Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI TENTANG BUDIDAYA IKAN

KONSUMSI DAN IKAN HIAS

GURU PEMBIMBING: MA’RIFATUL JANNAH S.Pd.

KELAS : IX-2

NAMA ANGGOTA : 1. ANA NISA’U LATIFATUL ULA (05)

2. CHARISUN NISA’ (09)

3. FARIDHOTUR ROSIDAH (11)

4. SHEILA OKTARIA RAMADHANI (35)

5. ZALFA NABILA APRILLIANTI (37)

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan limpahan rahmat,taufik,hidayah dan inayah-Nya,sehingga
kami dapat menyelsaikan penyusunan artikel yang bertema BUDIDAYA IKAN
KONSUMSI DAN IKAN HIAS untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya
kami.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa artikel ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menjadikan artikel ini
menjadi lebih baik dan akhirnya kami harapkan pula, agar artikel ini dapat berguna
nantinya.

Tanjunganom, Oktober 2021


Penulis
DAFTAR ISI
1. HALAMAN SAMPUL……....................................................................1
2. KATA PENGANTAR…..................................................................…..2
3. DAFTAR ISI…...............................................................................…..3
4. LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN PRAKARYA TENTANG
BIDIDAYA IKAN KONSUMSI DAN IKAN HIAS..................................4
5. MATERI TENTANG BUDIDAYA IKAN KONSUMSI GURAME DAN
IKAN HIAS CUPANG.........................................................................5
6. LAPORAN HASIL WAWANCARA IKAN HIAS DAN IKAN
KONSUMSI.......................................................................................6
7. BUKTI FOTO KEGIATAN OBSERVASI TANTANG BIDIDAYA IKAN
KONSUMSI DAN IKAN HIAS............................................................7
8. KATA PENUTUP........................................................................…….8
A. LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN PRAKARYA TENTANG
BIDIDAYA IKAN KONSUMSI DAN IKAN HIAS
1.)LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN PRAKARYA TENTANG BIDIDAYA IKAN
KONSUMSI.

Indonesia itu terkenal dengan kondisi perairan dan lahan yang sangat cocok untuk Pertanian ,
Perikanan dan Perkebunan . Tapi sangat jarang bahkan sampai sekarang di indonesia yang
menghasilkan ikan terbesar hanya mengandalkan tangkapan alamnya saja. Kita haru bisa
membudidaya ikan secara khusus, kami sangat mendukung jika indonesia menjadi produsen ikan
terbesar di dunia melalu sistem budidaya ikannya .

Budidaya ikan yang sangat diminati saat ini adalah budidaya ikan air tawar Budidaya ikan
untuk konsumsi umum seperti Ikan lele, Gurami, Ikan Mas, Udang, Nila dan Budidaya untuk
konsumsi lainnya

Budidaya ikan yang tidak kalah dari ikan konsumsi adalah ikan Hias, Anda bisa melihat
banyak jenis ikan hias yang beredar diindonesia ini . yang rata-rata indonesia meng ekspor ikan
nya keluar daerah seperti ke singapura.

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beragam ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. taksonomi, ikan tergolong kelompok secara
paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi
ikan tanpa rahang (kelas Agnatha ), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes ), dan tergolong
ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).

Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak
dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering,
dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan
sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.

2. LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN PRAKARYA TENATANG IKAN HIAS

Ikan merupakan makanan yang banyak digemari. Tingginya permintaan akan ikan di indonesia,
dan kurangnya pasokan akan ikan. maka Budidaya Ikan adalah prospek yang cukup bagus untuk
dilakukan. disamping iyu banyak pilihan akan Budidaya ikan. kita dapat memilih Budidaya ikan
apa yang cocok untuk kita budidayakan. Tidak hanya ikan untuk konsumsi saja yang prospek
budidayanya bagus tetapi ikan hias tak kalah untuk dibudidayakan, selain permintaan tinggi,
harga ikan hias juga cukup tinggi, bahkan harganya dapat mencapai jutaan. banyak pilihan ikan
apa yang akan kita budidayakan.

Budidaya perairan adalah bentuk perikanan budidaya, untuk dipertentangkan dengan perikanan
tangkap. Di Indonesia, budidaya perairan dilakukan melalui berbagai sarana. Kegiatan budidaya
yang paling umum dilakukan adalah di kolam atau empang, tambak, tangki, karamba, serta
karamba apung.

Alasan pemilihan ikan hias cupang adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat
bahwasanya budidaya ikan hias bukan hanya untuk diperjual belikan saja tetapi juga bisa untuk
menghiasi rumah kita. Manfaat dari budidaya ini adalah menambah keindahan serta keunikan
rumah.
B. MATERI TENTANG BUDIDAYA IKAN KONSUMSI GURAME DAN
IKAN HIAS CUPANG

1. BUDIDAYA IKAN KONSUMSI GURAME


i). Penyiapan Sarana dan Peralatan

1). Kolam

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
1. Kolam penyimpanan induk
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan
kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah
yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan
kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
2. Kolam pemijahan
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan
kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim
pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-
28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.
Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting ranting.
3. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara
30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di
dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan
berukuran 3-5 cm.
4. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan
membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Ada kalanya dalam
pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah
penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
5. Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan

2.) Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara
induk maupun benih), seser, emberember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala
kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk
mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk
memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus,
ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat
menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan
jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari
kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk
penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk
pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco
(untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),
scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser
(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk
menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

ii. Pembibitan
1. Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:


1. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
2. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
3. Ukuran kepala relatif kecil
4. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
5. Gerakan normal dan lincah.
6. Bentuk bibir indah seperti pisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
7. Berumur antara 2-5 tahun.

2. Pemeliharaan Induk

Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam


kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap
induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap
hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas
diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

3. Pembenihan

Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan
sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun
cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
1. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
2. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis
7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
3. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
4. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100
meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
5. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan
10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan
telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga
terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk induk yang terpelihara baik akan
berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

4. Pemeliharaan Bibit

Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam
pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah
melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan
pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran
air. Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi
dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan
selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis
20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air
panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor
benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
iii. Pemeliharaan
1. Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada
umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud
untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan
dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah
pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi
sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap
berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau
pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk
tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.
2. Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di
daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat
baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon,
genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang
teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh
ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat
dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
3. Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar
mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan
terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
4. Pencegahan Hama dan Penyakit
Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan gurame
mengalami hambatan. Gangguan yang terjadi, yaitu pertumbuhan lambat dan cenderung
kerdil, kematian meningkat, dan menurunnya hasil panen. Ikan gurame yang dipelihara
dapat terserang penyakit karena kualitas air yang buruk dan malnutrisi.
Supaya ikan gurame tidak terserang penyakit dan hama, harus dilakukan pencegahan.
Tindakan paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Pencegahan dapat dilakukan
mulai dari persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hama dan penyakit ikan gurame
agar penanganan ikan lebihtepat dan efektif. Ganti air secara berkala jika budidaya
dilakukan dibak. Jika menggunakan obat-obat kimia, perhatikan efek sampingnya, baik
pada ikan, lingkungan, dan manusia yang akan mengonsumsinya.

iv. Panen
1. Penangkapan
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan
menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah
jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan
membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik
bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan
gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan
dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai
panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun
panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun
panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air
disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara
penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.
2. Pembersihan
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok
dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame
saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus
diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari.
tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan
disesuaikan dengan besarnya beni

2. BUDIDAYA IKAN HIAS CUPANG

1. Pilih Indukan Ikan Cupang


Ikan cupang memiliki beragam jenis, sebelum melakukan pembiakan kamu harus tahu
bahwa indukan jantan dan betina sudah masuk kedalam fase matang atau siap untuk
dikawinkan.

Cara membedakan Ikan cupang jantan dan ikan cupang betina dengan beberapa ciri
berikut:
Jantan
- Siripnya panjang dan berwarna terang
- Bentuk badannya panjang
- Gerakannya lincah
Betina
- Siripnya pendek dan warnanya kusam
- Bentuk badannya lebih bulat
- Gerakannya lambat
Indukan ikan cupang jantan bisa mulai di budidayakan pada usia 4-8 bulan, sedangkan
betina 3-4 bulan.

2. Siapkan tempat pemijahan dengan air yang bersih


Gunakan air sungai yang jernih untuk pemijahan antara ikan cupang jantan dan ikan
cupang betina. Biarkan air dalam tempat tersebut selama satu malam sebelum
memindahkan ikan

3. Tanaman air untuk tempat berlindung anak ikan


Masukkan tanaman air kedalam tempat pemijahan untuk para anak ikan berlindung.

4. Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin


Masukkan ikan cupang jantan untuk membuat gelembung-gelembung udara yang akan
digunakan untuk menyimpan para telur yang sudah dibuahi. Proses tersebut
membutuhkan waktu selama satu hari.

5. Masukkan indukan betina


Jika gelembung udara sudah siap, masukkan indukan betina. Pemijahan ikan cupang
biasanya terjadi mulai pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif
jadi biarkan ikan cupang ditempat yang tenang agar tidak terganggu.

6. Angkat indukan betina dari tempat pemijahan


Ikan cupang jantan yang akan berperan menjaga para telurnya, telur tersebut akan
dipindahkan kedalam gelembung oleh ikan cupang jantan. Jika tidak dipindakan, ikan
cupang betina akan memakan para telur.

7. Telur menetas dan berikan kutu air (moina atau daphnia)


Setelah 3 hari para telur akan menetas, mereka tidak perlu diberi makan. Berilah kutu air
dengan jumlah yang sedikit agar tidak terlalu banyak dan membuat kotor air dalam
wadah.

8. Ambil ikan cupang jantan


Angkat ikan cupang jantan setelah 2 minggu sejak telur menetas. Pindahkan anak ikan
tersebut ketempat yang lebih luas dan berikan kutu air atau larva nyamuk.

9. Pilah ikan berdasarkan jenis kelaminnya


Setelah 1,5 bulan pisahkan ikan-ikan tersebut sesuai dengan jenis kelaminnya.

Itulah cara ternak ikan cupang.


C.LAPORAN HASIL WAWANCARA BUDIDAYA IKAN
KONSUMSI GURAME DAN IKAN HIAS CUPANG
1. LAPORAN HASIL WAWANCARA BUDIDAYA IKAN
KONSUMSI GURAME

Kamis 25 Oktober 2021


Pukul: 08.30 WIB
Tempat: Depan masjid Jami’ Warujayeng
Narasumber: Bapak Andi

Pewawancara: 1.Nisa’
2.Charisun
3.Rosi
4.Zalfa
5.Sheila

Hasil percakapan wawancara dengan narasumber:


Pewawancara:” Assalamualaikum, permisi Pak kami dari MTsN 2 Nanjuk ingin
mewawancarai Bapak tentang budidaya ikan Gurame disini, apakah
kami
boleh meminta waktunya sebentar.”
Narasumber: “Boleh.”
Pewawancara: “Bisa dijelakan Pak, bagaimana cara membudidaya ikan Gurame dengan
benar?”
Narasumber: “Pertama kalian bisa menentukan kolamnya terlebih dahulu. Kedua
buat kolam dan bersihkan sampai tidak ada yang mengganggu benih ikan
karena benih ikan masih rentan sama penyakit atau lingkungan yang
kotor.Ketiga siapin air isi sampai setengahnya saja, nanti setelah Itu
masukin pupuk bisa pupuk organik/kompos tunggu sampai 2-3 hari,
tujuannya untuk membuat makanan alami kaya plankton, jadi ada 2
makanan yang kita kasih pertama dari kolamnya sendiri yang kedua dari
saya sendiri. Setelah itu taburin beberapa benih dengan hati hati, pada
waktu masih menjadi benih jangan sampai kotor airnya, kuras paling tidak
sekitar seperempat saja biar ikannya nggak stres nati ikannya bisa mati.”
Pewawncara: “ Media/tempat apa yang Bapak terapkan dalam budidaya ikan Gurame?”
Narasumber:” Kolam tembok.”
Pewawancara:”Pak mendapatkan benih ikan dari mana?”
Narasumber: “Diperternakan ikan karena disana banyak menjual berbagai jenis bibit
Ikan. “
Pewawancara:”Biasanya ikan ikan disini dikasih makan apa Pak?”
Narasumber:”Kalau masih kecil dikasih pellet ikan sedangkan untuk ukuran sedang

hingga besar juga sam diberi makan pellet ikan dan terkadang juga diberi
makan daun daun hijau seperti daun papaya.”

Pewawancara: “Berapa lama Pak ikan ikan Gurame bisa dikatakan siap panen/jual?"
Narasumber: “ 3-6 bulan ikan sudah bisa dipanen.”
2. LAPORAN HASIL WAWANCARA BUDIDAYA IKAN HIAS
CUPANG
Jumat 25 Oktober 2021
Pukul: 09.00 WIB
Tempat: Depan masjid Jami’ Warujayeng
Narasumber: Bapak Andi
Pewawancara: 1.Nisa’
2.Charisun
3.Rosi
4.Zalfa
5.Sheila
Hasil percakapan wawancara dengan narasumber:
Pewawancara:” Assalamualaikum, permisi Pak kami dari MTsN 2 Nganjuk ingin mewawancarai
Anda tentang budidaya ikan hias cupang, apakah kami boleh meminta waktunya
sebentar.”
Narasumber: “ Iya silahkan.”
Pewawancara:”Bisa dijelaskan Pak, bagaimana cara membudidaya ikan cupang dengan benar?”
Narasumber: “ Cara membudidaya ikan cupang hias, pertama kita harus menjodohkannya
terlebih dahulu, menjodohkannya itu 1:1 maksudnya satu jantan dan satu betina.
Media untuk menjodohkannya bisa pakai ember, atau sterofoam. Kedua, masa
perjodohan sekitar 1-2 hari.”
Pewawancara:”Media/tempat apa yang Anda terapkan dalam budidaya ikan cupang hias?”
Narasumber: “Sebenarnya kalau tempat budidaya itu sama dengan yang lain, bisa pakai kolam,
sterofoam, atau sejenis plastic yang dibuat untuk kolam yang digunakan untuk
manaruh anakan/bibit ikan cupang hias. Untuk ikan cupang yang sudah besar
sekitar usia 3-5 bulan itu kita taruh didalam akuarium/soliter (hidup menyendiri)
jadi ikan cupang diletakkan 1 akuarium 1 ikan. Untuk ukuran akuarium kita bisa
menyesuaikan dengan kein ginan kita.”
Pewawancara:”Dimana kami bisa mendapatkan benih ikan cupang hias?”
Narasumber: “ Kalian dapat membeli benih ikan cupang usia 1 bulan atau kalian dapat
membesarkan sendiri anakan ikan cupang hingga besar lalu kalian dapat
mengambil indukannya.”
Pewawancara:”Apa pakan ikan cupang hias?
Narasumber: Kalian bisa memberi makan ikan cupang berupa pellet, jentik nyamuk, cacing
sutra,cacing darat, kutu air, atau sejenis spirulina. Untuk pakan anakan ikan
cupang usia 5-10 hari bisa berupa plankton, sedangkan pakan untuk usia diatas
10 hari-1 bulan bisa berupa kutu air.”
Pewawancara:”Kapan ikan cupang hias dapat dikatakan siap panen/jual?”
Narasumber: “ Ikan cupang dapat dipanen usia 3-4 bulan atau dari perubahan warnanya.”
Pewawancara:”Jika dijual berapa harga per ekornya?”
Narasumber:”Untuk ikan cupang hias tergantung corak dan warnanya. Jika diusia 3 bulan sudah
ada corak warnanya dapat dijual dengan harga 50-100 ribu (untuk harga satuan),
sedangkan untuk harga partai 350 ribu per 10 ekor atau juga dapat dihitung dari
warna dan coraknya. Untuk ikan cupang biasa harganya bervariatif mulai dari 5-
10 ribu.”
Pewacancara:”Bagaimana pemeliharaan ikan cupang hias dengan baik dan benar?”
Narasumber:”Pertama, dari benih hingga besar kita harus menjaga kualitas air, berupa
pH/kadar keasaman dan suhu air tetap stabil. Karena jika pH dan suhunya tidak
stabil maka akan dapat mempengaruhi proses mutasi warna ikan cupang serta
dapat membuat ikan cupang stess .”
D.BUKTI FOTO LAPORAN HASIL OBSERVASI BUDIDYA IKAN
1. BUKTI FOTO OBSERVASI BUDIDAYA IKAN KONSUMSI GURAME

2.BUKTI FOTO OBSERVASI BUDIDAYA IKAN HIAS CUPANG

PENUTUP
Kesimpulan

Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa budidaya ikan


konsumsi berbeda, dan dari artikel ini kita dapat mengetahui bagaimana cara
budidaya ikan konsumsi dan ikan hias dengan baik dan dengan benar, dari mulai
memilih bibit hingga panen

Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan proposal
ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai