Anda di halaman 1dari 15

FOTOSINTESIS

Photosynthesis

REGINA PRIHATININGRUM TTP 230110170067


Prodi perikanan, fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran.
Jln. Raya Sumedang km 21 jatinangor sumedang 45363,
jawa barat. www. fpik.ac.id
Email: tienregina@yahoo.com

ABSTRACT
Photosynthesis is the synthesis process of carbohydrate from inorganic materials (CO2 dan H2O)
in plants with pigments using light energy. There are 2 phases of photosynthesis, i.e. phase I that
occurs in grana and results in ATP dan NADPH2 and phase II that occurs in stroma and results
in carbohydrate. The water molecule was not split apart in the primitive photosynthesis and after
evolution the water molecule was oxidized via 2 photosystems, so that O2 was released to the
atmosphere. Photosynthesis developed biochemically to be more complex until photosynthesis and
its regulation was separated from respiration. The evolution of photosynthesis types, such as C4
and CAM, was resulted from the decrease of ratio CO2/O2 and the intensive radiation in the
atmosphere.
Keywords: Photosynthesis

PENDAHULUAN suhu (Lakitan, 2007). Pembentukan klorofil


Fotosintesis merupakan suatu proses dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
metabolisme dalam tanaman untuk faktor genetik tanaman, intensitas cahaya,
membentuk karbohidrat yang menggunakan oksigen, karbohidrat, unsur hara, air, dan
CO2 dari udara bebas dan air dari dalam temperatur (Dwijoseputro, 1992).Daun
tanah dengan bantuan cahaya dan klorofil merupakan organ tanaman tempat
(Salisburydan Ross, 1992). Fotosintesis berlangsungnya fotosintesa yangsering
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor digunakan dalam parameter pertumbuhan
genetik dan faktor lingkungan. Faktor (Loveless, 1991).Luas daun dinyatakan
genetik meliputi perbedaan antara spesies, sebagai luas daun total per tanaman atau per
pengaruh umur daun, dan pengaruh laju satuan luas tanah. Serapan hara oleh
translokasi fotosintat. Faktor lingkungan tanaman dapat mempengaruhi fotosintesis
meliputi ketersediaan air, ketersediaan
CO2, pengaruh cahaya, serta pengaruh
dan tampak pengaruhnya pada luas daun
(Mas’ud, 1993).
Fotosintesis adalah perubahan energi
cahaya menjadi energi kimia. Proses
Fotosintesis membutuhkan Cahaya matahari.
Organisme yang melakukan fotosintesis
disebut fototrof. Kebanyakan organisme
fototrof juga Autotrof, mampu tumbuh
Gambar 1. Proses Fotosintesis
dengan CO2 sebagai satu-satunya sumber (Sumber : https://dosenbiologi.com)
karbon. .Tumbuhan hijau daun bersifat
Proses fotosintesis berlangsung
autotrof yang artinya dapat memasak atau
mensintesis makanan langsung dari senyawa dalam 2 proses. Proses pertama merupakan
proses yang tergantung pada cahaya matahari
anorganik. Tumbuhan menyerap
karbondioksida dan air untuk menghasilkan (Reaksi Terang), yaitu reaksi yang
membutuhkan energi cahaya matahari
gula dan oksigen yang diperlukan sebagai
makanannya. Energi untuk menjalankan Iangsung dan molekul-molekul energi cahaya
tersebut belum dapat digunakan untuk proses
proses ini berasal dari fotosintesis.
Persamaan reaksi yang menghasilkan berikutnya, oleh karena itu pada reaksi terang
ini energi cahaya matahari yang belum dapat
glukosa adalah : H2O (air) + CO2
(karbondioksida) + cahaya → CH2O digunakan tersebut akan dikonversi menjadi
molekul-molekul energi yang dapat
(glukosa) + O2 (oksigen) . Glukosa
digunakan untuk membentuk senyawa digunakan yaitu dalam bentuk energi kimia.
Konversi energi cahaya menjadi energi kimia
organik lain seperti selulosa dan sebagai
bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui dilakukan oleh aktvitas pigmen daun
(klorofil). Cahaya matahari akan membentur
respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan
maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang klorofil-a sebagai suatu cara untuk
membangkitkan elektron agar menjadi suatu
terjadi pada respirasiseluler adalah kebalikan
dengan persamaan di atas. Pada respirasi, energi dengan tingkatan yang lebih tinggi.
Dua pusat reaksi pada pigmen tersebut yang
gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan bekerja secara berantal (PS I dan PS II)
mentransfer elektron. Elektron diperoleh
karbondioksida, air, dan energi kimia.
dengan memecah air (H20) sehingga terjadi fosfat organik yang larut dalam air misalnya
pelepasan 02 dan 02 tersebut yang kemudian asam nukleat dan phitin (Rosmarkam dan
mengkonversi energi menjadi bentuk ATP Yuwono, 2002).Unsur nitrogen merupakan
dan NADP . Reaksi terang tersebut terjadi unsur yang mengatur penyerapan hara salah
dalam grana. satunya adalah fosfor. Jika tanaman
Proses kedua adalah proses yang kekurangan N, maka tanaman akan tumbuh
tidak membutuhkan cahaya (Reaksi Gelap) kerdil dan sistem perakarannya terbatas
yang terjadi ketika produk dari reaksi terang sehingga penyerapan fosfor kurang
digunakan untuk membentuk ikatan kovalen optimal.Efisiensi pengangkutan fosfor dari
C-C dari karbohidrat. Pada proses ini, CO2 tanah terkait erat dengan tipe sistem
atmosfer (atau CO2 dari air untuk organisme perakaran tanaman.Akar yang lebih panjang
akuatik/marine) ditangkap dan dimodifikasi dapat menyerap unsurhara lebih
oleh penambahan hidrogen menjadi bentuk banyak(Mas’ud, 1993).
karbohidrat. Reaksi gelap biasanya dapat Beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari serapan fosfor dalam tanah adalah air yang
proses terang tersedia. Reaksi gelap ini berguna melarutkan hara, daya serap akar,
berlangsung dalam stroma kloroplas. Jumlah dan alkalis tanah yaitu derajat keasaman
fosfor dalam tanaman lebih kecil dibanding tanah. Unsur fosforlebih mudah diserapoleh
dengan nitrogen dan kalium, tetapi fosfor tanamandalam pH 5,0 –8,5 .Nitrogen
dianggap sebagai kunci kehidupan. Serapan berperan penting dalam pembentukan
fosfor yang rendah dapat menyebabkan protein, merangsang pertumbuhan vegetatif,
volume jaringan tanaman menjadi lebih kecil dan meningkatkan hasil buah. Tanaman yang
dan warna daun menjadi lebih gelap tumbuh pada tanah dengan kadar nitrogen
(Rosmarkam dan Yuwono, 2002).Tanaman cukup akan berwana lebih hijau
menyerap sebagian besar hara P dalam (Dwidjoseputro, 1992; Bambang et al.,2006).
bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Nitrogen menjadi bagian dari molekul
Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion klorofil yang mengendalikan kemampuan
ortofosfat sekunder (HPO4-2).Kemungkinan tanaman dalam melakukan fotosintesis.
fosfor masih dapat diserap dalam bentuk lain, Nitrogen berperan sebagai penyusun
yaitu pirofosfat dan metafosfat, klorofil. Kandungan nitrogen yang tinggi
ataudapatpuladiserap dalam bentuk senyawa menjadikan dedaunan lebih hijau dan
bertahan lebih lama. Tanaman yang dengan kecepatan penambatan CO2 dalam
kekurangan nitrogen warna daunnya menjadi proses fotosintesis. Apabila intensitas cahaya
kuning pucat sampai hijau kelam (Mas’ud, terus meningkat, maka pada suatu saat akan
1993).Pupuk nitrogen merupakan pupuk dicapai keseimbangan antara hilangnya CO2
yang sangat penting bagi semua tanaman, pada respirasi dan CO2 yang ditambat pada
karena nitrogen merupakan penyusun dari proses fotosintesis. Pencapaian kondisi ini
semua senyawa protein, kekurangan nitrogen terjadi pada titik kompensasi (Compensation
pada tanaman yang sering dipangkas akan point - CP).
mempengaruhi pembentukkan cadangan Intensitas cahaya yang terus
makanan pada batang yang digunakan untuk meningkat akan menyebabkan penurunan
partumbuhan kembalitanaman.Pemupukan kecepatan fotosintesis sampai tercapai titik
nitrogen yang kurang optimal akan saturasi (saturation point - SP). Berarti titik
mengakibatkan tanaman kekurangan unsur saturasi adalah titik dimana peningkatan
N. Tanaman yang kekurangan nitrogen intensitas cahaya hanya menghasilkan sedikit
tumbuhnya tersendat-sendat, daun menjadi atau tidak ada peningkatan CO2 netto yang
hijau muda sehingga dapat memperlambat ditambat. Setiap jenis tumbuhan
proses fotosintesis . menunjukkan titik saturasi dan titik
Fotosintesis adalah proses yang kompensasi yang berbeda, tergantung pada
tergantung cahaya, berarti kecepatan toleransi tumbuhan tersebut terhadap variasi
fotosintetik yaitu kecepatan dalam menambat intensitas cahaya yang diterima (jenis toleran
CO2 dan energi matahari sangat tergantung naungan dan intoleran naungan). Pada
pada intensitas cahaya matahari. Akan tetapi umumnya jenis toleran naungan mempunyai
hubungan ini bukan satu hubungan linier CP dan SP yang lebih rendah dibandingkan
yang sederhana . Dengan pertimbangan CP dan SP jenis intoleran naungan.
bahwa kecepatan fotosintesis netto pada Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk
tumbuhan meningkat dengan adanya melihat pengaruh dari media fotosintesis
peningkatan intensitas cahaya (intensitas terhadap kadar oksigen sebagai produk
cahaya dimulai dan titik 0), maka suatu saat sampingan dari fotosintesis itu sendiri.
dapat terjadi peningkatan Kondisi ini terjadi Adapun fotosintesis adalah sebuah reaksi
karena kecepatan hilangnya CO2 dalam penyusunan senyawa kompleks berupa
proses respirasi lebih besar dibandingkan karbohidrat dari senyawa yang sederhana
yakni karbon dioksida dan air dengan memegang peranan penting dalam
menggunakan pigmen klorofil dan bantuan berjalannya fotosintesis.
energi dari cahaya matahari. Cahaya matahari

METODOLOGI
Praktikum Fotosintesis dilaksanakan pengaruh potensial terhadap biodiversitas,
pada hari Senin, 26 Maret 2018 pukul 14.30 fungsi dari lahan basah dan ekosistem, serta
– 16.30 WIB bertempat di Laboratorium mempengaruhi kualitas air . Tanaman ini
Teknologi Pengolahan Hasil Periaknan berasal dari Brazil, Paraguay, Uruguay, dan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Argentina .
Universitas Padjadjaran. C. caroliniana berfungsi sebagai
Adapun alat yang digunakan pada penyedia tempat bertelur bagi ikan-ikan hias.
praktikum ini antara lain: botol kaca bening, Tanaman ini biasa di perdagangkan dengan
botol kaca gelap berfungsi sebagai alat nama C. autralis dan C. pulcherrima
tempat menyimpan tanaman air pada saat (Canwsec 2000).
disimpan di bawah sinar matahari, kantong
plastik berwarna sebagai penutup botol yang PROSEDUR KERJA
ketiga, DO meter digunakan untuk mengukur
3 buah botol (2 botol bening, 1 botol gelap) diisi dengan air
DO awal dan DO akhir. Bahan yang yang telah disaring

digunakan pada praktikum adalah air sebagai


Tanaman sampel dipotong dan ditimbang, kemudian
media yang digunakan untuk proses dimasukkan ke masing-masing botol

fotosintesis, dan tanaman air (Cabomba)


Botol dihomogenkan dengan cara dikocok, Kemudian dihitung
sebagai sampel yang digunakan dalam proses kadar oksigen awal (KOawal)

fotosintesis (penghasil oksigen).


Botol diletakkan dibawah sinar matahari, dan waktu
Cabomba caroliniana adalah salah pencahayaan dicatat

satu jenis tanaman air tenggelam yang


termasuk ke dalam famili Cabombaceae, Kadar oksigen dari sampet yang telah diberi pencahayaan
diukur dengan DO meter (untuk memperoleh data KOAkhir)
biasa hidup di perairan mengalir, dan mampu
hidup hingga kedalaman 10 meter. Tanaman Melihat perubahan kadar oksigen dengan cara KOakhir dikurang
dengan KOawal
ini perlu diperhatikan karena memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam kegiatan praktikum ini, penghitungan DOawal pada media air yang
kelompok 7 menggunakan tanaman digunakan sampel sebagai media fotosintesis.
Cabomba sp sebagai sampel tanaman untuk Kemudian masukkan tanaman sampel
praktikum. Tanaman ini dipilih dikarenakan kedalam botol lalu tutup dengan rapat,
tanaman ini merupakan tanaman air, kemudian letakkan botol di tempat yang
sehingga memudahkan pengamatan akan mendapat penyinaran cahaya matahari yang
perubahan kadar oksigen sebagai hasil baik selama 30 menit dengan tujuan agar
sampingan dari proses fotosintesis. proses fotosintesis dapat terjadi. Setelah
Sebelum praktikum dimulai, waktu penyinaran dengan cahaya matahari
disiapkan terlebih dahulu tiga buah botol selesai, maka dilakukan kembali pengukuran
dengan ketentuan satu buah botol bening, kadar oksigen dengan DO meter untuk
satu buah botol gelap, dan satu buah botol mengetahui seberapa besar perubahan kadar
yang dibungkus dengan plastik hitam dan oksigen terlarut sebagai efek dari proses
kemudian dicuci hinga bersih. Adapun tujuan fotosintesis. Berdasarkan hasil kegiatan
dari perbedaan pada botol ini adalah untuk praktikum fotosintesis yang dilakukan oleh
mengetahui pengaruh dari media fotosintesis kelompok 7, dengan menggunakan sampel
terhadap oksigen hasil fotosintesis. Setelah Cabomba sp dengan waktu penyinaran 30
botol siap untuk digunakan, botol diisi menit, maka diperoleh data yakni
dengan air hingga penuh lalu melakukan

Tabel 1. Data hasil pengamatan kelompok 7 kelas b


Lama Pengukuran daun (mm) Waktu Waktu DO DO
Tanaman Botol ΔDO
penyinaran panjang lebar tebal awal akhir awal akhir
terang 7,3 6,6 -0,7
30
Cabomba gelap 12,25 0,45 0,02 15.36 16.06 7,5 7,2 -0,3
menit
kresek 7,2 6,9 -0,3

Berdasarkan pengamatan dari kelompok 7 paling tinggi terjadi pada botol bening yakni
dengan penjemuran selama tiga puluh menit, dari DOAwal yang bernilai 7,3 mg/L dan
didapat hasil bahwa penurunan kadar oksigen setelah melakukan penjemuran diperoleh
DOAkhir menjadi 6,6 mg/L, dengan ΔDO hari. Factor lain nya bisa saja karena proses
sebesar -0,7 mg/L., Sedangkan pada botol respirasi yang terjadi pada tumbuhan.
gelap juga terjadi perubahan kadar DO, Analisis juga dilakukan terhadap data
namun tidak sebesar botol bening, DOAwal angkatan perikanan 2017 yang melakukan
pada botol gelap adalah 7,5 mg/L dan untuk praktikum fotosintesis dihari yang sama
DOAkhir sebesar 7,2 mg/L, dengan ΔDO namun pada waktu yang berbeda. Hal ini
sebesar -0,3 mg/L, pada botol yang ditutupi dilakukan guna mendapatkan cakupan data
dengan plastic pun sama mengalami yang lebih luas dan valid.
penurunan kadar oksigen dari DOawal 7,2
mg/L menjadi DOakhir 6,9mg/L dengan ΔDO
-0,3 mg/L. Penurunan kadar oksigen pada
ketiga botol tadi bisa saja terjadi karena
kurangnya cahaya matahari yang didapatkan,
dikarenakan pengamatan dilakukan pada sore

Tabel 2. Data Pengamatan fotosintesis kelas A perikanan 2017


Pengukuran Daun
Lama Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman botol (mm) ΔDO
penjemuran awal akhir Awal Akhir
panjang lebar tebal
terang 7,2 6,5 0,7
1 kontrol 10 menit gelap - - - 11.13 11.23 7,3 6,7 0,6
kresek 7,1 6,4 0,7
terang 7,5 7,3 0,2
2 Cabomba 10 menit gelap 14,11 0,72 0,16 11.02 11.12 7,1 7,5 0,4
kresek 7,1 7,4 0,3
terang 6,8 6,8 1,5
3 Hydrilla 10 menit gelap 22,4 3,65 0,06 11.21 11.31 5,8 5,8 1,5
kresek 7,1 7,1 0,1
Terang 7,1 6,9 -0,2
4 Amazon 20 menit 73,45 26,98 0,7 11.06 11.26
Gelap 5,8 6,63 -1
kresek 7,2 7,1 -0,1
5 kombinasi 20 menit Terang 73,45 26,98 0,7 11.11 11.31 6,3 6,3 1,8
Gelap 22,4 3,69 0,7 7,1 7,1 0,76
kresek 14,11 0,72 0,16 5,8 5,8 -0,1
6 Control 20 menit terang - - - 11.08 11.32 7,1 7 -0,1
gelap 7,1 6,7 0
kresek 7,1 6,9 0,1
7 Cabomba 30 menit terang 14,11 - 0,16 11.16 11.46 7,2 7,1 -0,1
gelap 6,9 6,9 0
kresek 6,8 6,9 0,1
8 Hydrilla 30 menit terang 22,04 3,19 0,06 11.11 11.41 7,2 6,6 -0,6
gelap 7 6,5 -0,5
9 Amazon 30 menit Terang 73,45 26,98 0,7 11.00 11.30 7,3 7,6 -0,3
Gelap 7 5,8 1,2
kresek 6,8 6,1 0,7
10 kombinasi 30 menit Terang 52,24 10,54 0,13 11.00 11.30 6,9 6,9 0
Gelap 7,1 7,1 0
kresek 7,1 7,1 0

Tabel 3. Data Pengamatan Fotosintesis Kelas B Perikanan 2017


Pengukuran Daun
Lama Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman botol (mm) ΔDO
penjemuran awal akhir Awal Akhir
panjang lebar tebal
terang 7,4 6,9 -0,1
1 kontrol 10 menit gelap - - - 15.45 15.55 7,4 7,3 -0,1
kresek 7,4 6,5 -0,9
terang 6,6 6,8 0,2
2 Cabomba 10 menit gelap 12,25 0,45 0,02 15.35 15.54 7,3 6,9 -0,4
kresek 5,6 7 1,4
3 Hydrilla 10 menit terang - - - 15.40 16.01 7,7 7,1 -0,6
gelap 7,5 7,2 -0,3
kresek 7,4 7,1 -0,3
Terang 7,3 6,7 -0,6
4 Amazon 20 menit Gelap 111,38 21,82 10,39 15.34 16.00 6,8 6,9 0,1
kresek 7,2 6,7 -0,5
Terang 7,3 6,7 -0,6
5 kombinasi 20 menit Gelap - - 15.45 16.05 6,8 6,9 0,1
-
kresek 7,2 6,7 -0,1
terang 7 6,7 -0,3
6 Control 20 menit gelap - - - 15.22 16.28 7,1 6,7 -0,4
kresek 7,2 6,7 -0,5
terang 7,3 6,6 -0,7
gelap 7,5 7,2 -0,3
7 Cabomba 30 menit - - - 15.36 16.06
kresek 7,2 6,9 -0,3

terang 7,4 7,3 -0,1


8 Hydrilla 30 menit gelap 19,67 4,65 0,06 15.26 16.03 7,4 7,1 -0,3
kresek 7,4 7 -0,4
Terang 7,3 6,6 -0,7
9 Amazon 30 menit Gelap - - - 15.28 16.16 7,3 6,7 -0,6
kresek 7,1 6,8 -0,3
Terang 7,1 6,8 -0,3
10 kombinasi 30 menit Gelap - - - 15.32 16.02 7 7,5 0,5
kresek 7 6,1 -0,9

Tabel 4. Data Pengamatan Fotosintesis Kelas C Perikanan 2017


Pengukuran Daun
Lama Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman botol (mm) ΔDO
penjemuran awal akhir Awal Akhir
panjang lebar tebal
terang 7, 5,5 -1,5
1 kontrol 10 menit gelap - - - 08.22 08.33 7 6,9 0,1
kresek 7,2 6,9 -0,3
terang 5,8 6 0,2
2 Cabomba 10 menit gelap 12,78 4,53 - 08.41 08.51 6,4 6,7 0,3
kresek 6,6 6,8 0,2
terang 9,8 6,7 -3,1
3 Hydrilla 10 menit gelap 15,4 3,49 0,3 09,08 09,18 7 6,6 -0,4
kresek 7,2 8,1 0,9
Terang 6,5 6,5 0
4 Amazon 20 menit Gelap 376,86 37,19 - 08.44 09.04 6,5 6,7 0,2
kresek 6,5 6,6 -0,2
Terang 7,3 8 0,7
Gelap 7 7,8 0,8
5 kombinasi 20 menit - - - 09.00 09.20
kresek 7 7,7 0,7

terang 7 7,1 0,1


6 Control 20 menit gelap - - - 08.51 09.11 6,1 6,2 0,1
kresek 7,1 6,6 -0,5
terang 6 8,7 1,3
7 Cabomba 30 menit gelap 17,8 6,03 - 08.50 09.20 6,2 8 1,8
kresek 8,5 7,5 -0,8
terang 7 7,3 0,3
8 Hydrilla 30 menit gelap 17,82 18,3 119 09.01 09.31 7 7,4 0,4
kresek 7 7,2 0,2
Terang 5,8 7,6 1,8
9 Amazon 30 menit Gelap 177,68 20,22 11 08.55 09.24 6,8 8,1 1,3
kresek 6,7 6,8 0,1
Terang 6,5 7,8 1,3
10 kombinasi 30 menit - - - 08.57 09.27
Gelap 6,8 8,2 1,4
kresek 6,8 6,8 0

Berdasarkan data angkatan, penulis DOawal sebesar 6,9 mg/L dan DOakhir
memilih untuk membandingkan data yang sebesar 6,9 mg/L dan pada botol yang ditutup
diperoleh dari setiap kelas, yakni kelas A, dengan plastik memiliki nilai DOAkhir
kelas B, dan kelas C, yang melakukan sebesar 6,9 mg/L dengan ΔDO sebesar 0,1
praktikum pada hari yang sama namun pada mg/L.
jam yang berbeda. Data hasil pengamatan Kelompok ketiga dari kelas B dengan
diperoleh dari kelompok yang menggunakan waktu percobaan selama 10 menit mulai
sampel cabomba yang sama dengan sampel pukul 15.35 hingga 15.54 WIB, diperoleh
yang digunakan oleh penulis, didapatkan nilai DOawal sebesar 6,6 mg/L dan DOakhir
hasil yang bervariasi. pada botol terang sebesar 6,8 mg/L dan ΔDO
Kelompok 1 dari kelas A yang sebesar 0,2 mg/L. Pada botol gelap diperoleh
menggunakan sampel cabomba dengan nilai DOawal sebesar 7,3 mg/L dan DOAkhir
waktu percobaan selama 10 menit mulai sebesar 6,9 mg/L dengan ΔDO sebesar -0,4
pukul 11.02 hingga 11.12 WIB, didapatkan mg/L dan pada botol dalam plastik hitam
DOawal sebesar 7,5 mg/L dan DOakhir sebesar diperoleh nilai DOawal sebesar 5,6 mg/L dan
7,3 mg/L dengan ΔDO sebesar 0,2 mg/L pada DOAkhir sebesar 7 mg/L dan nilai ΔDO
botol terang. Pada botol gelap nilai DOawal sebesar 1,4 mg/L .
sebesar 7,1 mg/L dan DOAkhir 7,5 mg/L Sementara data kelompok terakhir
dengan ΔDO sebesar 0,4 mg/L. Pada botol dari kelas C dengan waktu percobaan selama
yang dibungkus dengan plastik, DOawal 10 menit mulai pukul 08.41 hingga 08.51
sebesar 7,1 mg/L dan nilai DOakhir adalah WIB, diperoleh nilai DOakhir pada botol
sebesar 7,4 mg/L dengan ΔDO sebesar 0,3 terang sebesar 6 mg/L dan ΔDO sebesar 0,2
mg/L. mg/L. Pada botol gelap diperoleh nilai
Kelompok kedua dengan waktu DOAkhir sebesar 6,7 mg/L dengan ΔDO
percobaan 20 menit dan dimulai pukul 11. 16 sebesar 0,3 mg/L dan pada botol dalam
hingga 11.36 WIB, didapatkan DOawal plastik hitam diperoleh nilai DOAkhir sebesar
sebesar7,2 mg/L dan DOakhir pada botol 6,8 mg/L dan nilai ΔDO sebesar 0,2 mg/L.
terang sebesar 7,1 mg/L dengan ΔDO sebesar Berdasarkan praktikum yang telah
-0,1 mg/L. Pada botol gelap didapatkan nilai dilakukan dan dengan adanya perbandingan
data hasil praktikum dari setiap kelas, dapat Karena pada saat pagi hari sekitar jam
diketahui bahwa peningkatan kadar oksigen 07.00-10.00 WIB sinar matahari yang
dari hasil fotosintesis sangat dipengaruhi oleh dipancarkan lebih baik dibandingkan pada
jenis perlakuan terhadap sampel, dimana siang hari ataupun sore hari karena
sampel pada botol terang selalu memiliki mengandung sinar ultraviolet atau vitamin D
kadar oksigen yang lebih tinggi dibanding yang bagus untuk laju konsumsi oksigen,
dengan yang lain, serta sampel pada botol sehingga memperngaruhi proses fotosintesis
yang ditutup plastik hitam selalu memiliki serta bmemicu peningkatan DO yang lebih
kadar oksigen terlarut yang paling sedikit tinggi. Sama seperti halnya perlakuan
dalam setiap percobaan oleh kelas yang kontrol, dibandingkan dengan waktu
berbeda. Adanya perbedaan kadar oksigen penjemuran yang 10 dan 20 menit, hasil DO
terlarut pada sampel yang sama juga dengan akhir pada waktu penjemuran 30 menit ini
perlakuan sama sebabkan karena waktu justru lebih menurun. Tetapi banyaknya
penjemuran yang berbeda sehingga oksigen dalam perairan yang dihasilkan oleh
menimbulkan peningkatan DO yang proses fotosintesis dapat dipengaruhi oleh
signifikan terhadap bahan yang diujikan. morfologi tanaman itu sendiri.

KESIMPULAN klorofil.Tumbuhan dapat melakukan


Berdasarkan praktikum yang telah fotosintesis dengan menggunakan dua cara
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa yaitu yang pertama menggunakan reaksi
kadar oksigen yang dihasilkan melalui proses terang yang akan menghasilkan ATP,
fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor NADPH2, dan O2 dengan bantuan cahaya
seperti intensitas cahaya jenis tumbuhan, sebagai energi.Sedangkan pada reaksi gelap
nutrien, dan CO2. Proses fotosintesis ini dapat akan dihasilkan karbohidrat dengan ataupun
dilakukan kapan pun selama tumbuhan tanpa adanya cahaya.
tersebut masih hidup dan adanya cahaya baik
itu sinar matahari maupun cahaya lampu DAFTAR PUSTAKA
sebagai energi utamanya untuk melakukan Afandie Rosmarkam dan Nasih Widya
Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
fotosintesis.
Kanisius. Yogyakarta.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan
Dwijoseputro, D. 1992.Pengantar Fisiologi
oleh tumbuhan yang memiliki pigmen
Tumbuhan. Penerbit PT Grame dia. Ja
k arta.84 hal.
Poerwowidodo Mas’ud. 1993. Telaah Ke
Lakitan B, 2007.Fisiologi Pertumbuhan dan suburan Tanah. Angkasa. Bandung.
Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.27 hal.
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995.
Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan
Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip biologi
Tumbuhan, dan Fisiologi Lingkungan.
tumbuhan untuk daerah tropik. Jilid 1.
Institut Teknologi Bandung, Bandung
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
LAMPIRAN

sampel tanaman cabomba alat untuk mengukur DO (DO meter)

sampel tanaman dimasukan kedalam 3 sampel diletakan dibawah sinar matahari


botol berbeda

Pengukuran DO pada sampel

Anda mungkin juga menyukai