Anda di halaman 1dari 11

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI JAWA BARAT


JL. NARIPAN NO.25 TELP. (022) 4231570, 4204871 FAX. 4231570
KOTAK POS 1117 BANDUNG 40111
WEBSITE : www.bplhdjabar.go.id
EMAIL : bplhd@bplhdjabar.go.id

KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN


UDARA
PROPERDA 2018
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
TITIK PENAATAN
(CEROBONG EMISI)
Pengendalian Pencemaran
Udara
PP No.41 / 99 KETENTUAN TEKNIS
CEROBONG
KepMen No.13 thn 1995
Permen No. 7 thn 2007
Permen No. 21 thn 2008 PARAMETER EMISI UDARA
Permen No. 13 thn 2009
Permen 19 tahun 2017

PEMENUHAN BMUE
Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran
Udara Sumber Tidak Bergerak
Kepdal No. 205/1996 PELAPORAN
MANUAL/CEMS
KRITERIA
5 PENILAIAN
KETAATAN PENGENDALIAN
TERHADAP
KETENTUAN PENCEMARAN
TEKNIS UDARA
4
KETAATAN
TERHADAP KETAATAN
PEMENUHAN TERHADAP
BAUKU MUTU SUMBER EMISI
EMISI UDARA
KETAATAN 1
TERHADAP KETAATAN
JUMLAH DATA TERHADAP
PERPARAMETER PARAMETER
3 YANG BAKU MUTU
DILAPORKAN
2
KRITERIA KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI
CATATAN
Industri Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) dan Agro Industri:
Sumber emisi dari proses non pembakaran dari unit produksi,
pemantauan udara emisi dapat dilakukan secara bergantian
Memantau 100%
yang diwakili satu cerobong dari tiap unit produksi sehingga
seluruh cerobong emisi semua sumber emisi dapat dipantau

Agroindustri
1. Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
Memantau < 100% 2. Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi
seluruh cerobong emisi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
Sumber emisi tidak wajib pantau
3. Cerobong yang mengalirkan udara masuk, udara keluar dan
kegiatan yang mengeluarkan uap air
4. Genset yang berkapasitas kurang dari <100 HP (76,5 KVA),
--- beroperasi <1000 jam/tahun, yang digunakan untuk kegiatan
darurat yang beroperasi kurang 200 jam/tahun dan yang
digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las
5. Cerobong gas buang pada laboratorium
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PARAMETER
BAKU MUTU CATATAN
1. Industri yang tidak mempunyai BMUE spesifik, mengacu pada baku mutu
AMDAL atau UKL-UPL
2. Bagi industri yang tidak mencantumkan BMUE dalam AMDAL atau UKL-
Memantau 100% UPL menggunakan baku mutu lampiran VB, Kepmen LH Nomor 13 Tahun
parameter sesuai
1995
3. Untuk Genset mengacu lampiran I huruf a Permen LH Nomor 13 Tahun
peraturan 2009
4. Bagi emisi dari kegiatan proses pembakaran < 25 MW atau satuan lain yang
setara yang menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur
parameter SO2 dan total partikulat jika kandungan sulfur dalam bahan
Memantau < 100% bakar ≤ 0,5% berat.
5. Wajib mengukur laju alir dari setiap sumber emisi yang dipantau #kriteria
parameter sesuai baru 2017
peraturan Khusus Untuk Industri Agro
6. Sumber emisi pengering (dryer) dan kamar asap pada industri karet,
pembakaran langsung parameter SO2, NO2, Partikulat, NH3, sedangkan
pembakaran tidak langsung parameter partikulat dan NH3, dengan baku
mutu emisi mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
--- 7. Sumber emisi pengering (dryer) pada industri selain industri karet,
pembakaran langsung parameter SO2, NO2, dan Partikulat, sedangkan
pembakaran tidak langsung parameter partikulat dengan baku mutu emisi
mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
8. Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur SO2, NO2, dan
Partikulat dengan BME mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13
Tahun 1995.
KRITERIA KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA
PERPARAMETER YANG DILAPORKAN

1. Melaporkan data secara periodik:


1. Melaporkan pengukuran dengan terus menerus / kontinyu (CEMS): 1.Melaporkan Secara Periodik :
 Pemantauan CEMS, setiap 3 bulan tersedia data paling sedikit 75%dari seluruh data pemantauan
rata-rata harian (100%) a.Data pemantauan CEMS setiap 3 bulan tersedia data < 75% dari seluruh data
 Data CEMs rata-rata harian dianggap valid apabila dalam sehari minimal tersedia 18 jam pemantauan, dengan pengukuran harian minimal 18 jam.
pengukuran, (data pemantauandilampirkan).
2. Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan,
b.Data pemantauan manual <100% selama periode penilaian.
kecuali proses pembakaran dengan: 2.Tidak melaporkan hasil perhitungan beban emisi #kriteria baru 2017
 kapasitas desain < 570 KWpemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; 3.Tidak Menghitung parameter SO2 dengan neraca massa bagi kegiatan nikel mate
 kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun; #kriteria baru 2017
 kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan; 4.Tidak melaporkan perhitungan beban emisi sesuai dengan Baku Mutu Emisi
 Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun.
(BME) yang dinyatakan dalam beban emisi (industri carbon black dan rayon)
2. Melaporkan seluruh parameter sesuai dalam izin pemanfaatan dan/atau pengolahan
3. Melaporkan perhitungan beban emisiudara #kriteria baru 2017 #kriteria baru 2017
4. Melaporkan perhitungan neraca massa bagi kegiatan pengolahan nikel mate #kriteria baru 2017 5.Tidak melaporkan perhitungan gas rumah kaca bagi industri sesuai dengan
5. Melaporkan perhitunganbebanemisisesuaidenganBaku Mutu Emisi (BME) yang dinyatakandalambeban
emisi (industri carbon blackdan rayon). #kriteria baru 2017
peraturan yang berlaku #kriteria baru 2017
6. Melaporkan perhitungan gas rumah kaca yang dihasilkan bagiindustrisesuai denganperaturanyang berlaku.
#kriteria baru 2017

Melaporkan data palsu dan menyebabkan pencemaran


lingkungan

# Kriteria baru 2017 (revisi Kriteria PROPER


Permen LH No. 3/2014)
# Mulai berlaku untuk penilaian PROPER 2018
RUMUS PERHITUNGAN BEBAN PENCEMARAN

a) Kriteria existing: mengukur konsentrasi parameter (baku mutu)


b) Kriteria terbaru: mengukur laju alir dan menghitung beban
E = C x Q x [Op.Hrs] x 0,0036
( 21  O 2 b m)
C= Cterukur  Q=vxA
( 21  O 2 teru ku r)

dimana:
E = Beban pencemaran (kg/tahun)
C = konsentrasi terkoreksi (mg/Nm3)
Q = laju alir emisi volumetric (m3/detik)
Op.Hrs = waktu operasi sumber emisi (jam/tahun)
0,0036 = faktor konversi dari mg/detik ke kg/jam
Cterukur = konsentrasi emisi sebelum dikoreksi dengan O 2 (mg/Nm3)
O2bm = koreksi O2 yang ditetapkan dalam baku mutu (%)
O2terukur = oksigen hasil pengukuran emisi (%)
v = laju alir (m/detik)
A = luas penampang cerobong (m2)
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

1. Melaporkan data secara periodik hasil pemantauan CEMS memenuhi ≥ 95% ketaatan
dari data rata-rata harian yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi
a. Pemantauan manual memenuhi baku mutu 100% tiap sumber emisi
2. Memenuhi BM beban emisi sesuai peraturan.

1. Memenuhi BME Konsentrasi untuk:


a. Data hasil pemantauan CEMS memenuhi <95% ketaatan dari data rata-rata harian
yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi
b. Pemantauan manual memenuhi baku mutu <100% tiap sumber emisi
2. Tidak memenuhi BM beban emisi sesuai peraturan.

---
KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS

1. Menaatisemua persyaratan teknis cerobong


1.Tidak menaati persyaratan teknis cerobong
2. Bagi industriyang wajib memasang CEMS, peralatan CEMSberoperasinormal
3. Semua sumberemisi non fugitive emisiharus dibuang melaluicerobong 2.Tidak memasang CEMS bagi industri yang wajib memasang CEMS
4. Menggunakanjasa laboratoriumyang terakreditasi atau yang ditunjukoleh gubernur
5. Memenuhisanksi administrasi sampaibatas waktuyang ditentukan 3.Tidak memiliki sistem jaminan mutu (Quality Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality Control) Membuang emisi gas buang tidak melalui cerobong dan
6. Jika CEMS rusak wajib melaksanakan pemantauan manual setiap 3 bulan sekali selama 1 tahun periode menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan
penilaian
pada peralatan CEMS#kriteria baru 2017
7. Peralatan CEMS wajib memiliki sistem jaminan mutu (Quality Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality 4.Pengukuran emisi tidak dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku (isokinetik)#kriteria baru
Control)#kriteria baru2017
8. Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatanCEMS#kriteria baru 2017 2017
9. Menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi dan teregritrasi di KLHKatau yang ditunjuk oleh gubernur
#kriteria baru 2017 5.Tidak mencatat penggunaan genset jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan (back up)
10. Pengukuranemisi dilakukan sesuaidenganperaturan yang berlaku(isokinetik)#kriteria baru 2017 #kriteria baru 2017
11. melakukan pencatatan penggunaan genset jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan (back up) #kriteria
baru 2017 6.Tidak mencatat penggunaan boiler jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan#kriteria baru 2017
12. Melakukanpencatatan penggunaan boilerjam/bulan yang berfungsi sebagaicadangan #kriteria baru 2017
13. Melakukanaudit energi bagiperusahaan dengan konsumsi energi≥6000 TOE/tahun#penapisanbiru ke hijau 7.Tidak melakukan audit energi #kriteria baru 2017

CATATAN
1. Industri yang wajib memasang CEMS yaitu unit regenerator katalis, unit pentawaran sulfur, proses
pembakaran dengan kapasitas >25 NW dan apabila kadungan sulfur > 2%, peleburan baja, pulp dan
kertas, pupuk, semen dan karbon hitam
2. Sumber emisi yang mengukur parameter partikulat wajib memenuhi kaidah 2D dan 8D
3. Cerobong unit genset dengan diameter cerobong < 10 cm tidak diwajibkan memiliki lubang sampling

# Kriteria baru 2017 (revisi Kriteria PROPER Permen LH No. 3/2014)


# Mulai berlaku untuk penilaian PROPER 2018
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN AMBIEN

Memantau seluruh Memantau seluruh


lokasi sesuai dengan parameter sesuai dengan
dokumen lingkungan dokumen lingkungan

Tidak memantau seluruh Tidak memantau seluruh


lokasi pematauan sesuai parameter sesuai dengan
dengan dokumen dokumen lingkungan
lingkungan

--- ---

# Kriteria baru 2017 (revisi Kriteria PROPER Permen LH No. 3/2014)


# Mulai berlaku untuk penilaian PROPER 2018
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai