Anda di halaman 1dari 29

Desain tekstil

ANYAMAN TURUNAN
ANYAMAN POLOS,KEPER,DAN SATIN.
Anyaman Keper


  
Anyaman keeper adalah anyaman dasar yang kedua. Silangan tiap lusi
terhadap pakan, bisa dua atas - satu bawah 2/1,2/2, 3/2 dan sebagainya, dan
silangan-silangan pada lusi berikutnya meloncat 1, 2 atau 3 helai pakan,
sehingga dengan cara begitu dihasilkan kain yang berefek lusi atau pakan, yang
berupa garis diagonal (kain terlihat garis miring atau rips miring yang tidak putus-
putus ~ garis miring membentuk sudut terhadap garis horizontal).
 Turunan Keper Langsung terdiri atas:
1. Keper Rangkap 5. Chevron Diperbesar
6. Sepertijn Chevron
2. Keper Diperkuat
7. Anyaman Wajik
3. Keper Hias
8. Anyaman Mata Burung
4. Keper Runcing
1. Keper Rangkap
Keper rangkap adalah Dalam anyaman keeper
anyaman yang dasar, hanya terdapat
mempunyai rumus, salah satu benang (lusi
dimana banyak dan atau pakan) saja yang
besarnya angka di atas menonjol pada
garis sama dengan angka permukaan kain dan
di bawah garis. Selain itu merupakan garis keeper.
keper rangkap Karena itu jika benang lusi
menghasilkan efek lusi hendak ditonjolkan pada
dan efek pakan dama permukaan kain, maka
panjang pada permukaan digunakan benang lusi
kain maupun pada yang lebih baik daripada
gambar anyaman. benang pakan dan
sebaliknya.
2. Keper Diperkuat
Keper diperkuat pada umumnya terdiri dari anyaman keper dasar yang mempunyai
rapot anyaman besar, atau dengan kata lain garis kepernya lebar. Garis keper yang
lebar berarti tersusun dari float benang yang panjang-panjang. Hal ini mengakibatkan
keteguhan susunan benang tersebut berkurang. Karenanya float panjang tersebut perlu
diperkuat dengan jalan menambah silangan benang.

Keper diperkuat dengan Keper diperkuat dengan 2 Keper diperkuat dengan 3


1 buah keper (garis buah keper (garis keper) buah keper (garis keper)
keper)
3. Keper Hias
I. Keper I. Keper Hias
Bayangan dengan Motif-
Anyaman ini Motif/Gambar-
adalah gabungan Gambar Kecil
dari anyaman dari Anyaman keper hias
keper lusi dan jenis ini umumnya
keper pakan yang terlihat motif-motif
floatnya masing- atau gambar-gambar
masing dikurangi kecil pada permukaan
dan ditambah kain, motif-motif mana
secara berangsur- merupakan jejeran
angsur atau (barisan) yang miring
sedikit demi kearah kanan atau ke
sedikit. kiri.
4. Keper Runcing
Anyaman keper runcing adalah anyaman keper yang garis kepernya berjalan kekanan
dan kekiri secara bergantian sehingga bentuknya seperti gigi gergaji (zig-zag). Sepintas
lalu garis-garis keper yang searah kelihatan membentuk strip-strip panjang; tetapi
kenyataannya garis keper lebih cenderung untuk membentuk garis zig-zag.

Keper runcing lusi Keper runcing pakan


5. Chevron Diperbesar
Anyaman chevron dapat diperbesar dengan jalan mengulangi pola dua kali atau bahkan
lebih.

Gambar di atas adalah anyaman chevron diperbesar yang didasarkan pada anyaman
dasar keper rangkap 2/2, sedangkan gambar di atas bagian atasnya adalah gambar
cucukan gun dari anyaman tersebut.
6. Serpentijn Chevron
Anyaman keper runcing dapat dibuat bentuk-bentuk runcing yang tidak teratur (puncak-
puncaknya tidak sama tinggi). Anyaman jenis ini disebut ”serpentijn chevron” (serpent =
ular).
Gambar di samping merupakan salah
satu contoh dari serpentijn chevron,
yang didasarkan pada pola anyaman
keper rangkap 2/2.
Dalam anyaman ini terlihat bahwa
runcingnya pertemuan antara garis
keper kiri dengan keper kanan tidak
sama tinggi. Perhatikan lusi no. 1, 7 , 12,
15, 18 dan 23.
7. Anyaman Wajik
Disebut anyaman wajik karena bentuknya seperti potongan wajik (riutvorming). Jenis
anyaman ini dapat dibuat dengan 2 macam jalan, yaitu:
o Dengan membuat cucukan runcing ditempat gambar cucukan gun, dan membuat
rencana pena dalam bentuk runcing pula.
o Dengan menggabungkan keper runcing lusi dan keper runcing (chevron) pakan.
8. Anyaman Mata Burung (Bird Eye)
Anyaman sejenis ini disebut juga ”diaver weave”. Biasanya hanya menggunakan 4, 5
dan 6 gun dan didasarkan atas cucukan gun dan pegging plan dalam bentuk runcing
teratur.
Dapat juga dikatakan bahwa anyaman mata burung adalah anyaman wajik dalam
bentuk kecil. Dalam kotak wajik selalu diberi efek lusi ditengah-tengahnya, Apabila kotak
wajik tersebut merupakan efek pakan.
 Turunan Keper Tidak Langsung terdiri atas:
1. Anyaman Keper Curam
2. Anyaman Keper Landai
3. Anyaman Keper Lengkung
4. Keper Pecah
5. Keper Tulang Ikan
6. Keper Jalin
7. Keper Sekrup
8. Keper Babat
1.   Anyaman Keper Curam

Anyaman keper curam adalah anyaman keper yang kemiringan garis kepernya
mempunyai sudut lebih besar dari . Keper curam yang dibicarakan disini hanyalah keper
curam yang kecuramannya dikarenakan oleh V > 1.
Keper curam yang sering dipakai adalah keper curam , yang biasanya digunakan pada
kain-kain doeskin, covert, garbadine, kain elastis dan lain-lain. Kadang-kadang juga
terdapat pada kain wanita sebagai penghias. Pada umumnya keper curam diturunkan
dari keper diperkuat.
2.   Anyaman Keper Datar

Cara menggambarnya analog dengan keper curam, tetapi dengan angka loncat kearah
horizontal. Dapat pula dibuat dengan memutar dari keper curam.
3. Anyaman Keper Lengkung
Anyaman keeper lengkung dibuat atas dasar salah satu anyaman keeper dasar atau
keeper diperkuat. Pola dasar sekaligus dapat digunakan sebagai pegging plannya, dan
cucukan dapat dibuat terlebih dahulu selaku pedoman dalam membuat anyaman keper
lengkung.
4. Keper Pecah
Keper pecah adalah turunan anyaman keper dasar. Keper pecah terdiri dari gabungan
keper lusi dengan keper pakan, dimana keduanya disusun bergantian kearah vertical
pada kelompok benang lusi, dan kearah horizontal pada kelompok-kelompok lusi yang
biasanya jumlah lusi tiap kelompok sama.
5. Keper Tulang Ikan
Epingle adalah anyaman keper yang terdiri dari keper kanan dan keper kiri dan
perpindahan garis keper kanan kepada keper kiri tidak saling bertemu melainkan
bersilangan. Apabila perpindahan arah garis keper ini saling bertemu satu sama lain,
anyaman tersebut menjadi keper runcing.
6. Keper Jalin
Prinsip dari keper jalin adalah turunan
dari keper rangkap, dimana garis-garis
keper saling beranyam.

Keper Jalin

Keper Tulang Ikan


7. Keper Sekrup
Salah satu perkembangan dari epingle atau HBT adalah keper sekrup. Untuk membuat
anyaman keper sekrup dapat digunakan pedoman sebagai berikut:
Jika: l = banyak lusi dalam 1 rapot dari anyaman dasar
l1 = banyak lusi dalam 1 rapot dari anyaman keper sekrup
p = banyak lusi dalam 1 rapot dari anyaman dasar
p1 = banyak lusi dalam 1 rapot dari anyaman keper sekrup
8. Anyaman Babat
Anyaman babat adalah anyaman yang membentuk kelompok-kelompok lusi dan
kelompok-kelompok pakan, kelompok-kelompok mana masing-masing terdiri dari float
lusi (pakan) yang mempunyai panjang berbeda-beda.
Anyaman Satin
Nama lain biasanya disebut sateen, istilah umum untuk kain katun
dengan anyaman satin 5 gun atau 8 gun disebut satin pakan. Satinet
istilah yang dipakai untuk kain imitasi sutera misalnya dari bahan
katun yang dimerser. Satin istilah yang umum dipakai pada kain-kain
satin yang dibuat dari sutera filamen atau benang sintetis filamen.
Satinettes, dibuat dari benang lusi kapas dan benang pakan wol. Satijn
de chine, dibuat dari benang sutera alam dengan tetal sedang,
belakangan dibuat juga dari benang rayon.
 Ciri-ciri dan karakteristik anyaman satin
- adalah anyaman dasar ketiga
- dalam 1 raport anyaman, banyak benang lusi = banyak pakan
- hanya menonjolkan salah satu efek baik itu lusi atau pakan pada permukaan kain
- pada anyaman satin dengan efek lusi disebut satin lusi dengan jumlah tetal lusi >
dari pada tetal pakan. Dan berlaku sebaliknya untuk satin pakan
- suatu garis tidak begitu tampak menonjol seperti pada anyaman keper
- anyaman satin dapat digolongkan dalan 2 golongan yaitu satin teratur (paling sedikit
5 gun) dan satin tak teratur (paling sedikit 4 gun)
- anyaman sating kurang baik untuk kain dengan kontruksi terbuka dan jarang
- untuk kain padat anyaman satin lebih sesuai daripada keper
- kombinasi faktor-faktor kontruksi kain lebih sedikit digunakan dalam anyaman satin
daripada dalam anyaman keper
- setiap benang lusi dalam satu raport hanya mempunyai satu titik silang
 Turunan anyaman satin:
1. Turunan anyaman satin langsung.
a. Satin diperkuat.
b. Perpanjangan/perluasan titik silang.
c. Anyaman satin dengan 2 angka loncat atau lebih.
d. Pertukaran tempat titik-titik silang.

2. Turunan anyaman satin tidak langsung.


a. Anyaman rip miring
b. Satin-natte (twill hopsack)
c. Satin Kepper

Anda mungkin juga menyukai