Anda di halaman 1dari 11

Osmoregulasi

Kelompok 5

Kelompok 5

Maulana Ranantika Habibie


230110150160
Ishmah Mardiyah Iskandar
230110150163
Trinusa Dinata
230110150188
Bagus Triwinarko
230110150192
Ustman Sidik M
230110150195
Mira Aristawidya
230110150196
Rifqi Ramdani
230110150230

Pengertian Osmoregulasi
Osmoregulasi adalah adalah upaya hewan air untuk mengontrol
keseimbangan air dan ion antara tubuh dan lingkungannya, atau
suatu proses pengaturan tekanan osmotik.
Hal ini penting dilakukan terutama oleh organisme perairan
karena: 1) Harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan
lingkungan, 2) Membran sel yang permeabel merupakan tempat
lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat, 3) Adanya
perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan lingkungan

Osmoregulasi pada organisme akuatik dapat terjadi dalam dua


cara yang berbeda, yaitu :
Usaha untuk menjaga konsentrasi osmotik cairan di luar sel
(ekstraseluler). Agar tetap konstan terhadap apapun yang
terjadi pada konsentrasi osmotik medium eksternalnya.
Usaha untuk memelihara isoosmotik cairan dalam sel
(interseluler) terhadap cairan luar sel (ekstraseluler, 1988).

Untuk menghadapi masalah osmoregulasi ikan melakukan


pengaturan tekanan osmotiknya dengan cara :
1) Mengurangi gradien osmotik antara cairan tubuh dengan
lingkungannya.
2) Mengurangi permeabilitas air dan garam.
3) Melakukan pengambilan garam secara selektif (Evans, 1998).

Macam-macam osmoregulasi
1) Regulasi hipertonik atau hiperosmotik, yaitu pengaturan secara
aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi
media, misal: pada potadrom (ikan air tawar)
2) Regulasi hipotonik atau hipoosmotik, yaitu pengaturan secara
aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi
media, misal: pada oseandrom (ikan air laut)
3) Regulasi isotonik atau isoosmotik, yaitu bula konsentrasi cairan
tubuh sama dengan konsentrasi media, misalnya ikan-ikan pada
daerah estuarine (ikan eurihaline) contohnya ikan eurihali.

Penyebab/faktor terjadinya osmoregulasi


Harus terjadi keseimbangan antara subtansi tubuh dan lingkungan.
Membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya
beberapa substansi yang bergerak cepat.
Adanya perbedaan pada tekanan osmosis terhadap salinitas
medium yang berbeda.

Peranan osmoregulasi dan sekresi


1. Mengeluarkan dan membuang hasil sampingan dari metabolisme.
2. Mencegah terganggunya aktivitas metabolik dalam tubuh dengan cara
mengeksresikan zat buangan berupa amoniak.
3. Mengendalikan kandungan ion dalam cairan tubuh, garam berkelakuan
seperti elektrolit lain dan dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion.
4. Mengatur jumlah air yang terdapat dalam cairan tubuh, jumlah air dalam
cairan tubuh dan cara pengaturannya merupakan salah satu masalah
fisiologik yang di hadapi oleh mahluk hidup.
5. Mengatur kadar ion H atau pH cairan tubuh.

Organ dan hormon yang berperan dalam


Osmoregulasi
1. Insang
2. Ginjal
3. Usus
4. Hormon osmoregulasi

Perbedaan osmoregulasi pada ikan air tawar


dan air laut
Karnaky Jr. Dan Karl J. (1998) menyatakan bahwa golongan ikan
menghadapi tantangan yang sulit dalam mempertahankan kandungan
garam dalam tubuh karena mereka hidup di lingkungan perairan dan
mempunyai tendensi untuk melepaskan air sebanyak mungkin. Konsentrasi
garam pada tubuh ikan air tawar lebih tinggi dibandingkan lingkungannya,
sehingga kandungan garam lebih sering dikeluarkan ke perairan.
Ikan air laut memiliki masalah yang kebalikannya. Air laut mengandung
konsentrasi garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan
garam yang ada di tubuh ikan. Sebagai hasilnya, garam cenderung masuk
ke tubuh ikan sehingga ikan harus menggunakan ginjalnya serta pompa
ionnya untuk mengeluarkan kelebihan garam.

Mekanisme Pengaturan Osmoregulasi


Proses inti dalam osmoregulasi yaitu osmosis. Osmosis adalah pergerakan air
dari cairan yang mempunyai kandngan air lebih tinggi (lebih encer) menuju ke
cairan yang mempunyai kandungan air lebih rendah (lebih pekat) contoh
osmosis ialah pergerakan air dari larutan gula 5% menuju larutan gula 15%
sampai tecipta keseimbangan antara keduanya.dengan kata lain osmosi dapat
berhenti apabila kedua larutan mencapai konsentrasi yang sama yaitu 10%.
Apabila ini tercapai,kedua larutan sudah mencapai kondisi osmosi.
Istilah isotonis digunakan untuk menyebut dua macam larutan yang mempunyai
tekanan osmotik yang sama (isoosmotik). Dalam kajian osmoregulasi istilah
tersebut sering digunakan pada saat membahas tentang osmotik dua macam
cairan. Misalnya tekanan osmotic di dalam dan di luar sel atau cairan tubuh
dan air laut.

Anda mungkin juga menyukai