- Instron / alat kekuatan tarik sistem laju tarik tetap yang dilengkapi:
a. Dengan diagram pencatat skala.
b. Penjepit atas dan penjepit bawah.
c. Beban
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kain dengan ukuran (7,5 x 20) cm untuk lusi
dan pakan
20 cm
7,5 cm
a. Memotong kain contoh uji dengan panjang 20 cm dan lebar 7,5 cm.
b. Memotong ke arah memanjang sepanjang 7,5 cm mulai dari tengah – tengah salah
satu tepi yang pendek pada kain contoh uji.
c. Membuat 1 contoh uji ke arah lusi dan arah pakan.
d. Mengatur kedudukan jarak jepit.
e. Memilih beban yang sesuai dengan kekuatan kain yang akan diuji.
f. Alat – alat pencatat pembebanan pada kertas grafik supaya pada kedudukan yang
tepat.
g. Memasang contoh uji pada penjepit bawah dan atas.
h. Menjalankan mesin. Serta membaca garfik yang dihasilkan
V. DATA PERCOBAAN
No Lusi (x-x)2
(kg)
1 5,35 0,0676
2 5,15 0,0036
3 5,1 0,0001
4 5 0,0081
5 4,85 0,0576
∑ 25,45 0,137
X 5,09
∑( x−x)2
Standar deviasi =
√ n−1
0,137
=
√ 5−1
= √ 0,0342
= 0.1849
SD
Koeffisien variasi = x 100 %
x
0,1849
= x 100 %
35,09
= 3,63 %
No Pakan (x-x)2
(kg)
1 3,1 0,0001
2 3,05 0,0016
3 3,2 0,0121
4 3 0,0081
5 3,1 0,0001
∑ 15,45 0,022
X 3,09
∑( x−x)2
Standar deviasi =
√ n−1
0,022
=
√ 5−1
= √ 0,0055
= 0.0742
SD
Koeffisien variasi = x 100 %
x
0,0742
= x 100 %
3,09
= 2,40 %
VI. DISKUSI
Yang harus diperhatikan dalam pengujian kekuatan sobek kain cara lidah
adalah:
Menjepit kain contoh uji pada penjepit dan mengatur posisi kain ditengah, supaya saat
ditarik hasil sobeknya akan seimbang.
Pada pengujian ini hal pertama yang harus diperhatikan adalah jarak jepit sebesar 7, 5
Cm, karena menggunakan alat yang sama dengan pengujian kekuatan sobek cara
trapesium yang menggunakan jarak jepit 2, 5 Cm.
Pengujian dengan cara lidah memiliki kerugian apabila keadaan kainnya tidak seimbang.
Kain dengan tetal lusi yang besar dan tetal pakan yang kecil, apabila disobek pada arah
lusi maka pada saat pengujian, arah sobekannya akan segera berubah yaitu pada
jurusan yang lemah.
Pembacaan grafik jangan sampai tertukar dengan pembacaan grafik cara trapesium,
karena cara pembacaannya berbeda.
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum pengujian kekuatan sobek pada kain cara lidah dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu :
Pengujian kekuatan sobek adalah menguji daya tahan kain terhadap sobekan.
Pengujian kekuatan sobek kain sangat penting untuk kain-kain militer seperti kain
untuk kapal terbang dan payung udara.
Pengujian kekuatan sobek dapat dilakuakn dengan tiga cara yaitu dengan cara
trapesium, cara lidah dan cara elemendorf.
Pengujian kekuatan sobek dengan cara trapesium lebih disukai orang daripada
menguji dengan cara lidah, karena apabila keadaan kainnya tidak seimbang (tetal
lusi dan pakan) maka arah sobekan akan segera berubah dan itu akan
mengakibatkan berubahnya harga kekuatan sobek sebuah contoh uji tersebut.
Perhitungan lusi
Standar deviasi = 0,1849
Koeffisien variasi = 3,63 %
Perhitungan pakan
Standar deviasi = 0.0742
Koeffisien variasi = 2,40 %
Wibowo Moerdoko S.Teks, dkk, Evaluasi Tekstil bagian Fisika, Institut Teknologi Tekstil,
1973.
IX. Lampiran
LUSI
∑ ( x−x́ )2 =
SD=
√ ( n−1) √ 1,4305
(3−1)
=
√1 , 4 305
2
= √0,71525=0 , 846
SD 0,846
CV = x 100 %= x 100 %=27,53 %
x́ 3,073
PAKAN
Tertinggi
2,9 kg
2,85 kg
Pakan I 2,85 kg
2,75 kg
2,7 kg
x́ 2,81 kg
Pakan II 4,1 kg
4 kg
Kekuatan Sobek
( x) ( x− x́ )2
PAKAN I 2,81 kg 0,139
PAKAN II 3,79 kg 0,368
PAKAN III 2,95 kg 0,054
3,95 kg x́ 3,183 kg ∑ = 0,187
3,5 kg 31,1934 N
3,4 kg
x́ 3,79 kg
4,7 kg
4,1 kg
Pakan III 3,75 kg
3,65 kg
3,55 kg
x́ 3,95 kg
∑ ( x−x́ )2 =
SD=
√ (n−1) √ 0,187
(3−1)
=
√0,187
2
=√ 0 , 0935=0 ,306
SD 0 ,30 6
CV = x 100 %= x 100 %=9,6135 %
x́ 3,183