Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERAJUTAN

PEMBUATAN KAIN RAJUT RIB, TUBULAR DAN PLAIN DENGAN


MESIN RAJUT DATAR

Nama  : Fadhil irsyad arrafi


Jurusan : Teknik Tekstil
NRP : 21410055
Group    : 2T3
Dosen : 1. Resty M. H.,S.ST.,M.T.
2. Taufik M., S,ST., M.Tr.T.
3. Dwi R.A.,S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2022
Maksud Dan Tujuan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengenali mesin rajut datar dan
mengaplikasikannya pada pembuatan kain rajut rib, tubular dan plain.

Alat dan Bahan


1. Mesin rajut datar
2. Benang rajut
3. Sisir pancingan dan kawat
4. Jarum lidah
5. Bandul pemberat

Langkah Kerja
1. Setel benang rajut kepada mesin rajut dengan memesakukan benang ke bagian tension
terlebih dahulu, lalu masukan benang ke feeder dan bagian penyeret sehingga benang
keluar melalui celah v-bed needle lalu ikat benang pada gagang pengikat
2. Membuat pancingan : setel raising cam dalam keadaan aktif semua dan seret penyeret
terlebih dahulu satu kali course lalu masukkan sisir pancingan melewati jeratan yang
sudah terbentuk pada benang lalu kunci dengan memasukan kawat pada lubang lubang
sisir pancingan, dan beri bandul di bawah sisir pancingan
3. Pada rajut rib : setel raising cam dalam keadaan aktif semua lalu geser penyeret ke kanan
lalu kekiri atau sebaliknya sehingga membentuk kain rib. Pada praktikum kali ini saya
melakukan 20 kali course.
Pada rajut tubular : setel raising cam dengan posisi kiri bawah aktif dan kanan atas aktif
dan sisanya mati lalu geser penyeret ke kanan lalu kekiri atau sebaliknya sehingga
membentuk kain rib. Pada praktikum kali ini saya melakukan 20 kali course.
Pada rajut palin : setel raising cam dengan posisi kanan atas dan kiri atas dalam
keadaan aktif lalu lalu geser penyeret ke kanan lalu kekiri atau sebaliknya sehingga
membentuk kain rib. Pada praktikum kali ini saya melakukan 20 kali course.
4. Melepas kain rajut : putuskan kain pada benang mesin rajut lalu aktifkan semua raising
cam dan seret penyeret sampai kain rajut terlepas dari mesin rajut, setelah itu buka kawat
pada sisir pancingan dan ambillah kain hasil rajut tersebut.
Data pengamatan
pada benang berwarna biru tua saya membuat jenis rajutannya rib, pada hijau muda jenisnya
tubular dan pada warna biru muda jenis rajutnya plain

Diskusi

Ada dua jenis rajutan dasar kain rajut pakan, yaitu rajutan plain/tubular dan rib.
Rajutan rib disebut sebagai rajutan double knit. Berbeda dengan rajutan plain,rajuan rib
dihasilkan oleh jarum-jarum pada kedua needle bed, pembentukan jeratannya sendiri terjadi

secara bergiliran antar jarum dari needle bed depan dan belakang. Rajutan rib dapat
berupa rib 1x1, 2x1, dan rib 3x2.

kain rajut rib dibentuk oleh jarum-jarum yang berada di bak jarum depan dan bak belakang.
Pergantian jarum satu wale kanan dan satu wale kiri disebut Rib 1x1.
Gambar penampang jeratan atau diagram proses terlihat sbb :

Sedangkan untuk rajut plain dan tubular maka gambar penampangjeratannya sebagai
berikut :

1. Rajutan plain pada needle bed bagian depan :


2. Rajutan plain pada needle bed bagian belakang :

3. Rajutan tubular :

Sebelum menjalankan tugas, harus terlebih dahulu menguasai tentang diagram block
cam yang terdapat di dalam penyeret dan simbol-simbol dalam diagaram block cam.

Contoh : 10

Diagram block cam untuk MRD 2 posisi, daerah diatas garis horisontal menunjukkan bak jarum
belakang dan daerah dibawah garis horisontal menunjukkan bak jarum depan.
Sedangkan gambar anak panah adalah simbol raising cam dan angka 11 menunjukkan
skala stitch cam (SC).
Untuk raising cam yang bekerja diberi simbol

Sedangkan utnuk raising cam yang tidak bekerja diberi simbol :


Pada praktikum kali ini membuat kain rajut dengan menggunakan mesin rajut datar
dengan menggunakan rajut plain 20 course, rajut plain tubular 20 course dan rajut ribs 10
course. Pada saat pengecekan pada mesin rajut datar sering terjadi masalah pada jarum-
jarum yang ada pada needle bednya yang akan mengakibatkan benang yang tidak terjerat
karena kondisi jarum yang lidahnya sudah rusak. Sehingga ketika penyeret digeserkan jarum
naik tapi tidak dapat mengambil benang sehingga jeratan yang sebelumnya tidak terjerat
oleh jeratan yang baru yang mengakibatkan kain hasil rajutan berlubang/rusak.

Selain itu tegangan benang mempengaruhi hasil jeratan, jika tegangan rendah maka
tidak saling menjerat sehingga ketika tidak disadari penyeret digerakkan menjadi kusut antar
benang berkumpul dan berikatan tak teratur. Selain itu tegangan benang diperhatikan agar
tidak terjadinya kusut benang, juga pastikan mesin dan bagian-bagiannya seperti jarum yang
akan digunakan itu masih dalam keadaan baik sebelum digunakan. Kaki jarum tidak bengkok
dan lidahnya dapat membuka dan menutup.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan setiap jenis rajutan maka akan menghasilkan pola yang berbeda jua pada
permukaan kainnya. Pada rajut jenis rib permukaan kain lebih tertutup dan tebal daripada plain
dan tubular, sedangkan pada rajut plain kainnya lebih tipis dibandingkan rajut rib dan hanya
merajut pada satu sisi saja sehingga memerlukan benang lebih sedikit dibanding rajut rib. Pada
kain rajut tubular, kainnya saling menyambung antara kain depan dan belakang sehingga kain
tersebut seperti kantong. Perubahan pola rajut ini terjadi karena perbedaan raising cam yang
diaktifkan sehingga membentuk kain rajut yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/laporan-rajut-utsdocx-pdf-free.html
https://pdf-to-word.emapnet.com/
https://pdfcoffee.com/qdownload/laporan-rajut-utsdocx-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai