“PENYAMBUNGAN BENANG”
NPM : 17010086
GRUP : 1T4
2. Fakhruk, A.Md.
Benang stapel, tersusun dari serat-serat pendek yang diberi antihan sehingga memiliki
kekuatan tertentu. Dengan adanya tarikan-tarikan yang di derita dalam proses
persiapan dan pertenunan nya, benang harus mampu menahan tarikan tersebut
sampai dimana benang tersebut akan putus. Agar proses bisa berlanjut, perlu
dilakukan penyambungan, akan tetapi penyambungan yang dibuat jangan sampai
menggangu proses selanjutnya yang bisa menyebabkan benang putus kembali. Ada
beberapa cara untuk membuat sambungan benag sesuai dengan sifat dan bahan
benang tersebut. Dilihat dari alat-alat yang digunakan, penyambungan benang dapat
dibagi menjadi dua yaitu penyambungan benang yang dilakukan memakai tangan dan
penyambungan benang mengunakan alat knotter.
2. Sambungan Wool
3. Sambungan Filament
1. Sambungan Pilinan
Sambungan pilinan merupakan sambungan pilinan dengan tangan, lusi lama dengan
lusi
baru disambung dengan cara dipilin menggunakan cairan perekat. Sambungan
macam ini digunakan untuk menyambung benang – benang lusi, dimana diperlukan
pula untuk mengecek cucukan lama, yang mungkin salah selama proses
pertenunan. Sambungan macam ini banyak digunakan terutama pada
penyambungan lusi untuk tenunan yang menggunakan alat pembentuk mulut lusi
jacquard.
1. Penyambungan Stapel
3. Sambungan Wool
Sambungan Alat
Sambungan Staple Sambungan Filamen Sambungan Wool
Knotter
VI. DISKUSI
http://tekstilnusantara.blogspot.co.id/2015/08/teknik-penyambungan-benang-
dalam.html