Oleh Kelompok 1
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup
seluler. Mahluk hidup seluler terdiri atas satu sel (uni seluler) contohnya Bakteri dan
banyak sel (multi seluler) contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.
Sel memiliki karakteristik dasar yang unik, diantaranya sel merupakan struktur
kompleks namun teratur, memiliki program genetik dan memiliki cara untuk
menggunakannya, mampu memperbanyak diri, melaksanakan reaksi kimia, dan sel juga
mampu merespon terhadap berbagai rangsang.
Sejarah
Robert Hooke (1666) : melihat rongga kosong pada sayatan jaringan gabus tumbuhan
kemudian dinamakan cellula
Schleiden & Schwann (1838 & 1839) : Teori sel: semua makhluk hidup terdiri dari sel-
sel, sel = unit struktural dan fungsional terkecil dari semua makhluk hidup.
Rudolf Virchow (1858) : setiap sel yang ada berasal dari sel yang sebelumnya
Bahasan tentang sel merupakan hal mendasar untuk memahami organisme,
karena sel adalah struktur dan fungsi terkecil dari organisme, dan hampir semua
organisme tersusun atas sel. Sel umumnya tersusun atas membran, sitoplasma, dan inti.
Ada organisme yang tidak tersusun atas sel contohnya virus. Virus tidak memiliki
sitoplasma, hanya terdiri atas protein, RNA atau DNA, karbohidrat, lemak, dan
mineral. Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel atau uniseluler dan ada yang
terdiri atas banyak sel atau mulltiseluler. Cabang biologi yang membahas khusus
tentang sel disebut sitologi.
Sel memiliki karakter tertentu sehingga dapat memberikan gambaran saat diberi
pewarnaan. Karakter tersebut memberikan gambaran atas peran fungsional sel seperti
kemampuan sekresi, keaktifan sel dalam produksi protein, endokrin, pergerakan,
absorpsi, ekskresi, perlindungan, reproduksi, kematian sel, dan sebagainya.
Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-
ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.
BAB II
ISI
Sel pada makhuk hidup dibedakan atas dasar struktur sel dan ada tidaknya
membran inti menjadi dua kelompok yaitu kelompok sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prokariotik contohnya bakteri dan ganggang biru. Sel prokariotik tidak
memiliki membran nukleus yang jelas untuk melindungi DNA. Sedangkan, sel
eukariotik contohnya sel tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, fungi. Sel eukaryotik
memiliki kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang jelas, nukleus
berisikan DNA.
Sel prokariotik dan sel eukariotik
1. Sel Prokariotik
2. Sel Eukariotik
1. Membran sel
Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan
berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien,
dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga
berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.
Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul
lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya
dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun
dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi
kebanyakan molekulhidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus
lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain membran,
misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein
yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadireseptor yang
mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel.
Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan
merupakan protein membran.
3. Retikulum Endoplasma.
4. Ribosom.
5. Badan Golgi.
Badan Golgi disebut juga aparatus Golgi. Badan Golgi berbentuk seperti
kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering terlihat
berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Badan Golgi diduga
sebagai salah satu bentuk dari sistem membran pada RE. Badan Golgi terlihat berada
berdekatan dengan RE. Fungsi badan Golgi terutama dalam pengolahan protein yang
baru disintesis. Badan Golgi memotong protein berukuran besar yang dihasilkan
ribosom menjadi protein-protein berukuran kecil seperti hormondan neurotransmiter
(bahan penerus informasi pada sistem saraf). Badan Golgi juga berfungsi menambahkan
molekul glukosa ketika proses sintesis glikoprotein. Pada sel-sel kelenjar, jumlah badan
Golgi lebih melimpah dibandingkan sel-sel lain. Hal ini berhubungan dengan
pembentukan sekresi mukus berupa mukopolisakarida yang melibatkan badan Golgi.
Mitokondria banyak terdapat pada bagian tubuh antara lain otot, hati, jantung, ginjal,
karena bagian tubuh tersebut paling aktif melakukan kerja dan menghasilkan energi.
7. Lisosom.
Lisosom adalah organel yang hanya ditemukan pada sel-sel hewan. Lisosom
berbentuk kantung yang dibatasi oleh membran. Di dalam lisosom terdapat enzim yang
berperan dalam dekomposisi atau penguraian sebagian besar sel. Lisosom digunakan
oleh sel untuk mencerna molekul-molekul besar. Pada makhluk hidup satu sel,
seperti Amoeba, vakuola makanan bersama lisosom bersatu. Kemudian, enzim yang
terdapat dalam lisosom mencerna makanan tersebut. Pada saat sel mati, membran yang
menutupi kantung lisosom akan terdegradasi sehingga enzimnya akan keluar dan
menguraikan bagian-bagian sel. Oleh karena itu, lisosom juga sering disebut sebagai
kantung bunuh diri (suicide pack).
8. Sentriol.
Sentriol terdapat pada sel hewan dan jamur. Sel-sel tumbuhan tinggi tidak
memiliki sentriol. Sentriol adalah dua buah organel yang berperan dalam pembelahan
sel. Setiap sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus yang susunannya
membentuk cincin.
9. Plastida.
Salah satu organel yang khas pada tumbuhan adalah plastida. Plastida
merupakan organel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis membran. Plastida
terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Ketiganya
dibedakan berdasarkan pigmen yang dikandungnya. Kloroplas memiliki pigmen-
pigmen fotosintesis, di antaranya klorofil (zat hijau daun) dan karotenoid (zat warna
kuning atau oranye). Pigmen-pigmen tersebut berperan penting dalam proses
fotosintesis, yaitu sebagai penangkap gelombang cahaya.
Klorofil beserta enzim-enzim yang berperan dalam reaksi terang (satu dari dua reaksi
pada fotosintesis) berada di dalam struktur membran yang disebut grana (tunggal:
granum). Granum terbentuk dari tilakoid, yang merupakan kantung-kantung pipih yang
bertumpuk. Sementara itu, stroma adalah matriks cairan di bagian luar sistem membran
grana. Pada stroma terdapat enzim-enzim yang berperan dalam reaksi gelap pada
fotosintesis.
(a) Kloroplas dilihat dengan mikroskop elektron dan (b) diagram tiga dimensi
kloroplas.
10. Vakuola.
Vakuola merupakan organel yang terdapat di tumbuhan. Vakuola berisi air yang
terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-asam organik dan bahan-bahan lain.
Sel-sel muda memiliki beberapa vakuola yang berukuran kecil. Namun, pada sel dewasa
satu vakuola yang berukuran besar terkadang mendominasi sel. Pada umumnya, sel-sel
hewan tidak memiliki vakuola. Akan tetapi, protozoa dapat membentuk vakuola
makanan, tempat makanan diperoleh dan dicerna. Sisa makanan ditampung dalam
vakuola kontraktil untuk dibuang
Salah satu struktur lagi yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan adalah dinding
sel. Dinding sel berada di bagian luar membran sel. Ketika sel menyerap air, dinding sel
berfungsi mencegah sel menggembung melewati batas maksimum. Dinding sel biasanya
terbuat dari selulosa. Tidak seperti membran sel, dinding sel memiliki pori yang dapat
melewatkan hampir berbagai jenis zat. Pada beberapa jenis tumbuhan dewasa, selnya
membentuk dinding sekunder.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron
biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat
dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji
yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi
gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi
perkecambahan.
Daftar Pustaka
www.academia.edu/4230336/Resume_Biokimia
Sri Lestari, Endang dan Kistinnah, Idun,2009. BSE Biologi untuk kelas XII. Pusat
Perbukuan, Depdiknas.