Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTENUNAN II

“KAIN RANGKAP”

Disusun oleh :

Nama : Candra Mukti Rizki

NPM : 21410003

Grup : 2T1

Jurusan : Teknik Tekstil

Dosen : 1. Giarto, AT,M.Si

2. Dody M., S.ST., M.Tr.T.

3. Dinan Sapta O., S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2023
Kain Rangkap
I. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui kain rangkap


2. Mahasiswa dapat merancang rencana tenun kain rangkap.
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam kain rangkap

II. TEORI DASAR

Kain rangkap yang disebut juga kain berlapis atau tenunan rangkap, adalah kain yang
terdiri dari dua lapis atau lebih yang ditenun bersama-sama. Jenis kain rangkap yang
sederhana tersusu dari dua seri benang lusi dan dua seri benang pakan. Satu seri benang lusi
dan satu seri benanng pakan membentuk kain sebelah muka atau atas, sedang satu seri
benang lusi dan pakan lainnya membentuk sebelah belakang atau bawah. Dengan perkataan
lain, untuk membentuk kain atas diperlukan benang-benang lusi dan pakan atas, sedang untuk
membenntuk kain bawah diperlukan benang-benang lusi dan pakan bawah.stuktur dari kain
rangkapa adalah pembentukan muka kain pada tempat-tempat tertentu , karena ada
pertukanran pda tempat-tempat tertentu, lusi dan pakan atas menjadi lusi dan pakan bawah.
Jenis kain rangkap yang sederhana tersusun dari dua seri benang lusi dan dua seri benang
pakan. Satu seri benang lusi dan satu seri benang pakan membentuk kain sebelah muka,
sedang satu seri benang lusi dan pakan lainnya membentuk sebelah belakang.
Untuk mempermudah penggambaran anyaman rangkap maka terdapat ketentuan-
ketentuan:
Lusi atas selalu di atas pakan bawah dan lusi bawah selalu dibawah pakan atas. Atau
Pakan atas selalu di atas lusi bawah, dan pakan bawah selalu dibawah lusi atas.
Ketentuan ini perlu untuk mempermudah dalam menggambarkan anyaman rangkap.
Tergantung dari penggunaannya, maka struktur kain rangkap dapat bermacam-macam.
Konstruksi kain yang meliputi anyaman, tetal benang, nomer benang, dan macam bahannya,
dari kain atas bisa sama dan bisa juga berbeda dengan kain bawah.
Susunan lusi atas dan bawah juga susunan pakan atas dan bawah dapat bervariasi. Dengan
cara memvariasikan susunan pakan atas dan bawah maka kedua kain atas dan bawah dapat
bersambung pada kedua pinggirnya, sehingga akan menghasilkan bentuk pipa, atau hanya
bersambung pada salah satu pinggirnya saja seperti bentuk kain dilipat.
Selanjutnya kedua macam kain yaitu kain atas dan bawah dapat diadakan ikatan, sehingga
ditinjau dari segi diikat atau tidaknya, terdapat dua macam kain rangkap, yaitu kain rangkap
yang tidak terikat dan yang terikat. Terjadinya ikatan itu sederhana dapat dilakukan secara
sederhana misalnya bila suatu helai lusi atas pada tempat tertentu diturunkan, sehingga
teranyam dibawah pakan bawah.
Untuk pemakainan tertentu dapat juga suatu kain rangkap diberi lusi atau pakan pengisi yaitu
benang-benang lusi atau pakan yang diisikan diantara kain atas dan bawah tanpa teranyam.
Ketentuannya ;
Lusi pengisi selalu dibawah benang pakan atas dan diatas benang pakan bawah.
Pakan pengisi selalu dibawah benang lusi atas dan diatasnya benang lusi bawah.
Struktur yang lain dari kain rangkap ialah pertukaran muka kain pada tempat-tempat tertentu,
yaitu karena adanya pertukaran pada tempat tersebut, lusi dan pakan atas menjadi lusi dan
pakan bawah, dan sebaliknya lusi dan pakan bawah menjadi lusi dan pakan atas.
Apabila konstruksi atau warna kain atas berbeda maka dengan cara merubah muka kain dari
atas ke bawah dan dari bawah ke atas pada tempat tertentu akan didapat muka kain yang
mempunyai corak menurut konstruksi atau warna kain atas dan bawah itu.

Jenis-jenis kain rangkap :

 Kain rangkap dengan ikatan Sendiri


 Lusi atas mengikat pakan bawah.
 Pakan atas mengikat lusi bawah
 Lusi atas dan pakan atas mengikat pakan bawah & lusi bawah secara
bergantian.
 Kain rangkap dengan benang pengisi (5 jenis benang)
 Kain rangkap dengan benang pengisi pasir (Benang pengisi hanya berfungsi
sebagai penenbal kain
 Kain rangkap dengan benang pengisi aktif. Benang pengisi berfungsi sebagai
pengikat.
 Kain rangkap dengan ikatan sebagian berpindah tempat bergantian.
 Kain rangkap dengan ikatan kain atas berpindah ke bawah dan kain bawah
berpindah Ke atas bergantian.
 Kain rangkap yang membentuk terowongan.
 Kain rangkap dengan ikatan satu sisi (kain 2x lebar)
 Kain rangkap dengan ikatan dua sisi (kain silinder)

Kain rangkap diuraikan dalam hal-hal berikut:

 Susunan benang atas dan bawah


 Pemilihan anyaman atas dan bwah
 Penyatuan dan pengikatan kain angkap
 Cara menggambar kain rangkap
 Kontruksi dengan kain rangkappada mesin tenundengan bak teropong satu sisi
 Sistimasi menggambar dengan rangkap pakai ikatan
 Pertukaran susunan benang
 Kain rangkap dengan benang pengisi

III. ALAT
ATM (PICANOL)
IV. LANGKAH KERJA
1. Membuat rencana tenun kain rangkap 6 gun
2. Membuat ikatan pada kain atas dan kain bawah
V. PEMBAHASAN

Ikatan kain atas dan bawah


Hasil kain rangkap

VI. DISKUSI

Setelah merencanakan kain rangkap 6 gun dengan menggunakan anyaman


atas4/2 loncat 1 dan anyaman bawah 4/2 loncat 1 dan juga ikatannya pada hasil
akhirnya kain tidak bisa dicubit dan dimungkinkan kesalahan pada saat
penginputan data ke mesinya dan kurang ketelitian pada saat penginputan data.

Daftar Pustaka

1. http://textileup.blogspot.com/2015/01/rencana-pembuatan-kain-rangkap.html
2. http://ittykarmiati.blogspot.com/2015/07/kain-rangkap-desain-tekstil.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai