Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Prak. Pemilihan Mesin
Garmen dengan baik. Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat membantu
penambahan ilmu baru bagi para pembaca.

Bandung, 29 September 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

1. Pengertian ............................................................................................................ 3
2. Klasifikasi Stitch ................................................................................................. 4
a. Stitch kelas 100 ................................................................................................ 4
b. Stitch kelas 200 ............................................................................................... 5
c. Stitch kelas 300 ................................................................................................ 6
d. Stitch kelas 400 ............................................................................................... 7
e. Stitch kelas 500 ................................................................................................ 8
f. Stitch kelas 600 ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

2
1. Pengertian
Stitch adalah suatu kesatuan deretan yang diperoleh dari satu atau lebih
benang yang dijeratkan atau dijalinkan secara interlooping, intralooping, dan
interlacing.
Dalam formasi jeratan stitch terdapat 3 formasi jeratan, yaitu::

Konfigurasi stitch ini didefinisikan sebagai jenis stitch yang mana menurut
british standard 3870 dibagi didalam enam kelas meliputi kebutuhan untuk
menggabungkan komponen, merapihkan pinggiran kain dan untuk medapatkan
hiasan serta untuk menutupi sambungan.
Klasifikasi stitch dibagi menjadi enam kelas, diantaranya:
1. Kelas 100 chainstitches.
2. Kelas 200 stitch yang seperti hand stitches.
3. Kelas 300 lockstitch.
4. Kelas 400 multi thread chainstitches.
5. Kelas 500 overedge chain stitches.
6. Keals 600 covering chain stitches.

3
2. Klasifikasi Stitch
a. Stitch kelas 100 (Chainstitches)
Jeratan ini dibentuk dari satu atau lebih benang jarum (needle thread = NT)
dengan karakteristik jeratannya adalah intralooping. Satu atau lebih lengkungan
jeratan benang dilewatkan menembus bahan dan di jerat secara intralooping. Oleh
karena satu lengkungan jeratan di jerat oleh lengkungan jeratan yang lain, maka
jeratan ini relatif mudah terurai atau lepas bila ujung benang akhir tidak dikunci.
Demikian pula halnya bila terjadi putus benang. Karena mudah terurai inilah
jeratan kelas 100 ini baik digunakan untuk menjelujur.

4
b. Stitch kelas 200 (stitch yang seperti hand stitches)
Stitch kelas 200 ini adalah stitch yang meniru dari bentuk hand stitch.
Karakteristik jenis jeratan kelas 200 ini adalah hanya satu benang yaitu benang
jarum (needle thread = NT) yang dilewatkan pada bahan bolak-balik. Kelas 200
ini banyak digunakan untuk penyelesaian akhir suatu garmen yang jahitannya
tidak dapat menggunakan mesih jahit lockstitch atau chainstitch.

5
c. Stitch kelas 300 (lockstitch)
Jeratan kelas ini dibentuk oleh dua atau lebih kelompok benang dan
karakteristik jeratannya adalah interlacing. Kelompok pertama biasanya
dinamakan benang jarum (needle thread=NT). Sedangkan kelompok kedua
dinamakan benang bobin (bobin thread = BT). Hasil jeratan kedua benang
tersebut adalah interlacing yang relatif kuat dan tidak mudah terurai. Jeratan
lockstitch ini merupakan jeratan yang paling umum digunakan dalam industri
pakaian jadi.

6
d. Stitch kelas 400 (multi thread chainstitches)
Jeratan ini dibentuk oleh satu atau lebih kelompok benang dengan
karakteristik jeratannya adalah interlooping, antara kedua kelompok lengkungan
jeratan, kelompok petama dilewatkan menembus bahan dan dikunci dengan cara
interlacing oleh lengkungan jeratan kelompok lain. Kelompok pertama disebut
dengan benang jarum (needle thread = NT), sedangkan kelompok yang lain
disebut benang looper (looper thread = LT).

7
e. Stitch kelas 500 (overedge chain stitches)
Jeratan kelas ini dibentuk oleh satu kelompok benang atau lebih, dan
karakteristik umumnya adalah paling sedikit salah satu kelompok benang
menutupi atau membungkus pinggiran bahan. Jeratan ini mempunyai elasisitas
yang tinggi dan tidak mudah terurai jeratannya. Dengan adanya pisau (trimming
knife) sebelum proses penjahita berlangsung, memberikan pinggiran hasil jahitan
yang rapih.

8
f. Stitch kelas 600 (covering chain stitches)
Jeratan kelas ini dibentuk oleh 3 kelompok benang, dengan karakteristik
umumnya adalah bahwa 2 kelompok benang merupakan penutup kedua
permukaan bahan. Lengkungan jeratan dari kelompok pertama (needle thread =
NT) dilewatkan menembus kain sambil masuk kedalam lengkungan jeratan dari
kelompok ketiga (cover thread = CT) yang berada di permukaan kain bagian atas
kemudian melewati lengkungan jeratan kelompok benang kedua (looper thread =
LT) dan melakukan interlooping dengan kelompok benang kedua ini di bagian
bawah kain.
Stitch pada kelas ini paling kompleks dibandingkan dengan kelas-kelas lain.
Penggunaan stitch kelas 600 ini untuk penyambungan elastik, renda yang hasil
akhirnya rata serta nyaman dipakainya. Benang penutup bagian atas (cover thread)
digunakan sebagai hiasan, sedangkan benang penutup bagian bawah (looper
thread) digunakan untuk menutup pinggiran kain agar kelihatan rapih.

9
DAFTAR PUSTAKA
Heru Sutanto. 2018. Pemiliham Mesin Garmen. Makalah

10

Anda mungkin juga menyukai