Anda di halaman 1dari 5

MIGRASI IKAN

I. PENDAHULUAN

Banyak makhluk hidup didunia mulai dari jenis-jenis burung (Aves), mamalia,
hingga berbagai jenis ikan melakukan migrasi untuk alasan-alasan tertentu.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan migrasi karena kebutuhan akan air,
makanan, ketatnya persaingan memperebutkan sumber daya, dan yang lainnya
untuk kawin pada musim reproduksi. Secara umum tujuan dari migrasi ini adalah
untuk bertahan dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung, termasuk kebutuhan
akan sumber daya. Secara umum pola migrasi tersebut terjadi secara teratur
sepanjangtahun.Banyak jenis-jenis mamalia herbivora di Benua Afrika melakukan
migrasi untuk mendapatkan air. Dalam beberapa penelitian diungkapkan, mamalia
herbivora memulai bermigrasi pada saat kondisi kadar garam (salinitas) sumber air
berubah. Disaat-saat tertentu kebutuhan akan makanan (rumput) juga menipis dan
persaingan untuk mendapatkannya sangat besar. Oleh karena itu untuk bertahan
mereka harus melakukan migrasi.Selain mamalia, studi pola migrasi yang paling
sering dikaji adalah pola migrasi burung.
Berbagai jenis burung melakukan migrasi dalam berbagai tujuan.Diantara
jenis hewan didunia burung memiliki modal penting untuk bermigrasi, berupa sayap
sebagai mobilisasi yang paling efesien dan paling cepat.Burung-burung pantai
(Shore Birds) melakukan migrasi ribuan kilometer dari belahan bumi utara ke
belahan bumi selatan, termasuk Indonesia.Selain mamalia dan aves, tentu masih
banyak sekali pola migrasi hewan-hewan lainnya seperti penyu (Yosie, 2012)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke
bioma lainnya.Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-
cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang
mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.Migrasi
ikan sendiri adalah adalah pergerakan perpindahan ikan dari suatu tempat ke tempat
yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang
menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi
dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok
untuk kelangsungan hidupnya.Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung
berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh
ikan) (Khairi, 2011).

II. FAKTOR FAKTOR MIGRASI

1) Faktor Eksternal

 Bimbingan ikan yang lebih dewasa


Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal karena adanya
bimbingan dari ikan yang lebih tua.
Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan Cod laut Barents, ikan lebih tua
cenderung tiba di tujuan lebih dulu dari pada ikan muda

 Bau perairan
Ikan anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa
cabang sungai, kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan
dengan mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam sungai.
Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine dengan konsentrasi 1 x 10-
6ppm, jika suatu cabang sungai diberi larutan morpholine, maka ikan salmon akan
masuk ke cabang sungai tadi. Hal ini menunjukkan bahwa ikan menggunakan indera
pencium untuk bermigrasi ke daerah asalnya.
 Suhu
Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang
merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu
akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas erakan tubuh dan berfungsi
sebagai stimulus saraf.
Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 160-260C, sedangkan
suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada
suhu 240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).

 Salinitas
Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan
osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan
untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan
tekanan osmotik tubuhnya.
Contoh: Seriola qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt,
sedangkan ikan cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.

 Arus pasang surut


Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil
dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai
arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan
menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga
memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan.Pasang surut di perairan
menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.

 Intensitas cahaya
Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi
respon ikan terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu
dan tingkat kekeruhan perairan.Ikan mempunyai kecenderungan membentuk
kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.

 Musim
Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini
kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan
demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke
perairan lebih dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju
perairan lebih dalam pada musim dingin.

 Matahari
Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan
besar menggunakan matahari sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak
berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi akibat pengaruh musim.

 Pencemaran air limbah


Pencemaran air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan, penambahan kualitas air
limbah dapat menyebabkan perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai.
Contoh: ikan white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat didaerah muara,
padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai. Tetapi migrasi mereka terhalang
oleh air limbah di hulu sungai.

2) Faktor Internal

 Kematangan gonad
Kematangan gonad diduga merupakan salah satu pendorong bagi ikan untuk
melakukan migrasi, meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan migrasi
sebagai proses untuk melakukan pematangan gonad.
 Kelenjar-kelenjar internal
Migrasi ikan Cod di laut Barent dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di
kerongkongan, kelenjar tersebut aktif pada bulan September yang merupakan waktu
pemijahan ikan Cod.

 Insting
Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan
tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan
belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor
insting.

 Aktifitas renang
Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari, kebanyakan ikan bertulang rawan
(elasmobranch) dan ikan bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada malam
hari daripada di siang hari.
Pola distribusi, migrasi, daya pulih dan daya adaptasi ikan terhadap
perubahan lingkungan merupakan landasan bagi upaya pelestarian sumberdaya
ikan.Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah beban masukan
bahan organik maupun inorganik ke suatu perairan agar tidak melebihi daya
adaptasi dan mengganggu siklus hidup suatu jenis ikan.

III. POLA MIGRASI

1) Oceanodromouse

Pola migrasi ini merupakan pola yang paling umum dijumpai pada beberapa
jenis ikan di lautan didunia.Ikan-ikan didunia hidup dan bermigrasi dilaut, tanpa
melibatkan pengaruh air tawar. Beberapa jenis ikan seperti ikan Herring ( Clupea
harengus), Cod (Gadus morhua), Tuna Putih (Germo alalunga), dan Tuna Merah
(Thunnus thynnus) melakukan migrasi ribuan kilometer dari lautan kelautan lainnya
serta dari musim ke pergantian musim lainnya.

2) Anadromous
Pola migrasi jenis-jenis ikan ini dilakukan dengan tujuan kebutuhan akan
lingkungan yang sesuai untuk proses perkembengan telur. Pola migrasi ini adalah
ikan ditetaskan di perairan tawar, hidup dilautan, dan bermigrasi ke perairan tawar
untuk peneluran.Pola migrasi ini dimainkan dengan peran adaptasi fisiologis
(Osmoregulasi) yang sangat unik. Dimana ikan-ikan tersebut harus bertahan dengan
pergantian kadar garam yang drastis, dari kondisi lingkungan berkadar garam tinggi
(laut) ke daerah yang berkadar garam rendah (sungai). Kemampuan adaptasi ini
hanya bisa dimiliki oleh beberapa jenis ikan dilautan.Jenis-jenis ikan yang memiliki
kemampuan ini seperti ikan Salmon dan belut dari genus Anguilla.
Selain 2 pola migrasi diatas ada beberapa pola migrasi lainnya seperti
Potamodromous: menetas dan bermigrasi di habitat air tawar. Contoh: redhorse
sicklefin. Pola migrasi Amphidromous: menetas di air tawar, kemudian hanyut ke laut
sebagai larva sebelum bermigrasi kembali ke air tawar untuk tumbuh menjadi
dewasa dan bertelur. Contoh: Goby Sungai dan pola migrasi Catadrom: menetas di
air asin, kemudian bermigrasi ke air tawar sebagai remaja di mana mereka tumbuh
menjadi dewasa sebelum bermigrasi kembali ke laut untuk bertelur. Contoh: Belut
Amerika.

IV. KEUNTUNGAN MIGRASI

Migrasi ikan didunia memiliki pola teratur yang dapat diprediksi oleh
manusia.Nelayan di Indonesia mengenal istilah musiman untuk berbagai jenis ikan
dilautan.Pada bulan-bulan tertentu banyak dijumpai jenis-jenis ikan tertentu dan
dibulan-bulan lainnya dijumpai jenis ikan lainnya.Salah satu jenis ikan laut yang
bermigrasi jarak jauh adalah jenis ikan tuna.Kebanyakan daerah tangkapan ikan
tuna berada di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Di Indonesia, habitat ikan
tuna banyak ditemui di sisi selatan laut Pulau Jawa, hingga kawasan timur
Indonesia. Berbagai jenis ikan tuna seperti Bluefin, Tuna Sirip Kuning (yellowfin-
Thunnus albacares) dan ikan Tuna cakalang memiliki musim migrasi tertentu dan
wilayah yang spesifik.Puncak musim penangkapan ikan cakalang pada umumnya
berkisar pada musim peralihan (April-Juni).

V. KESIMPULAN

1) Migrasi ikan adalah adalah pergerakan perpindahan ikan dari suatu tempat ke
tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam
yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya
2) Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa
faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam
migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan)
3) Pola migrasi terdiri dari migrasi Oceanodromousedan Anadromouse,
4) Keuntungan migrasi adalah nelayan dapat menentukan daerah pengangkapan
dan musim ikan
DAFTAR PUSTAKA

Khairi I, 2011.Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Diambil dari:


https://ihsanulkhairi86saja.wordpress.com/2011/11/15/migrasi-ikan-dan-
faktor-faktor-yang-mempengaruhinya/(22 Maret 2019)

Yosie, 2012.POLA MIGRASI JENIS-JENIS IKAN DI DUNIA. Diambil dari:


http://gomumu.blogspot.com/2014/07/pola-migrasi-jenis-jenis-ikan-di-
dunia.html(22 Maret 2019)

Anthonikov S, 2017. Kenali Jenis - Jenis Ikan yang Juga Memiliki Perilaku "Mudik".
Diambil dari: http://semenanjung-senja.blogspot.com/2017/06/kenali-jenis-
jenis-ikan-yang-juga.html (22 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai