KLASIFIKASI STITCH
NPM : 21430027
Group : 2G2
Undang
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Penjahitan merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan pakaian yang
mempengaruhi mutu dan kualitas pakaian yang dihasilkan. Untuk mendapatkan pakaian yang
baik, maka perlu dilakukan proses penjahitan yang cermat dan teliti, pemilihan mesin jahit yang
tepat dan penerapan sistem penjahitan yang sesuai.
Jahitan adalah serangkaian setik berulang dengan salah satu pola atau lebih.
Standarisasi secara internasional (BS 3870) mengkategorikan jenis jahitan yang tersedia menjadi
enam kelas jahitan yang memenuhi kebutuhan untuk menggabunggkan kain, merapikan
pinggiran atau membuat hiasan.
Jahitan dihasilkan dari sejumlah jeratan atau setik yang diperoleh dari salah satu atau
lebih benang jahit melalui gerakan jarum dibantu dengan tangan atau mesin jahit yang
dilengkapi dengan alat lain, seperti sekoci atau looper. Pakaian dibuat dengan cara
menggabung atau menyambung komponen-komponen pakaiandengan jalan menjahit.
.
Adapun tujuan yang ingin tercapai dalam praktikum ini, adalah Untuk mengetahui secara
langsung, jenis stitch dengan mesin-mesin yangdigunakan dalam 6 kelas menurut type dan
jumlah komponen
BAB II
TEORI DASAR
I. TEORI DASAR
Stitch adalah suatu kesatuan deretan yang diperoleh dari satu atau lebih benang yang dijeratkan
atau dijahitkan secara interlooping, intralooping, dan interlacing
1. Interlooping
Merpuakan jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang atas yang dikait
oleh lengkungan benang bawah. Adapun interlooping dapat digambarkan sebagai berikut
2. Intralooping
Merupakan jenis jeratan ang terbentuk dari sebuha lengkungan benang dan dikait oleh
lengkungan berikutnya dari benang yang sama. Adapun intralooping dapat digambarkan
sebagai berikut
3. Interlacing
Merupakan jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang atas melingkar
pada lengkungan benang bawah. Adapaun interlacing dapat digambarkan sebagai berikut
Enam kelas jahitan yang dimasukkan dalam standar international adalah sebagai berikut ini:
II. PEMBAHASAN
1. Stitch Kelas 100
Jeratan rantai (chain stitches) merupakan jeratan yang terbentuk dari satu atau lebihbenang
jarum dengan karakteristik intralooping. Satu atau lebih benang jarum tersebut dilewatkan
menembus bahan membentuk lengkungan, kemudian lengkungan tersebut dijeratkan pada
lengkungan yang terjadi berikutnya.
Jahitan dari jeratan ini memiliki yang sifat kokoh serta elastis, tetapi mudah terlepasapabila
terjadi benang putus atau ujung benang akhir tidak diamankan. Jeratan ini banyak digunakan
untuk penjahitan yang memerlukan kekuatan yang tinggi namun mudah dilepas. Misalnya,
kantong gandum, semen, beras dan lain-lain.
Dalam industri pakaian jadi, jeratan ini jarang digunakan kecuali untuk tempat yangtidak
berbahaya seperti lipatan kaki. Jeratan rantai ini dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai
dengan bentuk lengkungan benangnya.
Tipe Stitch Kelas 100
Jenis stitch ini dibentuk dengan satu benang jarum yang kemudian melewati material
dan saling terhubung di bagian bawah dari material.
Jenis jahitan ini terbentuk dari dua benang jarum yaitu A dan A’. Kedua benang
tersebut harus dilewatkan melalui bahan dan kemudian benang A’ akan terjalin dengan
benang itu sendiri dengan benang A.
Jenis jahitan ini dibuat dengan satu benang jarum, yang kemudian akan menyatu
dengan sendirinya di permukaan atas bahan. Benang dilewatkan melalui bagian lapisan
bawah tanpa menembusnya sepenuhnya.
Jenis jahitan ini harus dibentuk dengan satu benang jarum yang kemudian menyatu
dengan benang itu sendiri pada permukaan bawah bahan.
Jenis jahitan ini dibentuk dengan satu benang jarum dan melewati lapisan atas bahan
kemudian melalui bagian lapisan bawah tanpa menembusnya sepenuhnya, di kedua sisi garis
tengah. Benang harus saling bersilangan dengan benang itu sendiri di atas permukaan bahan
di garis tengah.
Mesin yang digunakan untuk stitch kelas 100 adalah mesin dengan fungsi jahit rantai
(chain stitch sewing machine).
1. Stitch Kelas 200
Jeratan jahitan tangan (originated as hand stitches) terbentuk dari suatu benang
yang dilewatkan menembus bahan dengan menggunakan jarum tangan. Jeratan ini
digunakan sebagai jahitan pembantu, misalnya pada jelujur, sum dan lain-lain.
Jeratan jahitan tangan dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk
lengkungan benangnya.
Jenis jahitan ini terbentuk dari dua benang jarum yaitu A dan A’, yang kemudian
benang tersebut harus melewati bahan dengan lubang yang sama dari arah berlawanan
tanpa jalinan atau interlooping
Jenis benang ini dibentuk dengan satu benang jarum, yang kemudian akan
dilewatikan melalui bahan yang kemudian membawa sepanjang dua jahitan,
melewati kembali melalui bahan dan membawa kembali sepanjang satu jahitan
sebelum melewati bahan yang ketiga kalinya.
Gambar 3.2.3 Stitch Tipe 203
Jenis jahitan ini terbentuk dari satu benang jarum, yang harus melewati bahan dari
bagian bawah kemudian dilewatkan kembali melalui lubang yang sama untuk
membentuk lingkaran pada permukaan bahan . Jarum harus dimajukan sepanjang satu
jahitan, melewati bahan dan loop kemudian dilewatkan ke loop dan lubang jarum
yang sama, dan loop baru harus dibentuk untuk menerima jahitan berikutnya.
Jenis jahitan ini terbentuk dari satu benang jarum, yang kemudian dilewatkan ke
bahan dan dibawa kembali sepanjang satu jahitan dan kemudian dihentikan sebentar
melalui bahan tersebut. Jarum harus digerakkan secara diagonal melintasi bahan dan
maju sepanjang satu jahitan melewati bahan tersebut, kemudian dibawa kembali
sepanjang satu jahitan dan dilewatkan lagi ke permukaan bahan. Proses ini harus
diulang untuk membentuk pola jahitan bersilangan pada permukaan dan baris paralel
dari jahitan yang terpisah dan tidak terpasang di bagian bawah bahan.
Mesin yang digunakan untuk stitch kelas 200 adalah hand stitch pick machine,
mesin ini dikembangkan untuk meniru jahitan tangan yang digunakan di sekitar bagian
luar jaket. Suatu jarum mengarah ke dua arah dengan jarum ditengah menjahit benang-
bennag pendek untuk meniru jahitan tangan. Mesin ini dapat diatur untuk menjahit
jahitan yang lebih panjang pada bagian atas daripada bagian bawah atau sebaliknya.
Jeratan kunci (lock stitches) terbentuk dari dua atau lebih kelompok benang dengan
karakteristik interlacing. Jeratan ini terbentuk dari kelompok benang pertama yang
dilewatkan menembus bahan, dan ditahan atau dikunci oleh benang dari kelompok
benang kedua yang disebut dengan benang bobin atau benang sekoci.
Jahitan ini memiliki jeratan yang cukup kuat, tetapi tidak sekuat jeratan rantai dan
mempunyai kelebihan tidak mudah lepas.
Jeratan ini banyak digunakan dalam industri pakaian jadi, khususnya untuk
bahan yang ringan dan sedang. Contoh jeratan kunci adalah jeratan kunci zig-zag
yang banyak digunakan untuk memasang renda, elastis, dan pita.
Tipe Stitch Kelas 300
Gambar 3.3.1 Tipe-Tipe Stitch 300
Jeratan rantai dengan lebih dari satu benang terbentuk dari dua atau lebih
kelompok benang (multi thread chain stitches) dengan karakteristik interlooping.
Kelompok benang pertama dilewatkan menembus bahan dan membentuk lengkungan
yang dikunci oleh benang kelompok kedua atau lainnya, dengan kelompok pertama
disebut benang jarum, dan benang kelompok kedua atau lainnyadisebut benang looper.
Jahitan yang dihasilkan dari jeratan rantai ini lebih kokoh dan elastis daripada
jahitan yang dihasilkan dari jeratan lainnya. Jeratan ini digunakan untuk jahitan yang
memerlukan kekuatan, elastis, dan keamanan yang tinggi. Makin banyak benang yang
dipakai dalam satu jeratan, maka makin kuat dan elastis jahitan yang dihasilkan.
Jeratan ini sesuai digunakan untuk kain yang tebal, seperti jeans, cordorai, dan lain
sebagainya.
Tipe Stitch Kelas 400
Mesin yang digunakan pada stitch kelas 500 adalah mesin jahit rantai tepi
(overlock sewing machine). Di Indonesia lebih sering dikenal deengan nama mesin
obras. Jahitan overlock dikategorisasikan berdasarkan sejumlah cara dancara yang
paling umum mengklasifikasikan adalah berdasrkan jumlah benang jahit yang
digunakan pada suatu jahitan seperti 1,2,3,4 dan 5 benang jahitan
overlock. Masing-masing kelas jahitan ini memiliki penggunaan dan manfaat
berbeda yang ditunjukkan di bawah ini
Jahitan overlock 1 benang digunakan untuk kelim butt
Jahitan overlock 2 dan 3 dikenal sebagai merrowing digunakan untuk
membuat kelim dan merapikan tepi pada pakaian tenun dan rajut
Jahitan overlock 4 dikenal sebagai jahitan keamanan palsu, memberikankekuatan
tambahan sambal mempertahankan fleksibelitas
Jahitan overlock 5 yang menggunakan dua benang jarum dikenal sebagaijahitan
keamanan, membuat kelim yang lebih kuat yang digunakan untuk membuat
pakaian
5. Stitch Kelas 600
Jeratan rantai penutup (covering chain stitches) terbentuk dari tiga kelompok
benang atau lebih dengan karakteristik di mana dua kelompok benang menutup
kedua permukaan bahan. Benang dari kelompok pertama dilewatkan menembus
bahan, sambil melewati kelompok ketiga yang berada pada permukaan atas bahan,
sedangkan pada permukaan bawah bahan, benang kelompok pertama melakukan
interloop dengan kelompok kedua. Jahitan yang dihasilkan dari jeratan ini bersifat
elastik dan kuat, sehingga banyak digunakan untuk menjahit bahan rajut, dan
menutup kedua permukaan dengan kekuatan yang cukup tinggi.
Mesin yang digunakan untuk stitch kelas 600 adalah mesin dengan fungsi
jahit rantai penutup (interlock sewing machine). Di Indonesia lebih sering
disebut dengan nama mesin overdeck atau mesin kamput.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain :
Alat :
1. Gunting Kain
2. Mesin Jahit Hand Stitch Pick Machine
3. Mesin Jahit Lockstitch 1 Jarum dan 2 Jarum
4. Mesin Jahit Multi Needle Seing Machine
5. Mesin Jahit Overlock Sewing Machine
6. Mesin Jahit Interlock Sewing Machine
Bahan :
1. Benang
2. Kain Perca
HASIL PRAKTIKUM
1. Benang hijau 1 15 cm
2. Benang hijau 2 10 cm
KONSUMSI KAIN :
NO Warna Benang Panjang
2. Benang biru 30 cm
3. Benang kuning 12 cm
4. Benang hijau 20 cm
2. Benang biru 17 cm
KONSUMSI KAIN :
NO Warna Benang Panjang
1. Benang putih 21 cm
2. Benang biru 42 cm
5. Benang orange 36 cm
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, kita dapat mengetahui perbedaan antar stitch serta kita dapat
megetahui bagaimana membuat stitch sesuai dengan klasifikasinya.
5.2. Sumber
1. http://garmenstudionline.blogspot.com/2011/12/jeratan-dan-klasifikasi-nya.html
2. https://www.fesyendesign.com/setikan-dan-jahitan-sewing/
3. https://pdfcoffee.com/klasifikasi-seam-dan-stitch-berdasarkan-ferdal-standard-pdf-free.html
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM