Anda di halaman 1dari 14

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes

adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan

perairan.

Tumbuhan air tawar dapat digolongkan menjadi lima diantaranya yaitu :

1. Tumbuhan air yang berakar didasar perairan, sebagian tubuhnya muncul diatas

permukaan air (emerged).

2. Tumbuhan air yang berakar didasar perairan dan sebagian tubuhnya atau

daunnya mengapung pada permukaan air (floating leaves)

3. Tumbuhan air yang mengapung bebas pada permukaan air (free floating)

4. Tumbuhan air yang melayang dalam air biasanya berakar didasar perairan dan

tubuhnya melayang dalam air (submerged).

5. Tumbuhan darat yang menggenangi air.

Berdasarkan hubungannya dengan lingkungan air dan udara, tumbuhan

hidrofit dapat di bagi menjadi 3 kelompok tumbuhan aquatik, yaitu :

a. Tumbuhan hidrofita yang tumbuh di bawah permukaan air (submerged

hydrophytes)

Merupakan tumbuhan yang berada dan hidup di bawah permukaan air,

tanpa berhubungan langsung dengan atmosfer. Contoh : Hydrilla sp,

Myriophyllum sp, Potomegeton sp dan sebagainya.

b. Tumbuhan hidrofita yang tumbuh terapung (floating hydrophytes).

1
2

Merupakan tumbuhan yang terapung di permukaan air atau sedikit di

bawah permukaan air dan tumbuhnya berhubungan langsung dengan air dan

lingkungan atmosfer., dengan akar tumbuhan yang tidak terbenam atau

mengakar di tanah. Contohnya yaitu Eichornia crassipes

c. Tumbuhan hidrofita yang bersifat Amphibi ( amphibious hydrophytes).

Merupakan tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan aquatik dan

lingkungan terestis. Jenis jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal atau

perairan yang berlumpur. Jenis-jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal

atau perairan yang berlumpur. Bagian tumbuhan yang terdapat di permukaan air

(udara) kadang kadang memperlihatkan sifat sifat tumbuhan mesofit atau

xerofit, sedangkan bagian yang terendam air atau tenggelam memprlihatkan cirri

ciri tumbuhan hidrofit sejati. Contohnya adalah Marseilla crenata.Tumbuhan

amfibi yang batangnya terdapatdi permukaan tanah, tetapi akarnya tetap terbenam

di dalam rawa atau tanah yang terendam di sebut sebagai tumbuhan rawa,

misalnya Scirpus grossus.

B. Tujuan Praktik

Tujuan dari praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa dapat membuat herbarium dengan baik dan benar.

2. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasikan serta mengklasifikasikan

tumbuhan air tersebut.

2
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan air merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada

disekitarnya. Keragaman tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang

ada di perairan tersebut. Warna tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh terdapatnya

pigmen tambahan yang terlarut di dalam air yang dinamakan fitoksianin (Bagyo,

2005).

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman gulma di

wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang dalam, atau mengembangkan

perakaran di dalam lumpur pada air yang dangkal. Eceng gondok dapat

berkembang biak secara vegetative dan generatif. Perkembangbiakan dengan cara

vegetatif dapat melipat ganda dua kali dalam waktu 7-10 hari. Pertumbuhan

eceng gondok pada ekosistem air dapat tumbuh dengan cepat (3% per hari). (Elza,

2013).

Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tumbuhan akuatik yang

hidup di constructed wetland dan dapat dimanfaatkan untuk mengolah greywater.

(Hidayah dan Trihadiningrum, 2009)

Dalam botani , herbarium dikenal dengan istilah herbar yang artinya adalah

sebuah koleksi spesimen tanaman yang diawetkan. Spesimen ini mungkin seluruh

tanaman atau bagian tanaman. Biasanya akan dalam bentuk kering, dipasang pada

selembar kertas, tetapi ada juga yang disimpan dalam alkohol atau pengawet

lainnya. Istilah yang sama sering digunakan dalam mikologi untuk

menggambarkan koleksi jamur yang diawetkan , atau dikenal sebagai sebuah

fungarium (Anonim, 2012).

3
4

Adanya tumbuhan Enceng gondok (Eichornia crassipes) berpengaruh

terhadap perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles spp. Ada beberapa faktor

lingkungan yang mempengaruhi perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles spp.

di antaranya faktor biologi, faktor fisik serta faktor kimia (Irsanya, 2005).

4
5

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktik pembuatan herbarium ini dilakukan di rumah praktikan, Banjarbaru

pada hari Minggu, 15 Desember 2013. Pada pukul 14.00 WITA.

B. Alat dan Bahan


1. Kerdus/ tripleks
2. Kertas koran
3. Alkohol
4. Sampel tanaman
5. Alat tulis
6. Kompor
7. Panci
8. Air

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam membuat Herbarium yaitu sebagai berikut ;

1. Ambil salah satu tanaman/ bagian dari tanaman dari lokasi.

2. Bersihkan tanaman tersebut direbus hingga layu.

3. Kemudian tanaman diberi alkhol dengan maksud agar lebih steril (bebas

jamur/kapang).

4. Keringkan dengan cara tanaman tersebut diletakkan di atas koran kemudian

Koran tersebut sering-sering diganti dan ditindih-tindih.

5. Setelah benar-benar kering tanamannya dipindahkan ketempat lain sesuai

keinginan.

5
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil yang diperoleh dari pembuatan herbarium eceng gondok

yaitu :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Farionasae

Suku : Pontederiaceae

Marga : Eichhornia

Jenis : Eichornia crassipes Solms

B. Pembahasan

1. Herbarium

Dalam botani , herbarium dikenal dengan istilah herbar yang artinya adalah

sebuah koleksi spesimen tanaman yang diawetkan. Spesimen ini mungkin seluruh

tanaman atau bagian tanaman. Biasanya akan dalam bentuk kering, dipasang pada

selembar kertas, tetapi ada juga yang disimpan dalam alkohol atau pengawet

lainnya.

Herbarium sangat penting untuk studi taksonomi tanaman , studi tentang

distribusi geografis, dan stabilisasi nomenklatur. Oleh karena itu diharapkan untuk

menyertakan sebanyak mungkin spesimen tanaman.

Spesimen disimpan di herbarium dapat digunakan untuk katalog atau

mengidentifikasi tumbuhan suatu daerah. Sebuah koleksi besar dari area tunggal

6
7

digunakan dalam menulis panduan lapangan atau manual untuk membantu dalam

identifikasi tanaman yang tumbuh di sana. Dengan spesimen yang tersedia,

penulis panduan ini akan lebih memahami variabilitas dalam bentuk tanaman dan

distribusi alam dimana tanaman tumbuh.

Herbarium juga mempertahankan catatan sejarah perubahan vegetasi dari

waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, tanaman menjadi punah di satu daerah,

atau mungkin menjadi punah sama sekali. Dalam kasus tersebut, spesimen yang

diawetkan di herbarium yang dapat mewakili catatan hanya distribusi asli pabrik.

Lingkungan ilmuwan memanfaatkan data tersebut untuk melacak perubahan iklim

dan dampak manusia.

2. Eceng Gondok

Orang lebih banyak mengenal tanaman ini tumbuhan pengganggu

(gulma) diperairan karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Awalnya

didatangkan ke Indonesia pada tahun 1894 dari Brazil untuk koleksi Kebun Raya

Bogor. Ternyata dengan cepat menyebar ke beberapa perairan di Pulau Jawa.

Dalam perkembangannya, tanaman keluarga Pontederiaceae ini justru

mendatangkan manfaat lain, yaitu sebagai biofilter cemaran logam berat, sebagai

bahan kerajinan, dan campuran pakan ternak.

Eceng gondok hidup mengapung bebas bila airnya cukup dalam tetapi

berakar di dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8

meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan

pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan

daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk

bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam.

7
8

Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar

serabut.

Eceng gondok dapat hidup mengapung bebas di atas permukaan air dan

berakar di dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal. Kemampuan tanaman inilah

yang banyak di gunakan untuk mengolah air buangan, karena dengan aktivitas

tanaman ini mampu mengolah air buangan domestic dengan tingkat efisiensi yang

tinggi. Eceng gondok dapat menurunkan kadar BOD, partikel suspensi secara

biokimiawi (berlangsung agak lambat) dan mampu menyerap logam-logam berat

seperti Cr, Pb, Hg, Cd, Cu, Fe, Mn, Zn dengan baik, kemampuan menyerap logam

persatuan berat kering eceng gondok lebih tinggi pada umur muda dari pada umur

tua.

Adapun bagian-bagian tanaman yang berperan dalam penguraian air

limbah adalah sebagai berikut :

1. Akar

Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang

berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar

peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air.

Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari

kantung akar ini berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur

atau partikel-partikal yang terlarut dalam air.

2. Daun

Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas

permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi

sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) eceng gondok terdapat

8
9

dalam sel epidemis. Dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun (stomata)

dan bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain

sebagai alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O2 dari

proses fotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis ini digunakan untuk respirasi

tumbuhan dimalam hari dengan menghasilkan CO2 yang akan terlepas kedalam

air.

c. Tangkai

Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di

dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapaungkan tanaman di

permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian

dibagian bawahnya terdapat jaringan tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang

tebal disebut lapisan parenkim, kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan

pengangkut (xylem dan floem). Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding

penyekat berupa selaput tipis berwarna putih.

d. Bunga

Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung

muda. Berbunga majemuk dengan jumlah 6 - 35 berbentuk karangan bunga bulir

dengan putik tunggal.

Eceng gondok juga memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, eceng

gondok merupakan tumbuhan perennial yang hidup dalam perairan terbuka, yang

mengapung bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal.

Perkembangbiakan eceng gondok terjadi secara vegetatif maupun secara generatif,

perkembangan secara vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak daun,

lalu membesar dan akhirnya menjadi tumbuhan baru.

9
10

Setiap 10 tanaman eceng gondok mampu berkembangbiak menjadi 600.000

tanaman baru dalam waktu 8 bulan, hal inilah membuat eceng gondok banyak

dimanfaatkan guna untuk pengolahan air limbah. Eceng gondok dapat mencapai

ketinggian antara 40 - 80 cm dengan daun yang licin dan panjangnya 7 - 25 cm.

Faktor Lingkungan yang Menjadi Syarat untuk Pertumbuhan Eceng

gondok

Faktor lingkungan yang menjadi syarat untuk pertumbuhan eceng

gondok adalah sebagai berikut :

a. Cahaya matahari, PH dan Suhu

Pertumbuhan eceng gondok sangat memerlukan cahaya matahari yang


o o
cukup, dengan suhu optimum antara 25 C-30 C, hal ini dapat dipenuhi dengan

baik di daerah beriklim tropis. Di samping itu untuk pertumbuhan yang lebih baik,

eceng gondok lebih cocok terhadap pH 7,0 - 7,5, jika pH lebih atau kurang maka

pertumbuhan akan terlambat.

b. Ketersediaan Nutrien Derajat keasaman (pH) Air

Pada umumnya jenis tanaman gulma air tahan terhadap kandungan unsur

hara yang tinggi. Sedangkan unsur N dan P sering kali merupakan faktor

pembatas. Kandungan N dan P kebanyakan terdapat dalam air buangan domestik.

Jika pada perairan kelebihan nutrien ini maka akan terjadi proses eutrofikasi.

Eceng gondok dapat hidup di lahan yang mempunyai derajat keasaman (pH) air

3,5 - 10. Agar pertumbuhan eceng gondok menjadi baik, pH air optimum berkisar

antara 4,5 7.

10
11

Ciri-ciri Fisiologis Enceng Gondok

Eceng gondok memiliki daya adaptasi yang besar terhadap berbagai

macam hal yang ada disekelilingnya dan dapat berkembang biak dengan cepat.

Eceng gondok dapat hidup ditanah yang selalu tertutup oleh air yang banyak

mengandung makanan. Selain itu daya tahan eceng gondok juga dapat hidup

ditanah asam dan tanah yang basah (Anonim, 1996). Kemampuan eceng gondok

untuk melakukan proses-proses sebagai berikut :

a. Transpirasi

Jumlah air yang digunakan dalam proses pertumbuhan hanyalah

memerlukan sebagian kecil jumlah air yang diadsorbsi atau sebagian besar dari air

yang masuk kedalam tumbuhan dan keluar meninggalkan daun dan batang

sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan proses transpirasi, sebagian menyerap

melalui batang tetapi kehilangan air umumnya berlangsung melalui daun. Laju

hilangnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kwantitas sinar matahari dan musim

penanamnan. Laju teraspirasi akan ditentukan oleh struktur daun eceng gondok

yang terbuka lebar yang memiliki stomata yang banyak sehingga proses

transpirasi akan besar dan beberapa factor lingkungan seperti suhu, kelembaban,

udara, cahaya dan angin.

b. Fotosintesis

Fotosintesis adalah sintesa karbohidrat dari karbondioksida dan air oleh

klorofil. Menggunakan cahaya sebagai energi dengan oksigen sebagai produk

tambahan. Dalam proses fotosintesis ini tanaman membutuhkan CO2 dan H2O dan

dengan bantuan sinar matahari akan menghasilkan glukosa dan oksigen dan

11
12

senyawa-senyawa organic lain. Karbondioksida yang digunakan dalam proses ini

beasal dari udara dan energi matahari.

c. Respirasi

Sel tumbuhan dan hewan mempergunakan energi untuk membangun dan

memelihara protoplasma, membran plasma dan dinding sel. Energi tersebut

dihasilkan melalui pembakaran senyawa-senyawa. Dalam respirasi molekul gula

atau glukosa (C6H12O6) diubah menjadi zat-zat sedarhana yang disertai dengan

pelepasan energi.

12
13

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Herbarium adalah koleksi referensi suatu jenis tumbuhan yang dapat


merepresentasikan morfologi tumbuhan yang meliputi batang, daun, bunga,
danbuah. Pembuatan herbarium dapat dilakukan dalam keadaan kering maupun
basah.
2. Orang lebih banyak mengenal tanaman ini tumbuhan pengganggu (gulma)

diperairan karena pertumbuhannya yang sangat cepat.

B.Saran

Praktikan berharap agar kedepannya para praktikan yang lain dapat lebih
baik lagi dalam pembuatan herbarium ini. Selain itu diharapkan spesimen yang
akan dibuat herbariumnya bisa lebih mempunyai banyak macam sehingga dapat
menjadi bahan referensi bagi perpustakaan kampus kita.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_akuatik.

Artha, Elza. 2011. Pengaruh Faktor Fisika, Kimia, BiologiI Air Dengan
Keberadaan Tumbuhan Enceng Gondok (Eichornia crassipes)
Terhadap Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp. Di Perairan
Danau Toba. Medan

Bagyo. 2005. Planktonologi. IPB : Bogor

14

Anda mungkin juga menyukai