Anda di halaman 1dari 11

Persiapan Budidaya Ikan Nila

1. Kolam Ikan Nila


Ikan nila ini bisa dibudidayakan di kolam tanah liat, kolam terpal, Keramba
jaring apung, tambak air payau, maupun kolam beton atau semen. Saya
sangat merekomendasikan anda menggunakan kolam tanah liat agar hemat
dan mudah. Tanah liat yang menjadi dasar kolam bisa menumbuhkan jasad
renik, plankton, dan sejenisnya yang akan menjadi makanan ikan nila.
Makanan gratis = hemat = menguntungkan anda.

sumber: duniaikan.com
Ukuran panjang dan lebar kolam sesuai selera anda. Sesuaikan dengan
kebutuhan dan kepunyaan anda. Jangan lupa ada lubang sirkulasi di bagian
pojok bawah, dibuat agak miring agar gampang saat membersihkan air
kolam.

langkah perlangkah cara membuat kolam ikan nila.

1. Pengeringan kolam. Tujuan pengeringan adalah membunuh bibit


penyakit yang ada di dasar kolam. lakukan pengeringan sampai tanah
retak-retak. namun jangan sampai membatu. jika panas terik, 3 – 7 hari
cukup. Ingat jangan sampai membatu, pastikan kalau anda menginjak
dasar kolam masih menyisakan jejak sedalam kira kira 2 cm.
2. Pembersihan kolam. Permukaan kolam dicangkul atau dibajak
sedalam 10cm. Tujuannya untuk mengambil sampah atau kerikil yang
tersisa. Selain itu juga berfungsi menggemburkan dan menyuburkan
tanah. Jika kolam pernah dipakai sebelumnya, bersihkan juga lumpur
hitam yang berbau busuk, lumpur tersebut adalah sisa pakan
sebelumnya yang tidak habis.
3. Pemberian kapur. Tuangkan kapur pertanian agar tanah tidak terlalu
asam. Dosisnya 5kg per 100m2 atau 500 kg per hektar. aduk kabur
dengan tanah, usahakan kapur masuk ke tanah sedalam 10cm.
4. Pemupukan kolam. Pemupukan ini bertujuan menghidupkan
tumbuhan renik, plankton, dsj untuk calon pakan nila. Gunakan pupuk
organik, bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya 1- 2ton per
hektar, atau 10 – 20 kg per 100m2. silahkan sesuaikan dengan ukuran
kolam anda. setalah 7-14 hari, anda bisa menambah pupuk kimia, urea
(dosis 0,7kg/100m2) atau TSP (0,25kg per 100m2)
5. Pengairan Kolam. Sebaiknya anda melakukan pengairan secara
bertahap. Pertama airilah kolam setinggi 20cm, biarkan 1-2 hari agar
sinar matahari menyentuh dasar kolam dan calon pakan ikan nila bisa
tumbuh. setelah itu airilah setinggi 60-70 cm
2. Pemilihan Benih
Pertama putuskan dulu jenis nila apa yang akan anda budidayakan? yang
paling banyak di budidayakan petani adalah nila merah karena banyak di
sukai konsumen.

sumber : indotrading.com
Kenapa? karena ikan nila sangat liar saat kawin, jadi energinya akan habis
hanya untuk kawin. Selain itu ikan nila saat akan membuat anak juga kurus
kurus dan lambat tumbuh.
Jika tujuan anda adalah berternak ikan nila untuk tujuan menjual ikan
konsumsi (bukan benih). Pilihlah bibit jantan saja.

Pemilihan bibit nila jantan bisa dilakukan secara manual atau menggunakan
hormon jantanisasi (mengubah nila betina menjadi jantan). Hormon
jantanisasi bisa dibeli di toko pertanian, bisa yang produk impor maupun
produk asli indonesia. Cara jantanisasi bisa anda baca di dokumen ini
Jika anda terlanjur membeli benih campur (jantan dan betina) dan tidak mau
malakukan jantanisasi, pilihlah nila secara manual.

Ciri -ciri nila jantan

 Warna perut nila jantan agak gelap, sedangkan nila betina agak putih
 Dagu nila jantan agak hitam, nila betina agak putih
 Lubang Urogenital nila jantan ada 2 untuk betina ada 3 (1 untuk
mengeleuarkan telur)
 Sirip nila jantan terang jelas, sirip nila betina amerah pucat
3. Penebaran benih ikan nila
Kolam yang sudah kita isi air sekitar 70cm tadi, silahkan diisi dengan benih
ikan nila. petani umumnya menebar benih dengan kepadatan sekitar 30
ekor/m2. Hanya saja sebuah penelitian di institusi penelitian air tawar depok,
meneliti bahwa yang paling optimal adalah 100 ekor / m2.  Jika punya lebih
dari satu kolam, cobalah juga yang 100 ekor per m2. kalau betul berhasil,
untung anda dobel. Hemat ruang dan panen berlipat.

sumber
: intanblog.com
Perubahan suhu air mendadak bisa menyebabkan ikan nila stres. Waktu yang
baik untuk menebar benih nila adalah pagi dan sore agar tidak stres.

Cara memasukkan benih yang benar adalah masukkan benih beserta


wadahnya ke dalam kolam selama setengah jam. Ini untuk adaptasi agar
mengurangi jumlah benih mati. Setelah itu miringkan wadah tadi agar ikan nila
keluar sendiri dari wadahnya.

4. Pembesaran dan Pemeliharaan Ikan Nila


Kunci sukses dari budidaya ikan nila ini adalah ketekunan pembudidaya
dalam 3 hal berikut : Perawatan air, Pemberian pakan, dan penanganan
terhadap hama dan penyakit.

sumber :
tilapia99.files.wordpress.com
Kita mulai dari perawatan air.

Lihatlah airnya saat akan memberi pakan, jika dirasa ada bau tak sedap
silahkan ganti air tersebut. Caranya buang air melalui lubang yang kita buat
dipojokkan kolom, sisakan 1/3nya saja. Pastikan lubang ada saringannya
sehingga ikan nila tidak lari. Setelah itu isi kolam tadi sampai ukuran seperti
semula.

Jika kolam ikan di rasa kotor, ada daun jatuh atau kotoran lain segeralah anda
ambil.
5. Pakan
Jika anda pemula, saya akan beritahu anda: Pakan adalah biaya paling besar
dalam budidaya ikan nila.

Ya meskipun kita sudah menyiapkan plankton dan kawan – kawannya di awal


pembuatan kolam, anda tetap membutuhkan pelet dengan kadar protein 20-
30 %.

sumber : 1.bp.blogspot.com
Pakan ikan nila adalah 3% bobotnya. Jika bobot ikan nila 100 gram, pakannya
berarti 3 gram pelet.

Setiap dua minggu sekali, ambilah beberapa ikan nila sehat lalu timbang
bobotnya. Misal bobot rata -rata ikan 100 gram, maka :

pakan yang dibutuhkan = 3% x bobot rata – rata x jumlah perkiraan ikan


pakan yang dibutuhkan = 3 % x 100 gram x 1.000 ekor = 3.000 gram = 3
kg pelet
Saking besarnya biaya pakan ikan, saya menulis artikel khusus tentang pakan
ikan nila dan alternatifnya, silahkan anda membaca : Jenis Pakan – Pakan
Ikan Nila : Alamai, Alternatif, dan Pelet.
6. Menangani Hama dan Penyakit Ikan Nila.
Hama dan penyakit ikan nila ini bisa terjadi setiap tahap, mulai dari tahap
penyebaran benih sampai tahap hampir panen.

Misal saat di awal-awal benih, anda harus melihat apakah ada hewan
pemangsa benih semisal ucrit. Jika tidak anda cek, bisa -bisa benih anda
habis hanya karena dimakan ucrit.
sumber : CNN Indonesia
Pastikan pinggiran kolam anda tidak banyak tumbuhan atau sampah agar
tidak memicu datangnya ucrit. Jika sudah ditemukan ucrit, waktunya anda
bekerja keras, sejauh ini cara membasmi ucrit yang efektif adalah dibersihkan
secara manual menggunakan seser.

Saat pemberian pakan, anda juga harus melihat aktifitas ikan. Pastikan ikan
sehat-sehat dan gesit. Jika ada ikan yang diam sendiri di pojokan, bisa jadi
dia berpenyakit. segera tangkap dan lakukan pengecekan.

Karena jumlah hama dan penyakit agak banyak , saya membuatkan artikel
khusus untuk anda : Daftar Hama dan Penyakit Ikan Nila
7. Panen Ikan Nila
Waktu panen bervariasi antara 4-7 bulan, tergantung lokasi dan ketekunan
pengusaha. Ada juga yang 2 bulan, caranya beli benih yang sudah besar dan
beri pakan nila yang banyak. Sebenarnya bukan waktu yang menjadi patokan
panen, tetapi berat ikan. Itulah pentingnya pengukuran bobot beberapa ikan
nila secara acak setiap dua minggu sekali, agar kita tahu bobot ikan dan
kebutuhan pakan.
sumber : antarafoto.com
Ada yang memanen saat berat ikan 300 gram, ada yang menunggu sampai
sekitar 500 gram. Ini tergantung kebutuhan dan cara pembudidaya menjual
ikan tersebut.

Pengusaha yang sudah berkelud lama dengan ikan nila, biasanya punya
kesepakatan dengan pihak yang membutuhkan ikan, seperti: restoran,
warung lamongan, hotel dan penjual ikan sehingga ia tidak kesusahan dalam
menjual. Di dalam kesepakatan  tersebut biasanya mereka mensyaratkan
bobot minimal.

Cara panen juga berbeda, tergantung bagaimana cara anda menjualnya.

Umumnya ikan nila dijual dalam 3 keadaan :

1. Hidup (Filet fresh). Ini biasanya untuk dikirim ke restoran-restoran atau


luar kota.
2. Mati tapi Bersih tanpa kotoran. Ini untuk dijual di swalayan, semisal :
superindo.
3. Beku utuh: bisa juga untuk dikirim ke luar kota bahkan luar negeri,
4. hidup atau Mati biasa, untuk dijual ke ibu ibu rumah tangga di kampung
– kampung
Khusus untuk nomor 1, anda harus menghentikan pemberian pakan 1 hari
sebelum panen. Tujuannya adalah untuk menghindari nila punya banyak
kotoran saat proses pengiriman ke tujuan. Pengiriman biasanya
menggunakan drum atau styrofoam yang pasti sempit dan padat, banyak
kotoran dalam wadahsempit  bisa menyebabkan racun yang bisa membunuh
nila. Selain itu dalam proses pengiriman luar kota juga bisa diberi tabung
oksigen.

Untuk no 2 s.d. 4, anda boleh menghentikan pakan 1 hari sebelum panen


untuk penghematan boleh juga tidak.

Panen bisa dilakukan secara manual menggunakan sesek, bisa juga dengan
mengeringkan kolam. Untuk ikan yang bobotnya masih kecil, dikembalikan
lagi untuk dibudidaya.

8. Penting : Cari teman dan cari guru, Sharing dengan pebisnis lain
Percaya kepada saya, berapapun artikel anda baca, sebanyak apapun video
tutorial yang anda lihat dan sebanyak apapun buku yang anda khatamkan,
Anda tetap harus berteman dengan pebisnis lain, dengan pembudidaya ikan
nila lainnya.
sumber :
Murianews.com
Bisa jadi anda mendapat info – info yang sangat penting. Misalnya :

 Pakan alternatif yang murah


 Teknik budiaya yang baru
 Cara menjual Iikan nila dengan harga lebih mahal
 Sharing pengalaman
 Informasi genting : seperti serangan hama di peternak lain. Segera
ambil tindakan jika terjadi seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai