Anda di halaman 1dari 5

RESUME

UJI TRIAXIAL UU
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geomekanika
Semester IV Pada Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2013/2014

Disusun oleh :
Shendy Bayu Widhiyansyah
10070111132

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1434 H / 2013 M
UJI TRIAXIAL UU

A. Tujuan Percobaan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui atau mengukur Unconsolidated
Undrained Strength terhadap sampel yang berbentuk silinder dimana sampel
tersebut adalah sebuah sampel tanah yang kohesif, dimana pengujian ini
dilakukan dengan cara stress controled dan strain controled yang artinya samel
diberikan tegangan dan juga regangan yang dikendalikan oleh kita pada alat
triaxial tes machine dimana sampel menerima tekanan dari berbagai arah pada
triaxial chamber atau sel triaksial.
Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk menghasilkan parameter
dari sampel yang diuji seperti, untuk mengetahui nilai C (kohesi), (sudut
perlawanan geser), yang dapat kita visualisasikan atau digambarkan dengan
menggunakan lingkaran Mohr untuk mengetahui tegangan geser dan juga dapat
mengetahui bidang keruntuhan terhadap sampel yang diuji.

Foto 1
Proses Pengujian Triaxial UU

B. Alat-alat Percobaan

Ada beberapa alat khusus yang biasa digunakan dalam pengujian triaxial
UU ini, alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Axial Loading Device
Alat ini adalah alat utama yang diperlukan untuk pengujian ini, dimana alat
ini merupakan sebuah dongkrak yang dapat digerakan secara manual
maupun secara otomatis dengan menggunakan perangkat tambahan
berupa motor elektronik dan juga compressor untuk memberikan
tegangan dan juga tekanan hidraulik kedalama triaxial chamber
2. Axial Load Measuring Difference
Alat ini merupakan sebuah ring atau cincin yang sering disebut dengan
proviring ring, selain itu juga ada tambahan alat lainnya seperti strain
gauge dan hydraulic load cell.
3. Chamber Pressure Maintaining Device
Fungsi utama dari satu set alat ini adalah untuk memberikan tekanan
udara kedalam sell triaxial yang diberikan oleh pressure regulator dan juga
untuk membaca tekanan yang diberikan kedalam sell triaxial dapat
menggunakan pressure gauge.
4. Triaxial Compression Chamber
Alat ini terdiri dari cylinder cell untuk memasangkan membran yang kedap
air agar air tidak masuk kedalam sampel tanah yang diuji. Selain itu juga
alat ini terdiri dari speciment base atau yang sering disebut dengan batu
pori yang harus dipasangkan dibagian bawah sampel dengan bagian atas
sampel.
5. Speciment Cap dan Speciment Base
Alat ini harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi dan harus
berpenampang bulat dimana diameternya harus sama dengan diameter
sampel yang akan diuji.
6. Deformation Indicator
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi
pada sampel yang diuji. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan
secara dimateral maupun secara vertikal.
7. Rubber Membranes
Fungsi dari alat ini adalah untuk membungkus sampel tanah yang akan
diuji, dimana sampel tersebut dibungkus oleh membran yang terbuat dari
bahan karet agar air tidak merembes kedalam sampel pada saat diuji
didalm triaxial chamber.
8. Sample Ejector

Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan sampel yang baru diambil dari ring,
agar sampel tidak rusak.
9. Vernier Caliper
Adalah alat untuk mencocokan sampel yang akan diambil dengan
speciment cap dan speciment base.
10. Timer
Alat untuk mengukur waktu yang digunakan untuk menentukan rate of
strain atau rate of stress.
11. Weighing Device (balance)
Alat untuk menimbang sampel.
12. Perlengkapan / alat-alat lainnya
Speciment Trimming
Membrane Expander
Remolding apparatus
Moisture content containers
Data sheet yang diperlukan

C. Prosedur Percobaan
1.

Ambil 3 buah sampel dari tabung, cetak dengan alat pencetak sampel

2.
3.

sehingga berbentuk silinder dengan diameter sama dengan tinggi


Timbang masing-masing sampel dan cari berat satuan volumenya
Reservoir harus penuh, tutup dahulu semua kran dan periksa semua
sambungan ke pesawat ukur tegangan air pori, bila pada tabung yang
berisi air raksa terdapat gelembung-gelembung udara maka hal tersebut
harus dihindarkan (harus dikeluarkan), karena akan mempengaruhi

4.

pengukuran tekanan air pori


Buka klep-klep saluran yang menghubungkan alat triaxial dengan alat ukur
tegangan air pori, kemudian pasang batu berpori (porous stone) pada alat

5.
6.
7.
8.

triaxial
Buka klep buret agar air dari buret masuk ke saluran menuju alat triaxial
Tutup klep buret bila batu berpori sudah jenuh air
Pasang kertas saring di atas batu berpori tersebut
Masukkan membran karet ke dalam stetcher, kemudian jalankan pompa

9.
10.

vakum sehingga membran karet menempel pada dinding dalam stetcher


Masukan sampel dalam stetcher dan membran diselubungkan
Letakkan silinder kaca di atas sampel dan letakkan butir penekan yang

11.

akan meneruskan tekanan sampel di atas silinder kaca tersebut


Pasang chamber dan kencangkan ketiga baut lalu buka klep pada bagian

12.

atas chamber
Isi chamber dengan air hingga penuh sampai tegangannya sama dengan
nol kemudian tutup klepnya

13.

Biarkan tanah berkonsolidasi dulu lalu dial gauge dan null indicator di nol
kan dulu dengan menyetel screw control sehingga tinggi air raksa pada

14.
15.

buret tetap
Tutup kran pengukur tekanan air pori
Jalankan pesawat triaxial dengan menjalankan motor mesin sehingga
sampel mendapatkan tegangan vertikal dengan kecepatan penurunan

16.

sampai 2%.
Lakukan pembacaan dial gauge dan tegangan air pori tiap menit dan air
raksa diatur agar tetap pada posisinya sampai terjadi keruntuhan yaitu dial

17.
18.

gauge menunjukan angka yang tetap.


Matikan mesin kemudian null indikator di nol kan.
Buka kran reservoir air dengan membuka klep bagian atas chamber dan

19.
20.
21.

air akan keluar dari chamber


Buka chamber kemudian keluarkan sampel tanah
Keluarkan batu pori
Lakukan percobaan pada ketiga sampel dan masing-masing sampel diberi
3 yang sudah ditentukan.

D. Parameter
Sama hal nya yang telah dijelaskan dalam point tujuan, dimana parameter
atau output yang dihasilkan dari pengujian ini yaitu itu adalah kita dapat
mengetahui kohesi (c) dan juga sudut perlawanan atau yang dikenal dengan
sudut geser dalam (). Selain itu juga kita dapat mengetahui bidang keruntuhan
atau titik dimana sampel tersebut mengalami keruntuhan dengan menggunakan
media visualisasi berupa grafik ataupun lingkaran Mohr.

DAFTAR PUSTAKA
Muliarto, Hendro, 2011, Triaxial UU (Uncosolidated-Undrained) Test,
Blogger, Diakses pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 10.00 WIB
Dermawan, Herman, 2009, Triaxial UU, wordpres, diakses pada tanggal
26 Mei pukul 10.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai