Oleh :
BAGAS SETYO NUGROHO
NPM. 18410017
TEKNIK TEKSTIL
Oleh :
BAGAS SETYO NUGROHO
NPM. 18410017
TEKNIK TEKSTIL
Oleh :
BAGAS SETYO NUGROHO
NPM. 18410017
TEKNIK TEKSTIL
Oleh :
BAGAS SETYO NUGROHO
NPM. 18410017
TEKNIK TEKSTIL
Pembimbing I Pembimbing II
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Kerja Industri (KI). Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW, menjadi
panutan yang baik bagi umat manusia.
Laporan Kerja Industri (KI) ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah
kerja industri. Penulis menyadari terselesaikannya Laporan Kerja Industri (KI) ini
bukan hanya hasil dari kerja keras penulis semata, melainkan juga bantuan
tenaga maupun waktu dan juga dorongan semangat dari berbagai pihak. Pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam
atas dukungan dan partisipasi yang telah diberikan. Penulis mengucapkan
terimakasih yang berikan kepada :
1. Ibu Atin Sumihartati, SST., M.T. selaku Dosen Pembimbing I.
2. Bapak Roni Sahroni, S.Si.T., M.T., M.B.A, selaku Kepala Jurusan Teknik
Tekstil Politeknik STTT Bandung.
3. Bapak Stefanus Pranjana, selaku Manajer Departemen Personalia dan HRD
yang telah memberikan kesempatan kapada penulis untuk melaksanakan
Kerja Industri di PT Indo Taichen Textile Industry.
4. Mrs Chen Pi Hsia, selaku Dosen Pembimbing II.
5. Pak Arif Mulyana, selaku Supervisor Departemen GAS PT Indo Taichen
Textile Industry beserta jajaran.
6. Pak Prambudi, selaku Supervisor Departemen Knitting PT Indo Taichen
Textile Industry beserta jajaran.
7. Keluarga besar Departemen Knitting (Office, Mekanik, dan Operator)
khususnya kepada Bu Hilza dan Pak Agung yang telah membantu penulis
mengerjakan berbagai hal selama di PT Indo Taichen Textile Industry..
Semoga apa yang sudah dilakukan oleh mereka menjadi amal dan
mendapatkan ridha Allah SWT. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua
orang, terutama para pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
RINGKASAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN
PT Indo Taichen Textile Industry (ITTI) berlokasi di Jalan Gatot Subroto Km.3
(Jalan Kalisabi Km.4) Desa Uwung Jaya, Cibodas Tangerang 15138 Kota
Tangerang, Provinsi Banten Indonesia lokasi PT Indo Taichen Textile Industry
dilihat pada Gambar 2.1 halaman 3. dan didirikan pada 09 Januari 1990
berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Nomor 15 oleh Notaris Rony H
Gunawan, SH. dengan Wirawan Sanjaya sebagai Presiden Direktur dan Lin Wa
Hsiung sebagai Presiden Komisaris. Perusahaan ini pada awal berdirinya
merupakan industri yang bergerak dibidang pencelupan (dyeing), pencapan
(printing), penggarukan (brushing) serta penyempuraan (finishing). Sedangkan
kain greige/kain rajut yang dibuat adalah hasil makloon dari industri rajut lain.
Pada bulan Agustus tahun 2015 PT Indo Taichen Textile Industry mendirikan
Departemen Knitting (perajutan). Dengan demikian, produksi juga mengalami
kenaikan pesat, sehingga mesin-mesin produksi yang terdapat ditambah guna
meningkatkan kapasitas produksi. Pada bulan Juni 2021 total jumlah mesin rajut
bundar mencapai 322 mesin dan total karyawan menjadi 1.147 orang dibawah
manajemen yang dipimpin oleh Djohari sebagai Presiden Komisaris dan James
Djohari sebagai Presiden Direktur. PT Indo Taichen Textile Industry juga
menggunakan sistem yang sudah terintegrasi dengan Industri 4.0.
PT Indo Taichen Textile Industry mempunyai dua lokasi pabrik. Pabrik kedua
letaknya ± 100 m dari lokasi pabrik yang pertama. Di pabrik pertama terdapat
beberapa departemen produksi yang terdiri dari Departemen Dyeing,
Departemen Printing, Departemen Finishing dan Departemen Brushing
sedangkan pabrik kedua terdapat Departemen Knitting dan Departemen Greige
Advisory (GAS). PT Indo Taichen Textile Industry mengahsilkan berbagai macam
jenis kain rajut (knitting fabrics) berbahan baku antara lain 100% cotton, CVC,
T/C, T/R dan 100% polyester. Bahan baku tersebut diproses menjadi kain rajut
seperti kain rajut rib, single jersey, lacoste, babyterry, single pique, french terry,
fleece, duply interlock.
2
U
Sumber: Departemen Personalia & HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Keterangan: Gambar tanpa skala
Gambar 2.1 Lokasi PT Indo Taichen Textile Industry
3
2.2 Struktur Organisasi
4
Sumber: Departemen Personalia & HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
5
Sumber: Departemen Personalia & HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Gambar 2.3 Struktur organisasi Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry
6
2.2.2 Uraian Tugas
Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing departemen yang ada di
PT Indo Taichen Textile Industry sebagai berikut:
1. Presiden Komisaris
Tugas dan wewenang:
Membantu Presiden Direktur dalam pelaksanaan strategi dan perencanaan
jangka panjang dan jangka pendek perusahaan.
Mengoptimalkan kinerja perusahaan dari segi kegiatan operasional dengan
pengawasan melekat serta koordinasi.
Membantu Presiden Direktur dalam mengendalikan dan menganalisa
berbagai kondisi yang terkait dengan stabilitas kinerja.
Mengevaluasi hasil kerja seluruh departemen, baik dari aspek
produktivitas maupun keuangan.
Menjalankan fungsi koordinasi dan pengawasan atas seluruh departemen,
terutama yang berhubungan dengan kegiatan operasional produksi dan
umum dalam fungsi dan aktivitas tiap departemen.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001/2000) bagi
perusahaan.
7
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001/2000) bagi
perusahaan.
8
4. Asisten Presiden Direktur
Tugas dan wewenang:
Bertanggung jawab secara penuh kepada Presiden Direktur.
Menyampaikan laporan seluruh aktifitas perusahaan setidaknya setiap
bulan kepada Presiden Direktur.
Mengatasi permasalahan yang terjadi di luar perencanaan atau
perubahan yang terjadi di luar kontrol, misalnya konflik yang terjadi antar
divisi.
Menjadi sumber berita, memberitahukan informasi yang didapat dari
luar kepada karyawan.
Mengarahkan para karyawan untuk melaksanakan tugas mereka dengan
antusias dan efektif.
5. Direktur
Tugas dan wewenang:
Menjamin bahwa implementasi menajemen mutu dilaksanakan secara
konsisten.
Menyetujui usulan kegiatan pelatihan.
Menyetujui kebutuhan pengadaan peralatan.
Memimpin organisasi dan melaksanakan fungsi manajemen.
Memimpin kaji ulang manajemen.
Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut
perusahaan.
Mengawasi dan mengarahkan proses-proses di seluruh divisi direktorat.
Melakukan koordinasi strategis antar direktorat.
Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.
Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategis dan kebijakan pemasaran
serta pengadaan barang dan jasa.
Menetapkan sistem pengendalian hasil produksi serta bahan baku dan
pelengkap.
6. Asisten Direktur
Tugas dan wewenang:
Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana
umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan
9
atas segala rancang bangun dan implementasi perusahaan ke arah
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Membantu Direktur dalam hal menciptakan penataan dan
pengawasan terhadap seluruh aktivitas menajamen.
Membantu Direktur untuk menetapkan acuan sistem dan mekanisme
seluruh departemen/divisi yang ditata berdasarkan sistem manajemen
umum yang terus berkembang sebagai suatu kontribusi terhadap
kelancaran seluruh departemen/divisi yang terkait.
Membantu Presiden Direktur untuk menetapkan sasaran manajemen
secara konseptual, mengarah pada pemenuhan target perusahaan dalam
menata sistem manajemen operasi, pemasaran, keuangan,
kepersonaliaan, dan administrasi yang didasarkan pada pencerminan
dari keputusan strategi yang diambil oleh perusahaan.
Menyiapkan informasi dan data untuk pelaporan sesuai dengan
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur yang telah ditentukan berkaitan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perusahaan
mencakup konsep, fungsi penggerak, peraturan, prosedural dan sistem.
Menciptakan koordinasi kerja keseluruhan departemen pada satu
sistem dan strategi sebagai konsep dasar dari keseluruhan kebijakan.
Memberi pertimbangan kepada Direktur dalam hal
menerima/mempekerjakan dan memberhentikan karyawan.
Mengarahkan para direksi untuk mengatur, membuat kebijakan dan
peraturan-peraturan perusahaan, serta melakukan implementasi dan
kinerja tak terbatas bagi kepentingan perusahaan.
Melakukan kerjasama dalam bentuk apapun dengan pihak lain bagi
kepentingan atas persetujuan Direktur.
Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya
yang ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan dan memberikan
kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
7. Senior Manajer
Tugas dan wewenang:
Bertanggung jawab sebagai penerjemah strategi dan visi yang telah
ditetapkan para eksekutif (Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, dan
Direktur).
10
Bertugas menerjemahkan strategi menjadi program-program harian,
mingguan, atau bulanan seperti yang ditetapkan eksekutif.
Menjadi panutan bagi para manajer muda yang sedang menjalani
tugasnya sebagai Manajer.
8. Manajer
Tugas dan wewenang:
Bertanggung jawab sebagai penerjemah strategi dan visi yang telah
ditetapkan para eksekutif (Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, dan
Direktur).
Bertugas menerjemahkan strategi menjadi program-program harian,
mingguan, atau bulanan seperti yang ditetapkan eksekutif.
Menerjemahkan strategi perusahaan langsung berhubungan dengan
para Supervisor.
Manajer mempunyai kewajiban untuk mengarahkan, mengendalikan,
mengevaluasi hingga memberi motivasi Supervisor agar semua rencana
dapat dijalankan.
9. Asisten Manajer
Tugas dan wewenang:
Melakukan aktivitas yang telah diberikan oleh Manajer.
Melakukan evaluasi langsung kepada Supervisor dan stafnya.
Memberi teguran kepada karyawan yang melakukan kesalahan.
Memberikan tugas kepada karyawan secara langsung untuk memberikan
laporan kepada Manajernya.
1. Manajer Knitting
Tugas dan wewenang:
11
Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk
sesuai dengan permintaan pelanggan telah dilaksanakan.
Meninjau kesesuaian hasil produksi sebelum diserahkan ke departemen
berikutnya.
Mencari solusi apabila terdapat permasalahan dalam proses produksi.
Meninjau laporan hasil produksi setiap bulan dan melaporkannya kepada
top manajemen.
Mencari alternatif tindakan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian
produk.
Memantau kinerja personel yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Memberikan saran perbaikan atau masukan kepada personel yang
berada dibawah tanggung jawabnya untuk mendukung adanya perbaikan
berkelanjutan.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Mengutamakan keselamatan kerja.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
12
Memberikan saran perbaikan atau masukan kepada personal yang berada
dibawah tanggung jawabnya untuk mendukung adanya perbaikan
berkelanjutan.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Mengutamakan keselamatan kerja.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
3. Supervisor Produksi
Tugas dan wewenang:
Mengatur, mengontrol dan mengawasi proses rajut pada setiap mesin.
Memastikan kesesuaian bahan baku dan susunan cam pada mesin rajut
agar kualitas kain yang dihasilkan sesuai dengan Knitting Order (KO).
Memeriksa instruksi kerja rajut sebelum diserahkan kepada operator.
Menganalisis masalah yang terjadi pada saat proses produksi.
Memantau loss produksi rajut dan memastikan tidak ada kekurangan
kuantitas.
Memeriksa laporan produksi harian/bulanan setiap sif.
Membimbing dan mengarahkan leader dan staf/operator agar bisa
menyelesaikan tugas dalam batas waktu yang sudah ditentukan.
Melaporkan kepada manajer/asisten manajer apabila terdapat masalah
yang tidak dapat dipecahkan sendiri.
Memantau kinerja personel yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Merawat mesin dan fasilitas kerja yang ada.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Mengutamakan keselamatan kerja.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
13
Menginformasikan kepada atasan mengenai ketidaksesuaian produk yang
memerlukan tindak lanjut.
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan atasan.
6. Asisten Supervisor QC
Tugas dan wewenang:
Membantu mengatur, mengontrol dan mengawasi proses inspek.
Membantu melakukan pemeriksaan terhadap kualitas kain yang dihasilkan.
Membantu memeriksa dan menandatangani formulir checklist untuk setiap
peralatan yang dikalibrasi.
Membantu memberikan pengarahan kepada level dibawahnya.
Menggantikan dan menjalankan tugas supervisor apabila supervisor
berhalangan hadir.
Menginformasikan kepada atasan mengenai ketidaksesuaian produk yang
memerlukan tindak lanjut.
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan atasan.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
Menjaga keselamatan kerja.
14
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
15
Membantu memeriksa laporan produksi harian/bulanan, laporan kain BS,
dan laporan pencapaian sasaran mutu.
Membantu memeriksa laporan stok bahan baku dan stok sparepart.
Membantu membimbing dan mengarahkan leader dan staf/operator agar
bisa menyelesaikan tugas dalam batas waktu yang sudah ditentukan.
Melaporkan kepada manajer/asisten manajer apabila terdapat masalah
yang tidak dapat dipecahkan sendiri.
Memantau kinerja personal yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Merawat mesin dan fasilitas kerja yang ada.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Mengutamakan keselamatan kerja.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
16
Memantau proses memasukan data ke dalam sistem database yang
terintegrasi
17
Menjaga keselamatan kerja.
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
18
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
19
Tugas dan wewenang:
Menghitung panjang benang hasil sampel dari mekanik.
Membuat hanger sampel untuk disimpan.
Membuat database kain sampel yang telah jalan produksi.
Membuat laporan kain sampel perbulan.
Membuat laporan kain sampel selesai.
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan atasan.
Menjaga keselamatan kerja.
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
20
Mengendalikan stok sparepart di Departemen Knitting dengan mencatat
setiap penerimaan dan pemakaian stok sparepart.
Membuka permohonan pembelian untuk barang yang dibutuhkan oleh
Departemen Knitting.
Membuat kartu stok dan laporan bulanan stok sparepart, termasuk
kebutuhan alat tulis.
Menjaga keselamatan kerja.
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
21
Menerima benang yang masuk dari Departemen Gudang Benang.
Memastikan kesesuaian antara benang yang datang dengan yang
dimohon.
Mencatat kedatangan benang ke dalam komputer.
Memasang benang pada mesin rajut sesuai dengan rencana rajut yang
akan dilakukan.
Melepaskan benang sisa proses rajut apabila proses rajut telah selesai.
Menimbang dan membungkus benang sisa rajut.
Menginformasikan benang sisa rajut kepada bagian staf benang.
Membuat stiker barcode untuk benang retur.
Berkoordinasi untuk benang yang akan diretur.
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan atasan. Menjaga
keselamatan kerja.
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
22
Tugas dan wewenang:
Berkoordinasi dengan unit inspeksi untuk kain yang akan dikirim.
Menyiapkan kain greige untuk proses kirim.
Menginformasikan kain greige yang dikirim kepada bagian greige.
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan atasan.
Menjaga keselamatan kerja.
Menerapkan 5R di lingkungan kerja.
25. Mekanik
Tugas dan wewenang:
Melakukan pemeriksaan kondisi mesin secara berkala harian, mingguan,
bulanan.
Melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin rajut sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
Melakukan perbaikan mesin jika ada mesin yang rusak atau mesin
menghasilkan kain yang cacat.
Melakukan pengaturan mesin setiap turun PO baru sesuai dengan
permintaan Kartu Setel Mesin Rajut.
Memastikan mesin dalam kondisi siap produksi.
Mengisi formulir Pemeriksaan Mesin Knitting.
Mengisi Kartu Setel Mesin Rajut dan menyerahkan kepada Fabric Analizers
beserta kain yang dihasilkan.
Memberikan kain sampel hasil pengaturan kepada staf analisis greige untuk
pengukuran panjang benang.
Menghitung gramasi kain sampel sesuai dengan permintaan pada Master
Produk Knitting.
Memberikan kain sampel hasil pengaturan kepada operator inspek untuk
proses inspeksi kain.
Memberikan formulir pengecekan kondisi mesin kepada supervisor.
Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh atasan.
Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
Menjaga keselamatan kerja.
Menerapkan 5R di lingkungan kerja
23
2.3 Permodalan dan Permasaran
2.3.1. Permodalan
2.3.2. Pemasaran
Persentase pemasaran PT Indo Taichen Textile Industry yaitu pasar dari Eropa
memiliki persentase sekitar 75% dan pasar dari USA memiliki persentase 15%
serta pasar Asia 15%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemasaran PT Indo
Taichen Textile Industry 100% berorientasi pada pasar internasional. Pelanggan
tetap PT Indo Taichen Textile Industry sampai bulan Juni 2021 diantaranya
Adidas, Lululemon, Under Armour, Polo, Alo Yoga, H&M dan lain-lain.
2.4 Ketenagakerjaan
24
selama, dan sesudah masa kerja sedangkan tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Proses
penerimaan calon tenaga kerja dilakukan oleh Departemen Human Resources
Development. PT Indo Taichen Textile Industry menetapkan dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan, memelihara dan secara terus
menerus memperbaiki efektivitas Sistem Manajemen Mutu untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi permintaan yang diinginkan
pelanggan.
1. Penyebaran Informasi
Penyebaran informasi dengan memasang iklan lowongan pekerjaan di
media sosial.
2. Seleksi Berkas
Setelah surat lamaran pekerjaan diterima oleh HRD, selanjutnya HRD akan
menyeleksi berkas sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Persyaratan umum penerimaan karyawan PT Indo Taichen Textile Industry
adalah sebagai berikut:
Mengajukan surat lamaran kerja lengkap.
Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter.
Umur serendah-rendahnya 18 tahun.
Pendidikan serendah-rendahnya SMA/sederajat.
Lulus tes yang diadakan oleh perusahaan.
Bersedia membuat Perjanjian Kerja Perorang dengan Perusahaan.
Penerimaan karyawan baru tidak boleh ada hubungan keluarga
langsung dengan karyawan, kakak-adik, suami-istri kecuali perkawinan
antar karyawan PT Indo Taichen Textile Industry (sudah berlaku sejak
2004).
Apabila karyawan telah memasuki usia pensiun (minimal usia 50
tahun/masa kerja 20 tahun) maka mendapat prioritas untuk
memasukkan 1 (satu) orang anak kandungnya menjadi karyawan
sesuai prosedur penerimaan karyawan baru.
25
3. Proses Tes Psikotes
4. Proses Wawancara
Proses Wawancara dilakukan oleh Departemen Human Resources
Development. Calon karyawan yang telah didata lewat email atau nomor
pribadi akan dihubungi untuk melakukan wawancara. Proses wawancara
dilakukan sebanyak dua kali, tahap pertama dilakukan dengan HRD dan
tahap kedua dilakukan dengan Departemen yang membutuhkan calon
karyawan.
PT Indo Taichen Textile Industry memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1147,
orang. Jumlah tersebut sudah meliputi karyawan kontrak dan karyawan tetap.
Sistem penerimaan karyawan PT Indo Taichen Textile Industry dilaksanakan
apabila ada permintaan penambahan jumlah karyawan dari salah satu bagian
atau 25 departemen dalam perusahaan, kemudian bagian personalia akan mulai
memanggil dan menyeleksi calon karyawan yang telah memasukkan lamarannya
ke perusahaan.
26
Jumlah tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 2.1
dibawah ini.
Sumber: Departemen Personalia dan HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Distribusi tenaga kerja di PT Indo Taichen Textile Industry dimulai dari proses
penerimaan calon tenaga kerja. Proses penerimaan calon tenaga kerja dilakukan
oleh Departemen Human Resources Development. PT Indo Taichen Textile
Industry menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan, memelihara dan secara terus menerus memperbaiki efektivitas
Sistem Manajemen Mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara
memenuhi permintaan yang diinginkan pelanggan.
Jumlah
No. Departemen
(orang)
1 Accounting 10
27
Tabel 2.2 Distribusi tenaga kerja PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
1 Brushing 4 14 14 14
2 Dyeing 25 38 38 38
3 Finishing 11 38 38 38
4 Knitting 72 52 58 57
28
Tabel 2.3 Distribusi tenaga kerja di bagian produksi (lanjutan)
5 Printing 10 14 13 12
6 Yarn Dye 3 10 10 10
Total 125 166 171 169
Total Seluruh Karyawan 631
Sumber: Departemen Personalia dan HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
JANUARI
ACC (Direktur
dan Assistant
Manager), BOD
(Presdir), BRS
FEBRUARI
(Senior Manager
Leadership/Kepemimpinan 06 s/d Operator),
DIT (Manager s/d
IT Programmer),
DYE (Senior
Manager s/d
Operator),
29
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
FIN (Assistant
Manager s/d
Operator), FNC
(Manager), GAC
(Manager s/d
Security), GDB
(Suupervisor s/d
Operator), GKG
(Assistant
Supervisor s/d
Operator), GKJ
(Supervisor s/d
Operator), HRD
(Manager), KNT
dan LAB
FEBRUARI
(Manager s/d
Operator), MAS
(MRP), MKT
(Direktur GA-
ADM s/d Sales
Assistant), MNF,
MTC (Manager
s/d Operator),
PCS (Supervisor
s/d
Resepsionist),
PPC (Supervisor
s/d Operator),
PRT (Manager
s/d Operator),
QAI (SPV), QCF
(Manager s/d
30
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
Operator), RMP
(Manager s/d
Assistant SPV),
TAS (Manager
s/d Operator),
YND (Assistant
SPV s/d
Operator).
Induction/Orientasi Operator (DYE,
13
Karyawan Baru KNT, QCF)
BRS (Ass. SPV),
DYE (SPV s/d
Colorist), FIN
(SPV s/d
FEBRUARI
Leader), GDB
(Leader), GKG
(Ass. SPV &
Leader), GKJ
Sosialisasi UMSK 2020 14 (SPV), KNT
(Leader), LAB
(Leader), MTC
(SPV), PCS
(SPV), SPV &
Leader (PPC,
QCF), PRT (Ass.
SPV & Leader),
YND (Ass. SPV)
BRS (Ass. SPV),
Sosialisasi Buyer DIT (Ass.
21
Policy/Code Product Manager), DYE
(SPV s/d
31
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
Colorist), FIN
(SPV s/d
Leader), GDB
(Leader), GKG
(Ass. SPV s/d
Leader), GKJ
(Leader), KNT
(Leader), LAB
(Leader), PCS
(SPV), PPC
(SPV dan
Leader), PRT
(Ass. SPV &
Leader), QAI
FEBRUARI
(SPV), QCF
(SPV s/d
Leader), RMP
(Ass. SPV), TAS
(Ass. SPV dan
Leader), YND
(Ass. SPV dan
Leader)
Penanganan Proses Item FIN (SPV s/d
24
DKM Operator)
BRS (Ass. SPV),
DIT (Ass.
Sosialisasi GBV (Gender Manager), DYE
Based Violence) & Modern 24 (SPV s/d
Slavery Operator), GKJ
(SPV & Leader),
MTC, PCS, PPC,
32
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
PRT, QAI, QCF
(SPV s/d
Leader),
Pengendalian Quality dan FIN (SPV s/d
20, 27
NCP Operator)
GKJ (Leader),
LAB (Operator),
PRT (Leader &
Sosialisasi BPJS 5 Operator), QCF
(Leader), YND
(Leader &
Operator)
Tes Quality 11, 18 BRS (Ass. SPV),
MARET
Leader &
WI Oper PO 3, 10, 17 Operator (GKJ,
QFC)
Leader &
Pengenalan Mesin Knitting Operator (BRS,
19
dan Alur Proses Lanjut FIN), LAB
(Operator)
Induction/Orientasi KNT (Operator &
30
Karyawan Baru Mekanik)
QAI (SPV), QCF
Audit Mutu Internal 07
(Operator)
BRS (SPV s/d
Fugsi dan Sifat Dye Operator), DYE
APRIL
07
Stuff/Auxiliaries (Operator), FIN
(SPV s/d Leader)
Fugsi dan Sifat Dye SPV s/d Leader
14, 21
Stuff/Auxiliaries (BRS & FIN)
33
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
Induction/Orientasi
30 QCF (Operator)
Karyawan Baru
Pemakaian Wecko dan FIN & QCF (SPV
13, 20
Mahlo s/d Operator)
Penanganan Kain BRS (Ass. SPV
17, 24, 27
Development Sample s/d Operator)
YND & QCF
APRIL
Operator), GKG
(Operator)
Penanganan Quality Item
BRS (SPV s/d
Baru di Departemen 6, 13, 20
Operator)
Brushing
PPC, TAS, KNT,
Pengenalan Sistem
RMP, MTC, PRT,
Managemen Mutu ISO 18
BRS, MKT, GAC,
9001:2000
DYE, QCF, GKG
34
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
(Manager s/d
Operator)
Sistem online proses GKJ & QCF
penerimaan dan pengiriman 12, 19 (Leader s/d
kain jadi Operator)
Induction/Orientasi
30 FIN (Operator)
Karyawan Baru
30
Karyawan Baru MKT, GAC, LAB,
35
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
PRT, GAC, DYE,
GKJ, GKG, QCF
(Manager s/d
Operator)
KNT, GDB, QCF,
Jenis-jenis benang 7, 14, 21 GKG (Leader s/d
Operator)
PPC, BRS, PRT
GAC, MTC, KNT,
Pemadaman Kebakaran 29 LAB, FIN, GKG,
GDB (Leader s/d
Operator)
PPC, TAS, KNT,
RMP, MTC, PRT,
Pengenalan Sistem
BRS, MKT, GAC,
Managemen Mutu ISO 17
JULI
36
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
LAB (Leader s/d
Cocok Warna 4, 11, 18
Operator)
Induction/Orientasi
21, 28 QCF (Operator)
Karyawan Baru
Pelatihan Program Tracking QCF & RMP
10
Development (SPV s/d Leader)
AGUSTUS
Penanganan Kain
BRS (Ass. SPV
Bermasalah dan Proses 7, 14, 21
s/d Operator)
Ulang
Proses Peach dan QCF (Leeader
7, 14, 21
Penanganan Vertikal Peach s/d Operator)
PPC, DYE, MKT,
Sosialisasi Workplace BRS, GKG, QCF,
19
Standar RMP (SPV s/d
Leader)
Analisa Temuan dan YND (Leader s/d
1, 8, 15
Penanganannya Operator)
Pemahaman Jenis dan BRS (SPV s/d
3, 10, 17
Nomo Benang Operator)
SEPTEMBER
37
Tabel 2.4 Pelatihan di PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Tanggal Departemen
Bulan Topik Pelatihan
Pelatihan Peserta
YND & GDB
Induction/Orientasi
13, 28 (Staff s/d
Karyawan Baru
Operator)
Preventive dan Perawatan BRS (Ass. SPV
7, 14, 21
Kerusakan Mesin s/d Operator)
Sistem Managemen Mutu
8 QCF (Operator)
ISO 9001
GKG, GKJ, QCF,
Induction/Orientasi FIN, KNT, PRT,
30
Karyawan Baru TAS, PCS
(Operator)
FIN, QCF, PPC,
NOVEMBER
38
FIN = Departemen Finishing
PRT = Departemen Printing
BRS = Departemen Brushing
PPC = Departemen Planning Proccess & Control
MTC = Departemen Maintenance
GKJ = Departemen Kain Jadi
Upah menurut Undang Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 yaitu hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha/pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan kerja, atau peraturan
perundang-undanggan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Pada dasarnya upah diberikan kepada pekerja sebagai balas jasa atas prestasi
kerja dari pekerja yang bersangkutan. Upah yang diterima oleh pekerja adalah
upah neto dimana pajak ditanggung oleh perusahaan. Peninjauan mengenai
upahupah dilakukan setiap satu kali dalam setahun atau sesuai dengan
ketentuan upah minimum regional (UMR).
Pengaturan upah bagi pekerja yang ada di PT Indo Taichen Textile Industry telah
diatur pada Undang-Undang Perjanjian Kerja Bersama yang isinya seperti
berikut:
39
5. Pajak atas upah dan pendapat lainnya ditanggung oleh perusahaan.
Besarnya upah yang diberikan kepada karyawan diatur dan ditetapkan
berdasarkan ketentuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ada di PT Indo
Taichen Textile Industry yaitu sebagai berikut:
a. Kenaikan Upah
- Kenaikan upah atau gaji standar terendah berpatok terhadap UMK
dan UMS Kota Tangerang.
- Standar upah minimum disesuaikan dengan ketentuan atau
ketetapan Pemerintah Provinsi Banten.
b. Upah Lembur
Perhitungan upah kerja lembur adalah sebagai berikut:
1. Hari kerja biasa:
- Jam kerja lembur pertama dibayarkan ⁄ upah per jam
- Jam kerja lembur selebihnya dibayarkan 2 upah per jam
2. Hari istirahat mingguan, hari libur resmi:
- Jam kerja ke-1 s/d 7 dibayarkan 2 upah per jam
- Jam kerja ke-8 dibayarkan 3 upah per jam
- Jam kerja ke-9ke atas dibayarkan 4 upah per jam
Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek perhitungan
upah lembur:
- Jam kerja ke-1 s/d 5 dibayarkan 2 upah per jam
- Jam kerja ke-6 dibayarkan 3 upah per jam
- Jam kerja ke-7 s/d 8 dibayarkan 4 upah per jam
3. Perhitungan upah per jam:
40
3. Masa kerja di bawah satu tahun, diberikan proporsional yaitu:
41
- Pengobatan dalam hal karyawan menolak dan tidak mematuhi
petunjuk dokter.
Komponen pengupahan kerja yang diterima di PT Indo Taichen Textile Industry
yaitu:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada pekerja sesuai standar gaji
yang ditetapkan di Kota Tangerang.
2. Tunjangan
Tunjangan hanya diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan
struktural dan berlaku selama memegang jabatan. Tunjangan tersebut terdiri
dari tunjangan hari raya, tunjangan masa kerja, tunjangan kematian dan
tunjangan jabatan.
3. Premi hadir
Premi hadir diberikan setiap satu minggu sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh
ribu rupiah), apabila dalam satu minggu terdapat tidak masuk kerja satu hari
maka premi hadir hangus.
4. Premi Shift
Premi sif diberikan kepada karyawan yang bekerja pada sif dua dan sif tiga.
Besarnya premi sif yang diberikan diatur berdasarkan kesepakatan bersama.
5. Tambahan Shift dua dan tiga
Tambahan sif dua dan sif tiga diberikan kepada karyawan yang masuk kerja
pada sif tiga sebesar Rp 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) perhari.
42
Kecelakaan Kerja), JKM (Jaminan Kematian), JP (Jaminan Pensiun) dengan
potongan 1% karyawan dan 4% dari perusahaan minimal 15 tahun bekerja di
PT Indo Taichen Textile Industry, Jaminan Kesehatan (JK) dibayar oleh
karyawan sebesar 1% dan 4% perusahaan. Untuk memelihara kesehatan
karyawan dan keluarganya (istri/suami/3 orang anak) dapat ditanggungkan
sesuai dengan ketentuan yang telah diatur.
b. Kantin
PT Indo Taichen Textile Industry menyedikan makan siang untuk seluruh
karyawan dengan fasilitas catering. Perusahaan akan memberikan makan
saat jam istirahat siang.
c. Tempat tinggal karyawan
PT Indo Taichen Textile Industry memberikan fasilitas tempat tinggal
karyawan yang berasal dari luar kota.
d. Tempat beribadah
PT Indo Taichen Textile Industry memberikan tempat beribadah untuk para
karyawan yang beragama Islam. Ada satu masjid di PT Indo Taichen Textile
Industry yaitu ± 100 m2 d ti i J ’ t, di i w t i d i
jam 11.30- .00 t o tJ ’ t jamaah.
e. Kupon karyawan
PT Indo Taichen Textile Industry memberikan kupon yang setiap seminggu
sekali sebanyak 6 buah kupon yang bisa ditukarkan dengan makan satu kali
dalam jam kerja di kantin atau dapat ditukarkan dengan makanan yang ada
di koperasi setelah masa kupon berakhir. Kupon koperasi senilai Rp
10.500,00 (sepuluh ribu lima ratuh rupiah) dan kupon makan senilai Rp
12.000,00 (dua belas ribu rupiah).
f. Koperasi karyawan
PT Indo Taichen Textile Industry memiliki fasilitas berupa koperasi karyawan
yang dapat di gunakan untuk menukarkan kupon makan dengan bahan
makanan yang lain apabila tidak digunakan untuk makan siang.
g. Seragam Karyawan
PT Indo Taichen Textile Industry memberikan seragam karyawan dengan
model polo shirt. Seragam karyawan diberikan kepada karyawan sesuai
dengan jenis pekerjaannya. Seragam karyawan akan diberikan setelah
melewati masa training tiga bulan pertama dan karyawan diwajibkan
memakai name tag, sepatu dan masker pada saat bekerja.
43
h. Transportasi
PT Indo Taichen Textile Industry menyediakan fasilitas kendaraan pada
waktu masuk dan oulang kerja dengan trayek Jl. Gatot Subroto depan Tip
Top Swalayan-Pabrik PP. Apabila sewaktu-waktu kendaraan mengalami
kerusakan, maka karyawan tetap masuk kerja.
i. Rekreasi
Rekreasi dilakukan di PT Indo Taichen Textile Industry dalam rentang waktu
yang tidak ditentukan. Kegiatan ini dilakukan agar menjalin tali silaturahmi
dan tali persaudaraan antara karyawan PT Indo Taichen Textile Industry.
j. Olahraga
Dalam meningkatkan kegairahan kerja dan kesehatan karyawan,
perusahaan membantu kegiatan olahraga sesuai kondisi perusahaan. Dalam
pelaksanaannya, diatur sedemikian rupa baik menyangkut fasilitas dan
jadwal latihan agar tidak mengganggu pekerjaan. Pengelolanya diserahkan
kepada Serikat Pekerja.
k. Keluarga berencana
Dalam rangka ikut serta mendukung program pemerintah dibidang Keluarga
Berencana, maka perusahaan akan membantu memotivasi keikutsertaan
karyawan dalam program Keluarga Berencana.
l. Bantuan kematian
Apabila karyawan meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, maka
kepada keluarganya atau ahli warisnya Perusahaan akan memberikan:
- Upah penuh pada bulan yang berjalan.
- Uang duka yang besarnya sesuai ketentuan pasal 166 (UU No. 13 Tahun
2003).
- Jaminan Kematian (program BPJS Ketenagakerjaan).
m. Pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan
Dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan, perusahaan
akan mengadakan pelatihan dan penyuluhan. Semua karyawan yang
ditunjuk, wajib mengikuti pelatihan. Pelatihan dilaksanakan di luar jam kerja.
n. Lapangan parkir
Lahan parkir yang disediakan berada dihalaman depan pabrik. Lahan
tersebut digunakan karyawan untuk parkir kendaraan pribadi yang
keamanan nya dijaga oleh satpam.
o. Jembatan penyebrangan
44
Jembatan ini menghubungkan antara pabrik pertama dengan pabrik kedua
PT Indo Taichen Textile Industry untuk membantu karyawan pejalan kaki
dan memudahkan pada saat kondisi banjir.
p. Sepeda
Sepeda di PT Indo Taichen Textile Industry berwarna jingga digunakan
untuk mempermudah karyawan menuju Departemen lain dalam urusan
pekerjaan supaya efisiensi waktu tinggi. Pada saat penggunaannya dijaga
oleh satpam agar tidak disalah gunakan karyawan. Pemakai wajib menulis
dibuku keluar dan masuk kendaraan jika terjadi kehilangan dapat terlihat
terakhir dipakai oleh karyawan dan arah tujuannya.
q. Keselamatan dan kesehatan kerja
PT Indo Taichen Textile Industry menyediakan sarana keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) untuk digunakan oleh setiap pekerja terutama operator
produksi. Adapun fasilitas K3 yang telah disediakan sebagai berikut:
- Penyediaan alat pelindung diri, berupa: helm, sepatu, masker, kacamata
pelindung, sarung tangan dan earplug.
- Membuat pedoman keselamatan dan kesehatan kerja.
- Program Jamsostek.
- Alat pemadam kebakaran.
- Penyediaan kotak obat
Pengaturan waktu kerja sudah tercantum pada perjanjian kontrak yang dibuat
dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama). PT Indo Taichen Textile Industry
memiliki tugas sistem pengaturan waktu kerja untuk karyawan. Hal ini dilakukan
untuk mengatasi ketidakseimbangan beban kerja serta memaksimalkan kontrol
produksi, karena mesin berproduksi selama 24 jam perhari. Sistem pengaturan
waktu tersebut yaitu untuk dinas normal, karyawan shift dan non shift. Dalam
pembagian waktunya, karyawan bekerja selama 40 jam seminggu atau 7 jam
perhari untuk enam hari kerja sedangkan untuk lima hari kerja selama 40 jam
seminggu atau 8 jam perhari.
45
a. Waktu kerja
1. Karyawan yang meninggalkan komplek perusahaan di luar jam istirahat,
harus mendapat izin tertulis dari atasannya (Manager atau Assistant
Manager).
2. Karyawan yang terlambat masuk kerja lebih dari 10 menit tidak
diperkenankan masuk kerja dan namanya dicatat di buku karyawan
terlambat.
3. Kelebihan jam kerja 30 menit setiap hari, dihitung kerja lembur.
4. Waktu istirahat ialah waktu yang digunakan oleh karyawan untuk istirahat
dan diatur secara bergantian serta kembali ke tempat kerja tepat pada
waktunya, dengan ketentuan tidak melebihi waktu istirahat 60 menit.
5. Waktu kerja ditentukan 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam seminggu.
6. Karyawan yang meninggalkan komplek perusahaan pada jam
istirahat memakai kendaraan harus mendapat surat izin keluar dari
atasannya.
7. Ketentuan jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.17 dan 2.18 di bawah ini:
Waktu Kerja
No. Shift Shift Jam Kerja Istirahat
1 Shift I 07.00 – 15.00 12.00 – 13.00
2 Shift II 15.00 – 23.00 18.00 – 19.00
3 Shift III 23.00 – 07.00 04.00 – 05.00
Sumber: Departemen Personalia dan HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
46
bekerja dengan mendapat upah, kecuali dalam hal tertentu perusahaan
memerlukan karyawan untuk tetap bekerja dengan dihitung lembur:
1. Cuti Tahunan
a. Setiap karyawan yang telah bekerja 12 bulan terus menerus terhitung
sejak saat dipekerjakan, berhak mendapat cuti tahunan selama 12 hari
kerja dengan mendapat upah.
b. Pelaksanaan Cuti Tahunan sebagai berikut:
- Cuti Masal waktu Hari Raya Idul Fitri (maksimal 9 hari).
- Sisa cuti diambil sendiri-sendiri.
c. Setiap karyawan yang akan mengambil cuti tahunan harus mengajukan
permohonan seminggu sebelumnya kepada Pimpinan Perusahaan
melalui departemen masing-masing, kecuali dalam situasi
mendesak/darurat. Permohonan Cuti Tahunan harus diajukan sendiri
tidak boleh diwakilkan oleh orang lain.
d. Apabila setelah waktu 6 bulan sejak keluarnya hak cuti tersebut masih
ada sisa harinya, maka sisa tersebut dapat diluangkan pada bulan
berikutnya.
2. Cuti Bersama
Cuti bersama yang dilaksanakan oleh PT Indo Taichen Textile Industry
terjadi apabila dipandang penting, maka perusahaan akan menetapkan cuti
tahunan bersama kepada semua pekerja pada waktu tertentu dengan
berkoordinasi ke pihak Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (PUK-SPSI) selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum hari H
yaitu cuti pada Hari Raya Idul Fitri. Pelaksanaan cuti bersama
diperhitungkan dengan cuti tahunan dan pelaksanaannya disesuaikan
terhadap kebutuhan serta kepentingan perusahaan.
3. Dispensasi Hamil, Gugur Kandungan dan Haid
a. Setiap karyawan yang hamil harus melaporkan kehamilannya ke
Personalia disertai surat keterangan dari dokter atau bidan yang
merawatnya.
b. Karyawan wanita yang menggunakan Dispensasi Hamil harus
mengajukan permohonan kepada Pimpinan Perusahaan dengan disertai
surat keterangan dokter atau Bidan yang merawatnya.
47
c. Karyawan wanita yang akan melahirkan, berhak atas Dispensasi Hamil
1 1
selama 1 /2 bulan sebelum melahirkan dan 1 /2 bulan setelah
melahirkan, dengan mendapat upah.
d. Karyawan wanita yang gugur kandungan berhak atas Dispensasi selama
1 1/2 bulan terhitung mulai keguguran dengan disertai surat Keterangan
Dokter/Bidan yang merawat, dengan mendapat upah (apabila sudah
melapor tentang kehamilannya).
e. Karyawan wanita tidak diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua
waktu haid, dengan mendapat upah. Bagi mereka yang tidak dapat
masuk kerja karena haid harus mendapatkan izin dari atasan/Manager,
Asisten Manager.
f. Apabila karyawan wanita yang masuk kerja selama satu bulan penuh,
maka Pengusaha memberikan uang Kompensasi haid sebesar upah 2
hari kerja.
4. Cuti di Luar Tahunan
a. Perusahaan dapat memberikan dispensasi meninggalkan pekerjaan
kepada karyawan dengan menapat upah, apabila:
- Pernikahan karywan sendiri : 3 hari
- Pernikahan anak karyawan : 2 hari
- Mengkhitankan anak karyawan : 2 hari
- Istri karyawan melahirka atau gugur kandungan : 2 hari
- Membaptiskan anak karyawan : 2 hari
- Istri/suami/anak/orangtua/mertua meninggal dunia : 3 hari
- Nenek/kakek/orang serumah meninggal dunia : 2 hari
b. Atas pertimbangan pimpinan perusahaan, izin meninggalkan pekerjaan
diluar ketentuan tersebut diatas dapat diberikan tanpa dibayar upah.
Sebelum meninggalkan pekerjaannya harus mendapat surat izin terlebih dahulu
dari atasan Manager, Asisten Manager masing-masing.
48
BAB III BAGIAN PRODUKSI
Pada saat melakkukan proses produksi, hal pertama yang perlu dilakkukan
adalah perencanaan. Perencnaan produksi adalah sebuah proses untuk
mempersiapkan produksi yang memastikan bahwa bahan baku yang cukup, staf
dan barang-barang lain yang diperlukan diperoleh dan siap untuk membuat
produk jadi sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Perencanaan produksi
dilakukan berdasarkan hasil dari pembuatan kartu kerja produksi yang
sebelumnya sudah dibuat oleh Production and Planning Control (PPC) dengan
tujuan menetapkan produk yang akan diproduksi, jumlah yang akan diproduksi,
kesepakatan harga yang akan diproduksi dan lamanya proses persiapan sampai
produk jadi. Pada Gambar 3.1 di halaman 51 terdapat alur proses produksi kain
greige.
1. Menerima copy Purchase Order (PO) dari Departemen Marketing yang dapat
dilihat pada Gambar 3.2 di halaman 51.
49
Sumber: Departemen Personalia & HRD PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
50
Sumber: Departemen RMP PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
- Menghitung WPI
J oo ,
i
(2)
51
Penentuan spesifikasi mesin dapat dilihat dari lebar kain jadi yang diminta
dan WPI dari rumus di atas. Rumus menentukan spesifikasi mesin:
i J di J
- Menentukan jenis benang
Dalam menentukan jenis benang yang digunakan, dilakukanlah proses
evaluasi serat dari kain yang dianalisa. Evaluasi yang dilakukan berupa
visualisasi, sisa pembakaran, bau, dan asap.
- Menghitung panjang benang
Dalam menghitung panjang benang per 100 jarum, digunakan rumus:
00 ( ) .. ⁄ 00 (3)
J oo di it
o. d t d i
(5)
52
Sumber: Departemen RMP PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
53
Gramasi kain jadi dapat ditentukan dari tabel gramasi kain greige pada
Gambar 3.4 di halaman 53 untuk kain jadi. Gramasi kain greige dengan
gramasi kain jadi memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan adanya
kebutuhan untuk kain muda dan kain tua berbeda dalam setiap prosesnya.
Sebagai contoh, pesanan kain fleece yang mengalami proses enzym wash
dengan jumlah permintaan gramasi kain jadi sebesar 290 g/m2 maka
kebutuhan untuk kain celup muda sebesar 265 g/m2 dan kain celup tua
sebesar 255 g/m2.
4. Mengisi lembar Fabric Anaysis Development. Data yang perlu dimasukan
yaitu WPI, panjang, lebar kain, nomor benang, kontruksi kain, persentase
benang, jumlah feeder.
54
Sumber: Departemen RMP PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Gambar 3.6 Tampilan login
55
b. Penerimaan Purchase Order (PO) oleh Departemen Knitting
Departemen Knitting bagian PPC akan menerima order dari departemen RMP
berupa notifikasi adanya PO baru yang terlihat di komputer.
56
7. Memperbarui status PO pada aplikasi daring setelah menerima Kartu Kerja
Produksi Rajut dari Yarn Staff. Jika mesin siap digunakan, maka pada status
O ii “ U A “ i t t oi -7 Jika mesin masih beroperasi, maka
d t t O ii “ A R MES “
57
10. Menindak lanjuti order yang telah masuk dalam jadwal produksi.
58
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Gambar 3.13 Kartu setting mesin rajut
59
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2020
Gambar 3.14 Laporan harian produksi mesin rajut
60
3.2. Produksi
Jumlah Kain
Jumlah Produksi
Bulan Tidak Memenuhi
(kg)
Standar (Kg)
Maret 934.959,65 11.527
April 855.697,25 11.589
Mei 778.662,67 9.463
Juni 1.047.585,30 13.311
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
61
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat secara keseluruhan, produksi kain pada
bulan Maret-Juni 2021 bervariasi dan tidak stabil pada kenaikan dan penurunan
jumlah produksi. Persentase jumlah kain yang tidak memenuhi standar pada
bulan Maret sebesar 1,23%, bulan April sebesar 1,35%, bulan Mei sebesar
1,21% dan bulan Juni sebesar 0,01%. Dari order tersebut, terbagi lagi atas
beberapa jenis produksi kain greige. Jenis produksi kain greige Departemen
Knitting akan diuraikan dalam tabel 3.2.
62
3.2.2.1. Mesin
Mesin merupakan salah satu alat penting untuk menunjang berjalannya proses
produksi. PT Indo Taichen Textile Industry memiliki berbagai jenis mesin yang
digunakan pada proses produksi. Berdasarkan data yang diperoleh selama
Praktik Kerja Lapangan di PT Indo Taichen Textile Industry, jumlah mesin yang
ada di PT Indo Taichen Textile Industry sebanyak 322 unit mesin rajut bundar
dan 26 unit mesin rajut datar. Data mesin rajut bundar di PT Indo Taichen
Textile Industry dapat dilihat pada tabel 3.3. Departemen Knitting juga memiliki
mesin penunjang produksi lainnya seperti mesin inspek, kompresor, dryer,
timbangan, mesin obras, handlift, vacum cleaner, tension meter, dan lainnya.
Adapun daftar mesin penunjang produksi terdapat pada Tabel 3.3 halaman 67.
Tabel 3.3 Data mesin rajut bunda PT Indo Taichen Textile Industry
Jenis Total
No. Diameter × Gauge No. Mesin
Kain Mesin
1 0” × 14G R6, R7, R8, R10, R11 Tubular 5
2 0” × 16G E19, E20 Tubular 2
3 0” × 18G R9, R12, M20, M36, M76 Tubular 5
4 0” × 19G E01, E02, E03, E04, E05 Tubular 5
M19, M21, E21, E22, E23,
E24, E25, E26, E27, E28,
E29, E30, E31, E32, E33,
E34, E35, E36, E37, E38,
E39, E40, E41, E42, E43,
E52, E53, E54, E55, E56,
E57, E58, E59, E60, E61,
5 0” × 20G Tubular 79
E62, E63, E64, E65, E66,
E67, E68, E69, E70, E71,
E72, E73, E74, E75, E76,
E77, E78, E79, E80, E81,
E82, E83, E84, E85, E86,
E87, E88, E89, E90, E91,
E92, E93, E94, E95, E96,
63
Tabel 3.3 Data mesin rajut bunda PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Jenis Total
No. Diameter × Gauge No. Mesin
Kain Mesin
E101, E102, E103, E104,
E105, E106, E107, E108,
E109
M06, M07, M10, M11,
M12, M14, M16, M37,
M38, M39, M42, M43,
M47, M48, M49, M50,
M06, M07, M10, M11,
M12, M14, M16, M37, Open
M38, M39, M42, M43, Width
6 0” × 24G M47, M48, M49, M50,
57
M51, M52, M54, M57,
M59, M60, M62, M63,
M64, M65, M66, M78,
M82
E09, E10, E11, M18,
M22, M24, M25, M27, Tubular
M30, M31, M73, M74,
M01, M02, M03, M05,
M08, M09, M41, M53, Open
M55, M56, M58, M61, Width
M79, M80, M81
7 0” × 28G 27
M17, M23, M26, M28,
M29, M32, M33, M34,
Tubular
M35, M67, M68, M69,
M70, M71, M72, M75,
Open
8 0” × 32G M15 1
Width
M40, M44, M45, M46, Open
9 0” × 36G 5
M77 Width
64
Tabel 3.3 Data mesin rajut bunda PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Jenis Total
No. Diameter × Gauge No. Mesin
Kain Mesin
H02, H03, H05, H06, H07,
Open
10 ” × 28G H08, H09, H10, H11, H12, 12
Width
H13, H14
Open
11 ” × 34G H01 1
Width
12 ” × 14G R13, R15, R16, R17 Tubular 4
Open
13 ” × 14G D15 1
Width
Open
14 ” × 16G R01, R02, R03, R05 4
Width
15 ” × 18G R18 Tubular 1
Open
16 ” × 36G D35 1
Width
Open
17 ” × 40G D77 1
Width
Open
18 ” × 24G D11 1
Width
Open
D94
19 ” × 14G Width 2
R14 Tubular
D01, D02, D03, D04, D05,
D06, D07, D08, D10, D12,
D14, D17, D19, D20, D21,
D22, D23, D24, D25, D26,
D27, D28, D29, D30, D31,
Open
16 ” × 19G D32, D36, D42, D43, D44, 61
Width
D45, D52, D53, D54, D55,
D56, D57, D58, D59, D60,
D61, D62, D63, D64, D65,
D66, D67, D85, D86, D87,
D88, D89, D90, D91, D92,
65
Tabel 3.3 Data mesin rajut bunda PT Indo Taichen Textile Industry (lanjutan)
Jenis Total
No. Diameter × Gauge No. Mesin
Kain Mesin
D93, D95, D96, D97, D98,
D99, D100, D101, D102,
D103, D104
E13, E14, E15, E16, E17,
17 ” × 20G E18, E44, E45, E46, E47, Tubular 14
E48, E49, E50, E51
D09, D13, D16, D18, D33,
D34, D37, D38, D39, D40,
D41, D46, D47, D48, D49,
Open
20 ” × 28G D50, D51, D68, D69, D70, 33
Width
D71, D72, D73, D74, D75,
D76, D78, D79, D80, D81,
D82, D83, D84
TOTAL MESIN 322
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
66
Tabel 3.4 Daftar mesin penunjang Departemen Knitting
7 Taiwan - HC Lantai 1
Mesin Inspect 7 2007 Hong Chyi Dec-08
1003
8 Mesin Inspect 8 Taiwan 2007 Hong Chyi 15484 HC1003 Dec-07 Lantai 2
106091
9 Mesin Inspect Taiwan Huan Shin Lantai 1
9 2017 HS-186 Sep-17
Belah Machinery 401
67
Tabel 3.4 Daftar mesin penunjang Departemen Knitting (lanjutan)
68
Tabel 3.4 Daftar mesin penunjang Departemen Knitting (lanjutan)
Nomor Tahun Nomor Bulan/Tahun
No. Nama Mesin Buatan Merk Type Keterangan
Mesin Produksi Seri Pembelian
SW827
18 China SCR50 Lantai 1
Compressor 7 2016 SCR Jul-16
491 PM-8
J15030
FR030A
19 Dryer 1 China 2015 Fusheng 030911 Mar-15 Lantai 1
P
4
20 Dryer 2 China 2015 Hao Sheng 149008 FAD30A Mar-15 Lantai 1
26 Handlift 2 - - - - - - Lantai 1
27 Handlift 3 - - - - - - Lantai 1
69
Tabel 3.4 Daftar mesin penunjang Departemen Knitting (lanjutan)
Nomor Tahun Nomor Bulan/Tahun
No. Nama Mesin Buatan Merk Type Keterangan
Mesin Produksi Seri Pembelian
28 Handlift 4 - - - - - - Lantai 1
29 Handlift 5 - - - - - - Lantai 2
70
Tabel 3.4 Daftar mesin penunjang Departemen Knitting (lanjutan)
71
Tabel 3.4 Daftar mesin penunjang Departemen Knitting (lanjutan)
Nomor Tahun Nomor Bulan/Tahun
No. Nama Mesin Buatan Merk Type Keterangan
Mesin Produksi Seri Pembelian
KNT-
45 Tension Meter Jepang 2019 Yokogawa 008192 - Nov-19 Lantai 1
015
KNT- 211 – ZF2 –
46 Tension Meter Jerman 2020 SCHMIDT Jan-20 Lantai 2
016 19821 12
IMIWH9
XK319
Timbangan KNT- Excellent -
47 - 2019 0-A12E Nov-19 Lantai 2
Elektronik 017 Scale 191100
/
0468
72
3.2.2.2. Tata Letak Mesin
Pada suatu pabrik mesin-mesin diatur dan diposisikan sesuai dengan fungsinya
ataupun diatur tata letaknya. Pengaturan tata letak mesin memiliki tujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat
tercapai proses produksi dengan biaya yang ekonomis, menghemat waktu,
tenaga dan memberi kenyamanan bagi karyawan.. Tata letak mesin dalam ruang
produksi juga mempunyai peran besar terhadap proses produksi yaitu
diantaranya:
1. Kelancaran proses produksi
Tujuannya agar proses produksi berjalan sesuai dengan rencana awal dan
tidak ada hambatan karena tata letak mesin yang salah.
2. Produktivitas kerja
Dengan tata letak mesin yang benar maka diharapkan produktivitas akan
tinggi karena tidak adanya waktu tunggu yang lama.
73
kemudian dikirim ke Departemen gudang kain greige. Alur proses produksi kain
greige di Departemen Knitting terdapat pada gambar 3.15 dibawah ini.
Gambar 3.15 Diagram Alir Proses Produksi PT Indo Taichen Textile Industry
1. proses persiapan bahan baku staf yarn stock akan mengirimkan bon
permohonan benang ke Departemen Gudang Benang lewat sistem Daring.
Setelah menerima bon permohonan benang, Departemen Gudang Benang
akan mengirim benang sesuai permintaan. Khusus benang kapas, sebelum
benang tersebut digunakan akan disteam terlebih dahulu.
74
2. Pemasangan benang dilakukan ketika kartu kerja sudah turun ke bagian
benang, maka staf benang akan menyiapkan benang sesuai dengan
kebutuhan benang yang ada diketerangan pada kartu kerja produksi rajut..
3. Penyetelan mesin rajut dilakukan oleh mekanik Departemen Knitting ITTI.
Penyetelan mesin disesuaikan dengan kartu instruksi kerja mekanik,
kemudian hasil setelan kain akan di analisis oleh Departemen Greige
Advisory (GAS). Jika lolos, lanjut ke bagian produksi yaitu operator jaga
mesin. Jika tidak lolos, akan dilakukan setel ulang. Mesin yang siap jalan
selanjutnya akan dilakukan proses produksi kain rajut kemudian kain greige
akan diantarkan ke bagian inspek untuk dilakukan proses inspeksi guna
mendeteksi cacat sebelum menghambat proses selanjutnya. Kain yang tidak
memenuhi standar akan di simpan di gudang kain tidak memenuhi standar.
Kain yang memenuhi standar akan dikirim oleh bagian pengiriman kain
greige. Kain greige akan disimpan di gudang kain greige.
Sarana penunjang produksi adalah segala jenis sarana yang diperlukan untuk
mendukung kelancaran dalam proses produksi.
75
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
76
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
Gambar 3.17 Tata letak mesin rajut bundar lantai dua dan lantai tiga
77
Sumber: Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
78
Sedangkan sumber energi listrik dari generator digunakan sebagai cadangan
apabila terjadi mati listrik dari pusat PLN namun hanya dipasok untuk
Departemen Dyeing dan Laboratorium saja.
Air dryer adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghilangkan kandungan air
pada udara. Terdapat enam buah air dryer yang digunakan oleh Departemen
Knitting PT Indo Taichen Textile Industry.
Exhaust fan adalah alat yang berfungsi untuk menghisap udara di dalam
ruangan dan pada saat bersamaan menarik udara dari luar ke dalam ruangan.
Terdapar 22 buah exhaust fan yang digunakan oleh Departemen Knitting PT
Indo Taichen Textile Industry.
3.2.4.5. Kompresor
79
3.2.4.7. Pergudangan
Gudang berfungsi untuk tempat menyimpan bahan baku, suku cadang, bahan
kimia, kain mentah dan kain jadi. PT Indo Taichen Textile Industry memiliki lima
gudang dengan fungsi masing-masing yaitu:
80
informasi (dan industri terkait) dalam ekosistem big data, orang, proses, layanan,
sistem, dan aset industri yang saling berhubungan. Ekosistem ini menghasilkan,
memanfaatkan data dan informasi yang dapat ditindaklanjuti sebagai satu cara
dan metode untuk mendukung Internet of Things. Artinya mewujudkan industri
cerdas dan inovasi industri serta ekosistem kolaborasi.
1. Cybersecurity
Cybersecurity merupakan perlindungan sistem koneksi Internet (seperti
perangkat keras, perangkat lunak, dan data) untuk mencegah ancaman
dunia maya. Individu dan perusahaan menggunakan praktik ini untuk
mencegah akses tidak sah ke pusat data dan sistem komputer lainnya.
Penerapan Cybersecurity di PT Indo Taichen Textile Industry dapat dilihat
dari adanya akun untuk masing-masing pekerja dimana akun tersebut akan
terhubung ke sistem daring. Cybersecurity dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, dan koordinasi dalam suatu perusahaan maupun industri sangat
penting untuk keberhasilan program Cybersecurity. Bagian ini meliputi:
Keamanan aplikasi, merupakan elemen kunci pertama dari keamanan
jaringan, yang menambahkan fitur keamanan dalam aplikasi selama
pengembangan untuk mencegah serangan jaringan. Dapat melindungi
situs web dan aplikasi berbasis web dari berbagai ancaman keamanan
jaringan yang mengeksploitasi kerentanan coding.
Keamanan informasi atau data, merupakan proses dan metode untuk
mencegah akses, penggunaan, pengungkapan, gangguan, modifikasi,
atau penghancuran informasi yang tidak sah. Informasi dapat berupa
informasi apa pun seperti detail pribadi, kredensial login, detail jaringan,
atau data pribadi di media sosial, perangkat seluler, dll.
Keamanan jaringan, merupakan seperangkat aturan dan konfigurasi
yang digunakan untuk mencegah dan memantau akses yang tidak sah,
penyalahgunaan, modifikasi jaringan dan sumber daya komputer
termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.
Pemulihan / perencanaan kesinambungan bisnis, merupakan rencana
kesinambungan bisnis dan prosedur terkelola yang menjelaskan
bagaimana pekerjaan dapat dilanjutkan dengan cepat dan efektif setelah
hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
81
Keamanan operasional, merupakan proses analisis dan manajemen
risiko yang dapat mengidentifikasi informasi perusahaan dan
mengembangkan mekanisme perlindungan untuk memastikan
keamanan informasi sensitif.
Keamanan cloud, merupakan tanggung jawab keamanan yang selalu
menjadi tanggung jawab penyedia terkait dengan pengamanan
perangkat cloud itu sendiri, serta akses ke, penambalan, dan konfigurasi
host fisik dan jaringan fisik tempat menjalankan instance komputasi dan
penyimpanan serta sumber daya lainnya
82
effisiensi proses produksi karena pada aplikasi RMP, staf dapat mengetahui
status mesin maupun data mengenai PO.
3. Smart Manufacturing
Smart Manufacturing merupakan sistem manufaktur kolaboratif terintegrasi
penuh yang dapat menanggapi permintaan dan kondisi yang berubah di
pabrik, jaringan pasokan, dan permintaan pelanggan secara real time.
Penerapan Smart Manufacturing di PT Indo Taichen Textile Industry dapat
dilihat dari adanya tampilan pada website knitting untuk melihat status mesin
secara real time dan tampilan status mesin tersebut ditampilkan pada layar
yang terdapat pada ruangan produksi.
83
Sumber: Divisi PPC PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
Gambar 3.21 Tampilan status mesin rajut bundar
4. Cloud Computing
Cloud Computing merupakan penyampaian berbagai layanan melalui
Internet. Sumber daya ini mencakup alat dan aplikasi, seperti penyimpanan
data, server, basis data, jaringan, dan perangkat lunak. Penyimpanan
berbasis cloud memungkinkan untuk menyimpan file ke database jarak jauh
dan mengambilnya sesuai permintaan. Layanan dapat berupa layanan publik
atau layanan pribadi. Layanan publik disediakan secara online dengan biaya
tertentu, sedangkan layanan pribadi dihosting di Internet untuk pelanggan
tertentu. PT Indo Taichen Textile Industry menggunakan Cloud Computing
dengan tipe Software-as-a-service (SaaS) pada aplikasi LibreOffice yang
melibatkan perizinan aplikasi perangkat lunak kepada staf. Lisensi biasanya
diberikan dalam model pay-as-you-go atau on-demand.
84
3.3.2. Konsep Strategi Implementasi
Sumber: https://www.logiframe.com/en/solutions/erp-system/
Gambar 3.22 ERP System
85
b. Penerapan LAN Interface Board
Setelah menggunakan sistem ERP, PT Indo Taichen Textile Industry juga dapat
menerapkan LAN interface board pada mesin rajut bundar. Semua data
produksi secara otomatis dikumpulkan dan dikirim ke server ERP untuk analisis
dan pelaporan secara real time. LAN interface board akan menyediakan
informasi real time tentang tegangan benang dan konsumsi benang dalam
aplikasi pemantauan pada ERP. Mesin akan terhubung melalui salah satu
terminal pengumpulan data berbasis layar sentuh BMSvision. Selanjutnya, unit
control juga dapat berfungsi sebagai sumber untuk sistem pengumpulan data
dari berbagai jenis. The knit master electronic yarn akan mengukur dan
memberikan pembacaan digital instan dari benang yang dikonsumsi per putaran
mesin.
Sumber: https://www.knittingindustry.com/bringing-industry-40-to-circular-knitting/
Gambar 3.23 LAN interface board
86
BAB IV DISKUSI
Pada saat kerja industri di PT Indo Taichen Textile Industry, terdapat hal menarik
yang belum pernah dipelajari saat mempelajari mata kuliah Teknologi Perajutan
di Politeknik STTT Bandung yaitu kain single knit dengan corak mesh, seperti
pada Gambar 4.1.Corak mesh adalah perpaduan dari knit, tuck dan welt (miss)
dalam struktur jeratan kain sehingga corak yang dihasilkan akan terlihat seperti
bulatan-bulatan kecil. Analisa kain yang dimaksud sama seperti dekomposisi
pada kain tenun, namun perbedaannya ialah pada analisa kain rajut digunakan
untuk mencari data kain dalam menentukan stukrtur jeratan, susunan cam,
nomor benang dan standar quantity. Kain sampel dari buyer tersebut belum
dianalisa karena keterbatasan kemampuan staff Departemen Greige Advisory
(GAS) dalam analisa struktur jeratan. Sehingga pada diskusi ini mencoba untuk
mendiskusikan tentang hasil analisa kain tersebut yang dilakukan pada saat
kerja industri.
87
Dari hasil analisa, didapat data sebagai berikut:
1. Nomor Benang
Panjang Benang = 16,2 CM / 100 Jarum = 0,162 M / 100 Jarum
Berat = 0,0268 Gr / 10 Helai
2. Struktur Jeratan
Struktur jeratan kain analisa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2
3. Susunan Cam
Susunan cam kain analisa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3
88
Gambar 4.2 Stuktur Jeratan Kain Analisa
89
Gambar 4.3 Susunan Cam Kain Analisa
90
Dari data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan produksi dalam satu hari
sebagai berikut:
Diketahui:
Benang 150 Denier (Ne 35), panjang benang 16,2 cm, jumlah feeder 60
Benang 150 Denier (Ne 35), panjang benang 26,4 cm, jumlah feeder 10
Benang 30 Denier (Ne 177), panjang benang 18,2 cm, jumlah feeder 10
Benang 75 Denier (Ne 70), panjang benang 26,7 cm, jumlah feeder 10
⁄ ⁄
Apabila kain tersebut dipesan oleh buyer dengan quantity 5 ton selama 10 hari,
maka jumlah mesin dan estimasi penyelesaian order tersebut adalah :
( )
⁄
( )
( )
( ) ( )
91
4.2. Produksi
92
jarum sehingga menyebabkan lidah jarum tidak dapat membentuk jeratan
dan benang akan menumpuk di sekitar jarum pada mesin.
3. Lilitan benang di yarn feeding (MPF) terlalu sedikit (normal lilitan harus lebih
dari 10 lilitan). Jumlah lilitan benang akan berpengaruh pada kerataan
tension pada masing-masing helai benang. Apabila tension benang terlalu
tinggi atau terlalu rendah maka proses pembentukan jeratan tidak bagus
yang menimbulkan amblong.
2. Pengecekan tension benang sehingga tension tidak terlalu tinggi atau terlalu
rendah dan pada saat membersihkan mesin, tekanan angin tidak boleh
terlalu kencang maupun terlalu rendah.
Jika dilihat dari Gambar 4.5 di halaman 94, mesin tersebut mengalami ambling
sebanyak satu kali dan berhenti selama 240 menit, namun efisiensi oprator tetap
tercapai dengan persentase yang tertulis sebesar 90,19%. Lama waktu tersebut
dapat terjadi karena operator tidak bisa mengatasi amblong dan menunggu
mekanik atau leader produksi dalam menangani amblong tersebut
93
Sumber: Divisi PPC Departemen Knitting PT Indo Taichen Textile Industry, 2021
94
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisa kain pada BAB IV, kain tersebut merupakan kain Single
Mesh Jersey dengan komposisi benang:
- Benang 150 Denier dengan panjang benang 16,2 cm.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dijelaskan pada BAB sebelumnya dapat diambil
saran yang terdiri dari beberapa penjelasan sebagai berikut:
95
DAFTAR PUSTAKA
Handoko T., Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Edisi II. BPFE Tangerang: Tangerang.
Robbins, Stephen P., 1994. Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa Handayana
Pujaatmaka, Jakarta, Prenhalindo.
96