didalamnya terdapat gulungan benang pada pirn (bobin palet) (2). Benang lusi (3) terulur dari pirn dan
direntangkan selebar kain pada saat penyisipan tanpa menggesek benang lusi. I. Jika teropong tidak
memantul pada saat tiba dikotak teropong, benang pakan akan tegang sebelum diketek pada kain dan
kualitas kain baik. Sebelum pakan diketek pakan harus keluar sama sekali dari mulut lusi, sehingga
sehelai pakan yang bebas dengan panjang tertentu diletakkan pada mulut lusi sebelum pakan
berikutnya mengganti tempatnya. Pada sisi handel mesin tenun, pakan bebas panjangnya aR, hampir
sama dengan 400 mm, dan pada sisi mesin lain pakan bebas yang tertinggal sekitar 150 mm. Jika lebar
kain dikurangi, pakan bebas bertambah dan resiko terjadinya lengkungan benang akan bertambah
apabila menggunakan pakan dengan twist tinggi. II. Pada saat peluncuran berikutnya, pakan harus
tergulung pada pirn, jika tidak jumlah panjang pakan bebas didalam mulut lusi akan ditarik kembali.
Karena teropong bergerak dengan kecepatan penuh, memulai peluncuran dengan pakan tidak
tergulung akan menimbulkan dampak pada benang menjadi lebih tegang. Ketika peluncuran pakan telah
selesai dan benang pakan tidak memisah dari kain, tetapi melipat dipinggir kain selama peluncuran
pakan berikutnya, maka pinggir kain dengan benang pakan yang teranyam akan diproduksi pada kedua
sisi. Selama benang pakan tidak tergulung pada sebuah pirn, tidak akan menghasilkan limbah, hanya
pirn telah meluncurkan dua benang pakan A yang membentuk pinggir kain pada pergantian sisi mesin.
Dasar luncur bersama sistem pengereman teropong bergerak karena ayunan kaki lade. Posisi maksimal
teropong L disisi kiri dan L disisi kanan tidak bervariasi, sehingga ketika menenun kain yang lebih sempit
melintasi lebar kain b, teropong memerlukan waktu yang lebih lama, karena harus menempuh jalan
yang tidak produktif. Seluruh lade yang meliputi dasar luncur, sisir, kotak teropong dan kaki lade
beratnya antara 70 kg – 80 kg pada mesin tenun yang lebarnya b =1,20 m dan untuk b = 3 m, beratnya
bertambah antara 120 kg – 180 kg. Massa yang besar yang menampilkan gerakan bolak balik, dapat
menimbulkan ketidakrataan pada jalan mesin dan menunjukkan salah satu faktor pada penambahan
kecepatan mesin.
Susunan mekanisme pukulan (gambar 8.50) memberikan keuntungan, yaitu penyetelan shuttle yang
mudah. Dalam penyetelan kecepatan teropong dilakukan dengan mengubah jarak y dan x. Bar penarik
(9) dan (10) selalu dalam posisi horizontal,perubahan sudut D dan B tidak terjadi secara praktis.
Kecepatan teropong bertambah, tetapi karakter jarak pukulan dalam hubungannya dengan waktu
pukulan masih tetap sama. Suatu kekurangan sistem ini adalah tidak mempunyai ruang untuk
menambah radius utama cam 5. Posisi poros bawah disesuaikan dengan gerak lurus (12) dan (15) dan
tidak tergantung pada ketinggian bracket (12).
Pakan disisipkan melalui sebuah llubang kecil yang disebut “nozzle”. Kekuatan untuk
meluncurkan pakan berasal dari tenaga semburan air atau udara pakan meluncur karena ada
perbedaan kecepatan relatif antara air/udara dengan benang pakan. Prinsip penyisipan pakan
sistem jet dapat dilihat pada gambar 8.51. Sistem jet ini dilengkapi dengan alat pengukur panjang
pakan yang akan diluncurkan.
Suatu keuntungan besar pada mesin tenun rapier adalah mudah dan penyisipan pakannya
dapat diandalkan. Tahap-tahap peluncuran pakan adalah sebagai berikut :