Di Susun Oleh :
Kain rangkap yang disebut juga kain berlapis atau tenunan rangkap, adalah kain yang
terdiri dari dua lapis atau lebih yang ditenun bersama-sama. Jenis kain rangkap yang
sederhana tersusu dari dua seri benang lusi dan dua seri benang pakan. Satu seri benang
lusi dan satu seri benanng pakan membentuk kain sebelah muka atau atas, sedang satu
seri benang lusi dan pakan lainnya membentuk sebelah belakang atau bawah. Dengan
perkataan lain, untuk membentuk kain atas diperlukan benang-benang lusi dan pakan
atas, sedang untuk membenntuk kain bawah diperlukan benang-benang lusi dan pakan
bawah.stuktur dari kain rangkapa adalah pembentukan muka kain pada tempat-tempat
tertentu , karena ada pertukanran pda tempat-tempat tertentu, lusi dan pakan atas menjadi
lusi dan pakan bawah.
Jenis kain rangkap yang sederhana tersusun dari dua seri benang lusi dan dua seri benang
pakan. Satu seri benang lusi dan satu seri benang pakan membentuk kain sebelah muka,
sedang satu seri benang lusi dan pakan lainnya membentuk sebelah belakang.
Untuk mempermudah penggambaran anyaman rangkap maka terdapat ketentuan-
ketentuan:
Lusi atas selalu di atas pakan bawah dan lusi bawah selalu dibawah pakan atas. Atau
Pakan atas selalu di atas lusi bawah, dan pakan bawah selalu dibawah lusi atas.
Ketentuan ini perlu untuk mempermudah dalam menggambarkan anyaman rangkap.
Tergantung dari penggunaannya, maka struktur kain rangkap dapat bermacam-macam.
Konstruksi kain yang meliputi anyaman, tetal benang, nomer benang, dan macam
bahannya, dari kain atas bisa sama dan bisa juga berbeda dengan kain bawah.
Susunan lusi atas dan bawah juga susunan pakan atas dan bawah dapat bervariasi. Dengan
cara memvariasikan susunan pakan atas dan bawah maka kedua kain atas dan bawah
dapat bersambung pada kedua pinggirnya, sehingga akan menghasilkan bentuk pipa, atau
hanya bersambung pada salah satu pinggirnya saja seperti bentuk kain dilipat.
Selanjutnya kedua macam kain yaitu kain atas dan bawah dapat diadakan ikatan, sehingga
ditinjau dari segi diikat atau tidaknya, terdapat dua macam kain rangkap, yaitu kain
rangkap yang tidak terikat dan yang terikat. Terjadinya ikatan itu sederhana dapat
dilakukan secara sederhana misalnya bila suatu helai lusi atas pada tempat tertentu
diturunkan, sehingga teranyam dibawah pakan bawah.
Untuk pemakainan tertentu dapat juga suatu kain rangkap diberi lusi atau pakan pengisi
yaitu benang-benang lusi atau pakan yang diisikan diantara kain atas dan bawah tanpa
teranyam. Ketentuannya ;
Lusi pengisi selalu dibawah benang pakan atas dan diatas benang pakan bawah.
Pakan pengisi selalu dibawah benang lusi atas dan diatasnya benang lusi bawah.
Struktur yang lain dari kain rangkap ialah pertukaran muka kain pada tempat-tempat
tertentu, yaitu karena adanya pertukaran pada tempat tersebut, lusi dan pakan atas
menjadi lusi dan pakan bawah, dan sebaliknya lusi dan pakan bawah menjadi lusi dan
pakan atas.
Apabila konstruksi atau warna kain atas berbeda maka dengan cara merubah muka kain
dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas pada tempat tertentu akan didapat muka kain
yang mempunyai corak menurut konstruksi atau warna kain atas dan bawah itu.
10 ,, 30 cm−10 cm
= X 100%
10,30 cm
= 2,91 %
Mengkeret Pakan
x́ PANJANG PAKAN −PANJANG KAIN
MENGKERET PAKAN = X
x́ PANJANG PAKAN
100 %
10,49 cm−10 cm
= X 100%
10,49 cm
= 4,67 %
Lusi
Nm =
∑ Panjang Lusi ( m ) =
1,030 m
= 31,31 m/g
Berat 10 helai Lusi ( g ) 0,0329 g
Ne1 = 0,591 x Nm
= 0,591 x 31,31
= 18,50 Ne
9000 9000
Td = = = 287,45 Td
Nm 31,31
1000 1000
Tex = = = 31.94 Tex
Nm 31,31
Pakan
Nm =
∑ Panjang pakan ( m ) = 1,049 m = 54,35 m/g
Berat pakan ( g ) 0,0193 g
Ne1 = 0,591 x Nm
= 0,591 x 54,35
= 32,13 Ne
9000 9000
Td = = = 165, T59d
Nm 54,35
1000 1000
Tex = = = Tex
Nm 54,35
Gramasi g/m2
Cara Penimbangan
g 100× 100
……. g/m2 ¿ g ×
( 10 x 10 ) cm 10× 10
100× 100
¿ 1,1719 × =1,1719× 100=117,19 g/m2
10 × 10
Cara Perhitungan
p
- Berat Lusi g/m2 =
Nm
Tetal lusi hl/inch 100
× l . kain× p .kain ×
2,54 cm/inch 100−mengkeret lusi
¿
Nm benang ×100 cm ∕ m
100
22,44 ×100 ×100 ×
100−2,91
¿
31,31 ×100
22,44 ×100 ×1,03
¿
26.54
¿ 73,98 g
p
- Berat Pakan g/m2 =
Nm
Tetal pakan hl/ inch 100
×l . kain× p . kain×
2,54 cm/inch 100−mengkeret pakan
¿
Nm benang ×100 cm ∕ m
100
25,59× 100× 100×
100−4.67
¿
54,35 ×100
16.02×100 ×1,05
¿
54,35
¿ 49,44 g
Berat Total= Berat Lusi Dasar+ Berat Pakan
= 73,98 g + 49,44g
= 123,42 g
3. Selisih berat pertimbangan dan perhitungan
Berat besar−berat kecil
Selisih Berat = x 100 %
berat besar
123,42−117,19
= x 100 %
123,42
= 5,04 %
Selisih berat yang diperoleh dari perhitungan berada pada 5,04 %. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan kurangnya ketelitian saat dilakukannya pemotongan kain, penimbangan
berat dari kain atau pun per 10 helai benang dari contoh uji. Sebaiknya pengamatan dilakukan
dengan lebih teliti lagi dalam hal mengukur berat kain dan benang,serta panjang dan tetal
kain pada saat praktikum.
KESIMPULAN