Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PEMILIHAN MESIN GARMEN

Oleh :

Nama :Nurmela

NPM : 17040026

GRUP :2G6

Dosen : Heru Susanto, S,Teks. MT

PROGRAM STUDI PRODUKSI GARMEN

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2018

I. PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Penjahitan merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan pakaian yang mempengaruhi mutu dan
kualitas pakaian yang dihasilkan. Untuk mendapatkan pakaian yang baik, maka perlu dilakukan proses
penjahitan yang cermat dan teliti, pemilihan mesin jahit yang tepat dan penerapan sistem penjahitan yang
sesuai

1.2  Tujuan
Tujuan dari percobaan ini praktikan dapat :
 Mengetahui klasifikasi seam dan pengaplikasiannya
 Mengetahui mesin yang digunakan dalam pembuatan bentuk stitch

II. TEORI DASAR


Seam adalah bagian kain yang dijahit yang kebanykan bentuk lipatan.
Berdasarkan British Standar BS 3870: Part 2:1983, jenis seam ini dibedakan dalam 8
kelas, menurut type dan jumlah komponen pembentuknya.
Komponen pembentuk dapat berupa bahan utamanya atau bahan tambahan yang
mempunyai sisi terbatas maupun tidak terbatas.

1. Seam Kelas 1
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, yaitu terdiri dari dua komponen yang
digabung pada sisi terbatas yang sama. Jahitan dibuat dengan menempatkan
komponen yang satu di atas komponen yang lain, kemudian dijahit.
Jahitan kelas ini banyak dipakai untuk penyambungan pada pakaian yang bahannya
ringan.
Adapun jahitan kelas 1 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :
Jahitan Kelas 1

2. Seam Kelas 2
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, terdiri dari dua komponen di mana salah satu
sisi terbatas dibatasi pada sisi yang lain. Pengerjaannya adalah dengan
menumpangkan salah satu sisinya pada sisi komponen yang lain kemudian dijahit. 
Jahitan kelas ini banyak digunakan untuk penyambungan pada pakaian yang bahannya
tebal.
Adapun jahitan kelas 2 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jahitan Kelas 2

3. Seam Kelas 3
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, terdiri dari dua komponen di mana salah satu
komponen terbatas terbungkus oleh komponen lain yang dua sisinya terbatas. 
Jahitan kelas ini banyak digunakan untuk jahitan penyempurnaan tepi.
Adapun jahitan kelas 3 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jahitan Kelas 3

4. Seam Kelas 4
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, terdiri dari dua komponen di mana salah satu
sisi terbatas dari komponen yang satu ditemukan pada sisi terbatas komponen yang
lain. Pengerjaannya adalah dengan meletakkan komponen yang satu sejajar dan rapat
dengan komponen lain, kemudian dibuat jeratan yang berfungsi menyambung dan
menutup sambungan tersebut. 
Jahitan kelas ini banyak digunakan pada jahitan sambung pakaian dari bahan rajut.
Adapun jahitan kelas 4 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :
Jahitan Kelas 4

5. Seam Kelas 5
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum satu komponen dan tak terbatas pada dua
sisinya. Jahitan kelas ini banyak digunakan untuk lipatan.
Adapun jahitan kelas 5 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jahitan Kelas 5

6. Seam Kelas 6
Pada kelas ini, jahitan dibuat hanya satu komponen yang terbatas pada salah satu sisi,
di sebelah kanan atau sebelah kiri.
Jahitan kelas ini banyak digunakan untuk penyempurnaan tepi berupa lipatan.
Adapun jahitan kelas 6 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jahitan Kelas 6

7. Seam Kelas 7
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, terdiri dari dua komponen di mana salah satu
komponen terbatas pada salah satu sisi di sebelah kanan atau kiri, dan komponen lain
terbatas pada dua sisi dengan posisi menumpang.
Adapun jahitan kelas 7 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :
Jahitan Kelas 7

8. Seam Kelas 8
Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum satu komponen dengan kedua sisinya terbatas.
Adapun jahitan kelas 8 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jahitan Kelas 8

III. METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Alat
1. Mesin jahit single nedle
b. Bahan
1. Benang.
2. Kain perca
3.2 Cara kerja
 Siapkan mesin sesuai yang dibutuhkan
 Siapkan bahan perca yang akan diproses penjahitan
 Siapkan peralatan menjahit yang dibutuhkan seperti benang, gunting, jarum dll
 Jahit bahan dengan SPI yang dibutuhkan sesuai kelas masing-masing
 Jahit bahan sesuai kategori kelasnya.

IV ANALISA PENGAMATAN
1. Seam Kelas 1
2. Seam Kelas 2

3. Seam Kelas 3

4. Seam Kelas 4
5. Seam Kelas 5

6. Seam Kelas 6

7. Seam Kelas 7
8. Seam Kelas 8

V KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum, kita dapat mengetahui perbedaan dan bagai mana membuat
seam.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://garmenstudionline.blogspot.com/2011/12/jahitan-dan-klasifikasi-nya.html
2. Modul Teori Pemilihan Mesin Garmen.

Anda mungkin juga menyukai