Dasar Teori
Hutan mangrove adalah salah satu ekosistem pantai yang memiliki produktivitas tinggi. Ekosistem
ini berupa formasi hijau yang kompleks dan dinamis dengan penyebaran yang terbatas hanya pada daerah
tropik dan sub tropik. Hutan mangrove berkembang di daerah intertidal seperti di daerah pantai yang
terlindung, lingkungan estuaria dan delta. Oleh karena itu ekosistem ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
pasang surut dengan fluktuasi lingkungan yang lebar. Selain itu hutan mangrove dikenal juga sensitif
terhadap pengaruh eksternal karena sifatnya yang terbuka terhadap bahan dan energi yang masuk atau
keluar (Chapman, 1977).
Produktivitas primer kotor dari hutan mangrove dapat mencapai 100 mt C/ ha/tahun, meskipun
demikian laju produktivitas bersih dari hutan mangrove mirip dengan ekosistem perairan dangkal lainnya,
yaitu 18 mt C/ha/tahun. Hal ini terutama berkaitan dengan tingginya kebutuhan respirasi dan metabolisme
dari mangrove itu sendiri yang mengkonsumsi sekitar 80% dari produktivitas kotor (Eong, 1993).
Tingkat produktivitas primer di ekosistem mangrove dapat diketahui melalui produksi biomassa
serasah dan laju dekomposisi. Laju dekomposisi serasah akan menggambarkan kesuburan pada suatu
ekosistem mangrove. Produksi serasah akan menggambarkan tingg rendahnya prouduktivitas primer pada
mangrove.
Tujuan
Menentukan tingkat produktivitas primer ekosistem mangrove melalui produksi biomassa serasah
menggunakan litter trap.
Prosedur Kerja
1|Page
Gambar 1. Ilustrasi pembuatan litter trap
2|Page
Catatan:
Bagian-bagian mangrove dapat diawetkan selama seminggu dalam refrigator (jika setelah
pengambilan tidak dilakukan penimbangan/pengeringan)
Jika terjadi kerusakan pada bagian daun mangrove, maka perhitungan dilakukan
berdasarkan faktor koreksi sebagai berikut (Monitoring Mangrove Healthy, Queensland
Goverment 2008):
Kategori daun yang Bobot berat (gr) Faktor koreksi Koreksi bobot berat (gr)
hilang
Daun utuh -
Tersisa 75% Multiply by 1.333
Tersisa 75% Multiply by 2
Tersisa 75% Multiply by 4
Total trap
Analisis Data
Produksi serasah dengan satuan gram/m²/hari. Berat basah serasah diperoleh setelah ditimbang sebelum
dioven. Untuk mengetahui produksi serasah per periode dan harian dihitung menggunakan persamaan,
(Rudiansyah 2013).
Keterangan:
Xj = Produksi serasah setiap periode (gram berat kering/m2/15 hari)
Xi = Berat Kering daun Mangrove (gram berat kering)
n = Luasan Litter-trap (m2)
Keterangan:
P = Produksi serasah harian (gram berat kering/m2/hari)
Xi = Berat kering daun mangrove setiap Periode (gram berat kering)
t = Waktu pemasangan per periode (15 hari)
3|Page
LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA 3
KELOMPOK.........
Tujuan:
Data lapangan:
LT Tgl/waktu (wit) Titik koordinat Ukuran plot D (cm) Dokumentasi
I
2
3
Keterangan: LT : Litter Trap; D : diameter mangrove yang dipasangi LT; Dokumentasi setiap LT, kondisi
plot dan kondisi mangrove sekitar plot
Kesimpulan sementara:
4|Page
Praktikan:
No. Nama NIM Tugas
1
2
3
4
5
6
7
8
Asisten,
(...................................................)
Catatan:
1. Laporan praktikum sementara dikumpulkan ke asisten setelah praktikum atau 1x24 jam setelah
praktikum dilaksanakan.
2. Asisten melakukan penilaian terhadap kelompok yang menjadi tanggungjawabnya sesuai poin-
poin penilaian dalam laporan sementara.
3. Asisten mengembalikan laporan sementara yang telah diperiksa kepada ketua kelompok dalam
jangka waktu maksimal 3 hari.
4. Nilai laporan sementara sepenuhnya menjadi hak prerogatif asisten.
5|Page
6|Page