Anda di halaman 1dari 11

Nama:Ahmad Badar

NIM:C1011201019

Prodi :Agroteknologi

Wa:085849024855

E-mail:badarpossible2020@gmail.com

DAFTAR ISI

Cover............................... 1

Pendahuluan....................2

BAB 1................................2

BAB 2.................................4

BAB 3.................................6

BAB 4.................................8

DAFTAR PUSTAKA.......... 10

LAMPIRAN...................... 11
BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Nila merupakan salah satu kelompok spesies budidaya terpenting di dunia. Menurut FAO (2005),
total produksi global budidaya nila mencapai 1,7 juta metrik ton (mt) dengan total nilai sebesar 178
juta dollar Amerika. Produksi nila pada tahun 2009 di Indonesia mencapai 323.389 ton atau
meningkat 11,12% dibandingkan tahun 2008 (Dirjen Budidaya, 2010). Nila sebagai komiditas ikan
mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting sebagai penopang ekonomi masyarakat karena nila
mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya; mudah di budidayakan, pertumbuhan relatif cepat,
mudah berkembang biak, dan relatif tahan terhadap penyakit. Intensifikasi budidaya membawa
dampak yang kurang baik terhadap kelestarian dan kesehatan lingkungan.

Ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan salah satu komoditas air tawar yang memperoleh perhatian
cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi masyarakat di negara – negara yang sedang berkembang (Khairuman dan
Amri, 2008). Rukmana (1997), menambahkan bahwa ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air
tawar potensial untuk sumber protein hewani yang dapat dijangkau berbagai lapisan masyarakat.

Budidaya ikan nila sangat cocok di daerah perdesaan maupun perkotaan.Apalagi kalau kita
menggunakan kolam tarpal.Penggunaan kolam tarpal sangat mudah, kita dapat belajar dari youtube,
google ataupun dengan orang yang sudah berpengalaman.Permasalahan pada sangat ini adalah lahan
untuk budidaya tidak.Sebenarnya bisa-bisa aja karena untuk budidaya ikan nila ataupun ikan air
tawar serta ikan hias bisa menggunakan terpal ataupun kolam kecil.

Kebanyakan orang sekarang ini khususnya di daerah Pontianak memiliki lahan yang
terbatas.Pembuatan kolam tarpal adalah cara yang tepat untuk lahan terbatas.Tentunya dengan
menggunakan cara yang tepat dan benar.Ikan memiliki nilai gizi yang tinggi buat pertumbuhan dan
perkembangan masyarakat.Hal ini sangat penting dan tersalurkan merata ke pada masyarakat dengan
hal yang terjangkau.
Mohon maaf pembuatan makalah ini terburu-buru karena file sempat terhapus kemarin lupa
save.Jika ada kesempatan akan diperbaiki lagi.Saya sangat berharap bisa lulus karena yang ku lakukan
untuk membahagiakan orangtua dan bermanfaat banyak bagi orang lain.Walaupun begitu saya akan
tetap semangat.Kalau tak lolos saya akan cari jalan lain. Sekali lagi mohon maaf 🙏

1.1.Tujuan

Membudidayakan ikan air tawar terutama ikan nila dan lain-lain,mendistribusikannya merata ke
masyarakat baik lokal maupun luar Kabupaten dengan harga yang ekonomis dan bisa
dijangkau.Meciptakan lapangan kerja bagi pemuda ataupun masyarakat dengan gaji yang cukup
memuaskan.Terus berkreatif dan berinovasi setiap langkah dalam menjalankan bisnis budidaya ikan
air tawar.Budidaya ikan air tawar yang akan dicoba antara lainnya ikan nila, lele,gambus dan lain-
lain.

1.2.Luaran yang diharapkan

Semoga dengan usaha budidaya ini dapat memberikan banyak manfaat bagi orang lain dan
memberikan motivasi bagi anak muda untuk berwirausaha.

1.3.Manfaat kegiatan

Manfaat dari usaha ini adalah dapat memberikan manfaat bagi orang banyak,memotivasi anak
muda agar memiliki jiwa kewirausahaan.Pemanfaatan ramah lingkungan sekitar dan memberikan
edukasi bagi masyarakat dalam membudidayakan ikan air tawar
BAB.2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Potensi sumber Daya Alam

Berikut contoh sumber daya alam yang terdapat di sekitar

1.Bibit ikan nila,gambus,gurami dan lainnya

2.Tanaman hias buat tempat tinggal dan sebagai bahan makanan ikan dapat dicari tanpa
memerlukan biaya tambahan

2.1 Potensi Sumber Daya Manusia

Potensi sumber daya manusia yang dimiliki sebagai berikut.

1.Memiliki kemampuan yang terlatihan karena sumber pendapatan ke-2 masyarakat bekerja sebagai
nelayan

2.Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat baik anak muda maupun orang dewasa.

3.Bisa meminta masukan ,arahan,ataupun pendapat kepada ahlinya (budidaya ikan air tawar)

4.Mudah belajar dengan cepat

2.2 Analisis Usaha

a.Jenis usaha

Jenis usaha ini jarang dikembangkan di kampung maupun kota. Masyarakat perlu lagi ke pasar ikan
untuk mencari lauk dan jaraknya lumayan jauh, penyaluran ikan kurang merata padahal kita memiliki
ikan yang cukup melimpah terutama ikan air tawar.Keperluan akan konsumsi ikan terus menambah
setiap waktu.Nah di sini kita akan menjadi supplier sehingga distribusi ikan akan merata.Pemesanan
ikan akan dilakukan secara langsung dan online.Pendistribusian akan diadakan gratis bagi masyarakat
terdekat, hasil penjualan 2,5% akan di sumbangkan untuk anak yatim piatu,daerah yang terkena
bencana dan pembangunan masjid.Selain itu juga kami akan membuat ikan asin dan kerupuk ikan jika
memungkinkan

b.Harga
Masalah harga tergolong murah dari yang lain.Ikan yang di jual memiliki kualitas bagus dan
segar.Pembeli bisa meminta apakah mau beli yang masih hidup atau yang sudah mati.Selain itu juga
akan diantarkan ke tempat pembeli.Olahan ikan seperti ikan asin, kerupuk dan lain-lain akan
dilakukan jika ikan tidak terjual habis.

2.3 Lokasi Usaha

Usaha ini akan berlokasi di jeruju tempat rumah punya abang teman,Pontianak dan opsi kedua di
Sambas.Tempat usaha pasti setelah proposal diterima dan ada modal.Tempat yang dicari jauh dari
gangguan dan tempatnya strategis/mudah dijangkau.

2.4 Analisis Pemasaran

Menurut Widjaya,Pieter G (2017), analisa pasar dapat menggunakan STP(Segmenting, Targeting,


Positioning), dalam usaha ini sebagai berikut

1. Segmenting / segmentasi

Selain menjual ikan mentah,kami akan membuat olahan produk olahan dari ikan berupa ikan
asin,krupuk ikan dan lain-lain.Terus berinovasi, kreatif dalam mengembangkan bisnis ini.Penjualan
berskala nasional dan merata ke daerah pendalaman.

2. Targeting / target

Target jualan semua kalangan.Untuk penyebaran info melalui sosial media,secara langsung brosur
dan lain-lain.Untuk pemesanan atau pembelian bisa melalui wa,no.hp dan media sosial
lainnya.Pelayanan pembelian dilakukan secara maksimal.Selain itu juga akan ada diskon buat pembeli
baru maupun lama.Selain menjual kita juga akan langsung menawarkan pekerjaan mengantar ikan
atau pekerjaan lainnya.
BAB.3 METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan

Berikut alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kolam terpal.

1.Plastik terpal

2.Kayu/bambu/pipa

3.Papan/seng

4.Pipa Paralon

5.Paku/tali/kawat

6.Untuk membuat kolam terpal dibutuhkan berbagai peralatan sesuai kebutuhan, seperti gergaji,
parang, pahat, palu, dan gunting. Sedangkan untuk menggali tanah, jika membangun kolam terpal di
bawah permukaan tanah, dibutuhkan cangkul, sekop, dan linggis.Bila kolam terpal dibangun dengan
menggunakan besi, misalnya besi siku, penyambungannya dilakukan dengan dilas agar lebih kuat.

Membuat kolam terpal sangat praktis dan biayanya murah. Untuk membangunnya hanya membutuhkan
waktu beberapa jam. Seluruh bahannya bisa didapat seluruhnya di tokobangunan. Berikut dibahas
teknik pembuatan kolam terpal tersebut.

1. Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu/Kayu

Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu dibuat di atas permukaan tanah. Ukuran kolam
disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Ukuran kolam yang dibuat disesuaikan dengan ukuran
terpal, misalnya kolam 2x3x1 m, 4x5, 1 m,6x4x I m. atau 4x8x1 m.Langkah-langkah pembuatan kolam
terpal dengan kerangka bambu atau kayu adalah sebagai berikut:

1.Persiapkan lahan untuk kolam terpal dengan membersihkannya dari benda-benda yang mengganggu
seperti rumput maupun perdu. Ratakan tanahnya.

2.Jika tanah tidak rata, miring, perataan dapat dilakukan dengan menggunakan pelepah pisang atau
sekam padi. Selain dapat meratakan tanah, kedua bahan tersebut juga dapat menstabilkan suhu. Karena
menjadi stabilisator suhu, pelepah pisang atau sekam padi juga digunakan sekalipun tanahnya rata.
Ketebalan pelepah pisang atau sekam padi sekitar 10 cm.

3.Siapkan tonggak/tiang dari bambu atau kayu dan tancapkan di setiap sudut kolam. Jika kolam terpal
yang dibangun lebih dari satu petak, atur tata letaknya agar terlihat rapi.

4.Untuk membuai kerangka, bambu atau kayu dipotong-potong sesuai ukuran kolam yang akan dibuat.
Untuk menyatukan kerangka ke tiang dilakukan menggunakan paku ukuran 7 atau 9 cm. Bisa juga diikat
menggunakan tali atau kawat.

5.Untuk membuai dinding bisa menggunakan bambu, kayu, atau papan. Bahan dibersihkan dan
dipotong sesuai ukuran kemudian dipaku pada kerangka, jika menggunakan bambu, lakukan dengan
hati-hati agar tidak pecah.

6.Jika kerangka sudah terbentuk, misalnya kotak berukuran 6 x 4 x 1 m. perlu diatur kemiringannya ke
salah satu sisi untuk memudahkan pengeringan kolam dan pemanenen ikan.

7.Setelah kerangka kolam terpal selesai, langkah selanjutnya adalah memasang plastik terpal. Siapkan
terpal sesuai ukuran kolam. Untuk kolam berukuran 6 x 4 x 1 m digunakan terpal 8 x 6 m, sedangkan
untuk kolam ukuran 4 x 5 x 1 m digunakan terpal berukuran 6 x 7 m. Terpal dipasang dengan baik hingga
merapat ke tepi. Bagian sudut dapat dilipat. Agar terlihat rapi dan tidak mengerut, di bagian dinding
kolam paling atas terpal dijepit dengan bilah bambu.

8.Di salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dipasang paralon sebagai saluran pembuangan
air. Terpal disobek sedikit dengan mengguntingnya berbentuk bintang agar bisa dipasangi bengkokan
pipa (knee).

9.Kolam kemudian diisi dengan air hingga mencapai kedalaman sesuai kebutuhan pemeliharaan ikan.
Kolam terpal diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak bocor. Bila bocor, segera
lakukan penambalan.

3.2 Proses pemasaran

Penjualan dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1.Cara langsung

Melakukan penjualan dengan menjual dengan agen penjual ikan,mulut ke mulut dan lain-lain

2.Cara tidak langsung

Melakukan penjualan dengan sosial media dan membuat brosur serta menyebar luaskannya
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

ANGGARAN BIAYA

Ringkasan biaya

1.Terpal ukuran 100×50×15(Rp15.000,00),300×100×50(Rp60.000, 00) Masing-masing 3

Total Rp.315.000,00

2.Bibit ikan nila

300ekor×1000=Rp300.000, 000

3.Papan

10keping×40.000=Rp.400.000, 00

4.Pakan bibit

50kg×8000=Rp400.000

25kg×8000=Rp200.000,00

5.Tali,Kawat

Rp.100.000,00

6.Pipa

Rp.300.000,00

7.Kayu Balok kecil


8×30000=Rp240.000,00

8.Beli Seng

10×70.000=Rp700.000,00

9.Beli Jaring kecil

Rp300.000,00

10.Biaya lain-lain

Rp145.000,00

Total keseluruhan Rp3.000.000,00

JADWAL KEGIATAN

Bulan 12 sudah mulai.Pembagian jadwal kegiatan menyusul.


DAFTAR PUSTAKA

Ciptanto, S. (2002). Top 10 Ikan Air Tawar. Andi publisher. Yogjakarta.

Crohn, D. (2004). Nitrogen Mineralization and Its Importance in Organic Waste

Recycling. Journal National Alfalfa Symposim, pp 5-13.

Daryanto. (1995). Masalah Pencemaran. Tarsito. Bandung.

Damayanty, M. M., dan Nurlita A. (2013). Pengaruh Paparan Sub Lethal

Insektisida Diazinon 600 EC terhadap Laju Konsumsi Oksigen dan Laju

Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreochromismossambicus). Jurnal Sains dan

Seni Pomits, Vol 2(2): 2337-3520


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai