3. Pegangan
Twist yang rendah memberikan pegangan yang lembut, sedangkan twist yang tinggi memberikan pegangan yang kasar.
4. Elastisitas
Twist yang rendah memberikan elastisitas yang kurang pada benang
5. Kilat
Twist yang tinggi emngurangi kilat benang
6. Absorbsi
Twist yang tinggi mengurangi absorbsi benang dalam obat- obatan, sehingga sulit dicelup
7. Arah twist
Twist pada lusi dan pakan searah akan memberikan garis twist yang bersilang. Hal ini akan mengurangi kilat bahan disamping itu
akan memberikan pegangan yang kurang lembut.
Jumlah twist pada benang adalah jumlah putaran pada benang per unit panjang dari benang dalam keadaan ada twistnya. Cara
menyatakan jumlah twist adalah dengan mengetahui twist factor atau twist multiplier (K)
Jenis Benang twist factor atau twist multiplier (K)
Rajut 2,25 – 3
Pakan 3-4
Lusi 4 - 4,7
Crepe 5,5 - 6
V. Langkah Kerja
Cara kerja Twis tester
Cara uji Twist per inchi Untuk benang rangkap:
1. Hidupkan mesin dengan menaikan switch “power netz” keposisi (1).
2. Atur posisi kedua switch pengatur arah putaran sesuai dengan arah twist benang yang akan dibuka.
3. Atur posisi jarum pengatur Rpm motor pada skala “NOL”,kemudian counter di ”NOL” kan dengan menekan
tombol “ counter hazle”.
4. Atur posisi jarum penunjuk pada penjepit pasif supaya berada pada skala 3 mm.
5. Pasang beban dengan nomor benang yang akan diuji (lihat table).
6. Pasang benang pada dudukan benang, jepitkan pada penjepit pasif dan penjepit aktif sambil mengatur posisi
jarum penunjuk berada di skala nol, kemudian potong ujung benang yang tidak terjepit.
7. Tekan tombol “Start” untuk memulai pengujian.
8. Atur kecepatan putaran dengan memutar tombol pengatur Rpm motor sesuai dengan skala.
9. Hentikan putaran dengan menekan tombol “start” bila komponen benang tunggalnya telah sejajar.
10. Besarnya gintiran adalah angka yang terdapat pada counter di bagian (1x10).
- Mesin Reeling
Henry Baer & Co.S.A
Zurich-Suisse
Fabr No 691430
Perhitungan
V. Diskusi
Pada praktikum pengujian dan evaluasi tekstil II tanggal 25 september 2014 kami kelompok III melakukan percobaan Pengujian
antihan pada benang di mesin twist tester. Prinsip dasar alat ini adalah menggunakan cara kontraksi twist (twist-untwist) artinya
benang mengalami pembukaan antihan ke arah yang berlawanan arah antihan (arah Z karena kami menggunakan benang single),
lalu diantih lagi sampai pada jumlah antihan yang sama dengan awal. Dengan demikian jumlah twist pada benang akan sama
dengan jumlah putaran penjepit yang diperlukan dibagi 2.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum percobaan adalah beban yang dipasang sudah sesuai tabel , benang sudah terjepit sempurna,
beri jarak 0,3 mm untuk toleransi mulur, jika sudah mencapai angka 0 motor dimatikan, artinya twist kedua yang diberikan sudah
mencapai jumlah yang sama dengan keadaan semula.
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktek di atas maka dapat disimpulkan:
Rata- Rata TPM= 961,023
Rata- Rata TPI= 24,41