Anda di halaman 1dari 22

BUDIDAYA IKAN NILA

Anggota :
1. Akmal Firmansyah (XIBB / 3)
2. Farhan Akmal Zaki (XIBB / 9)
3. Matthew Rainer Hartono (XIBB / 18)
4. M. Rakha Firdaus (XIBB / 24)
5. Raya Lahirasagi (XIBB / 28)
Bab 1 : Pendahuluan
Latar Belakang

Makalah ini dilatarbelakangi oleh penugasan dimana kami


diberi tugas untuk membuat makalah beserta lembar
presentasi pada pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
Selain itu , bab yang akan disampaikan adalah bab tentang
pembudidayaan ikan dan produk yang akan dihasilkan
sehingga penugasan yang diberi yaitu penugasan tentang
bab tersebut

Namun tidak hanya itu saja, tetapi juga kami sangat tertarik
tentang pembudidayaan ikan nila dimana rumor rumornya
terdapat banyak tipe tipenya atau jenis jenisnya pada ikan
nila.
Rumusan Masalah

• Teknik Budidaya
• Masa Panen
• Analisis peluang usaha budidaya
• Strategi promosi produk dan laporan

Tujuan

• Mengetahui tentang jenis ikan nila


• Memahami lebih dalam tentang budidaya ikan nila
• Mengetahui produk dan strategi promosi yang terbuat dari
ikan nila
• Menambah wawasan tentang karakteristik ikan nila
Bab 2 : Landasan Teori
Ikan Nila

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan yang dapat


hidup dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi
terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan hidup
normal pada habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat
hidup.
Ikan Nila secara morfologi memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar
dan kasar, kepala relatif kecil, mata tampak menonjol dan besar,
tepi mata berwarna putih dan garis linea lateralis terputus dan
terbagi dua.
Mengandung vitamin B12, fosfor, selenium, dan kalium. Dalam 100
gram ikan nila, terdapat sekitar 128 kalori, 0 gram karbohidrat, 26
gram protein, 3 gram lemak, serta sejumlah vitamin B3, B12,
kalium, fosfor, serta selenium
Jenis

1. Ikan Nila Merah Nifi


2. Ikan Nila Merah GIFT (Genetic Improvement of Farmed
Tilapia)
3. Ikan Nila GIFT Biasa
4. Ikan Nila GESIT (genetically supermale Indonesia tilapia)
5. Ikan Nila Salina
6. Ikan Nila lokal
7. Ikan Nila BEST(Bogor Enhanced Strain Tilapia)
8. Ikan Nila Citralada
9. Ikan Nila Nirwana
10. Ikan Nila Nirwana 2
11. Ikan Nila Nirwana 3
12. Ikan Nila Larasati
Sarana dan Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan
nila diantaranya adalah:
1. Jala,
2. Waring (anco)
3. Hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung
sementara induk maupun benih)
4. Seser
5. Ember - ember
6. Baskom berbagai ukuran
7. Timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg)
8. Cangkul
9. Arit
10. Pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur
kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen atau
menangkap ikan nila antara lain adalah :
1. warring/scoopnet yang halus,
2. ayakan panglembangan diameter 100 cm,
3. ayakan penandean diameter 5 cm,
4. tempat menyimpan ikan,
5. keramba kemplung, keramba kupyak,
6. fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat),
7. kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat),
8. hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-
kadang untuk penangkapan benih,
9. ayakan penyabetan dari alumunium/bambu,
10. oblok/delok (untuk pengangkut benih),
11. sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas),
12. anco/hanco (untuk menangkap ikan),
13. lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),
14. scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
15. seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),
16. jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Sedangkan untuk sarananya yaitu :

• Kolam pemijahan/kolam pemeliharaan induk


• Kolam pemeliharaan benih/kolam perdederan
• Kolam pembesaran
• Kolam biasa
Bab 3 : Pembahasan
Teknik Budidaya

A. Pembenihan

• Memelihara dan memijahkan induk ikan untuk menghasilkan


burayak (anak ikan).

• Memelihara burayak (mendeder) untuk menghasilkan benih ikan


yang lebih besar.
Usaha pembenihan biasanya menghasilkan benih yang
berbeda-beda ukurannya. Hal ini berkaitan dengan lamanya
pemeliharaan benih. Benih ikan nila yang baru lepas dan
mulut induknya disebut “benih kebul”. Benih yang berumur
2-3 minggu setelah menetas disebut benih kecil, yang
disebut juga putihan (Jawa Barat). Ukurannya 3-5 cm.
Selanjutnya benih kecil dipelihara di kolam lain atau di
sawah. Setelah dipelihara selama 3-1 minggu akan
dihasilkan benih berukuran 6 cm dengan berat 8-10
gram/ekor. Benih ini disebut gelondongan kecil. Benih nila
merah. Berumur 2-3 minggu, ukurannya ± 5 cm.
Gelondongan kecil dipelihara di tempat lain lagi selama 1-
1,5 bulan. Pada umur ini panjang benih telah mencapai 10-
12 cm dengan berat 15-20 gram. Benih ini disebut
gelondongan besar.
B. Pemeliharaan

Dua minggu sebelum dan dipergunakan kolam harus dipersiapkan. Dasar


kolam dikeringkan, dijemur beberapa hari, dibersihkan dari
rerumputan dan dicangkul sambil diratakan. Tanggul dan pintu air
diperbaiki jangan sampai teriadi kebocoran. Saluran air diperbaiki agar
jalan air lancar. Dipasang saringan pada pintu pemasukan maupun
pengeluaran air. Tanah dasar dikapur untuk memperbaiki pH tanah dan
memberantas hamanya. Untuk mi dipergunakan kapur tohor sebanyak
100-300 kg/ha (bila dipakai kapur panas, Ca 0). Kalau dipakai kapur
pertanian dosisnya 500-1.000 kg/ha. Pupuk kandang ditabur dan
diaduk dengan tanah dasar kolam. Dapat juga pupuk kandang
dionggokkan di depan pintu air pemasukan agar bila diairi dapat
tersebar merata. Dosis pupuk kandang 1-2 ton/ha. Setelah semuanya
siap, kolam diairi. Mula-mula sedalam 5-10 cm dan dibiarkan 2-3 hari
agar teriadi mineralisasi tanah dasar kolam.Lalu tambahkan air lagi
sampai kedalaman 80- 100 cm. Kini kolam siap untuk ditebari induk
ikan.
C. Pemijahan

ikan nila sangat gampang memijah secara alami. Pemijahan


ikan nila intensif biasanya dipakai untuk memproduksi benih
dalam jumlah besar. Karena untuk membangun
infrastrukturnya membutuhkan modal besar. Kali ini kami
hanya akan mengulas pemijahan ikan nila secara alami.Dasar
kolam pemijahan ikan nila sebaiknya dibuat miring sekitar 2-
5%. Kemudian buat kemalir atau kubangan di dasar kolam
tersebut sedalam 20-30 cm sebagai lokasi-lokasi ikan
memijah.

Sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemijahan, lakukan


pengolahan dasar kolam terlebih dahulu. Silahkan lihat cara
persiapan kolam tanah.
Pemijahan ikan nila dilakukan secara massal. Indukan jantan
dan betina ditebarkan ke kolam pemijahan secara bersama-
sama. Padat tebar kolam pemijahan sebanyak 1 ekor/m2,
dengan perbandingan jantan dan betina 1:3.

Selama proses pemijahan, berikan pakan seperti di kolam


pemeliharaan induk. Pemijahan ikan nila biasanya akan
berlangsung pada hari ke-7 sejak indukan
ditebar.Pemijahan berlangsung di dasar kolam, biasanya
dalam kubangan atau cekungan. Apabila terjadi kecocokan,
telur yang dikeluarkan induk betina akan dibuahi oleh ikan
jantan. Kemudian telur tersebut dierami dalam mulut induk
betina.
Selama proses pengeraman telur, induk ikan betina biasanya
berpuasa. Maka, sebaiknya pemberian pakan dikurangi
hingga tinggal setenganya. Hal ini penting untuk menekan
ongkos produksi dan mencegah pembudukan sisa pakan di
dasar kolam.Proses pengeraman biasanya berlangsung
sekitar satu minggu. Telur akan mentas menjadi larva ikan.
Bila induk betina merasa kolam ditumbuhi pakan alami
ikan, ia akan mengeluarkan larva dari mulutnya secara
serempak. Oleh karena itu, dalam selama proses persiapan
kolam penting untuk memupuk dasar kolam agar pakan
alami ikan tumbuh.Larva ikan yang baru menetas akan
berenang ke pinggir kolam. Segera ambil dengan saringan
halus dan pindahkan ke tempat pemeliharaan larva.
Masa Panen

Ada 2 cara memanen ikan nila yaitu:


 
1.Panen Total

Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam,


hingga ketinggian air tinggal 10 cm. Petak pemanenan atau
petak penangkapan dibuat seluas 1 m2 di depan pintu
pengeluaran (monnik), sehinga memudahkan dalam
penangkapan ikan.
2.Panen Sebagian

Panen sebagian disebut juga panen selektif. Kegiatan yang


dilakukan dalam panen sebagian adalah tanpa pengeringan
kolam. Ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran
tertentu.Panen dilakukan dengan menggunakan waring
yang di atasnya telah ditaburi umpan (dadak). Ikan yang
tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring) sebelum
dikembalikan ke dalam kolam sebaiknya dipisahkan dan
diberi obat selama 1 jam.

Langkah pemanenn sebenarnya sederhana saja, Hal-hal yang


perlu dilakukan adalah menghindari ikan nila yang terluka
dan menghindari ikan nila stres jika ingin dijual dalam
keadaan hidup dan segar.
Analisis Peluang Usaha Budidaya

Biaya investasi

Sewa Kolam 1km (selama 2 tahun) Rp 2.000.000


Indukan satu paket (200 ekor) Rp 2.000.000
Jaring hapa Rp 44.000
Seser jaring kasar Rp 32.000
Wearing jaring halus (larva) Rp 15.000
Serokan Rp 10.000
Drum Rp 90.000
--------------------------------------------------------------- +
Total biaya investasi Rp 4.191.000
Biaya Produksi (1 tahun)

Pengolahan lahan kolam (9 x 100.000) Rp.900.000


Pakan indukan (2.200kg x 10.000/kg) Rp.22.000.000
Pakan larva dan benih Rp.3.000.000
Pupuk kandang Rp.320.000
Kapur Rp.100.000
Obat obatan Rp.250.000
Tenaga panen Rp.500.000
------------------------------------------------------------------ +
Total biaya produksi (1 tahun ) Rp.26.970.000
Strategi Promosi

1. Dijual ke Pedagang Pengepul (Pengumpul)


2. Di jual ke pedagang pengecer di pasar dan toko.
3. Dijual ke Pemilik Warung Makan, Katering Nasi Box, atau
Restoran.
4. Dijual sendiri
5. Jual Nila Online untuk dalam kota, bisa melalui Google
Maps, Facebook atau OLX
6. Jual ke luar kota
7. Kerja sama dengan Swalayan seperti Superindo dan
Carefour Transmart
8. Ekspor
9. Desa Wisata Nila
Laporan Kegiatan Usaha ( Dalam Teks )

Secara singkat, laporan kegiatan usaha ini berisikan tentang


bagimana budidaya ikan nila ini dapat bisa dilaksanakan.
Mulai dari beberapa aspek seperti pada landasan teori,
pembahasan budidaya ikan nila,serta masih banyak lagi
yang dapat kita terima dari makalah ini, selain itu tentunya
laporan ini berisikan tentang evaluasi makalah.

Evaluasi makalah yang dapat diambil tentunya berasal dari


waktu atau durasi dalam pengerjaan suatu karya makalah
yang diambil dari internet,buku,maupun secara landasan
teoritis.
Bab 4 : Penutup
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan budidaya ini
praktikan dapatmengetahui cara pemberian pakan yang
benar meliputi frekuensi pakan, teknik pemberian pakan
dan praktikan dapat mengetahui pemeliharaan ikan mulai
dari persiapan sampai pemeliharaan

Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kepada praktikan harus
lebih teliti dalam pemeliharaan ikan dan mengontrol
kualitas air agar tidak terjadi up welling.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai