Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN LELE

Disusun Oleh :
1. Satrio Raya Zenaro
2. Rahman Dwi Pramono
Kelas : IX B

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMPN 1 PANGANDARAN
Jln. Merdeka No. 321 Telp. (0265) 639325 Pangandaran
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pangandaran, 03 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele .........................................................3
B. Membuat Kolam Untuk Pembesaran.......................................................3
C. Benih Ikan Lele .......................................................................................4
D. Poin Penting Dalam Pemeliharaan ..........................................................6
E. Waktunya Panen Ikan Lele ......................................................................7
BAB III PENUTUP .................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9
LAMPIRAN ...........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang
lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam
menu masakan. Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat
setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985.
Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat,
jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit. Namun demikian
perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang
baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas (Rahmat. 1991)
Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk
yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan
kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat
penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai
FCR (Feeding Conversion Rate). Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele
dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk
menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele
"Sangkuriang".Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele
Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia
dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan
mollusca sebagai makanannya (Rahmat. 1991)
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasayang
lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagaimacam
menu masakan. Lele merupakan jenis ikan yang digemarimasyarakat, dengan
rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapatdisajikan dalam berbagai
macam menu masakan.

1
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara-cara yang baik untuk membudidayakan ikan lele.
2. Untuk mengetahui cara memperoleh bibit unggul.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ikan lele

C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan penelitian ini yaitu untuk menambah
pengetahuan kita tentang Budidaya Ikan Lele. Dan juga unutk memberikan
informasi pada pembaca tentang tata cara pembudidayaan ikan lele.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele


Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dipelihara. Kondisi air
seperti apapun dapat dijadikan media pembesaran ikan lele. Tunggu dulu,
bukan berarti Anda mengabaikan kualitas airnya. Justru, semakin baik kualitas
air maka semakin baik pula pertumbuhan ikan lele.
1. Suhu
2. Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-
32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu proses
pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi
(hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat.
3. Lokasi
4. Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat
hidup di segala tempat, termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl.
Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH.
Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8. Dua itu yang paling
penting, anda juga bisa membaca syarat lengkap hidup ikan lele di laman
Litbang Kementerian Pertanian

B. Membuat Kolam Untuk Pembesaran


Kolam untuk pembesaran ikan lele tidak serumit dan seluas kolam
pembenihan. Anda cukup menyiapkan kolam 5×2 meter untuk menampung
kurang lebih 1000 ekor benih ikan lele. Jika ukuran kolam lebih dari itu,
hitung saja menggunakan syarat minimal daya tampung per-meter kolam.
Setiap per-meter persegi kolam pembesaran dapat menampung kurang
lebih 100 ekor benih ikan lele. Jadi, kalau ukuran kolam yang Anda buat
adalah 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar 2000 ekor ikan lele.
Sebaiknya, jangan terlalu padat karena akan mudah terserang penyakit. Kolam
yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam
terpal, kolam semen dan kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam

3
tersebut, jenis kolam terpal merupakan yang paling murah. Di samping itu,
kolam terpal mudah dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele
tetap tinggi. Dilihat sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa
mengurangi biaya pakan ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh
lebih rentan di kolam tanah sehingga hasilnya tidak optimal.
Lalu, bagaimana cara membuat kolam terpal yang baik?
1. Pertama, Anda harus menyiapkan terpal khusus untuk budidaya lele.
Harga terpal di pasaran sekarang sekitar Rp9000 per-meter. Jika Anda
ingin membuat kolam ukuran 10×5 meter, berarti hanya mengeluarkan
biaya Rp.450.000.
2. Langkah kedua, dasar kolam sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk
para pemula, sebaiknya menggunakan ukuran kolam 5×2 meter supaya
ketika mengalami kegagalan tidak mengalami kerugian besar.
3. Ada dua jenis dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan
menggali tanah dan di permukaan tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar
kolam dengan menggali tanah agar tidak mengalami kesulitan ketika
pemberian pakan.
4. Galilah tanah sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah
hasil galian di bibir kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam
tidak mudah jebol.
5. Selanjutnya, buatlah beberapa reng dari bambu (seperti pagar) yang
disusun di atas tanggul kolam setinggi kurang lebih 35 cm. Untuk bagian
sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh (jangan dibelah). Jadi, tinggi
kolam nantinya sekitar 125-130 cm.

C. Benih Ikan Lele


1. Memilih Benih yang Berkualitas
Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda dengan pembenihan.
Anda harus pilih benih ikan lele untuk pembesaran yang ukurannnya 5-7
cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, Anda memilih benih
berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama.
Kemudian, perhatikan ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas berikut :

4
 Ikan lele berkualitas mempunyai tubuh yang seimbang, antara kepala
dan badannya. Selain itu, benih ikan lele harus bebas dari cacat, tubuh
mengkilap, gerakannya lincah dan sungut berseri (tidak pucat).
 Amati pula tingkah laku benih ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak
akan menggantung atau berdiri ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele
juga turut mempengaruhi kualitasnya.
Jadi, Anda harus perhatikan dengan cermat, apakah benih ikan lele
yang Anda beli sudah memenuhi syarat di atas.
2. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
Kalau Anda sudah selesai membuat kolam, langkah berikutnya
yakni mempersiapkan kondisi kolam sehingga siap menampung benih ikan
lele. Ada dua tahapan yang harus Anda lakukan, yaitu mengisi air di
kolam dan melakukan pemupukan.
Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih dan bebas cemaran
limbah apapun. Isilah kolam hingga ketinggian kurang lebih 60 cm.
Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran
kambing atau domba. Masukan pupuk kandang tersebut ke dalam karung
dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan lele yang Anda buat
berukuran 5×2 meter, berarti Anda bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.
Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi menjadi dua sama berat.
Jadi, dalam satu kolam ada dua karung pupuk kandang. Masukan pupuk
kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari karungnya) ke dalam kolam.
Anda boleh meletakannya di pinggir atau di tengah, yang penting posisi
karung itu nantinya mengambang dan bergerak bebas.
Setelah seminggu, angkatlah kedua karung berisi pupuk tersebut.
Namun, sebelum diangkat, celupkan karung berulang ke dalam kolam
supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh air. Anda bisa
menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
3. Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?
Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada saat pagi atau sore
hari supaya terhindar dari terik matahari. Mengapa tidak boleh ditebar

5
pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang sangat panas sehingga
berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.
Sebelum menebarkan benih ikan lele ke kolam, letakanlah benih
tersebut di dalam wadah dari bahan plastik. Lalu, tebarkan benih dengan
cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan sedikit demi sedikit benih
ikan lele.

D. Poin Penting Dalam Pemeliharaan


 Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses
pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda perhatikan dalam
pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.
 Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti
sebelum masa panen. Kondisi air pun harus tenang dan tergenang. Hindari
melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena berpotensi
mengurangi kestabilan pH kolam.
 Anda boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan
diberikan pakan pertama kali (kalau pellet, jenis L1). Lakukan secara
bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis tertentu hingga
akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.
 Poin kedua yang harus Anda perhatikan adalah pemberian pakan. Ada
banyak jenis pakan yang bisa Anda berikan, misalnya pellet, keong mas,
plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling
penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.
 Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar
2-3 jam. Sebaiknya, berikan pakan ketika matahari sudah terbit supaya
polusi yang mencemari daerah sekitar kolam dapat hilang terlebih dahulu
terpapar sinar matahari.
 Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan
menebarkan pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran
zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan
mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau
ingin memberikan pakan.

6
E. Waktunya Panen Ikan Lele
Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan
untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-
8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen yang berbahan licin dan halus agar
tidak menimbulkan lecet pada ikan lele. Cara memanennya, yaitu dengan
menyurutkan air kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk
menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Anda juga
bisa memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun
pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen
akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Dengan teknik pemeliharaan
yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan
diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat baik
untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.

B. Saran
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus
memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan ikan lele pada kolam terkontrol agar menghasilkan
produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/14735658/Cara_Budidaya_Ikan_Lele
2. https://contoh2makalahlengkap.blogspot.com/2018/11/budidaya-ikan-
lele.html

9
LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai