahap Pembuatan
Septem 12.00 - Pemasaran kripik Tahap Pemasaran
ber - Pengawasan pembuatan kripik Tahap Pengawasan
dan pemasaran oleh tim pelaksana
2020
dan dosen pembimbing
7. Minggu / 13 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
September 12.00
- Pemasaran kripik
2020 Tahap Pemasaran
- Pengawasan pembuatan kripik
dan pemasaran oleh tim pelaksana Tahap Pengawasan
dan dosen pembimbing
8. Minggu / 20 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
September 12.00 Tahap Pemaasaran
- Pemasaran kripik
2020
- Pengawasan pembuatan kripik Tahap Pengawasan
dan pemasaran oleh tim pelaksana
dan dosen pembimbing
9. Minggu/27 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
September 12.00 - Pemasaran kripik Tahap Pemasaran
2020 - Pengawasan pembuatan kripik dan Tahap pengawasan
pemasaran oleh tim pelaksana dan
dosen pembimbing
10. Minggu/4 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
Oktober 12.00 - Pemasaran kripik Tahap Pemasaran
2020 - Pengawasan pembuatan kripik dan Tahap Pengawasan
pemasaran oleh tim pelaksana dan
dosen pembimbing
11. Minggu/11 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
Oktober 12.00 - Pemasaran kripik Tahap Pemasaran
2020 - Pengawasan pembuatan kripik dan Tahap Pengawasan
pemasaran oleh tim pelaksana dan
dosen pembimbing
12. Minggu/18 08:00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
Oktober 2020 12.00 - Pemasaran kripik Tahap Pemasaran
- Pengawasan pembuatan kripik dan Tahap Pengawasan
pemasaran oleh tim pelaksana dan
dosen pembimbing
13. Minggu/25 08.00- - Pembuatan kripik biji karet Tahap Pembuatan
Oktober 2020 12.00 - Pemasaran Kripik
- Pengawasan pembuatan kripik dan Tahap Pemasaran
pemasaran oleh tim pelaksana dan
dosem pembimbing Tahap Pengawasan

14. Minggu/1 08.00- Pemasaran kripik Tahap Pemasaran


November 12.00 - Pengawasan pembuatan kripik dan Tahap Pengawasan
2020 pemasaran oleh tim pelaksana dan
dosen pembimbing
15. Minggu/8 08.00- - Menilai produk dan tahap Evaluasi
November 16.00 pemasaran agar bisa diperbaiki.
2020

16. Minggu/15 08.00- - Mendata dan melaporkan seluruh Laporan Akhir


November 12.00 proses kegiatan yang telah
2020 dilaksanakan selama produksi
kepada kemenristekdikti.
Tabel. 3 Monitoring pasca program
No Kegiatan Rencana pelaksanaan Monitoring Pelaksanaan
Ketepatan Ketepatan Pencapaian
Waktu sasaran Hasil
Kegiatan
Tahap - Pengecekan keperluan
Persiapan oleh Mahasiswa
Awal - Pembelian alat
penunjang
Tahap - Absensi
Sosialisasi - Mensosialisasikan
rencana kegiatan
Tahap - Absensi
Pelatihan - Pelatihan pembuatan
- Pembentukkan
kelompok
Tahap - Absensi
Pembuatan - Pembuatan perkelompok
yang telah dibenntuk
Tahap - Pengemasan produk
Pengemasan tempe
Tahap - Pemasaran kemitra yang
Pemasaran telah dijalin

Anda mungkin juga menyukai