Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2.1 Maksud
2.2 Tujuan
Mengetahui nilai tembus udara kain tenun yang diuji secara manual
maupun otomatis.
Keterangan Gambar :
Dalam praktikum kali ini hanya akan dilakukan pengujian daya tembus
udara menggunakan alat shirley. Alat yang digunakan ini, terdiri dari suatu
tabung yang pada salah satu sisinya terdapat klem pemegang contoh kain
dengan luas lubang tertentu. Sisi lain dari tebung tersebut dihubungkan dengan
kipas penghisap udara yang dapat diatur kecepatan putarnya oleh Rheostat. Di
tengah-tengah tabung diberi sekat yang berlubang ,dimana besar lubang dapat
diatur dengan menggunakan Orifice. Alat ini dilengkapi pula dengan 2 buah
manometer, yaitu Manometer tegak (manometer air) dan Manometer minyak.
Tabel 1. Diameter Orifice
Diameter
Daya tembus udara (ft3/menit/ft3)
Orifice
(mm) Harga minimal Harga maksimal
2 4,0 11,4
3 9,3 26,6
4 20,0 58,0
5 32,0 91,0
6 40,0 113,0
8 72,0 197,0
11 137,0 375,0
16 292,0 794,0
Makin terbuka struktur suatu kain maka makin besar daya tembus
udaranya. Tetapi dalam kenyataannya banyak faktor lain yang
mempengaruhinya. Misalnya tetal lusi dan tetal pakan yang bervariasi,
sehingga daya tembus udaranya pun bervariasi mengikuti daya penutup kain
yang terjadi. Akan tetapi dengan benang yang berbeda nomernya mungkin
dapat diatur kerapatanya, sehingga daya penutupnya sama dan akan diperoleh
daya tembus udara yang jauh berbeda. Jadi selain daya penutup kain, faktor
nomor benang dan twist faktor benang yang dipakai akan mempengaruhi daya
tembus udara.
Selain alat secara manual, pengujian daya tembus udara juga dilakukan
menggunakan alat yang otomatis/Tex Test Instruments seperti gambar di
bawah ini:
Manual :
Pada pengujian daya tembus udara ini menggunakan textile air permeability
tester buatan United State Testing Co. Peralatan ini dilengkapi dengan Orifice
sebanyak 8 buah dengan kapasitas daya tembus udara seperti pada tabel. Alat
penguji ini terdiri dari :
1. Kipas penghisap untuk mengalirkan udara.
2. Manometer air
3. Manometer minyak, tinggi rendahnya minyak pada alat ini menunjukkan
besarnya tekanan udara yang melalui contoh kain.
4. Penjepit, sebagai penjepit contoh uji yang dilengkapi cincin penjepit.
5. Kain tenun contoh uji
Otomatis:
1. Tex test Instruments
2. Komputer
V. PROSEDUR PENGUJIAN
Manual :
Otomatis :
1. Nyalakan komputer dan textest instruments
2. Hubungkan keduanya
3. Lakukan kalibrasi
4. Tempatkan kain pada alat
5. Tekan alat hingga muncul nilai daya tembus udara
6. Lalu simpan
7. Lakukan pengujian yang sama sebanyak 5 kali
Gambar. Pengujian Menggunakan Tex Test Instruments
VI. HASIL
Hasil manual :
Daya Tembus Udara (cm3/detik/cm2)
Diamater Orifce (mm)
h (harga minimal) H (harga maksimal)
11 137,0 375,0
Orifice dengan diameter 11
Hasil otomatis :
Rata-rata DTU = 118,8 cm3/detik/cm2
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dilakukan pengujian daya tembus udara kain tenun
dengan cara manual dengan shirley dan otomatis menggunakan test tex
instruments. Pengujian daya tembus udara atau sering disebut sebagai air
permeability, merupakan suatu sifat dimana udara masih dapat tembus melalui
kain yang dinyatakan dalam berapa banyak volume udara yang dapat melalui kain
pada suatu satuan luas tertentu dengan tekanan tertentu. Daya tembus udara
adalah kecepatan aliran udara yang melewati contoh uji dengan luas tertentu
secara tegak lurus dan terus menerus pada penurunan tekanan dan waktu tertentu.
Hal yang harus diperhatikan pada pegujian ini yakni posisi peletakan kain
yang sesuai dan tidak mudah lepas, tidak adanya lipatan pada bagian yang
diuji/pasang, kemudian orifice yang digunakan sangat menentukan nilai atau hasil
yang ingin diperoleh, dan hal lain yang tidak kalah penting yakni pembacaan
skala air harus tepat setelah pembacaan skala minyak berada pada skala 5.
Dengan meletakkan kain sesuai dan tidak mudah lepas otomatis akan
mempermudah alat untuk menghembuskan udara melewati contoh uji supaya
udara tersebut dapat menghantarkan tekanan yang membuat skala minyak
bergerak dan skala air pun ikut terpompa. Selain itu, diperlukan ketelitian untuk
membaca dan menentukan skala air yang sesuai setelah skala minyak terbaca.
Apabila skala minyak belum menunjukkan skala 5, maka nilai skala air belum
dalam keadaan akurat.
Hasil daya tembus udara setiap kain berbeda tergantung dari keperluan kain
yang akan digunakan. Daya tembus udara suatu kain sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti jenis anyaman, tebal kain, tetal benang dan sifat
benangnya itu sendiri serta konstruksi kain sehingga besarnya volume kain akan
menentukan besarnya rongga udara.
Pada pengukuran menggunakan mesin manual dan mesin otomatis
didapatkan hasil daya tembus udara yang agak berbeda dengan selisih 11,7 pada
jenis kain yang sama. Nilai daya tembus udara pada mesin otomatis lebih besar
daripada dengan mesin manual. Ini dapat disebabkan oleh efisiensi mesin manual
yang kurang baik karena selain mesinnya sudah tua, mesin manual juga
memerlukan energi yang sangat besar untuk menaikkan minyak menuju skala
yang ditetapkan. Mesin otomatis terbilang mesin yang masih baru dan
kemungkinan efisiensi yang dihasilkan masih 100%. Selain itu, komputerisasi
perhitungan dengan mesin otomatis lebih akurat dibandingkan dengan pengujian
yang dilakukan oleh praktikan.
VIII. KESIMPULAN