Disusun Oleh :
𝟏𝟎,𝟏𝟔 𝐜𝐦 − 𝟏𝟎 𝐜𝐦
= X 100%
𝟏𝟎,𝟏𝟔 𝐜𝐦
= 1,57 %
Mengkret Lusi Bulu
̅ PANJANG LUSI − PANJANG KAIN
𝒙
MENGKERET LUSI BULU = ̅ PANJANG LUSI
X 100 %
𝒙
𝟑𝟑,𝟏𝟔 𝐜𝐦 − 𝟏𝟎 𝐜𝐦
= X 100%
𝟑𝟑,𝟏𝟔 𝐜𝐦
= 69,84 %
Mengkret Pakan
̅ PANJANG PAKAN− PANJANG KAIN
𝒙
MENGKERET PAKAN = ̅ PANJANG PAKAN
X 100 %
𝒙
𝟏𝟏,𝟏𝟒 𝐜𝐦 − 𝟏𝟎 𝐜𝐦
= X 100%
𝟏𝟏,𝟏𝟒 𝐜𝐦
= 10,23 %
2. Menghitung Nomor Benang Lusi dan pakan
Lusi Dasar
∑ Panjang lusi (m) 1000
Nm = Tex = 14,87 = 67,25
Berat lusi (g)
1,016 m
= = 14,87 m/g
0,0683 g
9000
Td = 14,87 = 605,24
Cara Perhitungan
𝑝
- Berat Lusi dasar g/m2 = 𝑁𝑚
100
TL hl/inch x 100 cm/m x 100 cm/m x
100 − 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑘𝑒𝑟𝑒𝑡 𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟
=
Nm benang x 2,54 cm/inch x 100 cm/m
100
27 hl/inch x 100 cm/m x 100 cm/m x
100 − 1,57
=
14,87 m/g x 2,54 cm/inch x 100 cm/m
= 72,62 g/m2
𝑝
- Berat Lusi Bulu g/m2 = 𝑁𝑚
100
TL hl/inch x 100 cm/m x 100 cm/m x
100 − 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑘𝑒𝑟𝑒𝑡 𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑢
=
Nm benang x 2,54 cm/inch x 100 cm/m
100
34 hl/inch x 100 cm/m x 100 cm/m x 100 − 69,84
=
17,41 m/g x 2,54 cm/inch x 100 cm/m
= 254,93 g/m2
𝑝
- Berat Pakan g/m2 = 𝑁𝑚
100
TL hl/inch x 100 cm/m x 100 cm/m x
100 − 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑘𝑒𝑟𝑒𝑡 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛
=
Nm benang x 2,54 cm/inch x 100 cm/m
100
41 hl/inch x 100 cm/m x 100 cm/m x 100 − 10,23
=
25,26 m/g x 2,54 cm/inch x 100 cm/m
= 71,18 g/m2
- Berat Total= Berat Lusi dasar + Berat Lusi Bulu + Berat Pakan
= 72,62 g/m2 + 254,93 g/m2 + 71,18 g/m2
= 398,73 g/m2
4. Selisih berat pertimbangan dan perhitungan
Berat besar − berat kecil
Selisih Berat = x 100%
berat besar
398,73 −383,8
= x 100%
398,73
= 3,5 %
5. Anyaman
Anyaman kain handuk
BAB III
DISKUSI DAN KESIMPULAN
Diskusi
Pada percobaan kali ini, praktikan dituntut untuk dapat mengidentifikasi anyaman kain
handuk. Dari hasil percobaan didapatkan berat selisih kebutuhan benang yaitu sebesar 3,5 % .
Dilihat dari hasil percobaan tetal yang didapat yaitu lusi dasar, lusi bulu dan pakan.
Pada panjang benang lusi dasar dan pakan yang berbeda beda, itu menunjukan bahwa dalam
menggunting benang kurang teliti dan kurang rapih. Dari hal-hal tersebut maka akan
mempengaruhi pada data perhitungan (Mengkeret benang, menentukan nomor benang,
gramasi, selisih). Pada lusi bulu saat diukur tiap helainya mendapatkan 3x panjang dari lusi
dasar dan pakan dikarenakan lusi bulu terdapat lusi bulu atas dan lusi bulu bawah, sehingga
Panjang lusi bulu pun lebih panjang.
Ketika pengukuran panjang benang lusi dasar, lusi bulu dan pakan, benang jangan
terlalu ditarik karena untuk perhitungan mengkeret benang.
Ketika menghitung tetal lusi dasar, tetal lusi bulu dan tetal pakan, diperlukan
ketelitian, kesabaran dan konsentrasi agar mendapatkan hasil yang tepat. Untuk
mempermudah proses perhitungan tetal, bisa melakukan perhitungan dengan
pencahayaan yang lebih terang agar konstruksi kain terlihat lebih tegas dan nyata.
Kesalahan terhadap perhitungan tetal akan berpengaruh pada selisih berat kain/m2
antara hasil penimbangan dengan hasil perhitungan.
Berat kain/m2 dilakukan dengan cara penimbangan dan perhitungan. Hal ini
dilakukan agar hasil yang didapatkan akan lebih akurat.
Ketika ingin mencari anyamannya, diusahakan menggunakan loop agar terlihat jelas
dan pencahayaannya harus cukup.
KESIMPULAN
Dekomposisi kain adalah suatu cara menganalisis kain contoh, sehingga dari hasil
analisis tersebut dapat diperoleh data-data yang dapat dipakai untuk membuat kembali kain
yang sesuai dengan contoh kain tersebut. Dekomposisi kain bertujuan agar bisa membuat kain
dengan ukuran ataupun berat yang sama dengan kain contoh. Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan, menghasilkan data yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
Menkeret
- Lusi dasar : 1,57 %
- Lusi bulu : 69,84 %
- Pakan : 10,23 %
Nomer benang
- Lusi dasar : Nm 14,87 m/g ; Ne1 8,79
- Lusi bulu : Nm 17,41 m/g ; Ne1 10,29
- Pakan : Nm 25,26 m/g ; Ne1 14,93
Gramasi = 383,8 g/m2
Berat total = 398,73 g/m2
Selisih berat = 3,5 %