Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK STTT BANDUNG

PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL
JOB SHEET

MATA KULIAH PRAKTIKUM PENGUJIAN DAN EVALUASI KAIN


JOBSHEET KOMPETENSI 4. Pengujian Kekuatan Jahitan dan Slip Benang pada Jahitan
NAMA MAHASISWA Yoga Hidayatuloh
NPM 18010046
TANGGAL PRAKTIK 23 Februari 2021
MULAI PRAKTIK : SELESAI PRAKTEK :
ESTIMASI WAKTU : 3 JAM REALISASI WAKTU : JAM

1. INSTRUKSI KERJA
1.1 Persiapan Contoh Uji
A. Pengujian Kekuatan Jahitan
a. Kondisikan kain yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian.
b. Potong contoh uji sesuai gambar di bawah ini.
c. Jahit sesuai gambar, dengan jumlah stitch 12 ± 1 /25 mm.

B. Pengujian Slip benang pada Jahitan


a. Kondisikan kain yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian.
b. Gunting kain dan jahit sesuai gambar dibawah ini, dengan jumlah 12 ± 1 / 25 mm
1.2 Peralatan
A. Pengujian Kekuatan jahitan
a. Alat uji kekuatan tarik dengan sistim laju penarikan tetap ( V = 30 ± 1 cm/ menit)
b. Gunting
c. Mesin Jahit
d. Jarum jahit dan benang jahit dengan ketentuan, sebagai berikut:
d.1 Untuk kain rapat benang halus,
- Untuk kain dengan berat sampai 270 g/m 2, jarum nomor metrik 90 (diameter blade 0,9 mm),
benang jahit poliester tex 40 atau benang kapas tex 35
- Untuk kain > 270 g/m2, jarum nomor metrik 110, benang jahit poliester tex 60 atau kapas tex 70.
d.2 Untuk kain sedang dengan benang sedang atau lebih kasar,
- Untuk kain dengan berat sampai 270 g/m 2, jarum nomor metrik 110 (diameter blade 1,1 mm),
benang jahit poliester tex 60 atau benang kapas tex 70
- Untuk kain > 270 g/m2, jarum nomor metrik 140, benang jahit poliester tex 90 atau kapas tex
105.

B. Pengujian Slip benang pada jahitan


a. Alat uji kekuatan tarik dengan sistim laju mulur tetap.
b. Jarak jepit : 7,5 cm, penjepit untuk uji kekuatan tarik cara cekau.
c. Perbandingan antara kecepatan grafik dengan kecepatan penarikan : 5 : 1
d. Kecepatan penarikan : 100 ± 10 mm/menit
e. Mesin jahit listrik jeratan kunci 1 jarum, dengan kecepatan tidak lebih dari 3000 sticth per menit.
f. Jarum jahit dan benang jahit dengan ketentuan, sebagai berikut:
f.1 Untuk kain rapat benang halus,
- Untuk kain dengan berat sampai 270 g/m 2, jarum nomor metrik 90 (diameter blade 0,9 mm),
benang jahit poliester tex 40 atau benang kapas tex 35
- Untuk kain > 270 g/m2, jarum nomor metrik 110, benang jahit poliester tex 60 atau kapas tex 70.
f.2 Untuk kain sedang dengan benang sedang atau lebih kasar,
- Untuk kain dengan berat sampai 270 g/m 2, jarum nomor metrik 110 (diameter blade 1,1 mm),
benang jahit poliester tex 60 atau benang kapas tex 70
- Untuk kain > 270 g/m2, jarum nomor metrik 140, benang jahit poliester tex 90 atau kapas tex 105.
g. Penggaris dengan sekala mm.
h. Jangka sorong
i. Gunting

1.3 Cara Pengujian


A. Pengujian Kekuatan jahitan
1. Atur jarak jepit menjadi 7,5 cm
2. Jepit contoh uji dan atur sehingga jahitan tepat ditengah.
3. Jalankan mesin sampai contoh uji putus.
4. Catat nilai kekuatan jahitan.
5. Amati dan catat penyebab putus, yaitu :
- Kain putus.
- Benang jahit putus.
- Benang-benang kain tergelincir.
- Gabungan dua atau tiga penyebab diatas.

b. Pengujian Slip benang pada jahitan


1. Lipat contoh uji dan jahit sesuai dengan gambar contoh uji diatas.
2. Pasang contoh uji tersisa 15 cm yang tidak terlipat dan tidak ada jahitan pada klem atas dan bawah.
3. Jalankan mesin sehingga terbentuk grafik kekuatan dan mulur kain.
4. Kemudian ujung pena kembalikan pada titik dimana awal terjadi grafik pada pengujian pertama.
5. Pasang contoh uji yang ada jahitan pada klem atas dan bawah.
6. Jalankan mesin sehingga terbentuk grafik kekuatan dan mulur jahitan.
7. Ukur garfik dengan cara :
- Ukur jarak (1) antara dua kurva pada gaya 0,5 kg (5 N) yang merupakan
tegangan awal dari contoh uji yang dijahit.
- Tambahkan 15 mm pada jarak (1) untuk slip 3 mm dan tambahkan 30 mm untuk
slip 6 mm.
- Tentukan jarak antara dua titik pasangan kurva yang dipisahkan oleh jarak (1) +
15 mm atau jarak (1) + 30 mm tepat sejajar sumbu pertambahan panjang (tarikan).
- Baca besarnya gaya pada titik tersebut dalam kg (N) pada sumbu kurva kekuatan
sampai 2 N terdekat.
- Besarnya tahan selip adalah gaya tersebut dikurangi 5 N.
- Apabila pemisahan antara dua kurva lebih dari 20,4 kg (200 N), laporkan hasil
pengujian sebagai lebih besar 20,4 kg (200 N) dan apabila kainnya sobek dan pemisahan kurva tidak
ada, laporkan kekuatan pada saat sobek.

2. HASIL KERJA
2.1 Kekuatan jahitan
a. Kekuatan jahitan searah benang lusi
2
No Kekuatan jahitan Kekuatan jahitan ( x− x̄) Penyebab putus
(Kgf) (N)
1 28 274.4 34.57 Benang jahit putus
2 26 254.8 188.238 Kain putus
3 28 374.4 34.57 Kain putus
4 26 254.8 188.238 Kain Putus
5 29 284.2 245.86 Benang jahit putus
Jumlah 137 1342.6 691.478
Rata-rata 27.4 268.52 138.296

 Standar deviasi:

∑ ( x− x̄ )2
s=

= 6.57
√ n−1 = √691.478/4

 Koefisien variasi:

s
cv= x 100 %
x̄ = 6.57/268.52 × 100 % = 2.44 %
b. Kekuatan jahitan searah benang pakan

2
No Kekuatan jahitan Kekuatan jahitan ( x− x̄) Penyebab putus
(Kgf) (N)
1 25 245 0 Kain putus
2 24 235.2 96.04 Benang jahit putus
3 25 245 0 Kain putus
4 24 235,2 96.04 Benang jahit putus
5 27 264.6 384.16 Benang jahit putus
Jumlah 117,5 1225 576.24
Rata- 23,5 245 115.248
rata

 Standar deviasi:

∑ ( x− x̄ )2
s=

= √576.24/4
n−1 =

= 6.0012

 Koefisien variasi:

s
cv= x 100 %
x̄ =
= 6.0012/245 × 100 %
= 2.45 %
2.2 Slip benang pada jahitan
a. Slip benang lusi (jahitan searah benang lusi)

 Bukaan jahitan awal pada beban 5 N (0.5 Kg) = 5 mm


a) Bukaan jahitan 3 mm = 3 mm x 5 = 15 mm + 5 mm (bukaan jahitan awal) = 20 mm
Gaya pada bukaan jahitan 3mm = 20.1 kgf – 0.5 kgf = 19,6 kgf
= 196 N

b) Bukaan jahitan 6 mm = 6 mm x 5 = 30 mm + 5 mm (bukaan jahitan awal) = 35 mm


Gaya pada bukaan jahitan 6mm = lebih besar dari 20.4 kgf
= lebih besar dari 200 N
b. Slip benang pakan (jahitan searah benang pakan)

 Bukaan jahitan awal pada beban 5 N (0.5 Kg) = 6 mm


a) Bukaan jahitan 3 mm = 3 mm x 5 = 15 mm + 6 mm (bukaan jahitan awal) = 21 mm
Gaya pada bukaan jahitan 3mm = Lebih besar dari 20.4 kgf
= Lebih besar dari 200 N

b) Bukaan jahitan 6 mm = 6 mm x 5 = 30 mm + 6 mm (bukaan jahitan awal) = 36 mm


Gaya pada bukaan jahitan 6mm = 8.5 kgf – 0.5 kgf = 8 kgf
= 80 N
LEMBAR PENILAIAN

Penilaian Proses Penilaian Hasil PENGURANGAN PENAMBAHAN Nilai Akhir


(Subyektif Bobot (Obyektif Bobot NILAI (REALISASI POINT (REALISASI
30%) 70%) WAKTU > 20% WAKTU < 20%
DARI ESTIMASI ) DARI ESTIMASI )

a 1
b 2

c 3
d 4

e 5
f 6

Rata- Rata-
rata rata

SYARAT NILAI RATA-RATA MINIMAL 7,00

Tanggal Penilaian :

Mahasiswa Dosen/Instruktur

(…………………………………………………) (………………………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai