PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah
banyaknya kebutuhan manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya
masalah-masalah pencemaran lingkungan. Pada dasarnya, secara alamiah, alam
mampu mendaur ulang berbagai jenis limbah yang dihasilkan oleh makhluk hidup,
namun bila konsentrasi limbah yang dihasilkan sudah tak sebanding lagi dengan laju
proses daur ulang maka akan terjadi pencemaran. Pencemaran lingkungan yang
paling mempengaruhi keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara. Pencemaran
udara ini menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi.
Semakin menipisnya lapisan ozon adalah salah satu dampak yang harus diwaspadai
karena ini berarti menyangkut lestarinya keanekaragaman hayati, kelangsungan
makhluk hidup di bumi dan keberadaan bumi itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian, sumber, indikator, dampak, dan upaya penanggulangan
polusi udara.
2. Pengertian, sumber, indikator, dampak, dan upaya penanggulangan
polusi tanah.
3. Pengertian, sumber, indikator, dampak, dan upaya penanggulangan
polusi air.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, sumber, indikator, dampak, dan upaya
penanggulangan polusi udara.
2. Untuk mengetahui pengertian, sumber, indikator, dampak, dan upaya
penanggulangan polusi tanah.
3. Untuk mengetahui pengertian, sumber, indikator, dampak, dan upaya
penanggulangan polusi air.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar
0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033%
dapat memberikan efek merusak.
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi
dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
1. Pencemaran Udara
2. Pencemaran Tanah
3. Pencemaran Air
B. Polusi udara
Polusi udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.
3
Sumber yang menyebabkan polusi udara antara lain :
1. Karbon dioksida(CO2) dari pemakaian bahan bakar fosil(minyak bumi
atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta
pembusukan.
2. Sulfur dioksida(SO2) dan Nitrogen monoksida(NO) dari gas buangan
kendaraan bermotor.
3. Karbon monoksida(CO) dari gas buangan kendaraan bermotor yang
pembakarannya tidak sempurna.
4. Kloro fluoro karbon(CFC) dari pendingin ruangan, lemari es, dan
perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
4
Dampak polusi udara
5
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana,
ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global
tersebut antara lain :
a. Pencairan es di kutub bumi, yang berefek naiknya permukaan
air laut
b. Perubahan iklim regional dan global
c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter
radiasi ultraviolet B darimatahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat
daripembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada
lapisan ozon.Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B
matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit
serta penyakit pada tanaman.
6
Upaya penanggulangan polusi udara
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang
mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak
mencemarkan lingkungan.
2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara
dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam larutan
pengikat sebelum dibebaskan ke air. atau dengan cara penurunan
suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas.
4. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap
dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah
polutan yang tertangkap di atas suatu permukiman atau kota.
5. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat
bahan bakar dan mengurangi angktutan pribadi.
6. Memperbanyak tanaman hijau di daera polusi udara tinggi,
karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator
pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel
lain.
C. Polusi Tanah
Polusi pada tanah merupakan kerusakan yang terjadi pada lapisan tanah
yang tipis di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami.
Sumber yang menyebabkan polusi tanah antara lain :
1. kebocoran limbah cair.
2. Kebocoran bahan kimia indistri atau fasilitas komersial.
3. Penggunaan pestisida secara berlebihan.
4. Masuknya air permukaan dari tanah yang tercemar ke dalam lapisan-
lapisan sub permukaan
5. Terjadinya kecelakaan kendaraan yang mengangkut minyak
6. Air limbah dari penimbunan sampah dan juga limbah industri yang
pembuangannya langsung dibuang ke tanah.
7
Bahan yang menyebabkan terjadinya polusi tanah, antara lain adalah:
1. Zat radioaktif
Zat radioaktif merupakan zat- zat yang ihasilkan oleh PLTN. Zat- zat
radioaktif ini akan muncul dari reaktor atom maupun percobaan-
percobaan lain. Zat radioaktif ini merupakan zat yang berbahaya dan
bersifat merugikan sehingga dapat menyebabkan terjadinya polusi pada
tanah dan pada akhirnya akan menyebabkan adanya kerugian.
2. Nitrogen, fosfat, dan garam mineral
Nitrogen, fosfat, dan garam mineral ini merupakan unsur- unsur yang
sangat diperlukan oleh tumbuh- tumbuhan untuk kepentingan
pertumbuhan. Sebenarnya ketiga unsur ini sangat baik dan diperlukan
oleh tanah, namun apabila jumlah unsur- unsur tersebut berlebihan, maka
unsur- unsur tersebut akan dapat berubah menjadi racun bagi tumbuh-
tumbuhan.
3. Pestisida
Pestisida yang digunakan petani ini terbuat dari berbagai macam bahan
kimia dan obat- obatan. Keberadaan pestisida ini pada dasarnya sangat
bermanfaat, namun ketika jumlahnya berebihan maka hal itu akan
menjadi masalah serius yang dapat menjadi pencemaran tanah. Pada
dasarnya, pestisida merupakan senyawa yang digunakan untuk
membunuh berbagai makhluk hidup yang dianggap mengganggu atau
merugikan bagi manusia (bukan hanya di bidang pertanian).
8
4. Logam berat
Logam berat merupakan bahan pencemar tanah yang dapat didapatkan
dari sisa- sisa limbah industri. Ketika ada limbah industri yang dibuang
langsung ke dalam tanah maka limbah tersebut terkadang masih
mengandung senyewa logam berat yang dapat menyebabkan polusi pada
tanah. Beberapa logam berat yang dapat menyebabkan polusi pada tanah
antara lain:
Kadmium
Timbal
Kromium
Tembaga
Nikel
Besi
5. Limbah padat
Limbah padat ini merupkan limbah atau sisa yang mempunyai bentuk
fisik yang dapat. Untuk limbah yang mempunyai bentuk fisisk yang
padat ini biasanya dikenal dengan sebutan sampah.
Beberapa sampah yang dapat menyebabkan terjadinya polusi pada tanah
ini antara lain:
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Karet
Limbah industri
Limbah rumah sakit
Limbah pasar
Limbah rumah tangga
9
6. Gas- gas pencemar udara
Polusi tanah juga dapat disebabkan karena adanya berbagai macam gas-
gas yang menyebabkan polusi udara. Hal ini karena letak tanah dan udara
yang berdekatan (karena udara selalu menempati ruang). Gas pencemar
udara yang dapat menyebabkan polusi pada tanah ini hanyalah gas yang
dapat terlarut oleh air hujan. Beberapa gas yang dapat menyebabkan
terjadinya polusi pada tanah antara lain adalah:
Oksida Nitrogen atau NO fan NO2
Oksida belerang atau SO2 dan SO3
Oksida karbon atau CO dan CO2
1. Pada Kesehatan
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-
anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi.Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati.Organofosfat dan karmabat
dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat.
2. Menyebabkan kematian berbagai tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
Polusi tanah ini mempunyai dampak buruk, yakni tanah yang tercemar
akan menjadi racun. Hal ini akan berakibat pada masa hidup tanaman.
Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan
menjadi layu, bahkan akan mati. Selain tanaman, polusi pada tanah ini
juga akan berdampak pada makhluk hidup lainnya. Zat- zat polutan yang
ada di dalam tanah akan masuk ke dalam jaringan tumbuhan. Ketika
tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek
negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan
tumbuhan tersebut.
10
3. Menyebabkan polusi pada udara
Berbagai zat yang mencemari tanah (misalnya sampah) dalam jangka
waktu yang lama akan menyebabakan udara yang berada di sekitarnya
menjadi tercemar dan tidak sehat. Hal ini akan berakibat udara menjadi
tidak nyaman untuk dihirup etika bernafas. Lalu, apabila yang membuat
polusi tanah tersebut adalah sampah, ketika akan terjadi proses
dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu menyengat, inilah
yang dimaksud dengan polusi udara.
4. Mengurangi kesuburan tanah
Salah satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga
banyak tanaman bisa hidup dengan subur. Namun ketika tanah ini sudah
terkena polusi oleh berbagai macam zat yang merugikan, hal ini akan
menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak
subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah
tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh
dengan baik.
5. Merusak ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan
serta komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik
maupun komponen abiotik). Tanah ini merupakan komponen abiotik
sehingga ketika tanah tercemar pastinya akan menyebabkan
menyebabakn ketidakseimbangan ekosistem. Akibatnya lingkungan
menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan
justru akan berubah menjadi suatu wujud kerugian.
6. Menimbulkan wabah penyakit
Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat nyaman bagi
organisme organisme patogen yang menimbulkan banyak penyakit. Dan
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan menyebabkan berbagai
penyakit datang dan akan menyerang makhluk hidup yang menempati
tanah yang tercemar tersebut. Penyekit ini pada akhirnya akan
menyerang manusia, binatang, dan juga tumbuh- tumbuhan.
11
7. Merusak keindahan atau estetika
Polusi tanah ini akan menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati
menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah
tersebut disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat
berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap
dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang sangat
menyengat.
Upaya pencegahan polusi tanah:
12
Untuk menangani atau menanggulangi tanah yang sudah tercemar, Tanah yang
telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode
pengolahan yang disebut dengan remediasi dan bioremediasi. Remediasi yaitu
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi,
hal yang perlu diketahui diantaranya:
2. Bioremediasi
13
Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah.
Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi
lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
D. Polusi Air
Polusi air adalah perubahan keadaan air di tempat penampungan air
seperti sungai, danau, laut, dan lain. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan
air yang bersifat negative yaitu air menjadi tercemar, kotor, menjadi tidak layak
digunakan dan di konsumsi manusia dan dapat merugikan banyak pihak.
Sumber yang menyebabkan polusi air antara lain :
1. Sampah
sampah adalah penyebab polusi air yang umun dan sering kita temui di berbagai
tempat di Indonesia. Tumpukan sampah akan menyebabkan air kotor dan
menyebabkan pencemaran pada air. Masih banyak biasanya orang yang
membuang sampah di parit dan sungai sehingga menyebabkan polusi air.
Sampah yang ditumpuk dekat sumber air juga dapat menyebabkan polusi air.
Karena pada saat hujan turun, maka air hujan yang mengenai tumpukan sampah
akan tercemar. Air yang tercemar tersebut kemudian mengalir di berbagai
sumber air.
2. Limbah
Ada berbagai jenis limbah yang dapat menjadi penyebab polusi air contohnya
adalah limbah pabrik, limbah rumah tangga dan limbah pertokoan. Limbah
sangat berbahaya bagi polusi air apalagi misalkan limbah tersebut langsung di
buang ke sumber atau saluran air seperti sungai, danau, parit, laut dan banyak
lagi tanpa diolah terlebih dahaulu. Limbah dapat berdampak merugikan bagi
manusia dan hewan jika sudah menjadi polusi air.
3. Bahan peledak
Penggunaan bahan peledak untuk mencari ikan di laut adalah sebuah kesalahan.
Karena nelayan yang menggunakan bahan peledak akan menyebabkan polusi
laut dan menyebabkan banyak biota laut yang mati dan menyebabkan tumbuhan
14
laut mati dan karang menjadi hancur dan rusak. Oleh sebab itu sebaiknya saat
mencari ikan janganlah menggunakan bahan peledak.
4. Asap kendaraan
Asap kendaraan yang beracun dan berbahan kimia akan bercampur dengan air di
udara dan akan membentuk asam korosit ringan. Kejadian ini menyebabkan
terbentuknya hujan asam. Hujan asam ini akan mengalir ke sumber air dan akan
menyebabkan polusi pada air.
5. Penyebab alami
Faktor alami yang dapat menyebabkan kerusakan air adalah metabolisme
makhluk hidup yang berlebih yang akan mengarah ke laut sehingga
menyebabkan eutrofikasi dan menyebabkan polusi air.
15
menyebabkan beberapa bencana seperti erosi. Erosi bisa terjadi karena
tidak ada lagi tumbuhan yang dapat menahan erosi dan gesekan yang
terjadi.
3. Turunnya tingkat kesehatan
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh polusi air dapat digolongkan
menjadi 4 yaitu :
a. Water diseases, merupakan sebutan untuk penyakit yang dapat
langsung menular lewat air yang dikonsumsi sehari- hari.
Contohnya : kolera dan tipus.
b. Water washed diseases, adalah sebutan bagi penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya konsumsi air bersih. Contohnya :
infeksi kulit dan penyakit lepra.
c. Water based diseases, yakni sebutan untuk penyakit yang masih
berkaitan dengan adanya cacing parasit yang mendiami air
tercemar.
d. Water related vectors, merupakan sebutan untuk penyakit yang
biangnya penyebabnya berkembangbiak di air. Contoh : demam
berdarah dengue dan malaria.
4. Bertambahnya biaya pengeluaran
Ketika air tanah sudah mengalami polusi air, maka air tersebut tidak
dapat digunakan meski jumlahnya sangat banyak. Hal itu mengharuskan
kita mencari sumber air lain untuk memenuhi kebutuhan air sehari- hari.
Cara yang paling mudah dan paling sering dilakukan adalah dengan cara
membeli air bersih yang berasal dari mata air pegunungan atau membeli
air mineral dalam kemasan.
5. Hilangnya mata pencaharian kepala keluarga
Berbagai jenis mata pencaharian membutuhkan keberadaan air. Petani
membutuhkan air untuk mengairi sawah. Peternak membutuhkan air
untuk memberi makan hewa- hewan ternaknya. Pengusaha tambak
sangat membutuhkan air untuk mengembangbiakan ikan- ikannya.
Industri- industri sederhana seperti pabrik pembuatan tahu dan tempe
juga membutuhkan air bersih untuk bahan bakunya.
16
Upaya penanggulangan polusi air:
17
Hubungan polusi udara, tanah dan air
Sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan
sumber pencemar tanah dan begitupun sebaliknya misalnya gas-gas oksida karbon,
oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam
air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang
mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam
limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan
pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah
yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buangan kendaraan bermotor,
dimana zat tersebut berdampak sangat berbahaya begi kesehatan. Untuk dapat
mengendalikan pencemaran pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan
mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif.
2. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam
menunjang kehidupan makhluk hidup dimuka bumi. Seperti kita ketahui rantai
makanan dimulai dari tumbuhan. Pencemaran ini biasanya terjadi karena
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri. Ada beberapa cara untuk
mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan
bioremidiasi.
3. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainnya
ke dalam air sehingga kualitas air terganggu. Polusi air juga dapat menimbulkan
bencana diantaranya banjir. Banjir dapat diatasi dengan membersihkan saluran
air dari penyumbatan.
B. Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu
selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep
keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat
lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan
tercipta lingkungan yang sehat.
19
Daftar pustaka
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112Santiyono, 1994.
Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
20