alat-alat dan penggunaan zat-zat yang beraneka ragam. Untuk itu adanya alat-alat dan bahan
bertujuan untuk mempermudah percobaan. Di dalam laboratorium banyak sekali alat dan
bahan yang dimana dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami
carakerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.(Walton.1998).
Jenis peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan praktikum sangat
spesifik, tergantung dari jenis praktikumnya. Secara umum kegiatan praktikum biokimia
perairan, peralatan utama yang perlu dipelajari adalah spektrofotometer, inkubator, hot plate
dan lemari pendingin.Adapun peralatan tambahan lainnya untuk menunjang praktikum adalah
gelas ukur, alumunium foil, labu ukur, beaker glass, pH meter, neraca, cawan petri, batang
pengaduk, rak tabung, tabung reaksi, bunsen dan sebagainya.
METODOLOGI
Praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 10
Oktober 2016 pukul 12.30 WIB.
Adapun
alat
yang
diperkenalkan
dalam
praktikum
Biokimia
ini
adalah
Spektrofotometer, yang bertujuan mengukur absorbansi larutan. Alat kedua adalah Inkubator,
yang bertujuan untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Alat ketiga adalah Hot Plate, hot plate
ini digunakan untuk membantu pengadukan atau menghomogenkan suatu zat dengan
perlakuan panas. Alat keempat adalah Lemari Pendingin digunakan untuk menjaga media uji
coba agar tidak rusak. Adapun alat yang dijelaskan oleh salah satu praktikan yaitu Weighing
Scoop yang berfungsi untuk menimbang dalam kuantitas berat yang sangat kecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum biokimia ini adalah :
Spektrofotometer
Spektrofotometer yaitu suatu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa
baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan menggunakan transmitan ataupun absorban
dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Cara kerjanya yaitu dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada objek kaya atau kuvet.
Sebagian cahaya tersebut akan di serap dan di sisanya di teruskan.
Prinsip kerja Spektrofotometer adalah spektrum elektromagnetik dibagi dalam
beberapa daerah cahaya. Suatu daerah akan diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang
gelombang cahaya yang diabsorbsi dapat menunjukan struktur senyawa yang diteliti.
Spektrum elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang gelombang yang luas dari sinar
gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada panjang gelombang mikro (Marzuki
Asnah 2012). Lalu nilai yang keluar dari cahaya diteruskan dan dinyatakan dalam nilai
absobansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.
Prosedur kerja dan Standar Operasional dari spektrofotometer adalah
sampel
dilarutkan dalam pelarut, lalu sampel dimasukkan dalam kuvet, dalam keadaan tertutup,
dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut
kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun
yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar
pembaca (Hadi 2009). Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki
warna tertentu. Hal ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi
cahaya yang diberikan.
Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energy panas. Kawat nikelin
akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu
kawat (Taiyeb M. 2006).
Prosedur kerjanya adalah dengan memutar memutar tombol power ke arah kiri dan
diatur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set. Sambil menekan tombol set, diputar
tombol di sebelah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan. Setelah
suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan menyesuaikan
setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
Bunsen berfungsi sebagai pembakar atau pemanas dengan menggunakan bahan bakar
spirtus atau alkohol pada saat pemanasan untuk media yang akan di panaskan. Prinsip kerja
nya yaitu dengan membakar bagian atas sumbu dari bunsen.
Prosedur kerja atau standar operasi dari bunsen yaitu isi bunsen dengan spirtus. Untuk
menyalakannya gunakan korep api. Dan untuk mematikan apinya gunakan tutup bunsen lalu
api akan padam.
Gambar 8. Bunsen
(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/41/Alcohol_burner1.jpg/3096pxAlcohol_burner1.jpg)
Tabung Reaksi
Tabung reaksi yaitu sebagai wadah untuk menyimpan larutan ataupun meraksikan dua
atau lebih larutan. Serta sebagai wadah ketika akan di panaskan dengan bunsen. Prinsip
kerjanya adalah ketika memanaskan media dengan tabung reaksi, tabung reaksi harus berada
posisi miring dan mulut tabung jangan sekali-kali mengahadap pada diri kita.
Prosedur kerja dan standar operasi tabung reaksi yaitu sterilisasikan terlebih dahulu
tabung yang akan di gunakan. Lalu masukkan bahan atau larutan pada mulut tabung. Simpan
tabung reaksi pada rak tabung.
larutan yang akan digunakan sesuai volume yang diinginkan dengan melihat skala
volumenya.
dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, gunakan sarung tangan dan kaca
pelindung mata jika akan menggunakan bahan kimia ini.
Asam Klorida (HCl)
Asam Klorida memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut yaitu tidak mudah
terbakar, berbau tajam, warna bening sampai kekuningan, larut dalam air dan memiiki titik
didih 85 o C dan titik beku 20 o C. Bahaya yang ditimbulkan dari asam klorida yaitu dapat
menyebabkan kerusakan jaringan bilang terkena kulit, menyebabkan luka bakar, dermatitis
dan bronchitis kronis, dan menyebabkan iritasi sampai kebutaan jika terkena mata.
Cara penanggulangan bila terkena asam klorida yaitu bila terkena mata harus dibilas
sekurang-kurangnya 15 menit menggunakan air, bila terkena kulit harus dibilas dengan air
dan lepas pakaian yang terkomentaminasi, bila asam klorida tertelan harus diberi minum 1-2
gelas bila sudah tersadar lalu hindari pemanis buatan, dan bila terhirup segera pindahkan
korban ke tempat yang teradapat udara yang cukup dan beri oksigen.
Asam Sulfat (H2SO4)
Asam Sulfat merupakan senyawa kimia yang termasuk asam kuat. Asam sulfat ini tak
berwarna. Dengan sifat korosif yang tinggi Senyawa dengan rumus kimia H 2SO4 ini, dapat
larut dalam air dalam berbagai perbandingan. Asam sulfat merupakan salah satu produk
utama dalam industri kimia dan termasuk yang paling banyak diproduksi dibandingkan
dengan senyawa kimia lainnya. Senyawa ini banyak dipergunakan dalam berbagai proses
reaksi kimia. Penggunaan asam sulfat banyak terdapat dalam kegiatan pemrosesan bijih
mineral, proses sintesis kimia, pemrosesan air buangan (limbah) dan dalam industri kilang
minyak. Selain itu asam sulfat juga biasa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
pupuk, bahan peledak, detergen, zat pewarna, insektisida, medisinal atau obat-obatan, plastik,
baja dan baterai.
Langkah yang harus dilakukan jika terkena asam sulfat adalah, guyur bagian tubuh
yang terpapar asam sulfat dengan air yang mengalir selama 10-15 menit. Hal ini bertujuan
untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam, dan untuk mencegah adanya
kerusakan sekunder. Pakaian yang terkena asam sulfat pun juga harus segera di lepas, dan
guyur dengan air kulit yang terkena asam sulfat lewat pakaian tersebut. Jika terpapar asam
sulfat pada mata, segera guyur mata dengan air hangat selama 20 menit, dan segera pergi ke
dokter.
Ethanol memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut berbau alkohol, tidak berwarna,
bentuk fisiknya air, larut dalam air dingin dan memiliki titik didih lebih dari 760 o C dan titik
beku -113,850 o C. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh ethanol adalah dapat menyebabkan
iritasi mata dan kulit, menyebabkan iritasi saluran penceranaan bila terhirup dan dapat
menyebabkan gangguan pencernaan bila tertelan.
Cara penanggulangan bila terkena etanol yaitu bila terkena mata segera bilas dengan
air yang banyak minimal 15 menit, bila terkena kulit segera bilas dan pisahkan pakaian yang
terkontaminasi dan bila terkena pernapaasan segera pindah ke tempat yang memiliki sirkulasi
udara yang segar.
KESIMPULAN
Praktikum dari penganalan alat-alat dan bahan praktikum biokimia ini merupakan
dasar untuk melakukan praktikum biokimia selanjut. Di harapkan dengan pengenalan ini
maka praktikan dapat menggunakan alat-alat dan bahan laboratorium dengan benar dan
menghindari dari kecelakaan penggunaan. Selain itu dapat mengerti bagaimana masing
masing alat memiliki fungsi, prinsip dan prosedur kerja nya yang spesifik dan berbeda-beda.
Seperti spektrofotometer, inkubator, hot plate, lemari pendingin, dan lain-lain.
Dan banyak sekali bahan-bahan yang sering di gunakan pada praktikum biokimia ini.
Serperti Asam Klorida ( Hcl), Natrium Klorida (NaCl), Natrium Hidroksida (NaOH), Asam
Nitrat ( HNO3), Asam Sulfat (H2SO4) , Asam Oksalat (C2H2O), Ethanol (C2H5OH), dan Asam
Asetat (CH3COOH). Di harapkan praktikan memahami sifat dan bahaya dari bahan-bahan
yang di gunakan agar tidak terjadi kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan.
Marzuki, Asnah. 2012. Kimia Analisis Farmasi. Makassar : Dua Satu Press
Rochima, Emma dkk. 2013. Modul Praktikum Biokimia.Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran. Jatinangor : Tidak diterbitkan
Taiyeb, M. 2006. Pengenalan Alat Laboratorium. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Poedjiadi,Anna.1984.Buku Pedoman Praktikum dan Manual Alat Laboratorium Pendidikan
Kimia.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Jakarta.