Pertumbuhan
Sustainable aquaculture
KUALITAS AIR
Kondisi air berdasarkan dari berbagai
indikator/parameter
KIMIA
Faktor dari dalam : Kegiatan
Oksigen terlarut, pH,
Budidaya
- teknologi budidaya yang Amonia, Nitrit, Nitrat, dll
digunakan
(padat tebar, jumlah pakan, dll) BIOLOGI
Plankton, Bakteri, dll
SISTEM BUDIDAYA & KUALITAS AIR
Fis ik a
fakt orSuhu : 25-32
Kecerahan : 30-40 cm
or Kimia
fakt
pH : 6,5 - 8,5
Oksigen terlarut : > 3 ppm
Amonia : < 0,02 ppm
Kualitas Air untuk
Budidaya Gurame
i sika r Kimia
f ak tor F fakto
Suhu : 25 – 30 celcius
pH 6,5-8,5
Kecerahan air : 40-60 cm
Oksigen terlarut : 3 ppm
Ketinggian air : 1,0 -1,2 m
SNI 01-7241-2006
Ikan gurami (Osphronemous gouramy Lac.)
Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam)
Temperatur
Metabolisme ikan
Nafsu makan
Tingkat toksisitas amonia.
Respirasi biota (konsumsi O2)
Kelarutan O2 (air yang lebih hangat menyimpan
lebih sedikit O2 daripada air yang lebih dingin).
Pengaruh Oksigen terlarut pada organisme budidaya
pertumbuhan optimal
Dinamika Harian Oksigen Terlarut dan Temperatur
Kematian algae
Padat tebar tinggi
Pakan yang berlebih
Cuaca
pH ekstrim :
menekan aktivitas makan,
mengurangi pertumbuhan,
berdampak negatif terhadap
FCR
Asam
Sum ber
a A m on ia
a tingginy
Ta nd
Nitrifikasi
Kematian alga Ikan berenang tidak
Dekomposisi limbah ikan menentu.
Dekomposisi makanan Ikan bisa bergetar
yang tidak dimakan saat dijaring.
Dekomposisi bakteri
ni tr if ik asi
si d an De
Ni tr if ik a
Bacteri Nitrosomonas
Bacteri Nitrocobacter
MANAJEMEN KUALITAS AIR
Pantau level DO
Gunakan aerasi
Suplai air segar
beroksigen.
Berhenti memberi
EN makan sampai level
SIG
OK DO meningkat.
MANAJEMEN KUALITAS AIR
AMONIA
Pergantian Air
Aerasi kolam,
konsentrasi oksigen yang tinggi menurunkan toksisitas
amonia.
10.5 x 8.5 x 6 cm
Data yang ditampilkan
Real Time
Alarm jika ada
parameter
yang tidak
sesuai
SUMMARY
Penurunan kualitas air dapat mengakibatkan kematian
biota secara langsung, atau dapat menyebabkan kondisi
stres sehingga energi yang digunakan untuk
pertumbuhan, beralih ke proses fisiologis lainnya untuk
mempertahankan homeostasis. Hal ini memberikan efek
berupa penurunan respon imun dan kerentanan yang
lebih besar terhadap penyakit.