Maksud dari pengujian ini yaitu mengetahui jenis arah puntiran benang jahit serta
mampu mengetahui pengaruhnya terhadap jahitan.
Arah antihan atau gintiran pada benang dibedakan atas arah kanan atau “S” dan arah kiri
atau “Z” seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Tabel Nomer benang dan tension
Nm Ne1 Tex Td Tension
65 38 0-14 0-139 1
64-41 38-24 15-24 140-224 2
40-18 23-11 25-59 225-529 5
17-9 10-5 60-124 530-1129 10
8-6 4,7-3 125-199 1130-1799 15
5-4 2,9-1,9 200-332 1800-2999 20
3-2,5 1,8-1,5 333-400 3000-4000 30
III. Prinsip Pengujian
Bila sehelai benang dibuka antihannya, maka akan bertambah panjangnya. Pembukaan
maksimal akan tercapai ketika antihan dibuka 100%. Jika benang yang telah terbuka tadi
diberi antihan lagi, maka benang akan bertambah pendek. Panjang benang akan kembali
seprti semula jika jumlah antihan yang diberikan sama dengan jumlah antihan semula.
Dengan demikian jumlah twist pada benang akan sama dengan jumlah putaran penjepit
yang diperlukan dibagi dua
1. Twist tester
2. Benang Contoh uji
V. Cara Kerja
x1 (x1- x ) (x1- x )2
824 824 – 830 = -6 36
834 834 – 830 = 4 16
832 832 – 830 = 2 4
𝑥̅ = 830 ∑ = 56
∑(𝑥− 𝑥̅ ) 2 𝑆𝐷
SD =√ CV = X 100 %
𝑛−1 𝑥̅
56 5,291
=√ = X 100%
3−1 830
=5,291 = 0,637 %
𝑆𝐷
SE = ̅̅̅̅
√𝑛
5,291
= ̅̅̅̅
√3
= 3,11
𝑇𝑃𝑀 824
TPI =39,37 = 39,37 = 20,92
VII. Diskusi
Pada pengujian kali ini alat yang dipakai untuk menguji twist atau antihan memakai
alat Twist Tester. Pengaruh twist pada benang adalah kekuatan benang, mulur,
elastisitas, kilat, absorbsi, dan arah twist. Pada pemakaian alat ini hal yang harus
diperhatikan antara lain :
Arah gintiran, arahnya S atau Z, penentuan ini ditentukan pada saat mesin
memutar gintiran
Pada saat membuka gintiran, harus sangat berhati hati karena benang yang
tipis akan mudah sekali putus
Pada percobaan kali ini benang yang diuji adalah gintiran ke arah Z, dan nomor
benangnya adalah Nm 31,907 dan beban yang sesuai untuk nomer benang tersebut adalah
5 gram.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :