MESIN STOLL
DISUSUN OLEH :
Berdasarkan jenis anyaman yang dihasilkan oleh mesin rajut, mesin rajut lusi
terbagi menjadi :
Macam-macam Diagram :
Macam Jeratan
Jeratan Tertutup
Jeratan terbuka
Mesin rajut datar stoll ini merupakan teknologi terbaru dari perajutan
berdasarkan feature nya jelas dalam mengoprasikan mesin rajut ini semuanya
otomatis dimulai dengan menjalankan mesin nya dan mengolah perencanaan produk
yang didesain dengan menggunakan aplikasinya yang nantinya dari aplikasi tersebut
akan di jalankan oleh mesin rajut datar stoll. Akan tetapi meskipun demikian pada
dasarnya prinsip-prinsip mekanisme menjalankan mesin rajut datar stoll ini sama
dengan mesin rajut datar manual yang biasa, dengan demikian perlunya pemahaman
dan penguasaan pada mesin rajut datar menjadi modal utama dalam pengoprasian
mesin rajut datar stoll.
Mesin Rajut datar ini dapat mengurangi proses pembuatan menjadi lebih
singkat dan dapat menempatkan berbagai pola yang lebih besar - untuk
menghasilkan pakaian rajut cepat dan ekonomis. Semua mesin dilengkapi dengan
take-down sisir dan perangkat menjepit dan memotong. Satu model termasuk fitur
tambahan seperti: Unit presser foot, menutup musim semi dimuat memegang-down
jack, ketegangan stitch kedua, Cams bermotor stitch persiapan dikontrol dan
perangkat benang klem magnet. mesin ini di produksi oleh Firma Stoll di jerman.
1. Carriage ( Pembawa )
Bergerak di dudukan jarum. Diunagakan untuk mengatur posisi naik dan
turunnya jarum.
2. Needle Bed
Tempat dudukan jarum. menjaga agar jarum-jarum tidak dapat lepas keluar
dari tempatnya alur naik turunnya jarum.
3. Penjepit dan Perangkat Pemotong
Penjepit dan perangkat pemotong berfungsi memegang/menjepit benang
yang akan digunakan
4. Benang Operator
5. Benang Pembawa
2.2 Bagian- bagian mesin stoll
NO Gambar Bagian Mesin Fungsi
1 Battery back-up Kelanjutan benar dari proses merajut
setelah kegagalan power.
7 Fabric take-down system Stoll- Sistem take-down, yang terdiri dari main take-
multiflex® down, atas take-down dan sisir mengambil-
down untuk kain dimulai pada jarum kosong,
beroperasi secara otomatis. Segmen roller
bervariasi disesuaikan, dan semua tiga
komponen take-down yang bebas diprogram.
Feeder S/d 16
Pemilihan jarum system computer
Jenis jarum jarum lidah
System CAD complete design, patterning,
dan system pemrograman
CARA KERJA
1. Menentukan produk rajut yang akan dibuat.
2. Merencanakan produksi dan kebutuhan kain yang dibutuhkan.
3. Mendesain produk yang akan diproduksi di komputerisasi mesin STOLL
4. Memindahkan file hasil desain ke USB
5. Menyalakan mesin STOLL dan mengatur feeder yang akan digunakan.
Adapun cara menjalankan mesin sebagia berikut:
Periksa dan pastikan benang yang di pasang sesuai dengan feeder
yang digunakan
Periksa dan pastikan program desain yang akan di jalankan sudah
dicek sintrat
Periksa dan pastikan sensor pada yarn control unit sudah di aktrifkan
Nyalakan power dengan memutar switch ke posisi 1
Setelah mesin dan layar panel menyala pilih run, pada run akan ada
beeberapa pilihan:
- SP0 : untuk running tanpa desain program
- SP1 : untuk running dengan desain program
Pilih SP0 untuk memanaskan mesin
Hentikan penyeret dengan posisi mengarah ke kanan (>>)
Lakukan reference run carriage (penyeret) hingga penyeret
mengarah ke kanan (>>)
Lakukan reference run comb
Mesin siap dijalankan dengan memasukan desain program
6. Menentukan benang yang akan digunakan pada produk.
7. Memasang benang yang akan digunakan pada feeder yang telah ditentukan.
8. Menyambungkan flashdisk pada perangkat mesin STOLL.
Pilih desain kemudian lakukan sintral cek
Upload desain ke mesin
Cek jumlah dan nomor feeder yang digunakan, pastikan feeder
terpasang benang sesuai desain
Pastikan arah penyeret ke kanan (>>)
Pilih run SP1 untuk menjalankan program pada mesin STOLL Touch
screen.
Tarik handle start yang terdapat pada bagian depan mesin
Jalankan mesin degan kecepatan rendah terlebih dahulu hingga
desain selesai
9. Dibuat menjadi barang jadi.
Panjang = 62 cm
Lebar = 54 cm
CPI = (19/2,54) × 62
= 463,77 course
WPI = (16/2,54) × 54
= 334,8 wale
b. Badan (depan dan belakang)
Panjang = 67 cm
Lebar = 55 cm
CPI = 67( 19/2,54)
= 495,8 course
WPI = 55(16/2,54) = 341 wale
2. Desain
Dalam pembuatan sweater ini kami hanya menggunakan desain struktur
yang antara lain:
a. PE Aran 2
desain ini berbentuk belah ketupat. Kami meletakkan desain ini pada
bagian badan sebelah atas (depan-belakang).
Dengan ukuran tinggi x lebar = 17 x 61 cm
CPI = (19/2,54) x 17 = 127 course
WPI= (16/2,54) x 61 = 384 wale
b. Cable one side float 5 x 5
desain ini bentuk nya memanjang seperti pita yang dipuntir. Letaknya
dibawah PE Aran 2 (depan-belakang).
Dengan ukuran tinggi x lebar = 2,5 x 66 cm
CPI= (19/2,54) x 2,5 = 18 course
WPI= (16/2,54) x 66 = 415 wale
c. Moss Stitch
kami meletakkan desain ini pada hampir seluruh bagian tengah badan
(depan-belakang).
Dengan ukuran tinggi x lebar = 54 x 72 cm
CPI = (19/2,54) x 54 = 399 course
WPI= (16/2,54) x 72 = 446 wale
d. Rib 1 x 1
jeratan ini digunakan pada bagian tepian bawah badan. Dengan ukuran
tinggi x lebar = 2,2 x 54 cm
CPI = (19/2,54) x 2,2 = 16 course
WPI= (16/2,54) x 54 = 334 wale
e. Rib 2 x 2
jeratan ini kami letakkan di ujung tepian lengan. Dengan ukuran tinggi x
lebar = 5 x 56 cm
CPI = (19/2,54) x 5 = 37 course
WPI= (16/2,54) x 56 = 347,2 wale
f. Cable one side float 8 x 8
desain puntiran yang lebih besar ini kami letakkan di sepanjang kedua
lengan sweater. Dengan ukuran tinggi
CPI = (19/2,54) x 62 = 463 course
WPI = (16/2,54) x 2,5 = 15 wale
V. DISKUSI
Pada praktikum kali ini, kami membuat produk kain rajut yaitu sweater.
Pertama hal yang kami lakukan adalah dengan membuat sample kain rajut
sebagai tahap awal untuk menentukan perhitungan dalam perencanaan
pembuatan kain rajut. Hal yang menentukan besar tidaknya kain rajut adalah
dengan menentukan CPI (Course per inch) dan WPI (wale per inch). CPI adalah
jumlah course atau sebagai panjang suatu kain rajut yang dihitung dari gerakan
penyeret per inchinya yang disebut course, sedangkan WPI adalah jumlah jarum
yang digunakan dalam membuat kain rajut sesuai dengan jarum yang terdapat
pada mesin stoll. Setelah menghitung kebutuhan dari per bagian sebagai bagian
dari baju sweater. Mendesain pada komputer. Dalam mendesain harus benar-
benar diperhatikan karena jika terjadi kesalahan maka akan membuat mesin stoll
tidak bisa membaca desin tersebut, dalam hal ini kami mendesain dengan
menggunakan satu warna saja dengan desain belah ketupat pada bagian atas
kain rajut, desain kain rajut menggunakan PE Aran 2,Rib 1 x1,Rib 2 x 2, cable
one side float 10 x 10 dan untuk bagian tangan menggunakan jeratan cable one
side float 5 x 5. Setelah mendesain sweater,lalu mengubah jeratannya dengan
moss stich.
Setelah membuat kain rajut, lakukan tahap cut and shape, yaitu tahap dimana
kain rajut dibuat pola sesuai dengan baju sweeter yang diinginkan, kemudian
potong kain rajut, obras kain rajut, lakukan proses linking, setelah selesai jahit
kembali, kemudian lakukan pembersihan sisa-sisa benang.
Pada saat perencanaan yang kami lakukan tidak terlalu sesuai dengan
rencana awal yang kami rencanakan ,tetapi kami tetap membuat sweater .
Karena pertama desain yang kami inginkan adalah dengan bentuk-bentuk
geometris dengan abstrak, namun saat pemberian pada tukang jahait, bahan
yang telah di potong berantakan tetapi bisa di minimalisir oleh tukang jahitnya
agar tidak berantakan dengan menjahitnya kembali sesuai dengan semula.
Ukuran sweater yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Rencana awal
Lengan Badan
No. Ukuran
Panjang Lebar Panjang Lebar
1 Rencana awal 62 cm 54 cm 67 cm 55 cm
2 Hasil akhir 62 cm 54 cm 74,86 cm 72 cm
VI. KESIMPULAN
1. memahami terlebih dahulu kain rajut, kain rajut adalah kain yang elastis yang
biasanya digunakan sebagai sweter.
2. mengerti cut and shape, adalah proses diamana kain rajut dipola sesuai
dengan pola baju sweeter yang diinginkan, kemudian dipotong dan diobras,
kemudian ada proses linking.
3. mengerti mesin stoll adalah mesin yang digunakan untuk membuat kain rajut
yang sesusai dengan desain yang diinginkan.
4. bagian-bagian mesin stoll adalah bagian yang sangat penting diketahui agar
mampu mengatasi kendala yang terdapat pda mesin stoll saat membuat kain
rajut
5. Keseuaian rencana produksi
VII. LAMPIRAN