EUTROFIKASI
PERAIRAN
OLEH:
T I M M K . L I M N O LO G I
FPIK UB
2016
Apakah itu
Eutrofikasi ?
Eu: awalan dari bahasa yunani yang artinya
Baik
Troph: Nutrisi atau makanan
O2 CO2 nutrien
Kondisi anaerob
Bakteri anaerob
(dekomposisi)
CH4 + H2S
Proses Eutrofikasi tahap
demi tahap
24
3. Blooming algae meningkat
Algae adalah tumbuhan sederhana, yang
mengndung klorofil-a sebagai pimen fotosintesis
primer.
Algae ditemukan di air laut dan tawar dengan
berbagai ukuran dari besar (meter dalam panjang)
sampai organisme mikroskopik.
Pada jumlah yang rendah, sebagian algae kurang
berbahaya dan merupakan bagian penting dari
kesehatan ekosistem karena memproduksi oksigen
dan sebagai sumber makanan bagi hewan akuatik.
Tetapi apabila pertumbuhannya meledak atau
blooming dapat menyebabkab masalah kualitas air
yang serius, termasuk rasa dan bau.
Blooming Blue-green algae
Microcystis
A toxic blue-green alga
Bloomin Microcystis yang menutupi area seluas 600 km 2
Blooming terparah
Blooming terparah
Hilangnya habitat (e.g. Sea grass beds)
Tekanan yang diberikan pada keanekaragaman
hayati secara umum dapat dibagi menjadi hilangnya
ekosistem, fragmentasi, degradasi dan modifikasi.
Hal ini telah mengakibatkan penurunan atau
kepunahan banyak spesies tanaman dan hewan. Jika
jumlah yang cukup dan jenis habitat yang sesuai
tidak dapat dipertahankan
Eutrofikasi dapat satwa liar dapat
diletakkan dalam kondisi
berpengaruh seriusberisiko.
terhadap sumberdaya
kehidupan atau
habitanya. Sistem laut
atau estuarine dengan
habitat yang terstruktur
secara biogenik, seperti
terumbu karang atau
padang lamun, rentan
5. Perubahan biota dominan
Produksi makrofita akuatik dan algae merupakan
komponen penting rantai makanan lahan basah. Makrofita
akuatik menyediakan struktur habitat bagi kehidupan
invertebrata dan vertebrata dan juga menyediakan substrat
bagi kolonisasi mikroba dan algae epifit yang merupakan
makanan penting invertebrata akuatik. Apabila makrofita
mati, menyumbangkan serasah bagi mikroba yang tersedia
sebagai sumber makanan bagi invertebrata akuatik. Algae
epifit, phytoplankton dan algae epibentik juga merupakan
sumber karbon utama di lahan basah dan merupakan
sumber makanan penting bagi invertebrata akuatik.
Sedimentasi anthropogenik mempunyai potensi menekan
produksi primer dan mengubah interaksi rantai makanan
alami. Meningkatnya sedimen di kolom air umumnya
mengurangi kedalaman daerah fotik, sehingga mengurangi
ketersediaan cahaya untuk produksi primer makrofita
akuatik dan algae. Jika sedimen jatuh dari suspensi,
pengendapan bisa cukup untuk mengubur algae epibentik,
dan substrat makrofita yang berfotosintesis.
Klasifikasi status trophic perairan (OECD,
1982)
Danau di daerah
Indikator trofik Danau tropis
iklim sedang
Produksi primer rata- 1.0 2-3
rata
(gC/m2 hari)
10-15 10-15
chl-a (g/l)
30 50-60
Total P (g/l)
50-100 20-100
Total N (g/l)
Diatom Blue-green
Tipe algae dominan
Fosfor (P) algae
Nutrien pembatas
Nitrogen (N)
Konsentrasi nutrien minimal dalam
kondisi seimbang
Fosfor = 0,01 mg/l
Nitrogen = 0,3 mg/l
Dibawah kadar diatas, maka akan terjadi
keterbatasan nutrien
35
Eutrofikasi sungai
Danau sebelum dan sesudah mengalami Eutrofikasi
Perbandingan danau normal
dan yang sedang mengalami
eutrofikasi
dangkal normal dan yang
sedang mengalami
eutrofikasi
Eutrophication - Solutions
41