Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PEMILIHAN MESIN GARMEN

SEAM CLASSIFICATION

Nama : Lutfiah Zain

NPM : 21430032

Grup : 2G2

Dosen Pengampu : Ferry Guswandhi, S.Si.T

Budi S.,S.Si.T

Undang

PROGRAM STUDI PRODUKSI GARMEN

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada proses penjahitan dalam pembuatan busana diperlukan peralatan mekanis atau
elektromekanis yang menggunakan benang dan jarum. Di industri Garmen mesin jahit
diklasifikasi sesuai tingkatan dan penggunaannya yaitu mesin jahit dasar otomatis (Basic
Sewing Machine), mesin otomatis sederhana dan mesin dengan peralatan tambahan, pada
umumnya jahitan yang dihasilkan pada mesin jahit yaitu lockstitch (jahitan kunci) yang jenis
jeratannya adalah interlacing, digunakan untuk menyambungkan potongan-potongan kain
(seam), penguat jahitan, memasang kancing, membuat lubang kancing. Tujuan praktikum ini
untuk memperoleh terkait manfaat hasil belajar pemilihan mesin garmen yang ditinjau dari
jenis-jenis mesin garmen, seam jahitan untuk mengetahui jenis jenis seam yang terklarifikasi
menjadi 8 kelas.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini yaitu:
 Mengetahui klasifikasi seam dan variasi di setiap kelasnya;
 Mengetahui cara pembuatan berbagai kelas seam dan variasinya;
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Seam
Seam adalah bagian kain yang dijahit yang kebanyakan berbentuk lipatan. Berdasarkan
British Standard BS 3870: Part 2: 1983, jenis seam ini dibedakan dalam 8 kelas, menurut tipe
dan jumlah komponen pembentuknya. Komponen pembentuk dapat berupa bahan utamanya
atau bahan tambahan yang mempunyai sisi terbatas maupun tidak terbatas.

2.2 Klasifikasi Seam

a. Seam Kelas 1 (Super Imposed Seam)


Seam ini dibentuk oleh minimum dua buah komponen, yang letak sisi terbatasnya
sama. Komponen-komponen tersebut bisa mempunyai satu sisi terbatas atau kedua
sisinya terbatas. Diaplikasikan pada jahitan jeans, jahitan sisi rok, celana panjang,
ujung waistband pada celana jeans, dan pda kerah atau ma pada pemasangan manset,
serta pada pemasangan elastis ke pinggang.

b. Seam Kelas 2 (Lapped seam)


Seam ini dibentuk oleh minimum dua buah komponen, yang letak sisi terbatasnya
berlawanan dan saling menumpang. Komponen-komponen tersebut bisa mempunyai
satu sisi terbatas atau kedua sisinya terbatas. Kelas seam ini biasanya digunakan pada
pembuatan jeans karena konstruksinya yang kuat, jas hujan, dan pada jahitan tepi
jaket maupun gaun.

c. Seam Kelas 3 (Bound Seam)


Seam ini dibentuk minimum oleh dua buah komponen, komponen pertama terbatas
pada salah satu sisinya sedangkan komponen kedua terbatas pada kedua sisinya dan
membungkus sisi terbatas pada komponen pertama. Kelas seam ini dapat ditemukan
pada saat menyelesaikan keliman lengan, neckline, dan juga saat finishing tepi kain.
d. Seam Kelas 4 (Flat Seam)
Seam ini dibentuk oleh minimum dua buah komponen, yang letak sisi terbatasnya
berlawanan dan kedudukannya sejajar (satu level). Komponen-komponen tersebut
bisa mempunyai satu sisi terbatas atau kedua sisinya terbatas. Seam kelas ini biasanya
dijahit dengan lockstitch zigzag, jahitan rantai, atau covering stitch.

e. Seam Kelas 5 (Decorative Stitching)


Jahitan dekoratif atau hias adalah serangkaian jahitan di sepanjang garis lurus atau
lengkung maupun mengikuti desai hiasa pada permukaan kain tunggal. Seam ini
dibentuk oleh minimum satu buah komponen yang tidak terbatas.

f. Seam Kelas 6 (Edge Neatening)


Seam ini hanya dibentuk oleh sebuah komponen yang terbatas pada salah satu
sisinya dan merupakan kelas seam yang disebut stitching. Yang paling
sederhana dari kelas seam ini adalah obras dimana tepi potongan kain
diperkuat dengan jahitan tepi untuk mecegah pinggiran kain terurai dan untuk
membuat permukaannya rata dan rapih.

g. Seam Kelas 7 (Attaching of Separate Items)


Seam ini dibentuk oleh minimum dua buah komponen, yang komponen
pertamanya terbatas pada salah satu sisinya dan komponen yang lain terbatas
pada kedua sisinya.
h. Seam Kelas 8 (Single Ply Construction)
Seam ini hanya dibentuk oleh satu komponen yang terbatas pada kedua
sisinya. Kelas seam sini dapat ditemukan pda bagian loop sabuk.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
 Mesin jahit
 Setrika
 Gunting
 Alat tulis
3.1.2 Bahan
 Kain
 Benang

3.2 Langkah Kerja


 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Gunting kain hingga berukuran sekitar 3 x 5 cm
 Jahit kain sesuai dengan kelas seam dan variasi yang ditentukan
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
a. Seam Kelas 1 (Super Imposed Seam)
Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3

Variasi 4

b. Seam Kelas 2 (Lapped Seam)


Variasi 1
Variasi 2

Variasi 3

c. Seam Kelas 3 (Bound Seam)


Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3
Variasi 4

d. Seam Kelas 4 (Flat Seam)


Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3

Variasi 4
e. Seam Kelas 5 (Decorative Stitching)
Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3

Variasi 4

f. Seam Kelas 6 (Edge Neatening)


Variasi 1
Variasi 2

Variasi 3

Variasi 4

g. Seam Kelas 7 (Attaching of Separate Items)


Variasi 1

Variasi 2
Variasi 3

h. Seam Kelas 8 (Single Ply Construction)


Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kelas seam menurut British Standar BS 3870: Part 2: 1983, Seam dibagi menjadi 8
kelas yaitu :
 Seam Kelas 1 (Super Imposed Seam)
 Seam Kelas 2 (Lapped Seam)
 Seam Kelas 3 (Bound Seam)
 Seam Kelas 4 (Flat Seam)
 Seam Kelas 5 (Decorative Stitching)
 Seam Kelas 6 (Edge Neatening)
 Seam Kelas 7 (Attaching of Separate Items)
 Seam Kelas 8 (Single Ply Construction)

Adapun dalam pembuatan berbagai kelas seam ini memerlukan peralatan yang
beragam untuk setiap di kelasnya. Serta proses pembuatan yang beragam pula
sehingga seam ini memiliki kelas dan variasi yang beragam.
DAFTAR PUSTAKA

Heru Sutanto, Kelas Seam dalam hand out Pemilihan Mesin Garmen, Bandung, Politeknik STTT
Bandung

Anda mungkin juga menyukai