peptida akan menghasilkan produk reaksi yang berupa satu molekul dengan gugus
karboksil dan molekul lainnya memiliki gugus amina. Pada umumnya asam
amino diperoleh sebagai hasil hidrolisis protein, baik menggunakan enzim
maupun asam.
Protease adalah enzim yang mengkatalisasi pemecahan ikatan peptida
dalam peptida, polipeptida dan protein dengan menggunakan reaksi menjadi
molekul-molekul yang lebih seerhana seperti peptida rantai pendek dan asam
amino.
Buah nanas mengandung enzim proteolitik yaitu bromelin yang
merupakan enzim protease yang mampu memecah protein, seperti halnya enzim
papain yang dihasilkan oleh tanaman pepaya. Enzim bromelin digunakan secara
autolisis pada pH 4-6, tidak hanya dapat menghidrolisis ikatan asam amino tapi
juga pada ikatan glisin, alamin dan serin. Bromelin juga merupakan salah satu
enzim sulfridil yang memerlukan pengaktifan oleh sistein ataupun siahid untuk
mencapai keaktifan maksimum.
METODOLOGI
Praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Avertebrata Air, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu praktikum ini
dilakukan pada hari Senin, 17 Oktober 2016 pukul 12.30 WIB.
Alat-alat yang di gunakan pada praktikum hidrolisis protein enzimatis
yaitu cawan petri untuk menyimpan sampel, blender untuk menghaluskan bahan,
pisau untuk memotong sampel, timbangan untuk mengukur berat sampel yang
digunakan, gelas ukur untuk mengukur bahan yang akan di pakai, beaker glass
sebagai wadah atau tempat bahan, pH meter untuk mengukur sampel sebelum dan
sesudah perlakuan, indikator universal untuk memeriksa derajat keasaman pH
secara langsung, tabung reaksi sebagai wadah penempatan sampel, pipet tetes
digunakan untuk mengambil bahan dengan menteskan jumlah kecil, spatula untuk
mengaduk sampel, kertas label untuk menandakan sampel.
Perlakuan
Pengamatan
pHo
Tempe
Tempe
Daging
Ikan
Daging
Ikan
Agak keras,
coklat putih
6,5
Pepaya
Tua
Nanas Tua
Pepaya
Muda
Pepaya
Tua
Nanas Tua
7
10
8,5
Pepaya
Tua
10
Nanas
Muda
10
Pepaya
Muda
5
Akhir
Nanas
Muda
4
Awal
Pepaya
Muda
Nanas
Muda
2
pH1
Telur
Telur
Nanas Tua
10
Tekstur daging
rusak, bau
amis, warna
putih dan
sedikit merah
Agak keras
warna daging
putih
kemerahan, bau
amis
Lembek, warna
daging putih pucat,
berbau nanas sedikit
berbau amis
Kenyal dan
lengket, berbau
amis, warna
putih bening
kekuningan
Warna putih
bening, bau
amis telur,
tekstur kenyal
dan lengket
Tekstur lebih
lembek, beraroma
pepaya
Lembek, warna
daging putih pucat,
bau nanas tercium
kuat
Pepaya
Muda
7
Susu
Pepaya
Tua
Susu
Nanas
Muda
Cair, warna
putih, beraroma
susu
Nanas Tua
7
Warna putih
kehijauan, aroma
pepaya, terdapat
endapan
Berwarna
kekuningan,
beraroma nanas
Berwarna kuning
pekat, beraroma
nanas
diberikan ekstrak buah pepaya matang (tua). Daging ikan yang di beri ekstrak
pepaya tua hasilnya lebih keras. Dan daging ikan yang di beri ekstrak buah nanas
hasilnya lebih lembek di bandingkan yang di beri ekstrak pepaya dan berwarna
putih pucat.
Pada sampel telur hidrolisis yang diakibatkan oleh ekstrak buah muda juga
menjadi lebih pecah dan terurai dibandingkan dengan ekstrak buah tua. Perubahan
tekstur telur yang diberikan ekstrak pepaya/nanas muda pun lebih encer
dibandingkan dengan yang diberikan ekstrak pepaya/nanas tua yang lebih kental.
Lalu adanya endapan pada telur yang di beri ekstrak nanas muda lebih sedikit
dibandingkan yang di beri nanas tua.
Pada sampel susu hidrolisis yang diakibatkan oleh ekstrak pepaya muda
menjadi lebih kehijauan di bandingkan yang di beri ekstrak pepaya tua berwarna
putih pucat. Dan terdapat endapan pada susu yang di beri ekstrak pepaya muda.
Sedangkan susu yang di berikan ekstrak nanas muda berwarna kekuningan di
bandingkan yang di beri ekstrak nanas tua lebih kuning pekat. Serta terbentuk
endapan pada susu yang di beri ekstrak nanas tua.
Dari seluruh hasil percobaan yang didapat, menunjukkan bahwa ekstrak
pepaya dan nanas muda lah yang dapat bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan
ekstrak pepaya dan nanas matang, karena ekstrak papaya/nanas muda lebih
banyak mengandung enzim protease.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum hidrolisis protein enzimatis yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa protein dapat dihidrolisis dengan menggunakan ekstrak
pepaya dan ekstrak nanas yang didalamnya terdapat enzim protease. Pada buah
pepaya disebut enzim papain dan pada buah nanas disebut enzim bromelin.
Fungsi dari enzim protease tersebut yaitu untuk memutus ikatan peptida yang
menyebabkan terjadinya perubahan tekstur. Cara kerja enzim ini dapat dilakukan
dengan cara memecahkan molekul protein melalui kegiatan hidrolisis protein.
Enzim ini mula-mula akan merusak mukopolisakrida dari matriks substansi dasar,
kemudian secara cepat menurun serat-serat tenunan pengikat. Selama proses ini
kolagen dan myofibril terhidrolisis. Hal ini menyebabkan hilangnya ikatan antar
serat daging dan pemecahan serat fragmen yang lebih pendek, sehingga
meningkatkan keempukan daging
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari, NL, Sedarnawati, Budiyanto S. 1989.
Analisis Pangan. Bogor: IPB Press
Buckle K.A., Edwards R.A., Fleet G.H., Wooton M. 1985. Ilmu Pangan. Purnomo
H, Adiono, penerjemah. Jakarta: UI-Press. Terjemahan dari: Food
Science
Simaronjan Eviayanti, Nia Kurniawati, Zahidah Hasan. 2012. Jurnal Perikanan
dan Ilmu Kelautan Vol 3 No. 4 Pengaruh Penggunaan Enzim Papain
Dengan Kosentrasi Yang berbeda Terhadap Karakteristik Kimia Kecap
Tutut. FPIK, Universitas Padjadjaran.
Lehninger, 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: ERLANGGA
LAMPIRAN
Ekstrak nanas muda dan nanas tua
Sampel susu