atau
partikel
mineral-mineral
yang
telah
melapuk
tetapi
tidak
tersemenkan atau tidak memiliki keterikatan antara mineral satu dengan yang
lainnya yang terisi oleh zat cair maupun gas yang mengisi rongga-rongga
diantara partikel-partikel padat tersebut. Seperti yang telah dijelaskan diatas
bahwa kita sudah tidak asing lagi dengan tanah karena tanah memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan kita salah satunya adalah tanah biasa digunakan untuk
berbagai macam bahan bangunan dan juga dapat digunakan sebagai pondasi
dari suatu bangunan. Walaupun kaitan tanah dan juga teknik pondasi sangat erat
kaitannya namun kedua hal tersebut sangatlah berbeda.
Ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik, sifat kimia serta perilaku dari
tanah yang disebabkan karena adanya suatu tegangan dan juga regangan dan
karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada tanah tersebut disebut dengan ilmu
mekanika tanah yang merupakan cabang dari ilmu teknik sipil. Sedangkan ilmu
teknik pondasi adalah suatu cabang ilmu yang merupakan aplikasi dari teknik
pondasi dan juga ilmu mekanika tanah, dimana kedua hal tersebut dapat
digunakan untuk analisis dan perencanaan suatu pondasi dalam dunia
pertambangan seperti untuk membuat sebuah pondasi dalam tambang bawah
tanah maupun hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan.
Agar menjadi seorang ahli yang handal, sebelum merencanakan sebuah pondasi
untuk membangun suatu tambang bawah tanah, ahli tersebut haruslah dapat
memperkirakan dan membuat sebuah pendugaan yang sangat tepat tentang
kondisi tanah dilapangan, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan dan
kegiatan pertambangan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan.
menyebabkan
terjadinya
pelapukan
batuan
tersebut
yang
akan
membentuk tanah yang memiliki suatu bentuk tubuh unik yang menutupi batuan.
Proses pembentukan tanah yang telah dijelaskan sebelumnya diebut dengan
proses pedogenesis. Proses tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk tubuh
dari tanah itu sendiri yang memiliki ciri khas belapis-lapis atau yang disebut
dengan horizon tanah.
Pasir merupakan suatu jenis ukuran partikel tanah yang tersusun dari
butiran-utiran mineral kuarsa dan feldspar namun ukurannya relatif lebih
kecil dibandingkan dengan kerikil, dan diduga ukuran partikel jenis lain
juga terdapat dalam jenis partikel tanah ini.
Lanau adalah ukuran partikel tanah yang terdiri dari butiran-butiran
mineral yang berbentuk pipih dimana mineral-mineral tersebut merupakan
jenis mineral mika dan juga terdapat butiran-butiran mineral kuarsa yang
sangat halus.
Lempung merupakan jenis partikel tanah yang memiliki sifat mikroskopis
atau submikroskopis, dimana butiran-butirannya hanya bisa dilihat dengan
alat bantu yaitu mikroskop, karena ukuran butiran mineral partikel tanah ini
sangatlah halus, lebih halus daripada partikel tanah lanau, yang tersusun
dari mineral-mineral mika yang pipih dan juga mineral-mineral lempung.
Setelah membahas pengertian dari berbagai macam jenis partikel-partikel
tanah, kita akan membahas tentang ukuran dari partikel-partikel tersebut, agar
lebih jelasnya perhatikanlah tabel dibawah ini :
Tabel 1
Distribusi Butiran
Partikel
Kerikil
Ukuran
(5mm 150mm)
Pasir
(0,0074mm 5mm)
Lanau
(0,002mm 0,0074mm)
Lempung
(<0,002mm)
Gambar 1
Partikel Tanah
berat spesifik dari tanah itu sendiri yang dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan perhitungan ilmu mekanika tanah. Secara umum tanah memiliki berat
spesifik antara 2,6 sampai dengan 2,9, dimana tanah yang berwarna terang yang
banyak disusun oleh mineral-mineral kuarsa dan feldspar memiliki berat spesifik
sekitar 2,65, sedangkan untuk tanah berlanau ataupun berlempung memiliki
berat spesifik dari 2,6 sampai dengan 2,9. Harga-harga tersebut merupakan
harga-harga berat spesifik tanah secara umum, namun agar lebih akurat kita
harus
menentukan
harga-harga
tersebut
melalui
percobaan
didalam
laboratorium.
batas plastis, untuk keadaan plastis kedalam bentuk cair maka batas tersebut
diesbut dengan batas cair. Batas-batas transisi tersebut biasa juga disebut
dengan batas Atterberg.
Tanah terdiri dari berbagai macam jenis, dimana jenis-jenis tersebut dapat
dikelompokan atau diklasifikasikan berdasarkan kesamaan sifat-sifat tanah
tersebut kedalam sebuah kelompok maupun sub-kelompok. Tujuan dari
pengklasifikasian tanah ini adalah agar kita dapat dengan mudah untuk tujuan
rekayasa yang didasarkan kepada sistem distribusi ukuran partikel tanah dan
juga plastisitas. Salah satu contoh pengklasifikasian tanah tersebut yaitu adalah,
klasifikasi berdasarkan tekstur, dimana tanah asli merupakan tanah yang terdiri
dari campuran partikel yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi tekstur dari
tanah itu sendiri. Untuk penamaan tanah berdasarkan tekstur diberikan
berdasarkan komponen utama yang terdapat dalam tanah itu sendiri, seperti,
tanah berlempung, tanah berpasir, tanah berlanau dan sebagainya.
terapan
mengembangkan
suatu
rekayasa
dalam
teknik-tekniknya
dunia
sendiri
pertambangan
untuk
mencapai
telah
suatu
mekanika
batuan
dalam
bidang
rekayasa
pertambangan
MANAJEMEN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMBANG
Gambar 2
Interaksi Fungsional Pada Rekayasa Pertambangan
I. Karakateristik Batuan
Dalam ilmu mekanika batuan ada beberapa karakteristik dari batuan yang
menjadi pokok bahasan utama dalam mempelajari ilmu mekanika batuan,
karakteristik tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu meliputi sifat fisik dari
suatu massa batuan yang terdiri dari bobot isi, berat jenis, void ratio, absorpsi,
dan porositas. Sedangakan karakteristik batuan yang lainnya yaitu adalah sifat
mekanik dari batuan itu sendiri yang meliputi, kuat tekan, kuat tarik, modulus
elastisitas, poisson ratio, sudut geser dalam, kohesi, dan kuat geser. Kedua jenis
karakteristik batuan tersebut dapat diuji baik didalam laboratorium maupun
secara langsung di lapangan yang setaip jenis pengujian terdapat metodemetode tertentu yang harus dilakukan dalam pengujian tersebut. Pengujian
karakteristik batuan terutama sifat fisik batuan sangat penting dalam kegiatan
pertambangan
karena
dapat
bermanfaat
untuk,
rancangan
peledakan,
PREPARASI
I. Tujuan Percobaan
Untuk menganalisa karakteristik-karakteristik fisik tanah.
Untuk menganalisa hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah.
Untuk menentukan kekuatan geser tanah.
memakai 2 cara yaitu dengan mengetahui volume tanah dan contoh tanah dan
objek pemakainya. Sedangkan karakteristik tanah bergantung pada jenis,
kerapatan, kadar air tanah itu juga kondisi drainasi sewaktu pengujian
DAFTAR PUSTAKA
http://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/geotekniktambang/mekanika-tanah/
http://www.scribd.com/doc/22831949/MEKANIKA-BATUAN
http://hendihamdani.blogspot.com/2012/01/mekanika-tanah.html
http://www.scribd.com/doc/90089076/mekanika-tanah