Anda di halaman 1dari 4

POLITEKNIK STTT BANDUNG

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTENUNAN 1


Nama : Fahmi Muslim Dosesn : Giarto, A.T.,M.Si.
NPM : 18010005 Asisten Dosen 1 : Dinan Sapta O,.S.ST.
Group : 2T1 Asisten Dosen 2 : Amat bin Atma
Tahun Akademik : 2019 – 2020
Semester : 4 (Empat)
Jenis Tugas : Risalah

ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DOBBY

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) adalah merupakan kelompok tenun tradisional, di mana konstruksi
alat ini adalah dari kayu dan dikerjakan secara manual. gedokan dan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
Bagian mesin tenun ini disebut dobby. Dobby adalah peralatan yang dapat memilih masing-masing gun tanpa
menggunakan injakan, sebuah manual dobby menggunakan batang yang mempunyai rantai yang telah
dipasangakn paku. Paku tersebut memilih yang akan digerakan. Pada kedua kasus gun-gun diangkat atau
diturunkan oleh kekuatan injakkan pada pedal dobby atau system elektrik atau sumber tenaga yang lain. Ini
adalah perbedaan sangat mencolok antara dobby dengan mesin tenun biasa dengan injakan, dimana gun-gun
dipasang dengan menggunakan tali dengan jumlah injakan yang terbatas untuk memilih dan menggerakan
gun-gun.

Dobby mesin tenun memungkinkan berbagai macam jenis disain tenun yang tidak dapat dibuat pada
mesin tenun dengan injakan, akibat dari kelemahan injakan. Area mesin tenun terbatas pada jumlah injakan
yang dapat digunakan pada kerangka mesin tenun, tetapi dobby hanya perlu menambah batang-batang pada
rantai dobby untuk memperluas kapasitas tenunnya. Area tenun untuk delapan gun biasa membutuhkan sepuluh
atau dua belas injakan tetapi peralatan dobby yang dipasang pada mesin tenun yang sama menggunakan
rantaian batangnya berkisar dari dua belas sampai tujuh puluh buah. Rata-rata rantai dobby dapat mempunyai
kira-kira 50 batangan.

Dobby adalah peralatan pembentuk mulut lusi dimana corak anyaman yang dihasilkan ditentukan oleh
rencana kartu yang dibuat. Dobby merupakan salah satu peralatan penggerak gun pada ATM, sama halnya
dengan Cam atau Eksentrik, namun kekurangan-kekurangan pada peralatan eksentrik dapat ditutupi dengan
menggunakan peralatan dobby ini, seperti ketidakpraktisan dan biaya yang relatif lebih mahal apabila
menggunakan eksentrik, walaupun dobby itu sendiri masih memiliki kekurangan.

Dobby dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok dilihat dari segi-segi berikut :
 Pengangkatannya
 Banyaknya silinder yang digunakan
 Pengembalian gun
 Penggerak pisau
 Jenis kartu
 Posisi/letak

8.12.Pembentukan Mulut Lusi dengan Dobby


Pembentukan mulut lusi dengan cam hanya cocok untuk menenun kain sederhana yang emnggunakan paling
banyak sepuluh kamran, atau dalam satu rapot anyaman paling banyak ada 10 helai lusi. Untuk menenun
anyaman yang lebih rumit (1 rapot anyaman terdiri dari 11 s.d. 25 lusi) digunakan peralatan yang lebih canggih
yaitu dobby.

8.12.1 Macam-macam Dobby


Dobby dibagi atas dua kategori, yaitu :
1) Dobby Pengangkatan Tunggal Dobby ini merupakan dobby tertua, yang hanya mempunyai satu pisau
pengangkat dan satu baris platina pengungkit. Setiap peluncuran pakan semua platina pengungkit,
kamran kembali ke posisi awal, maka susunan kamran yang baru harus dipilih untuk peluncuran pakan
berikutnya.
2) Dobby Pengangkatan Ganda Dobby pengangkatan ganda membagi siklus pergantian pembukaan
menjadi dua putaran poros engkol atau satu putaran poros pukulan (mengenai dobby ini akan diuraikan
lebih lanjut).

8.12.2 Mekanisme Dobby


Mekanisme Dobby terdiri dari tiga prinsip dasar :
1) Mekanisme motif (corak), yang selalu ada pada setiap mesin. Mekanisme ini mengoperasikan gerak
bolakbalik satu atau dua bar batang baja yang disebut pisau (knives). Pada gambar 94 tercantum Cam1,
tuas cam2,2a dan pisau 3,3a.

Gambar 8.29 Dobby Pengangkatan Ganda


Sumber : Latief, Abdul Sulam.(2008). Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain Jilid II.
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

2) Mekanisme penyeleksian, yang mengoperasikan kartu dobby dan pengontrolan transmisi gerakan dari
mekanisme motif ke mekanisme pengangkatan kamran. Terlihat pada gambar 8.29, silinder (16), rol
corak (17), pasak kartu (11),(11a), tuas engkol (12),(12a), bar penarik (13),(13a) yang dihubungkan
dengan rod (14),(14a). Pemilihan corak dilakukan oleh bar (15) dan (15a). 3. Mekanisme pengontrolan
kamran, terdiri dari hook (4) dan (4a) yang menyangga pisau (3) dan (3a) dari mekanisme motif. Kedua
hook dihubungkan dengan pisau (3),(3a) mekanisme motif.

Dobby yang digunakan di kampus adalah Dobby Cam


Dobby cam adalah suatu peralatan dobby yang menggunakan cam yang dipasang dengan arah yang berlawanan
untuk menggerakan pisau atas dan pisau bawah, dimana putaran dari cam didapat dari poros utama melalui
rantai penghubung yang menggerakan roda gigi payung yang seporos dengan cam.
- Dilihat dari jenis kartu
Jika dilihat dari jenis kartu yang digunakan, dobby dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu : dobby
kayu dan dobby plastik
- Dobby kayu
Dobby kayu adalah suatu peralatan dobby yang menggunakan kartu yang terbuat dari kayu untuk
pembacaan desain anyaman. Kayu-kayu ini memiliki lubang-lubang sebanyak dua baris dan masing-masing
baris menunjukan jumlah helai pakan. Lubang pada dobby kayu yang dipasang paku dobby dapat menggerakan
gun naik sedangkan lubang pada dobby kayu yang tidak dipasang paku dobby membuat gun diam ditempatnya
yang dapat menimbulkan efek pakan, melalui mekanisme peralatan dobby.
- Dobby plastik/kertas
Dobby plastik adalah suatu peralatan dobby yang menggunakan plastik untuk pembacaan desain anyaman
yang direncanakan, plastik-plastik ini diberi lubang sesuai dengan rencana tenunnya, setiap lubang menunjukan
efek lusi yang akan terbentuk pada kain, karena melalui mekanisme peralatan dobby dengan dobby plastik ini,
jarum-jarum vertikal sebagai jarum peraba akan jatuh pada lubang tersebut kemudian gerakan lebih lanjut akan
menurunkan hook yang nantinya akan terbawa oleh pisau yang bergerak bolak-balik.

REFERENSI :

[1] Latief, Abdul Sulam.(2008). Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain Jilid II. Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta.
[2 [2] Jumaeri, S.Teks., dkk. 1977. Pengetahuan Barang Tekstil. Institut Teknologi Tekstil: Bandung.

Jkj [3] Like Soeparlie, S.Teks, dkk. 1974. Teknologi Persiapan Pertenunan. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Bandung

Anda mungkin juga menyukai