Giarto 1
I. DATA ORDER KAIN
II. DATA ATAU SPESIFIKASI ALAT/MESIN
III. KEBUTUHAN BAHAN BAKU BENANG
IV. PERHITUNGAN PROSES PRODUKSI
A.PROSES WARPING
B.PROSES SIZING
C.PROSES PENCUCUKAN
D.PROSES PERTENUNAN
E.PROSES INSPECTING
Giarto 2
CONTOH:
Giarto 3
Data Mesin
1. Mesin Tenun
Jumlah Mesin Tersedia : 30 Mesin 1 shift : 8 Jam
Tipe dan Merk Mesin : Picanol GT-Max 1 Hari : 3 Shift
Rpm : 600 (efisiensi 85%)
2. Rak Cucuk
Jumlah Rak Cucuk : 8 Rak
Operator : 16 orang (1 Rak 2 orang)
KecepaWaktu Penyelesaian Pencucukan : 1 beam/shift
3. Mesin Sizing
Jumlah mesin : 2 Mesin
Kecepatan produksi actual : 70 m/mnt
4. Mesin Warping
Jumlah mesin : 2 Mesin
Jenis : Sectional Warper
Kecepan Produksi Aktual : 280 m/mnt
Diameter Flange Panjang Gulungan (m)
(mm) Ne1 20 Ne1 40 Ne1 60
800 <1600 <3200 <4800
1000 1600-2000 3200-4000 4800-6000
1200 2000-2400 4000-4800 6000-7200
C.13SPG03.051.1
Kode Unit :
C.13SPG01.007.2
Unit Kompetensi
Membuat Data Teknik Proses
Judul Unit :
Merencanakan Proses Produksi
Giarto 5
2. Kebutuhan benang per warna
𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎/𝑟𝑒𝑝𝑒𝑎𝑡
Hijau = × 𝑘𝑒𝑏 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛
ℎ𝑒𝑙𝑎𝑖/𝑟𝑒𝑝𝑒𝑎𝑡
Giarto 6
3. Diagram Alir Proses Persiapan Pertenunan
LUSI PAKAN
Giarto 7
Dari data order dan data teknis yang ada, diketahui kondisi dari 30 mesin tenun
yang ada hanya ada 16 mesin tenun yang akan habis ordernya dan dapat dipakai
setelah 9 hari kedepan.
Buatlah time line dan rencana produksi untuk setiap tahapan proses agar order
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Mesin Tenun
Jumlah order =
Giarto 8
Warping (Penghanian)
Mesin yang tersedia = 1 Mesin
Kecepan Produksi Aktual = 280 m/jam
Kebutuhan Beam pertama = 16 beam
Waktu pengerjaan beam pertama = 5 hari (diasumsikan dari waktu tunggu 9 hari untuk 16
mesin tenun)
Data Flange Beam
Panjang (m) Gulungan Panjang (m) Gulungan Panjang (m)Gulungan
Diameter Flange
untuk Nomor Benang untuk Nomor Benang untuk Nomor Benang
(mm)
Ne1 20 Ne1 40 Ne1 60
800 <1600 <3200 <4800
1000 1600-2000 3200-4000 4800-6000
1200 2000-2400 4000-4800 6000-7200
Tentukan Diameter Flange Beam yang akan digunakan pada beam dengan
Panjang gulungan tersebut =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖×24
Produksi beam per hari= 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛
Giarto 10
Sizing
Kecepatan produksi actual = 70 m/mnt
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛
Waktu Produksi (menit/beam) = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Giarto 11
Reaching (Pencucukan)
Giarto 12
Time Line Rencana Produksi
Hari ke
Proses
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
warping 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam
Sizing 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam
Reaching 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam 3 beam 3 beam 3 beam
Naik Beam 8 beam
weaving
Inspect
Hari ke
Proses
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
warping 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam
Sizing 4 beam 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam
Reaching 3 beam 4 beam 3 beam 3 beam 3 beam 3 beam 4 beam
Naik Beam 8 beam
weaving 1600 m 1600m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m
Inspect 1600 m 1600m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m
Hari ke
Proses
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
warping
Sizing
Reaching
Naik Beam
weaving 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m
Inspect 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m
Giarto 13
Hari ke
Proses
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
warping
Sizing
Reaching
Naik Beam
weaving 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m
Inspect 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m 3200m
Hari ke
Proses
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
warping
Sizing
Reaching
Naik Beam
weaving 3200m 3200m 800m
Inspect 3200m 3200m 3200m 800m
Giarto 14
KARTU PROSES
PEMOTONGAN KAIN
METER GRADE METER GRADE METER GRADE
1 11 21
2 12 22
3 13 23
4 14 24
5 15 25
6 16 26
7 17 27
8 18 28
9 19 29
10 20 30
Giarto 15
BAGIAN 2
Kode Unit : C.13SPG03.055.1
Unit
Kompetensi Judul Unit : Menyusun Prosedur Kerja
Pilihlah salah satu bagian proses dari ruang lingkup proses produksi pertenunan. Buat salah satu
tema atau judul kegiatannya dan buat standar operasional prosedurnya (SOP) dengan format
berikut.
DEPARTEMEN PERTENUNAN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Nomor SOP
Judul SOP Penanganan kain down grade
PIC Abdurrohman
Diperiksa oleh
Disetujui oleh
Giarto 16
Tujuan
Tujuan prosedur Pelaporan Kerja Praktek sebagai berikut:
1. Memberikan acuan yang jelas kepada pihak terkait mengenai mekanisme
pengembalian kain down grade
2. Memberikan pedoman mengenai alur tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari masing-masing pihak terkait.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup SOP ini meliputi:
1. Proses pelaporan kain down grade oleh ka shift inspect dari bagian QC
2. Proses tindak lanjut penanganan kain down grade oleh kepala seksi QC
dengan pihak-pihak terkait.
Giarto 17
DEFINISI
1. Kain down grade adalah kain grey yang memiliki point cacat kain diatas
batas toleransi kain dalam kondisi normal.
2. Kepala shift adalah karyawan yang memiliki tugas dan wewenang
mengkordinasikan kegiatan pengecekan kain (inspect) yang dilakukan oleh
kelompok-kelompok operator di bawah kordinasi kepala regu.
3. Kepala seksi QC adalah karyawan yang memiliki tugas dan wewenang
memutuskan perihal evaluasi dari hasil inspect terhadap kain hasil proses
produksi.
4. Inspect adalah kegiatan pengecekan mutu atau kualitas kain grey hasil
produksi dengan metode point pada setiap cacat kain yang ditemukan.
Giarto 18
Prosedur baku
Prosedur penanganan kain down grade digambar kan bagan 3. Adapun tahapan-tahapan prosedur penangan kain
down grade adalah sebagai berikut;
1. Setelah pelaksanaan kegiatan inspect pada kain yang down grade, formulir pencatatan pont dan cacat kain
tersebut di berikan tanda oleh kepala regu dan dilaporkan kepada kepala shift.
2. Kain yang down grade dipisahkan dan disimpan pada tumpukan kain sementara pada area retur kain.
3. Kepala shift menganalisa hasil penilaian point cacat kain dan memeberikan beberapa penjelasan terkait
dugaan penyebab down grade dengan memeberikan note pada formulir pelaporan kain down grade.
4. Kepala shift melaporkan hasil analisa terhadap hasil inspect kain yang down grade kepada kepala seksi
melalui formulir pelaporan kain down grade.
5. Kepala seksi membaca laporan kain down grade dan memeberikan rekomendasi perbaikan jika memang
kain down grade memungkinkan untuk di perbaiki.
6. Kain down grade yang bisa diperbaiki di kirimkan kepada bagian perbaikan kain dengan melampirkan form
perbaikan kain yang diisi oleh kepala seksi kepada kepala seksi perbaikan.
7. Jika kain tidak memungkinkan lagi di perbaiki, kepala seksi menyampaikan penyebab kain menjadi down
grade kepada kepala bagian pertenunan.Sementara kain disimpan pada begaian pengembailian kain grey.
Giarto 19
DIAGRAM ALIR sOP
Prosedur penanganan kain down grade yang telah dijabarkan diatas, digambarkan dalam
diagram alir berikut ini:
Bagan SOP Penanganan Kain Down Grade
Operator Kepala Regu Kepala Shift Kepala Seksi Kepala Bagian
Pemeriksaan
kain
Membuat
laporan kain Mengevaluasla
down grade poran kain
down grade
(Form B2)
Rekomendasi
ya
Lakukan Kain
perbaikan tindakan
bisa di
perbaikan perbaiki
tidak
Pengembalian
grey (form E)
Giarto 20
FORM TERKAIT SOP
Form-form yang terkait dalam SOP Pelaporan Kerja Praktek ini yaitu:
1. Form A1: Pencatatan point cacat kain
2. Form B2 : Pelaporan Kain Down Grade
3. Form E: Pengembalian grey
REFERENSI
1. Sistem point cacat pada kain grey
2. Panduan jenis cacat berat yang dapat diperbaiki melalui perbaikan khusus
sejarah perubahan
Tanggal Nomor SOP
Nomor SOP Perubahan Siginifikan
Berlaku Sebelumnya
SOP Baru NA
Giarto 21
BAGIAN 3
Kode Unit : C.13SPG03.052.2
Unit Kompetensi
Judul Unit : Mengevaluasi Efisiensi Produksi
Waktu baku :
Giarto 22
TABEL 1 DATA KUTIPAN WAKTU STOP MESIN TENUN MINGGU KEDUA BULAN NOPEMBER 2021
DEPARTEMEN PERTENUNAN PT X LINE 7 (dalam satuan menit)
Tentukan :
Efisiensi rata-rata di minggu kedua Nopember 2021
Jumlah kekurangan produksi pada minggu kedua Nopember
Giarto 23
Lembar Kerja Bagian 3
𝐽𝑚𝑙ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑙𝑚 𝑠𝑒𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 (𝐽𝑎𝑚) − 𝐽𝑚𝑙ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑡𝑜𝑝 𝑑𝑙𝑚 𝑠𝑒𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
= 𝑥 100%
𝐽𝑚𝑙ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑙𝑚 𝑠𝑒𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 (𝐽𝑎𝑚)
Giarto 24
BAGIAN 4
Dari data pada TABEL 1 DATA KUTIPAN WAKTU STOP MESIN TENUN BULAN MINGGU KEDUA NOPEMBER
2021 DEPARTEMEN PERTENUNAN PT X LINE 7 pada Bagian 3. Anda diminta untuk :
Giarto 25
Lembar Kerja Bagian 4
2. Masalah Prioritas
- Perbaikan Mesin (Maintenance)
- Putus Lusi (Gangguan Proses produksi)
Giarto 26
BAGIAN 5
Kode Unit : C.139110.030.01
Unit
Kompetensi Judul Unit : Mengevaluasi Mutu Produk
Perhatikan kutipan data hasil inventarisasi cacat kain pada suatu line mesin
yang tersaji pada tabel 2 Berikut, tugas Anda adalah :
1. Menghitung skor total cacat pada rol kain dari mesin no 713 dengan metode
4 point system (Panjang kain dilihat Pada data kain di Bagian 1)
2. Menyajikan hasil perhitungan nya pada tabel 3 (form laporan pelaksanaan
pekerjaan)
3. Melakukan analisis terhadap hasil perhitungan
Giarto 27
TABEL 2 KUTIPAN DATA INVENTARISASI CACAT KAIN TENUN YANG TERJADI PADA NOPEMBER 2021
DEPARTEMEN PERTENUNAN PT X LINE 7
No. Mesin Roll Nama Cacat, Panjang Cacat dan Frekuensi
Kain PK LP PP Sr LR MP DP Sn Ho Gr TM RM TO CM
Ke - P F P F P F P F P F P F P F P F P F P F P F P F P F P F
701 1 1 3 2 8 5 2 10 1 1 5 1 10
702 2 4 1 2 1 6 2 1 2 10 1
703 3 1 5 1 2 1 3 2 4 1 3
704 4 7 6 1 3 2 3 8 1 1 1 2 1 1 2 7 1
705 5 1 2 5 4 10 1
706 6 1 1 1 2 2 3 1 2 3 1 1
707 7 6 2 1 2 1 1 1
708 8 5 2 1 1 3 1 1 1 3
709 9 1 3 2 4 1 3 4 1 2 1
710 10 6 2 1 2 1 1 1
711 11 1 1 1 1 2 7 1 5 2 10 1 1
712 12 1 2 3 8 1 1 1 1
713 13 1 2 5 2 10 1 1 1 1 1
714 14 6 2 6 2 1 1 1 2 7 1
715 15 6 2 1 2 1 6 2
716 16 1 2 5 2 10 1 6 2 1 2 6 2 1 2
Skor
Kumulatif
Cacat
Giarto 28
Standar 4 point system inspection
Giarto 29
Lembar Kerja Bagian 5
Giarto 30
TABEL 3 FORM LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kesimpulan
Giarto 31
BAGIAN 6
Giarto 32
SEMOGA SUKSES!
Giarto 33
TERIMAKASIH
Giarto 34