Anda di halaman 1dari 5

POLITEKNIK STTT BANDUNG

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTENUNAN 1


Nama : Fahmi Muslim Dosesn : Giarto, A.T.,M.Si.
NPM : 18010005 Asisten Dosen 1 : Dinan Sapta O,.S.ST.
Group : 2T1 Asisten Dosen 2 : Amat bin Atma
Tahun Akademik : 2019 - 2020
Semester : 4 (Empat)
Jenis Tugas : Risalah

ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM)

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) adalah merupakan kelompok tenun tradisional, di mana konstruksi
alat ini adalah dari kayu dan dikerjakan secara manual. gedokan dan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). (1)
Alat yang masih sangat tradisional adalah gedokan yang difungsikan secara tradisional. Penggunaan alat
gedokan ini dalam membuat kain akan menghasilkan kain dengan lebar 55 cm, sehingga untuk membuat kain
sarung dengan panjang 110 cm dengan panjang dua meter dibutuhkan lebih banyak bahan dan waktu
penyelesaian satu buah kain sarung adalah 3 – 4 bulan. (2) ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan
menggunakan alat ini, dalam satu hari bisa dihasilkan 3 -5 meter kain dengan lebar 70, 90, dan 110 cm.
Ciri yang paling menonjol pada peralatan ini adalah:
1. Efesiensi produksi yang rendah
2. Kemampuan produksi (dalam jumlah) rendah
3. Kualitas hasil produksi secara “teknologis” rendah
4. Prinsip lebih menekankan pada ketinggian nilai seni tradisionalnya Kondisi serta keterbatasan di atas
terjadi karena adanya beberapa
bagian pada peralatan tersebut belum dapat menunjang proses pertenunan sehingga kualitas dan kuantitas
produk yang dihasilkan oleh ATBM belum maksimal.
Peralatan tenun ATBM yang diambil sebagai standar sebagai alternatif awal sebelum dimodifikasi mempunyai
spesifikasi sebagai berikut:
Tabel . 2.1 Spesifikasi ATBM Standar
No. Keterangan ATBM
1. Konstruksi
 Bahan Kayu Jati
2. Kapasitas Produksi
 Tenun Polos 6m x 110 m / 8 jam.
 Tenun Lurik 6m x 110 m / 8 jam.
 Tenun Ikat 4m x 110 m / 8 jam.
 Tenun Songket 2m x 110 m / 8 jam.
3. Gerakan Manual
4. Pembukaan Mulut Lusi Atas dan Bawah

ATBM ini sebenarnya merupakan perkembangan dari alat tenun gedogan, yaitu pada ATBM dibuat
rangka mesin yang mempermudah penggunaannya daripada alat tenun gedogan. ATBM digerakkan oleh tenaga
tangan dan kaki. Pada awalnya ATBM dibuat untuk memenuhi kebutuhan tekstil kain, karena keterbatasan
kapasitas produksi kain dengan alat tenun gedogan.
Seperti pada alat atau mesin tenun lainnya maka ATBM mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu yang disebut
dengan gerakan pokok pertenunan. Adapun gerakan pokok dari proses pertenunan sebagai berikut :
1. Gerakan pembukaan mulut lusi, yaitu gerakan yang terjadi karena adanya gerakan naik kelompok
benang-benang lusi tertentu dan gerakan turun kelompok benang-benang lusi tertentu. Akibat dari
pembukaan mulut lusi terbentuklah sebuah celah yang disebut mulut lusi. Pada ATBM pembukaan
mulut lusi terjadi karena adanya peralatan : injakan, tali ikatan, kamran, matagun, tali penghubung,
dan rol kerek.
2. Gerakan peluncuran pakan, yaitu gerakan memasukan benang pakan pada mulut lusi yang telah
terbentuk. Pada ATBM peralatan yang berfungsi untuk meluncurkan benang pakan : batang pemukul,
tali penarik picker, picker (pemukul), laci teropong, teropong, dan palet. Gerakan ini terjadi karena
teropong yang membawa benang pakan dipukul oleh picker bolak-balik dari kanan ke kiri melalui
mulut lusi.
3. Gerakan pengetekan, yaitu gerakan merapatkan benang pakan yang telah diluncurkan dengan kain.
Gerakan ini terjadi karena adanya gerakan maju mundur dari lade yang mempunyai sisir tenun yang
digerakkan oleh tangan.
Disamping gerakan pokok tersebut diatas terdapat juga gerakan tambahan (gerakan sekunder) yaitu :
1. Gerakan penguluran lusi, yaitu gerakan penguluran benang lusi oleh boom tenun agar benang-
benang lusi mempunyai tegangan yang konstan. Peralatan yang digunakan : boom lusi, balok
pembesut, piringan pengerem, tali pengerem, batang pengerem, dan bandul pengerem.
2. Gerakan penggulungan kain, yaitu gerakan penggulungan kain yang teleh dihasilkan. Gerakan ini
dimaksudkan untuk untuk menjaga ketegangan benang lusi yang diproses tetep konstan. Peralatan
yang digunakan : boom kain, balok dada, gigi rachet, dan pemutar gigi rachet.

Beberapa kelemahan pada ATBM standar adalah:

1. Pada bagian lade, dikarenakan sistem pergerakan ini dilakukan secara manual (dengan tangan) maka
gerakan lade ini tidak konstan hal ini mengakibatkan tingkat kerapatan benang pada hasil tenunan
tidak sama sehingga kualitas dari hasil tenunan tersebut kurang baik.
2. Konstruksi dudukan lade pada peralatan ini hanya bertumpu pada rangka bagian atas sehingga lama
kelamaan akan mengakibatkan dudukan yang tidak seimbang. Hal ini akan menyebabkan pukulan
lade/pergerakan lade tidak merata untuk merapatkan benang pakan.
3. Pada pergerakan pembukaan mulut lusi, permasalahannya adalah sistem pembukaan mulut lusi tidak
rata yang mengakibatkan benang lusi yang diangkat akan cepat putus sehingga menimbulkan
beberapa sambungan pada benang lusi tersebut yang akhirnya pada permukaan hasil tenunan menjadi
tidak rata.
Gambar 1.1 Skema Mesin ATBM

1. Lade 11. Batang Pemukul


2. Laci 12. Mata gun
3. Sisir tenun 13. Rol/kerek
4. Teropong 14. Gun/kamran
5. Balok dada 15. Balok pembesut
6. Gigi rachet 16. Benang lusi
7. Pemutar gigi rachet 17. Boom lusi
8. Boom kain 18. Piringan rem
9. Injakan 19. Batang pengerem
10. Rangka ATBM 20. Bandul pengerem

Bagian-bagian ATBM dan fungsinya :


1. Lade, funsinya sebagai tempat landasan teropong dan tempat sisir.
2. Laci, fungsinya sebagai ruangan untuk teropong sebelum dipukul oleh picker.
3. Sisir tenun, fungsinya untuk mengatur lebar kain yang akan dibuat, untuk merapatkan benang pakan
yang telah diluncurkan dan untuk mengatur tetal lusi.
4. Teropong, fungsinya untuk meluncurkan benang pakan dari kanan ke kiri atau sebaliknyadan tempat
palet.
5. Balok dada, fungsinya untuk pengantar jalannya kain yang telah terbentuk dan agar kain tetap datar.
6. Gigi rachet, fungsinya sebagai alat untuk penggulungan kain secara manual.
7. Pemutar gigi rachet, fungsinya untuk memutarkan roda gigi rachet.
8. Boom kain, fungsinya untuk menggulung kain yang telah terbentuk agar tidak terjadi penumpukan
kain dan juga untuk menjaga ketegangan benang lusi agar konstan.
9. Injakan, fungsinya untuk menurunkan dan menaikkan kamran pada saat injakan diinjak, antara
injakan dan kamran digunakan tali pengikat.
10. Rangka, fungsingya sebagai penopang bagian-bagian yang lainnya agar dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya.
11. Batang pemukul, fungsinya untuk menarik picker agar teropong terpukul dan meluncur.
12. Mata gun, fungsinya untuk memasukkan benang lusi agar dapat naik turun sesuai gerakan kamran.
13. Rol/kerek, fungsinya menghubungkan dua kamran yang bekerjanya saling berlawanan,sehingga pada
saat salah satu kamran naik maka kamran yang lainnya akan turun.
14. Gun/kamran, fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan kelompok benang-benang lusi yang
dicucuk dalam matagun agar terbentuk mulut lusi.
15. Balok pembesut, fungsinya untuk pengantar benang-benang lusi pada saat penguluran.
16. Palet , fungsinya untuk temapt menggulung benang pakan yang terdapat pada teropong
17. Boom lusi, fungsinya sebagai tempat digulungnya benang-benang lusi yang akan ditenun pada proses
pertenunan.
18. Piringan rem, fungsinya untuk landasan pengereman putaran boom lusi
19. Batang pengerem, fungsinya untuk mengerem atau melepaskan rem pada saat penggulungan kain
(secara manual).
20. Bandul, fungsinya untuk memberi beban pada batang pengerem sehingga terjadi pengereman pada
piringan pengerem.
21. Tempat sisir, fungsinya untuk tempat sisir agar sisir tetap berada ditempatnya.

Tabel 1.2 Perbedaan ATBM dengan Gedogan


ASPEK ATBM GEDOGAN
Sumber tenaga Tangan dan kaki Tangan
penggerak
Peralatan peluncur Picker dan teropong Palet dan tangan
pakan
Peralatan pembentuk Matagun, rol kerek, injakan, dan Gundengan bantuan tangan
mulutlusi tali penghubung
Kapasitas dan Lebih banyak dan lebih cepat Lebih kecil dan lebih lambat
kecepatan produksi daripada gedogan daripada gedogan
Variasai anyaman Lebih banyak daripada gedogan Hanya untuk anyaman polos
pengoperasian Lebih mudah daripada gedogan Lebih sukar daripada gedogan

REFERENSI :

[1] Ridwansyah.Muhammad.2013.Laporan Kuliah STT Tekstil Mengenal Alat Tenun Bukan Mesin.Scribd ID. [Tersedia]
[Online]. id.scribd.com › doc › 315576531 › Alat-Mesin-Tenun-Bukan-Mesin diakses pada Rabu, 29 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai