Diusulkan oleh:
Agustin Ike Rahmawati; B1021181093; 2018
Ana Liana; B1021181116; 2018
Ardimansyah; B1031191011; 2019
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perdagangan di Indonesia semakin lama semakin besar dan cukup
banyak dampak yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah
satu cara menekan gejolak kepungan industri barang dari luar negeri yaitu dengan
mengembangkan industri kecil (home industry) yang merupakan komoditas
spesifik lokal. Kalimantan Barat memiliki buah-buahan yang banyak ditanam oleh
masyarakat, salah satunya yaitu nanas. Bentuk klasifikasi kabupaten yang memiliki
potensi luas perkebunan nanasnya adalah Kabupaten Kubu Raya. Nanas
merupakan salah satu tanaman buah yang memiliki banyak vitamin dan mineral
diperlukan oleh tubuh.
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan tanaman semak yang
berasal dari daratan Amerika Selatan dan selanjutnya berkembang meluas ke
seluruh dunia yang beriklim tropis. Luas panen nanas di Indonesia kurang lebih
165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen buah-buahan nasional dari 657.000
hektar (Agromedia, 2009:174). Nanas sangat baik apabila dikelola pada lahan
gambut tipis dan salah satu sentra terbesar penghasil buah ini adalah Kalimantan.
Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi perkebunan nanas yang melimpah.
Bahkan wilayah Kabupaten Kubu Raya direncanakan sebagai daerah sentra
pengembangan nanas yang tertuang dalam visi dan misi kabupaten (Kabupaten
Kubu Raya Dalam Angka, 2019). Jumlah luas panen dan produksi buah nanas pada
tahun 2018 sejumlah 44.623.392 rumpun dengan produksi sebesar 44.612 ton
dengan produktivitas sebasar 104.69 ton/ha (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kalimantan Barat, 2018). Meskipun demikian, nanas di Kabupaten
Kubu Raya belum dimanfaatkan secara optimal dan sebagian besar terbatas pada
hasil panen perkebunannya saja. Selain itu, bagian daun nanas juga kurang
dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga menjadi limbah. Padahal hasil mentahan
dari buah nanas dan daunnya dapat diolah menjadi produk jadi.
Sebagian besar hasil panen nanas di Kabupaten Kubu Raya belum optimal
dalam pengolahan teknologi pangan dan pemanfaatan limbah daun dari buah
tersebut. Bahkan jumlah limbah daun nanas mencapai 60 ton per hektar dalam satu
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Produk
PINTER merupakan bentuk inovasi dari Pineapple Center Group dengan
memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman nanas sebagai bahan baku olahan
minuman yoghurt nanas, keripik nanas, serta filter masker dari limbah daun nanas.
Inovasi produk olahan tanaman nanas ini bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah produk lokal serta sebagai usaha yang mampu meningkatkan nilai
ekonomis dari keseluruhan tanaman nanas itu sendiri. Sekilas produk dari
Pineapple Center Group ini hadir dengan inovasi terbaru dan terkini disesuaikan
dengan adanya kasus COVID-19 yang sedang terjadi sehingga produk-produk yang
disajikan juga dapat mejaga kesehatan dan imun tubuh konsumen pada saat
mengkonsumsi produk dari olahan buah tanaman nanas berupa minuman yoghurt
dan keripik nanas serta dapat melindungi konsumen dari ancaman virus berbahaya
dengan adanya filter masker dari limbah daun nanas.
Produk Mask
Produk Chips Produk Yoghurt
Filter
80 unit 250gr × Rp5.000
200 unit × 60 unit 500gr × Rp10.000 200 unit ×
Rp15.000 Rp15.000
60 unit 1000gr × Rp20.000
Total Pendapatan Produk
Rp 400.000
Rp 600.000
Rp3.000.000 Rp3.000.000
Rp 1.200.000
Rp 2.200.000
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pembuatan Produk
Pembuatan produk dibagi menjadi beberapa tahap yaitu praproduksi,
pembuatan produk, pengemasan, dan pemasaran produk yang dilakukan dengan
metode blended. Tempat produksi Pineapple Center direncanakan berada di Jalan
Adi Sucipto Gg. Cempaka Putih yang strategis dan nantinya diharapkan dapat
membawa dampak positif bagi usaha. Kemasan untuk produk PINTER merupakan
kemasan dengan bahan yang ramah lingkungan guna melindungi produk agar tetap
higienis dan tertutup dari kotoran agar dapat mendorong konsumen untuk membeli
produk PINTER. Kemasan bagian luar tertera stiker yang memiliki keterangan jelas
mengenai produk sehingga memudahkan konsumen untuk mengidentifikasi
produk. Pada stiker terdapat logo brand, ingridients dan media sosial kami sebagai
cara mengenalkan produk PINTER.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap praproduksi yaitu melakukan survei pasar
dan survei bahan. Kegiatan survei dilakukan secara online dengan memanfaatkan
online tools dari internet seperti google trends dan secara offline yaitu survei
langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan agar memperoleh bahan
dengan kualitas tinggi namun tetap terjangkau. PINTER juga memberikan
pelayanan dan transparansi mengenai produk kepada konsumen sehingga produk
PINTER mendapatkan kepercayaan penuh dari pelanggan.
1. Proses Pembuatan Mask Filter
Alat Bahan
1. Alat press 1. Daun nanas
2. Alat pemotong 2. ZnCl2
3. Kaleng pembakaran 3. Kain nonwoven
4. Oven 4. Aquadest
5. Loyang 5. Aluminium foil
6. Kemasan
Produk yang akan dibuat adalah masker yang bertujuan untuk melindungi
diri dari polusi udara dan meminimalisir terpapar Virus COVID-19 dengan
memanfaatkan karbon aktif dari daun nanas sebagai filter masker. Masker ini
10
terdiri dari tiga lapisan dengan filter karbon aktif di bagian tengahnya. Proses
pembuatan masker yaitu memotong kain katun menjadi dua bagian, masing-
masing berukuran 18×10 cm. Kedua kain dijahit sehingga masker menyisakan
ruang di bagian samping untuk menyisipkan atau mengganti filter. Proses
pembuatan karbon aktif dimulai dengan proses pencucian, penyortiran dan
pengeringan daun nanas, kemudian daun nanas yang sudah kering dimasukkan
ke dalam kaleng pembakaran untuk dikarbonisasi. Hasil karbonisasi dihaluskan
dan dicampur larutan activating agent yaitu ZnCl2. Dilakukan pengadukan dan
didiamkan hingga 24 jam pada suhu kamar. Kemudian disaring dan dinetralkan
dengan aquadest secara berulang (Rufford T.E, dkk., 2010). Karbon aktif
dikeringkan dengan cara dioven dengan suhu 110oC hingga benar-benar kering.
Karbon aktif yang sudah kering disebarkan di atas kapas yang diselipkan di
antara dua kain nonwoven. Selanjutnya dilakukan pengepresan di setiap sisi
(Nagesh K, dkk., 2018).
2. Pembuatan Chips
Alat Bahan
1. Alat pemotong 1. Buah nanas
2. Alat peniris minyak 2. Minyak goreng
3. Spatula 3. Asam askorbat
4. Oven 4. Gula pasir
5. Kemasan 5. Air
Pembuatan keripik nanas (Pineapple Chips) menggunakan bantuan mesin
oven. Prinsip kerja mesin tersebut dapat mengeringkan nanas secara sempurna.
Proses pembuatan keripik nanas dimulai dari nanas dikupas lalu dicuci dan diiris
dengan ketebalan 4 hingga 5 mm, kemudian dimasukkan ke dalam freezer
hingga beku (2-3 jam). Dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan oven
dengan suhu 70oC agar nanas dapat kering secara merata. Kemudian dilakukan
proses penggorengan keripik nanas. Untuk mengatasi keripik nanas yang
berminyak, maka dapat menggunakan peniris minyak atau spinner (Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2019). Tahap akhir keripik nanas yang
sudah ditiriskan adalah dikemas (packaging).
3. Pembuatan Yoghurt
11
Alat Bahan
1. Kuali 1. Kulit nanas
2. Alat pemotong 2. Susu full cream
3. Blender 3. Minuman probiotik
4. Botol 4. Perisa nanas
5. Kemasan 5. Air
6. Sendok
7. Teko
Nanas yang telah dikupas dalam pembuatan keripik, maka kulitnya
dialokasikan untuk membuat yoghurt. Kulit nanas direbus terlebih dahulu untuk
membuang kotoran yang menempel pada kulit nanas tersebut. Kemudian, kulit
yang telah direbus akan dilanjutkan ke proses penggilingan dengan
menggunakan mesin blender. Jika hasil yang didapatkan menjadi halus, maka
selanjutnya dilakukan proses penyaringan agar dapat diambil sari dari kulit
nanas tersebut.
Pada proses pembuatan yoghurt, susu full cream direbus sambil diaduk
menggunakan sendok. Hasil yang telah direbus dengan cara memasukkan ke
dalam toples tertutup, selanjutnya akan didiamkan selama satu hari. Setelah satu
hari berlalu, maka susu yang telah difermentasi dicampur dengan minuman
probiotik dan sari kulit nanas yang telah disaring. Tahap akhir yoghurt yang
sudah dituang ke dalam botol yaitu dilakukannya pengemasan (packaging).
c. Mask Filter
a. 1 buah dengan 3 filter masker = Rp15.000
2) Segmentasi Pasar
PINTER hadir berupa minuman dan makanan ringan untuk
dikonsumsi serta produk yang dapat digunakan oleh seluruh kalangan
masyarakat. Secara demografi segmentasi pasar, Pineapple Center Group
menentukan sasaran konsumen yang nantinya akan menjadi konsumen
dari PINTER dengan memperhatikan kepuasan, kelayakan konsumsi, dan
kesehatan pelanggan.
Sasaran pemasaran dari PINTER yaitu untuk semua golongan
umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, diantaranya:
b. Anak-anak
c. Remaja (pelajar) dan civitas akademik
d. Keluarga dan orang tua
e. Mahasiswa dan orang dewasa.
Sebagai suatu usaha yang melakukan inovasi berkelanjutan tanpa
batas, maka Pineapple Center Group hadir dengan memberikan tawaran
kepada konsumen sesuai dengan harga dan produk PINTER yang dapat
dijangkau untuk seluruh kalangan, terutama untuk kalangan mahasiswa
dan masyarakat umum.
3) Persaingan Pasar dan Strategi
PINTER akan bersaing langsung dengan usaha produk yoghurt,
keripik, serta filter masker lainnya baik di swalayan maupun supermarket
yang ada di Pontianak. Strategi penanganan untuk hal tersebut yaitu
dengan menciptakan tingkat kesadaran merk, mendorong terjadinya
pembelian melalui berbagai promosi melewati pemberian edukasi pada
produk yang ditawarkan oleh perusahaan secara terus-menerus agar
membuat PINTER dapat dikenal oleh khalayak luas.
4) Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran PINTER untuk sementara dialihkan secara
online dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi
sehingga tidak dianjurkan untuk berkumpul yang mengakibatkan
13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran
3 Perjalanan 45.000
4 Lain-lain 324.800
Jumlah 4.998.800
1 2 3 4
Survei pasar
Amraini, S. Z., Zahrina, I., Susanto, R., & Wulandari, R. (2020, December).
POTENSI LIMBAH DAUN NANAS DALAM PEMBUATAN SELULOSA
ASETAT SEBAGAI BAHAN FILTER MASKER KAIN. In Seminar
Nasional Kahuripan (pp. 274-278).
Setiawan, AA, Shofiyani, A., & Syahbanu, I. (2017). Pemanfaatan limbah daun
nanas (Ananas comosus) sebagai bahan dasar aktif untuk adsorpsi Fe
(II). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 6 (3).
Nasution, A. Y., Pratiwi, D., Frimananda, Y., & Ardiansyah, A. (2021). VALIDASI
METODE ANALISIS VITAMIN C PADA BUAH DAN KERIPIK NANAS
SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis. Kartika: Jurnal Ilmiah
Farmasi, 8(1), 16-24.
17
Lampiran 1
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Agustin Ike Rahmawati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Manajemen
4 NIM B1021181093
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 31 Agustus 2000
6 Alamat E-mail agustinikerahmawati31@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082256738118
Biodata Anggota 1
a. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam membuat proposal usaha ini.
Pontianak, 21 November 2021
Pengusul,
(Ana Liana)
22
Biodata Anggota 2
a. Identitas Diri
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 Formasi Essay FORMASI FEB UNTAN 2021
Competition
2 Honorable Mention of FEB Universitas 2021
Economic Paper Tanjungpura
Competition
3 Juara 3 National Essay Universitas Trunojoyo 2021
Competition ORION Madura
4 Penerima Hibah Program Kementerian Riset, 2021
Kreativitas Mahasiswa- Teknologi, dan Pendidikan
Kewirausahaan Tinggi
5 Juara 3 Esai Tingkat Universitas Tanjungpura 2021
Nasional Pekan Raya 22
Pendidikan
6 Finalis LKTI Nasional Universitas Tanjungpura 2021
GEBYAR HIMEPA
7 Awardee Beasiswa Kementerian Pendidikan 2020
Unggulan Kemendikbud dan Kebudayaan
23
(Ardimansyah)
25
- Kulit Nanas 65 Kg 0 0