Anda di halaman 1dari 22

LINGKUNGAN DAN

AIR UNTUK
BUDIDAYA KOI

PENYUSUN
NURSALAM,S.PI
BUDIDAYA KOI Ikan

Pakan

Air/
Lingkungan
Manajemen Kualitas Air Budidaya
 Input
 Proses budidaya
 Output
Apa yang ada di Air?
Plankton Bahan Organik

Protozoa
Unsur Hara

Oksigen
Bakteri

Hama Jamur
Sumber Bahan Organik
 Sisa Pakan
 Sisa metabolisme biota (feses dan urine)
 Organisme mati
 Aktivitas eksternal
Pengkayaan Perairan (Eutrofikasi)
Penguraian
Sumber Pakan
oleh bakteri Fotosintesis
alami dan
(dekomposisi)
oksigen

Bahan Penumbuha Produksi


Nutrien
organik n plankton Ikan
Defisit oksigen /
Pemanfaatan Hypereutrofikasi
toksisitas perairan
Oksigen  blooming alga
 kematian ikan
Kualitas Air
 Fisika – suhu, kecerahan, TDS, TSS
 Kimia – DO, pH, Nitrogen, Posfor, Alkalinitas, Salinitas
 Biologi – Plankton, Bakteri, Jamur, Predator, Kompetitor
Suhu
 Suhu ideal : 20 -25 0C
 Suhu tidak boleh berfluktuasi ekstrim
 Suhu terlalu dingin menghambat metabolisme dan
pertumbuhan
 Suhu panas mempengaruhi pigmentasi / warna ikan
Pigmentasi Koi
Dipengaruhi oleh sel integument yang mengandung zat warna (kromatofora)
5 kategori warna dasar
 Hitam ( melanofora)
 Merah (eritrofora)
 Kuning atau oranye (xantofora)
 Sel kemilau atau cermin (iridofora)
 Putih (leukofora / guanofora)

Melanin berperan dalam menggelapkan atau mencerahkan warna koi


Pigmen Pewarnaan Koi
 Karoten – warna jingga (orange) hingga merah
 Melanin – cokelat hingga kehitaman

Warna koi merupakan ekspresi dari penyebaran atau distribusi butir-butir


pigmen, dimana warna akan jelas/pekat jika menyebar ke seluruh sel dan akan
pucat bila menumpuk pada 1 titik.
Distribusi butir pigmen dipengaruhi oleh suhu, dimana warna ikan akan lebih
pekat saat berada di suhu yang lebih dingin.
pH
 pH ideal berkisar 7 – 7,5
 pH tidak boleh berfluktuasi ekstrim
 pH terlalu basa mempengaruhi metabolisme dan warna
ikan koi
 pH terlalu asam mempengaruhi metabolisme ikan
 pH berkaitan dengan suhu dan konsentrasi oksigen serta
toksisitas logam
Oksigen Terlarut
 Oksigen berasal dari difusi dan fotosintesis
 Oksigen dibutuhkan untuk respirasi dan dekomposisi
 Oksigen mempengaruhi metabolisme ikan serta
konsentrasi kimia perairan lain
 Oksigen ideal > 5 mg/L
 Peningkatan oksigen : aerasi, penumbuhan plankton,
pergantian air
Amonia, Amonium, Nitrit, Nitrat
 Amonium disukai tanaman dan
fitoplankton untuk fotosintesis
 Nitrit merupakan bentuk tidak stabil yang
bersifat toksik
 Amonia meningkat seiring dengan
meningkatnya metabolisme ikan dan
bersifat toksik
 Hasil dekomposisi anaerob menghasilkan
H2S (asam sulfida) yang juga bersifat toksik
 Nitrat adalah hasil nitrifikasi ammonia yang
dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan
fitoplankton
 Amonia untuk koi 0 – 0,25 mg/L dan nitrit <
0,06 mg/L
Dampak Amonia dan Nitrit Tinggi
o Produksi lender berlebih
o Iritasi pada sisik dan insang
o Memar pada sirip dan kulit koi
o Flashing hingga dropsi (pine cone)  perut membesar dan sisik terangkat hingga muncul
bercak darah, kotoran panjang berwarna pucat kadang disertai pendarahan
o Operkulum sulit menutup sempurna dan megap-megap
o Brown blood disease (darah cokelat)
o Kerusakan syaraf dan pencernaan serta liver
Alkalinitas
 Alkalinitas adalah buffer atau penyangga terhadap
perubahan pH perairan atau gambaran kapasitas air
untuk menetralkan asam
 Alkalinitas untuk koi 100 mg/L
Plankton (fito dan zooplankton)
 Fitoplankton bertugas sebagai produsen penghasil oksigen melalui proses fotosintesis
dengan memanfaatkan unsur hara di perairan
 Fitoplankton dapat menjadi pakan alami bagi ikan koi, dimana sebagai mikroalga
mengandung karoten yang dapat meningkatkan kecerahan warna ikan koi
 Fitoplankton juga merupakan pakan alami bagi zooplankton
 Ledakan fitoplankton berpengaruh buruk terhadap kualitas perairan dan kelangsungan hidup
ikan
 Kematian fitoplankton massal menyebabkan oksigen habis untuk dekomposisi dan perairan
mengalami defisit oksigen
 Munculnya fitoplankton beracun dapat berdampak pada kematian ikan
 Zooplankton dapat dimanfaatkan untuk pakan alami pada ikan
 Peningkatan jumlah zooplankton yang cepat dapat menghabiskan
ketersediaan fitoplankton di perairan
 Beberapa zooplankton dapat menjadi hama dan competitor pada ikan koi
MANAJEMEN KUALITAS AIR
Inlet
 memasang filter atau membuat kolam penampungan sebelum air
masuk ke kolam budidaya
• Memastikan air yang masuk bebas hama dan penyakit
• Memastikan air tidak memiliki kandungan bahan organik yang tinggi
• Mereduksi TSS yang tinggi, seperti lumpur, pasir, tanah, dll
Kolam budidaya
Melakukan pemupukan
- Menumbuhkan fitoplankton
Mengontrol kualitas air
Melakukan pencegahan hama dan penanganan penyakit
Outlet
Melakukan treatment (sedimentasi, kolam bioremediasi)
• Memastikan air yang dibuang tidak mengandung bahan organik tinggi
sehingga berpotensi mencemari lingkungan air atau tanah yang lain
• Memastikan air yang dibuang tidak membawa vector penyakit
(bakteri/virus/jamur)

Anda mungkin juga menyukai