Anda di halaman 1dari 16

SEL

Mata Kuliah Biokimia Perikanan

Oleh Kelompok 1

Maulana Albar Putra (230110120081)

Andi Lia Fadillah (230110120092)

Linda Mayoza Lhakau (230110120098)

Larassati Surachman (230110120151)

Robby W Purba (230110120117)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

JATINANGOR

2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Sel

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup
seluler. Mahluk hidup seluler terdiri atas satu sel (uni seluler) contohnya Bakteri dan
banyak sel (multi seluler) contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.

Sel memiliki karakteristik dasar yang unik, diantaranya sel merupakan struktur
kompleks namun teratur, memiliki program genetik dan memiliki cara untuk
menggunakannya, mampu memperbanyak diri, melaksanakan reaksi kimia, dan sel juga
mampu merespon terhadap berbagai rangsang.

Sel memiliki keragaman berdasarkan bentuk dan ukuran, pergerakannya (ada


beberapa sel yang bergerak cepat dan memiliki struktur berubah-ubah, ada juga yang
cenderung tidak bergerak dan memiliki struktur tetap), struktur sel dan ada tidaknya
membran inti. Keragaman lainnya dilihat dari sel membutuhkan O2 untuk hidup atau
tidak membutuhkan O2.

Sejarah

Antoni van Leewenhoek (1665) : membuat dan menggunakan mikroskop, menyebut


sel sebagai satuan kehidupan

Robert Hooke (1666) : melihat rongga kosong pada sayatan jaringan gabus tumbuhan
kemudian dinamakan cellula

Schleiden & Schwann (1838 & 1839) : Teori sel: semua makhluk hidup terdiri dari sel-
sel, sel = unit struktural dan fungsional terkecil dari semua makhluk hidup.

Johannes Evangelista Purkinje (1839) : mengenalkan istilah protoplasma (zat yg


pertama kali dibentuk, tersusun dari nukleus dan sitoplasma [lebih cair])

Rudolf Virchow (1858) : setiap sel yang ada berasal dari sel yang sebelumnya
Bahasan tentang sel merupakan hal mendasar untuk memahami organisme,
karena sel adalah struktur dan fungsi terkecil dari organisme, dan hampir semua
organisme tersusun atas sel. Sel umumnya tersusun atas membran, sitoplasma, dan inti.
Ada organisme yang tidak tersusun atas sel contohnya virus. Virus tidak memiliki
sitoplasma, hanya terdiri atas protein, RNA atau DNA, karbohidrat, lemak, dan
mineral. Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel atau uniseluler dan ada yang
terdiri atas banyak sel atau mulltiseluler. Cabang biologi yang membahas khusus
tentang sel disebut sitologi.

Sel memiliki karakter tertentu sehingga dapat memberikan gambaran saat diberi
pewarnaan. Karakter tersebut memberikan gambaran atas peran fungsional sel seperti
kemampuan sekresi, keaktifan sel dalam produksi protein, endokrin, pergerakan,
absorpsi, ekskresi, perlindungan, reproduksi, kematian sel, dan sebagainya.

Setiap sel mengandung sitoplasma. Sitoplasma adalah bagian sel yang


terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-
nukleus dariprotoplasma.

Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli,


serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol
mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak
reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.

Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-
ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.
BAB II

ISI

A. Pembagian Jenis Sel

Sel pada makhuk hidup dibedakan atas dasar struktur sel dan ada tidaknya
membran inti menjadi dua kelompok yaitu kelompok sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prokariotik contohnya bakteri dan ganggang biru. Sel prokariotik tidak
memiliki membran nukleus yang jelas untuk melindungi DNA. Sedangkan, sel
eukariotik contohnya sel tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, fungi. Sel eukaryotik
memiliki kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang jelas, nukleus
berisikan DNA.
Sel prokariotik dan sel eukariotik

1. Sel Prokariotik

Kebanyakan sel prokarotik berukuran kecil dan berpenampilan sederhana


serta hidup sebagai individu independen atau dalam komunitas yang terorganisasi
secara longgar. Jenis ini berbentuk sferis atau batang, berukuran beberapa
mikrometer dalam dimensi linear. Sel prokariotik juga memiliki lapisan
perlindungan yang kuat, yaitu dinding sel yang di bawahnya terdapat membran
plasma yang menutupi kompartemen sitoplasma tunggal yang berisi DNA, RNA,
protein-protein, dan banyak molekul lainya yang penting untuk kehidupan.

2. Sel Eukariotik

Bentuk sel eukariotik bisa berupa gelendong, pipih, bulat, kuboid,


columnar. Sel dibentuk atas kompartemen yaitu nukleus dan sitoplasma. Di dalam
sitoplasma, terdapat kompartemen-kompartemen lain yang juga dibentuk oleh
membran plasma yang juga disusun terutama oleh dualapis fosfolipid.
Kompartemen ini membentuk ruang di dalam sel, organel, atau pun vesikel. Selain
organel sel, terdapat pula sitoskeleton dan sitosol.
B. Fungsi organel-organel Sel dan Strukturnya.

1. Membran sel

Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan
berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien,
dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga
berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.

Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul
lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya
dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun
dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi
kebanyakan molekulhidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus
lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain membran,
misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein
yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadireseptor yang
mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel.
Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan
merupakan protein membran.

2. Nukleus (Inti Sel).


Inti sel merupakan bagian yang penting dari sel. Inti sel terdiri atas
beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti
(nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleolus
dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein.
Ketika sel membelah, kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan
memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print) sel. Kromosom mengatur
kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan protein-protein tertentu,
serta berdiferensiasi.

Sebuah inti sel.

Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosomsuatu organel sel yang berperan


dalam pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma
dengan mengirimkan pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid (RNA). RNA ini
disebut messenger RNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan
instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke
sitoplasma melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein.
Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang, membentuk enzim,
atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain. Membran inti memiliki struktur
yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-
lubang yang memungkinkan keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain,
melalui lubanglubang tersebut, inti sel berkomunikasi dengan bagian-bagian sel serta
sel yang lain.

3. Retikulum Endoplasma.

Retikulum endoplasma, sering disingkat RE merupakan sebuah sistem membran


yang berlipat-lipat. Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada retikulum
endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti. Retikulum endoplasma ada
yang tampak kasar (RE kasar) dan ada pula yang tampak halus (RE halus). Pada
permukaan membran RE kasar terdapat ribosom yang menempel. Ribosom yang
menempel membuat RE terlihat kasar. RE kasar berperan dalam pembentukan membran
dan protein. Adapun RE halus berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun,
dan penyimpanan kalsium yang berguna pada kontraksi sel otot.

RE beserta ribosom. Ribosom menempel pada retikulum endoplasma.

4. Ribosom.

Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik tersebar


organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom. Ribosom berperan penting
dalam proses pembentukan protein. Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang
banyak. Selain di RE, ribosom banyak terdapat juga di anak inti (nukleolus).

5. Badan Golgi.

Badan Golgi disebut juga aparatus Golgi. Badan Golgi berbentuk seperti
kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering terlihat
berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Badan Golgi diduga
sebagai salah satu bentuk dari sistem membran pada RE. Badan Golgi terlihat berada
berdekatan dengan RE. Fungsi badan Golgi terutama dalam pengolahan protein yang
baru disintesis. Badan Golgi memotong protein berukuran besar yang dihasilkan
ribosom menjadi protein-protein berukuran kecil seperti hormondan neurotransmiter
(bahan penerus informasi pada sistem saraf). Badan Golgi juga berfungsi menambahkan
molekul glukosa ketika proses sintesis glikoprotein. Pada sel-sel kelenjar, jumlah badan
Golgi lebih melimpah dibandingkan sel-sel lain. Hal ini berhubungan dengan
pembentukan sekresi mukus berupa mukopolisakarida yang melibatkan badan Golgi.

Sebuah badan Golgi.


6. Mitokondria.

Mitokondria adalah organel berbentuk lonjong yang berada di sitoplasma.


Mitokondria memiliki dua lapis membran yang terpisah dengan membran inti, membran
sel, dan RE. Membran bagian dalam membentuk lipatan-lipatan. Struktur ini
disebut krista. Pada krista, terdapat berbagai enzim yang berperan dalam respirasi
aerobik. Mitokondria berperan dalam proses respirasi aerobik. Banyaknya jumlah
mitokondria dalam sel, bergantung pada seberapa aktif sel-sel tersebut. Misalnya, pada
sel otot, memiliki mitokondria lebih banyak dibandingkan sel yang pasif. Semakin
banyak mitokondria, semakin tinggi frekuensi proses respirasi.

Struktur mitokondria pada sel.

Mitokondria merupakan organela penghasil energi dalam suatu sel. Mitokondria


memiliki bentuk bulat tongkat dan berukuran panjang antara 0,2-5 mikrometer dengan
diameter 0,5 mikrometer. Dengan bantuan mikroskop cahaya, keberadaan mitokondria
dapat terlihat, tetapi untuk dapat melihat struktur dasarnya harus menggunakan
mikroskop elektron. Mitokondria disusun oleh bahan-bahan antara lain fosfolipid dan
protein. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan
membran dalam. Permukaan pada membran luar halus, sedangkan pada membran dalam
banyak terdapat lekukan-lekukan ke dalam yang disebut krista. Adanya lekukan-lekukan
ini akan dapat memperluas bidang permukaannya. Krista berperan dalam penyerapan
oksigen untuk respirasi.
Dari proses respirasi inilah dapat dihasilkan energi. Jadi, mitokondria berfungsi
untuk tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit energi. Mitokondria mempunyai
enzim yang dapat mengubah energi potensial dari makanan kemudian disimpan dalam
bentuk ATP. ATP inilah yang merupakan sumber energi sebagai bahan bakar untuk
melakukan proses kegiatan untuk hidup.

Mitokondria banyak terdapat pada bagian tubuh antara lain otot, hati, jantung, ginjal,
karena bagian tubuh tersebut paling aktif melakukan kerja dan menghasilkan energi.

Organel-organel yang telah diuraikan sebelumnya adalah organel-organel yang


dimiliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan. Beberapa organel berikutnya, hanya
ditemukan pada sel hewan atau sel tumbuhan saja.

7. Lisosom.

Lisosom adalah organel yang hanya ditemukan pada sel-sel hewan. Lisosom
berbentuk kantung yang dibatasi oleh membran. Di dalam lisosom terdapat enzim yang
berperan dalam dekomposisi atau penguraian sebagian besar sel. Lisosom digunakan
oleh sel untuk mencerna molekul-molekul besar. Pada makhluk hidup satu sel,
seperti Amoeba, vakuola makanan bersama lisosom bersatu. Kemudian, enzim yang
terdapat dalam lisosom mencerna makanan tersebut. Pada saat sel mati, membran yang
menutupi kantung lisosom akan terdegradasi sehingga enzimnya akan keluar dan
menguraikan bagian-bagian sel. Oleh karena itu, lisosom juga sering disebut sebagai
kantung bunuh diri (suicide pack).
8. Sentriol.

Sentriol terdapat pada sel hewan dan jamur. Sel-sel tumbuhan tinggi tidak
memiliki sentriol. Sentriol adalah dua buah organel yang berperan dalam pembelahan
sel. Setiap sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus yang susunannya
membentuk cincin.

Mikrotubulus merupakan serabut berbentuk silindris yang berperan dalam pembelahan


sel, pergerakan kromosom, dan pergerakan organel. Sentriol mulai terlihat pada tahap
profase (salah satu tahap pada pembelahan sel). Sentriol bergerak ke arah kutub-kutub
yang berlawanan, kemudian dua anak sel akan terbentuk.

9. Plastida.

Salah satu organel yang khas pada tumbuhan adalah plastida. Plastida
merupakan organel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis membran. Plastida
terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Ketiganya
dibedakan berdasarkan pigmen yang dikandungnya. Kloroplas memiliki pigmen-
pigmen fotosintesis, di antaranya klorofil (zat hijau daun) dan karotenoid (zat warna
kuning atau oranye). Pigmen-pigmen tersebut berperan penting dalam proses
fotosintesis, yaitu sebagai penangkap gelombang cahaya.
Klorofil beserta enzim-enzim yang berperan dalam reaksi terang (satu dari dua reaksi
pada fotosintesis) berada di dalam struktur membran yang disebut grana (tunggal:
granum). Granum terbentuk dari tilakoid, yang merupakan kantung-kantung pipih yang
bertumpuk. Sementara itu, stroma adalah matriks cairan di bagian luar sistem membran
grana. Pada stroma terdapat enzim-enzim yang berperan dalam reaksi gelap pada
fotosintesis.

(a) Kloroplas dilihat dengan mikroskop elektron dan (b) diagram tiga dimensi
kloroplas.

Kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen warna selain hijau.


Biasanya kromoplas berwarna kuning, merah, oranye, atau cokelat. Sejauh ini, belum
ditemukan fungsi yang pasti dari kromoplas, terutama pada tanaman tinggi.
Diperkirakan, kromoplas yang banyak terdapat di bunga dapat menarik serangga untuk
mendatangi bunga dan menyerbukinya. Sementara itu pada tumbuhan rendah, seperti
alga, pigmen pada kromoplas berfungsi sebagai pigmen fotosintetik. Leukoplas
merupakan plastida yang tidak memiliki zat warna. Berbeda dengan dua tipe plastida
yang lain, leukoplas tidak menyimpan pigmen, tetapi menyimpan bahan-bahan makanan
cadangan. Umumnya, berupa pati (karbohidrat) atau minyak. Leukoplas banyak terdapat
di bagian tumbuhan yang tidak terkena cahaya, seperti akar dan umbi.

10. Vakuola.

Vakuola merupakan organel yang terdapat di tumbuhan. Vakuola berisi air yang
terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-asam organik dan bahan-bahan lain.
Sel-sel muda memiliki beberapa vakuola yang berukuran kecil. Namun, pada sel dewasa
satu vakuola yang berukuran besar terkadang mendominasi sel. Pada umumnya, sel-sel
hewan tidak memiliki vakuola. Akan tetapi, protozoa dapat membentuk vakuola
makanan, tempat makanan diperoleh dan dicerna. Sisa makanan ditampung dalam
vakuola kontraktil untuk dibuang

11. Dinding Sel.

Salah satu struktur lagi yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan adalah dinding
sel. Dinding sel berada di bagian luar membran sel. Ketika sel menyerap air, dinding sel
berfungsi mencegah sel menggembung melewati batas maksimum. Dinding sel biasanya
terbuat dari selulosa. Tidak seperti membran sel, dinding sel memiliki pori yang dapat
melewatkan hampir berbagai jenis zat. Pada beberapa jenis tumbuhan dewasa, selnya
membentuk dinding sekunder.

12. Badan Mikro (Peroksisom dan Glioksisom)


Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi
berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi
mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida
merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom
juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.Peroksisom terdapat pada
sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan
ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron
biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat
dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji
yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi
gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi
perkecambahan.
Daftar Pustaka

www.academia.edu/4230336/Resume_Biokimia

Drs. Wijaya Jati dkk,2005,Sain Biologi 1B,Ciawi:Yudistira

Sri Lestari, Endang dan Kistinnah, Idun,2009. BSE Biologi untuk kelas XII. Pusat
Perbukuan, Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai