Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMILIHAN MESIN GARMEN KELAS STITCH

Oleh:
Nama : Rayhan Ariq Purnama

NPM : 22430006

Group : 2G1

Dosen : Ferry Guswandhi S.,SIT


M.Bagus Nurul Alam,MT.
Undang

Program Studi Produksi Garmen

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2023
I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Stitch adalah suatu kesatuan deretan yang diperoleh dari satu atau lebih benang yang
dijeratkan atau dijalinkan secara intralooping, interlooping dan interlacing, penjahitan
merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan pakaian yang mempengaruhi mutu dan
kualitas pakaian yang di hasilkan untuk mendapatkan pakaian yang baik maka perlu dilakukan
proses penjahitan yang cermat dan teliti, pemilihan mesin jahit yang tepat.

I.2 Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Sebagai referensi mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan menjahit tentang kelas
stitch
b. Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami jenis-jenis mesin jahit dan kelas stitch serta menambah wawasan
kegunaan mesin pada setiap jenis jahitan stitch

I.3 Dasar Teori


Stitch adalah suatu kesatuan deretan yang diperoleh dari satu atau lebih benang yang
dijeratkan atau dijalinkan secara intralooping, interlooping dan interlacing,Serta ada 3 formasi
jeratan dalam pembentukan stitch, yaitu :

Klasifikasi stitch
Konfigurasi stitch ini didefinisikan sebagai jenis stitch, yang mana menurut British Standard 3870
dibagi didalam enam kelas yang meliputi kebutuhan untuk menggabungkan komponen, merapihkan
pinggiran kain dan / atau untukmendapatkan hiasan serta untuk menutup sambungan.
Ke enam kelas jenis stitch tersebut adalah :
1. Kelas 100 chainstitches
2. Kelas 200 stitch yang seperti hand stitches
3. Kelas 300 lockstitch
4. Kelas 400 multi thread chainstitches
5. Kelas 500 overedge chain stitches
6. Kelas 600 covering chain stitches
1. Kelas 100
Jahitan rantai kelas 100 dibentuk dengan satu atau lebih benang jarum yang membentuk lingkaran
pada sisi atas kain. Tidak ada benang bawah. Jahitan rantai benang tunggal merupakan formasi
interloping yang dapat dikenali dari formasi benang lurus datar yang mirip dengan jahitan kunci
pada permukaan kain dan loop pada bagian bawah.Jarum membawa benang melewati kain dan
lopper memegang benang dan membentuk lingkaran untuk benang jarum.
Pembentukan lingkaran memungkinkan pemanjangan dan regangan yang baik serta memudahkan
penguraian jika ujung benang yang benar ditarik.
Jenis jahitan yang paling banyak digunakan di kelas ini adalah Jahitan rantai benang tunggal 101
Benang tunggal Jahitan buta 103
Jeratan ini dibentuk dari satu atau lebih benang jarum ( needle thread = NT ) dengan karakteristik
jeratannya adalah intralooping. Satu atau lebih lengkungan jeratan benang dilewatkan menembus
bahan dan di jerat secara intralooping. Oleh karena satu lengkungan jeratan di jerat oleh lengkungan
jeratan yang lain, maka jeratan ini relatif mudah terurai atau terlepas bila ujung benang akhir tidak
dikunci. Demikian pula halnya bila terjadi putus benang. Karena mudah terurai inilah jeratan kelas
100 ini baik digunakan untuk menjelujur.
Beberapa contoh stitch kelas 100

stitch kelas 1001 stitch kelas 1002


stitch kelas 1003

Mekanisme pembentukan stitch kelas 1001

2. Stitch kelas 200


Stitch kelas 200 ini adalah stitch yang meniru dari bentuk hand stitch Karakteristik jenis jeratan
kelas ini adalah hanya satu benang yaitu benang jarum ( needle thread = NT ) yang
dilewatkan pada bahan bolak-balik. Kelas 200 ini banyak digunakan untuk penyelesaian akhir suatu
garmen yang jahitannya tidak dapat menggunakan mesin jahit lockstitch atau chainstitch.
Beberapa contoh stitch kelas 200
Stitch kelas 202 Stitch kelas 205
3. Stitch kelas 300
Mekanisme jahitan kunci mencakup dua benang untuk membentuk jahitan, benang jarum yang
diumpankan dari atas dan benang bawah yang diumpankan dari gelendong.
Kait putar atau pengait menangkap simpul benang jarum saat melewati kumparan dan mengunci
kedua benang
Jika jahitan kunci putus, seluruh garis jahitan tidak akan terurai.
Jahitan kunci terkadang disebut sebagai jahitan polos atau lurus.
Kelas 301 menggunakan jumlah benang paling sedikit dan menghasilkan jahitan tercepat. Ini
memberikan hasil terbaik dan memungkinkan jahitan menyatu dengan permukaan kain. Karena
formasi jahitan sama di kedua sisi, maka dapat digunakan untuk jahitan atas di sepanjang tepi kerah
dan manset.
• Jeratan kelas ini dibentuk oleh dua atau lebih kelompok
benang dan karakteristik jeratannya adalah interlacing.
• Kelompok pertama biasa dinamakan benang jarum
( needle thread = NT ).
• Sedangkan kelompok kedua dinamakan benang bobin
( bobbin thread = BT ).
• Hasil jeratan kedua benang tersebut adalah interlacing yang
relatif lebih kuat dan tidak mudah terurai.
• Jeratan lockstitch ini merupakan jeratan yang paling umum
digunakan dalam industri pakaian jadi
Formasi pembentukan stitch kelas 301

Beberapa contoh stitch kelas 300

Stitch kelas 301

Stitch kelas 301


4. Stitch kelas 400
Jahitan rantai multibenang memerlukan satu atau lebih benang jarum yang
membentuk simpul saat melewati kain dan saling melingkar dengan benang
looper di bagian bawah.
Tipe ini memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan kelas 100 namun
lebih tahan lama dan banyak digunakan pada pakaian jadi. Perbedaan utamanya
adalah jahitan kelas 400 memerlukan benang jarum atas dan looper untuk
membawa benang bawah dan membentuk lingkaran di bawah kain.
Jeratan ini dibentuk oleh satu atau lebih kelompok benang dengan karakteristik jeratannya adalah
interlooping, antara kedua kelompok lengkungan jeratan, kelompok pertama dilewatkan menembus
bahan dan dikunci dengan cara interlacing oleh lengkungan jeratan kelompok yang lain.
Kelompok pertama disebut dengan benang jarum ( needle thread = NT ), sedangkan kelompok
yang lain disebut benang looper ( looper thread = LT ).
Formasi pembentukan stitch kelas 401
Beberapa contoh stitch kelas 400

stitch kelas 401 stitch kelas 402

stitch kelas 403


5. Stitch kelas 500
Tepian yang berlebihan sering disebut over lock, serge, overcast atau merrow.
Semua mesin kelas 500 memotong tepi kain tepat di depan jarum.
Tidak tepat digunakan untuk memasang saku tempel atau untuk jahitan atas karena akan memotong
sepanjang garis jahitan.
Mekanisme:
Mesin over edge harus memiliki sepasang pisau dan tiga alat pembentuk jahitan, sebuah jarum
untuk membawa benang melewati kain, sebuah looper untuk membawa benang dari jarum di bagian
bawah dan sebuah looper untuk melewati tepi bahan di atas.
•Jeratan kelas ini dibentuk oleh satu kelompok benang atau lebih, dan karakteristik umumnya
adalah paling sedikit salah satu kelompok benang menutupi atau membungkus pinggiran
bahan. Jeratan ini mempunyai elastisitas yang tinggi dan tidak mudah terurai jeratannya.
•Dengan adanya pisau ( trimming knife ) sebelum proses penjahitan berlangsung, memberikan
pinggiran hasil jahitan yang rapih.
Beberapa contoh stitch kelas 500
stitch kelas 504 stitch kelas 506

stitch kelas 512


6. Stitch kelas 600
• Jeratan kelas ini dibentuk oleh 3 kelompok benang, dengan karakteristik umumnya adalah bahwa
2 kelompok benang merupakan penutup kedua permukaan bahan. Lengkungan jeratan
dari kelompok pertama ( needle thread = NT ) dilewatkan menembus kain sambil masuk kedalam
lengkungan jeratan dari kelompok ketiga ( cover thread = CT ) yang berada di permukaan kain
bagian atas kemudian melewati lengkungan jeratan kelompok benang kedua ( looper thread = LT )
dan melakukan interlooping dengan kelompok benang kedua ini di bagian bawah kain.
• Stitch pada kelas ini paling kompleks dibanding dengan kelas-kelas lain. Penggunaan stitch kelas
600 ini untuk penyambungan elastik, renda yang hasil akhirnya rata serta nyaman dipakainya.
Benang penutup bagian atas (cover thread) digunakan sebagai hiasan, sedangkan benang penutup
bagian bawah (looper thread) digunakan untuk menutup pinggiran kain agar kelihatan rapih.
Beberapa stitch kelas 600

stitch kelas 602


stitch kelas 603

II. METODE PERCOBAAN


2.1 Alat dan Bahan
a. Alat
➢ Bobin
➢ Gunting
➢ mesin jahit
➢ jarum
b.Bahan
➢ Benang
➢ kain perca
22. Langkah kerja
➔ siapkan mesin yang di butuhkan
➔ siapkan bahan perca yang akan di proses penjahitan
➔ siapkan peralatan menjahit yang di butuhkan seperti benang,gunting,jarum
➔ jahit bahan dengan spi yang di butuhkan sesuai kelas masing masing
➔ jahit bahan sesuai kategori kelasnya
III. HASIL PRAKTIKUM
KELAS STITCH 100

KELAS STITCH 200


KELAS STITCH 300

KELAS STITCH 400


KELAS STITCH 500

KELAS STITCH 600


IV. KESIMPULAN
Jadi hasil praktek kelas stitch pada kesempatan ini kita dapat bisa membedakan
hasil jahitan dari setiap mesin jahit dengan melihat kelas stitch dan setiap stitch
memiliki kegunaan yg berbeda terhadap kain yang akan dijahit
V. DAFTAR PSTAKA
Modul Teori Pemilihan Mesin Garmen
https//slideplayer.com/slide/13758638

Anda mungkin juga menyukai