Anda di halaman 1dari 2

RUAYA PEMIJAHAN

Pergerakan ruaya ikan ke daerah pemijhan mengandung tujuan penyesuaian dan


peyakinan tempat yang paling menguntukan untuk perkembangan telur dan larva. Sejak telur
dibuahi sampai menetas terus menjadi larva merupakaan saat yang kritis karena mereka tidak
dapat menghindarkan diri dari serangan predator. Jadi ruaya pemijahan mengandung pengaruh
yang langsung berhubungan dengan rekruitmen dan mortalitas, karena pada saat telur menetas
menjadi larva, mereka tidak dapat melindungi diri dari serangan predator (Nugroho, 2013).
Gambar. Bagan siklus ruaya pada ikan
I. konsep yang dikemukakan oleh cushing (1968)
II. konsep yang dikemukakan oleh nikolskii (1963)
III. konsep yang dikemukakan oleh jones (1967)

Salah satu bagian dari ruaya pemijahan ialah reproductive homing, yaitu kembalinya
ikan ke daerah asal kelahiran sebelum mengadakan reproduksi. Menurut Nugroho (2013), hal
tersebut sangat menentukan kelangsungan hidup individu atau populasi, serta menambah
keberhasilan proses perkawinan karena sangat memungkinkan untuk bertemunya pasangan
yang sejenis dan proses reproduksi.

Ruaya pemijahan ikan katadrom memiliki pergerakan yang searah dengan arus pada
waktu, ia berada dalam sungai tetapi apabila sudah sampai di laut pergerakannya aktif untuk
mencapai daerah pemijahan. Contoh ikan katadrom yang melakukan ruaya pemijahan yaitu
ikan sidat (Anguilla anguilla) yang terdapat di Eropa atau Amerika Serikat. Sedangkan untuk
ikan anadrom, ruaya pemijahan dilakukan dengan masuk ke dalam sungai yang menentang
arus dan banyak menempuh perjalanan jauh sebelum mencapai daerah pemijahan. Biasanya
golongan ini mengadakan pemijahan pada tahun yang sama dengan tahun mulai beruaya. Salah
satu ikan anadrom yang melakukan ruaya pemijahan tersebut adalah ikan salmon
(Salmoniidae) (Prajitno, 2012).

Daftar pustaka:

Nugroho, G. 2013. Ruaya Ikan. Lampung: Universitas Lampung.

Prajitno, Arief. 2012. Persaingan dan Pemangsaan (Bioper). Kediri: Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai