Anda di halaman 1dari 4

Laporan praktikum Makrozoobentos

Topik: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos


Tujuan: Untuk Menaksir Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos
Hari/Tanggal:
Tempat:
I. ALAT DAN BAHAN
1. Wadah (ember/baskom)
2. Saringan
3. Botol
4. Plastik gula
5. Kantong plastik
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum ke lapangan (sungai).
2. Menentukan lokasi titk pengambilan sample tersebut :
Catatan : Setiap titik 3 x pencuplikan
3. Pada titik sampel 1, menancapkan ember ke dasar sungai, mengangkatnya ke
tepi sungai.
4. Mengluarkan hasil kerukan ke dalam wadah (ember/baskom).
5. Menyaring hasil kerukan ke wadah lainnya.
6. Mengambil Makrozoobentos yang tersaring dan memasukkannya ke dalam plastik gula.
7. Melakukan langkah 3-6 pada titik sampel berikutnya.
8. Mengukur pH air, kecepatan arus, kecerahan air, dan suhu air pada masing-masing titik.
9. Menghitung indeks keanekaragaman dan NP masing-masing spesies yang telah
diidentifikasi.
Untuk menghitung kemelimpahan dapat menggunakan rumus nilai
penting yang dikemukakan oleh Soerianegara dan Indrawan (1978) yaitu :
Nilai penting (NP) = FR + KR
Keterangan :

Kerapatan (K) =

Kerapatan Relatif (KR) = x 100 %

Frekuensi (F) =
Frekuensi Relatif (FR) = x 100 %

Untuk pengujian menghitung indeks keanekaragaman digunakan


rumus yang dikemukakan oleh Shannon – Wiener dalam Odum (1993)
sebagai berikut :
H'= - Σ Pi Ln Pi
Dimana Pi = ni/N
ni = Jumlah individu jenis ke-i,
N = Jumlah individu keseluruhan
Kisaran indeks keanekaragaman mennurut Shannon Wiener sebagai
berikut:
H' < 1 = Rendah
H' 1 – 3 = Sedang
H' > 3 = Tinggi
10. Menghitung Pola penyebaran
Mengetahui pola penyebaran dapat dilakukan dengan menggunakan
indeks Morista. Indeks hamburan Morista memiliki keuntungan
relatif,tidakbergantung pada jenis penyebaran jumlah sampel dan ukuran harga
rataan.
Rumus indeks Morista yaitu:

Indeks morista :

Dimana, Is = indeks Morista


∑x= jumlah individu pada tiap titik
N = jumlah titik pengamatan
Keterangan: Is 1, maka terdistribusi secara mengelompok
Is maka terdistribusi secara acak
Is = 1, maka terdistribusi secara regular
Menghitung indeks Morista dan menentukan pola penyebaran
menggunakan sampel yang diperoleh dari hasil studi lapangan, (Michael,
1995: 269)
III. TEORI DASAR
Suatu populasi memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat
diterapkan pada anggota populasi, karakteristik dasar suatu populasi adalah ukuran besar
populasi. Hal ini berlaku untuk semua jenis hewan yang termasuk Makrozoobentos.
Makrozoobentos merupakan salah satu komponen dalam ekosistem. Selain itu makrozoobentos
berguna ddalam kehidupan makhlluk yang lain dalam hal jaring makanan. Hewan ini biasanya
pemakan tumbuhan air atau hewan mikrozoobentos dan merupakan hewan sesil atau melekat,
juga dikatakan beristirahat pada dasar perairan atau endapan sungai. Pengukuran kerapatan dan
keanekaragaman makrozoobentos dapat dilakukan dengan metode cuplikan, dimana peneliti
hanya menghitung proporsil kecil populasi dan hanya mempergunakan cuplikan (sampel) ini
untuk memperkirakan seluruh populasi. Perbedaan-perbedaan dalam populasi makrozoobentos
dapat dikorelasikan dengan cuaca, jenis air, pH air, dan sebagainya sehingga juga berpengaruh
terhadap kemelimpahannya.

IV. Hasil Pengamatan

No Nama Titik Titik Titik Titik ∑ind


spesies I II III IV

1 Spesies 1 1
A
2 Spesies 1 1
B
3 Spesies 1 1
C

V. ANALISIS DATA DAN KESIMPULAN


Hasil data dari table diatas dapat disimpulkan pada titik 1 didapat 1 ekor spesies A, pada
titik 2 didapat 1 ekor spesies B, dan pada titik 3 didapat 1 ekor spesies C, jadi dari data
diatas dapat dikatakan terdapat banyak keragaman jenis spesies makrozoobentos pada
pantai desa trans angsana.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Hadisubroto, T. 1989. Ekolni DAsar. Depdikbud, Jakarta.
Hardiansyah, dkk.. 2005. Penuntun Praktikum Ekolni Hewan. PMIPA. FKIP UNLAM.
Banjarmasin.
McNauthon, S.J. dan L.L Wolf. 1990. Ekolni Umum. Edisi kedua, terjemahan S. Pringgosaputro
dan B. Srigandono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekolni. Edisi III. UGM Press, Jakarta. Syafei, E.S. 1994.
Pengantar Ekolni Tumbuhan. ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai