Anda di halaman 1dari 10

I.

PENGUJIAN DAYA TEMBUS UDARA

II. MAKSUD DAN TUJUAN

2.1 Maksud

Mampu melakukan pengujian daya tembus udara secara manual


menggunakan Air Permeability Tester dan otomatis menggunakan Tex Test
Instrument.

2.2 Tujuan

Mengetahui nilai tembus udara kain tenun yang diuji secara manual
maupun otomatis.

III. DASAR TEORI

3.1 Daya Tembus Udara

Daya tembus udara (air permeability), yaitu untuk menyatakan berapa


besar volume udara yang dapat melalui kain pada suatu satuan luas tertentu
dengan dengan tekanan tertentu.
Susunan dari kain yang terdiri dari benang-benang dimana benang
tersebut terdiri dari serat-serat, maka bagian volume dari kain sebenarnya
terdiri dari ruang udara. Jumlah, ukuran, dan distribusi dari ruang tersebut
sangat mempengaruhi sifat-sifat kain, seperti kehangatan dan perlindungan
terhadap angin juga efisiensi penyaringan dari kain-kain untuk keperluan
industri.
Daya tembus udara adalah laju aliran udara yang melewati suatu kain,
dimana pada kedua permukaan kain tersebut berbeda tekanannya. Daya
tembus udara dinyatakan dengan volume udara (cm3) yang mengalir,
persatuan waktu (sekon) melalui luas permukaan kain tertentu (cm2), pada
perbedaan tekanan udara tertentu pada kekua permukaan kain.
Setiap alat daya tembus udara dilengkapi dengan alat-alat sebagai
berikut :
a) Pemegang contoh dengan luas lubang tertentu
b) Alat penghisap udara

c) Pengatur tekanan udara yang melalui contoh dengan skala besarnya


tekanan

d) Skala untuk mencatat hasilnya

Dasar pengujiannya adalah kain dengan luas tertentu dilewatkan udara


dengan tekanan tetap, dan laju aliran udara diukur dengan mengamati
manometer air. Dari hasil pengamatan pada manometer air diperhitungkan
daya tembus udara.

Gambar : Alat Uji Daya Tembus Udara

(Air Permeability Tester)

Keterangan Gambar :

A. : Klem penjepit kain


B. : Manometer air
C. : Manometer minyak
D. : Penampung minyak
E. : Penampung air
F. : Kipas penghisap
G. : Tempat orifice
H. : Ruang udara sebelum melewati orifice
I. : Ruang udara sesudah melewati orifice
J. : Rheostat
K. : Pengatur waterpas
L. ; Waterpas
M. : Lubang tempat contoh
N. : Switch

Dalam praktikum kali ini hanya akan dilakukan pengujian daya tembus
udara menggunakan alat shirley. Alat yang digunakan ini, terdiri dari suatu
tabung yang pada salah satu sisinya terdapat klem pemegang contoh kain
dengan luas lubang tertentu. Sisi lain dari tebung tersebut dihubungkan dengan
kipas penghisap udara yang dapat diatur kecepatan putarnya oleh Rheostat. Di
tengah-tengah tabung diberi sekat yang berlubang ,dimana besar lubang dapat
diatur dengan menggunakan Orifice. Alat ini dilengkapi pula dengan 2 buah
manometer, yaitu Manometer tegak (manometer air) dan Manometer minyak.
Tabel 1. Diameter Orifice
Diameter
Daya tembus udara (ft3/menit/ft3)
Orifice
(mm) Harga minimal Harga maksimal
2 4,0 11,4
3 9,3 26,6
4 20,0 58,0
5 32,0 91,0
6 40,0 113,0
8 72,0 197,0
11 137,0 375,0
16 292,0 794,0

Makin terbuka struktur suatu kain maka makin besar daya tembus
udaranya. Tetapi dalam kenyataannya banyak faktor lain yang
mempengaruhinya. Misalnya tetal lusi dan tetal pakan yang bervariasi,
sehingga daya tembus udaranya pun bervariasi mengikuti daya penutup kain
yang terjadi. Akan tetapi dengan benang yang berbeda nomernya mungkin
dapat diatur kerapatanya, sehingga daya penutupnya sama dan akan diperoleh
daya tembus udara yang jauh berbeda. Jadi selain daya penutup kain, faktor
nomor benang dan twist faktor benang yang dipakai akan mempengaruhi daya
tembus udara.

Selain alat secara manual, pengujian daya tembus udara juga dilakukan
menggunakan alat yang otomatis/Tex Test Instruments seperti gambar di
bawah ini:

Gambar : Alat Penguji Daya Tembus Udara secara Otomatis

IV. ALAT DAN BAHAN

Manual :

Pada pengujian daya tembus udara ini menggunakan textile air permeability
tester buatan United State Testing Co. Peralatan ini dilengkapi dengan Orifice
sebanyak 8 buah dengan kapasitas daya tembus udara seperti pada tabel. Alat
penguji ini terdiri dari :
1. Kipas penghisap untuk mengalirkan udara.
2. Manometer air
3. Manometer minyak, tinggi rendahnya minyak pada alat ini menunjukkan
besarnya tekanan udara yang melalui contoh kain.
4. Penjepit, sebagai penjepit contoh uji yang dilengkapi cincin penjepit.
5. Kain tenun contoh uji

Otomatis:
1. Tex test Instruments
2. Komputer

V. PROSEDUR PENGUJIAN

Manual :

1. Contoh uji dikondisikan hingga mencapai keseimbangan lembab.


2. Bukalah klem pemegang kain contoh uji.
3. Pasangkan kain contoh uji pada klem tersebut.
4. Pasangkan cincin klem pada kain contoh uji yang ada di atas klem tersebut
sehingga kain menjadi tegang. Penggunaan cincin klem harus sesuai dengan
tebal tipisnya kain. Cincin klem tidak terlalu kecil, sehingga menyebabkan
kain sangat tegang dan cincin sulit dibuka, cincin klem juga tidak boleh
terlalu besar yang menyebabkan kain menjadi kendor pada klem pemegang.
5. Tutupkanlah klem pemegang kain tersebut pada tabung.
6. Tekanlah tombol kipas atau fan, sehingga fan berputar. Manometer air dan
minyak akan bergerak. Bila gerakan kecepatan keduanya tidak sama, maka
orifice harus diganti. Bila kecepatan keduanya terlalu cepat, maka orifice
diganti dengan yang lebih kecil, begitu sebaliknya. Orifice mempunyai
diameter 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 16 mm.
7. Setelah penggantian orifice yang terdapat pada tabung bagian tengah selesai,
lakukan pengujian dari awal.
8. Setelah menyalakan fan, bila gerakan pergeseran minyak pada manometer
berhenti, maka untuk mempercepatnya dibantu dengan menggeser tahanan
gesek atau “reostat” untuk mempercepat putaran fan. Sehingga minyak dapat
bergerak kembali.
9. Bila manometer minyak telah mencapai skala 5”, maka bacala skala yang
ditunjukan oleh manometer air. Pembacaan manometer yang baik antara 4-16
inchi.

Otomatis :
1. Nyalakan komputer dan textest instruments
2. Hubungkan keduanya
3. Lakukan kalibrasi
4. Tempatkan kain pada alat
5. Tekan alat hingga muncul nilai daya tembus udara
6. Lalu simpan
7. Lakukan pengujian yang sama sebanyak 5 kali
Gambar. Pengujian Menggunakan Tex Test Instruments

VI. HASIL

Hasil manual :
Daya Tembus Udara (cm3/detik/cm2)
Diamater Orifce (mm)
h (harga minimal) H (harga maksimal)

11 137,0 375,0
Orifice dengan diameter 11

Harga manometer air : 6,0

Harga Daya Tembus Udara cara Manual


𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐴𝑖𝑟−2 𝑥 (𝐻−ℎ)
X= h + ( )
15−2
6−2 𝑥 (375,0−137,0
= 137,0 + ( )
13

= 210,8 ft3/menit/ft2 x 0,508


= 107, 1 cm3/detik/cm2

Hasil otomatis :
Rata-rata DTU = 118,8 cm3/detik/cm2

VII. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, dilakukan pengujian daya tembus udara kain tenun
dengan cara manual dengan shirley dan otomatis menggunakan test tex
instruments. Pengujian daya tembus udara atau sering disebut sebagai air
permeability, merupakan suatu sifat dimana udara masih dapat tembus melalui
kain yang dinyatakan dalam berapa banyak volume udara yang dapat melalui kain
pada suatu satuan luas tertentu dengan tekanan tertentu. Daya tembus udara
adalah kecepatan aliran udara yang melewati contoh uji dengan luas tertentu
secara tegak lurus dan terus menerus pada penurunan tekanan dan waktu tertentu.
Hal yang harus diperhatikan pada pegujian ini yakni posisi peletakan kain
yang sesuai dan tidak mudah lepas, tidak adanya lipatan pada bagian yang
diuji/pasang, kemudian orifice yang digunakan sangat menentukan nilai atau hasil
yang ingin diperoleh, dan hal lain yang tidak kalah penting yakni pembacaan
skala air harus tepat setelah pembacaan skala minyak berada pada skala 5.
Dengan meletakkan kain sesuai dan tidak mudah lepas otomatis akan
mempermudah alat untuk menghembuskan udara melewati contoh uji supaya
udara tersebut dapat menghantarkan tekanan yang membuat skala minyak
bergerak dan skala air pun ikut terpompa. Selain itu, diperlukan ketelitian untuk
membaca dan menentukan skala air yang sesuai setelah skala minyak terbaca.
Apabila skala minyak belum menunjukkan skala 5, maka nilai skala air belum
dalam keadaan akurat.
Hasil daya tembus udara setiap kain berbeda tergantung dari keperluan kain
yang akan digunakan. Daya tembus udara suatu kain sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti jenis anyaman, tebal kain, tetal benang dan sifat
benangnya itu sendiri serta konstruksi kain sehingga besarnya volume kain akan
menentukan besarnya rongga udara.
Pada pengukuran menggunakan mesin manual dan mesin otomatis
didapatkan hasil daya tembus udara yang agak berbeda dengan selisih 11,7 pada
jenis kain yang sama. Nilai daya tembus udara pada mesin otomatis lebih besar
daripada dengan mesin manual. Ini dapat disebabkan oleh efisiensi mesin manual
yang kurang baik karena selain mesinnya sudah tua, mesin manual juga
memerlukan energi yang sangat besar untuk menaikkan minyak menuju skala
yang ditetapkan. Mesin otomatis terbilang mesin yang masih baru dan
kemungkinan efisiensi yang dihasilkan masih 100%. Selain itu, komputerisasi
perhitungan dengan mesin otomatis lebih akurat dibandingkan dengan pengujian
yang dilakukan oleh praktikan.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum pengujian daya tembus udara diperoleh


kesimpulan sebagai berikut:

Rata-rata Daya Tembus Udara (cm3/detik/cm2)


Manual Otomatis
107,1 118,8

Anda mungkin juga menyukai