Anda di halaman 1dari 2

Ikhsan Samir

F1071181025
Adaptasi Tumbuhan Air

Tumbuhan hidrofit merupakan tumbuhan yang hidupnya berada di dalam air. Adaptasi
strukturalnya terkait dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan ketersediaan oksigen.
Dikategorikan dalam 3 hal, yaitu : tumbuhan melayang, tumbuhan terapung, tumbuhan
tenggelam.
Adapun beberapa faktor yang mendorong tanaman hidrofit mengalami adaptasi khusus
terhadap habitatnya adalah kelebihan air dan medium kurang menunjang terhadap
pertumbuhan tanaman.

Tumbuhan hidrofit melakukan beberapa adaptasi khusus, yaitu:

1. Reduksi jaringan pelindung (epidermis), epidermis beralih fungsi bukan sebagai


pelindung tetapi berfungsi untuk penyerapan gas dan nutrient langsung karena dinding
selulosa dan kutikulanya tipis. tidak punya stomata (tumbuhan hidrofit tenggelam),
pertukaran gas langsung melalui dinding sel.
2. Reduksi jaringan penguat (sklerenkim), Memiliki sedikit atau bahkan tidak
mempunyai jar. Skerenkim. Air memberi kekuatan dan melindungi tumbuhan dari
kerusakan.
3. Reduksi jaringan pengangkut, xilem memperlihatkan pereduksian yang paling besar
dan floem berkembang cukup baik.
4. Reduksi jaringan penyerap. sistem akar kurang berkembang dan bulu akar serta
tudung akar tidak ada.
5. Terdapat pengembangan ruang-ruang udara yang spesial (aerenkim). Terdapat pada
daun dan batang hidrofit, menyediakan atmosfir internal bagi tumbuhan, memberikan
pelampung bagi tumbuhan untuk mengapung , menyimpan udara oksigen dan
karbondioksida.

Tanaman Air laut memiliki mekanisme dimana dinding selnya dapat menyaring garam,
sehingga kadar air terjaga dan garam tidak membuat cairan sel pekat. Tanaman Air tawar
memiliki dinding sel yang tebal sehingga turgiditas sel tetap terjaga. Adaptasi tumbuhan
terhadap lingkungan air juga bermacam-macam, yaitu :

a. Terapung
Tumbuhan air yang mengapung beradaptasi dengan lingkungan air dengan cara
tangkai daun dan batangnya mempunyai rongga-rongga antar sel yang berisi udara,
sehingga dapat mengapaun. Daun melebar dan akarnya banyak.
Contoh : Salvina natans ( Paku sampan), Eichornia sp. (eceng gondok), Azolla pinnata
, Sargassum

b. Tenggelam (Terbenam)
Tumbuhan yang seluruh tubuhnya terbenam dalam air mempunyai akar yang melekat
di dasar air.
Contoh : Vallisneria , Chara , Hydrilla , Calomba .
c. Sebagian tubuhnya terbenam
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya terbenam mempunyai akar yang melekat di dasar
dan daun-daun yang terapung di permukaan air. Tumbuhan ini beradaptasi dengan
lingkungannya dengan adanya saluran udara pada batang atau tangkai daunnya.
Contoh : Teratai, padi, bakau.

d. Tumbuhan pantai
Tumbuhan yang hidup di pantai dan sering kena hempasan air laut beradaptasi dengan
adanya akar yang banyak dan kuat (akar tunggang).
Contoh : Bakau, Api-Api.

ADAPTASI TUMBUHAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN

Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi tumbuhan adalah ketersediaan air.
Ketika jumlah air sedikit maka tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang
menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri. Bagi tanaman yang tumbuh di
daerah rawa beradaptasi dengan memiliki daun yang besar karena kondisi rawa yang lembab
dan kandungan airnya tinggi. Selain itu memiliki ruang udara yang besar dalam struktur
internal untuk menyimpan udara. Hal ini dikarenakan tanah pada umumnya mengalami air
logging sehingga cenderung anaerob dan kekurangan oksigen.

WATER LILY

Pada tanaman yang seluruhnya berada terendam air atau hydrophytes akan menggantung
lemas ketika dalam lingkungan yang tidak ada air. Pada dasarnya air di sekeliling tumbuhan
akan memperkuat jaringan di batang dan petiol daun sehingga tidak membutuhkan penguatan
mekanis.

Hydrilla sp.

Hal ini merugikan dalam hal fleksibilitas jika terjadi perubahan permukaan air atau gerakan
air. Semua sel termodifikasi untuk menyerap air, nutrisi dan gas terlarut langsung dari air
sekitarnya. Sehingga akar hanya berfungfi untuk melekat pada sedimen, selain itu xylem juga
kurang berfungsi. Bagian rongga tumbuhan berisi udara yang berfungsi memperpanjang daun
dan batang.

REEDMACE

Tanaman reedmace memiliki ciri berdaun sempit sehingga meminimalisir perlawanan


terhadap fluktuasi air maupun angin yang kencang. Para batang berongga dan memiliki serat
internal keras. Bagian bawah sering terendam namun tanaman reedmace ini tidak akan
terendam seluruhnya jika terkena banjir.

Anda mungkin juga menyukai